Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari api dan Adam diciptkan dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua hadits di atas diriwayatkan?

Ilustrasi kumpulan hadist tentang penciptaan malaikat dan artinya, sumber gambar oleh azman mido dari Pixabay

Dalam ajaran Islam, umat muslim diajarkan untuk beriman kepada malaikat. Iman kepada malaikat artinya meyakini dengan sepenuh hati keberadaan malaikat beserta proses penciptaannya. Malaikat salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang diberikan misi atau tugas tertentu dalam mengatur urusan di langit maupun di bumi. Artikel kali ini menyajikan hadits tentang penciptaan malaikat.

Hadits Tentang Penciptaan Malaikat

Ilustrasi kumpulan hadist tentang penciptaan malaikat dan artinya, sumber gambar oleh ilm911 dari Pixabay

Dikutip dari buku Rahasia Alamt Malaikat, Jin, dan Setan, Umar Sulaiman al-Asyqar (2018: 6) jika ada yang bertanya kapan malaikat diciptakan maka kita tidak akan pernah tahu karena Allah SWT tidak memberitahukan hal ini. Akan tetapi kita tahu bahwa penciptaan mereka lebih dulu dibandingkan dengan penciptaan Adam atau bapak manusia. Hal ini karena Allah SWT mengabarkan pada para malaikat bahwa Dia akan mengangkat seorang khalifah di atas bumi dan khalifah yang dimaksud adalah Adam. Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada para malaikat untuk bersujud kepada Adam.

Masalah penciptaan dari malaikat dijelaskan dalam beberapa hadits dan juga Al-Quran, Berikut adalah hadits tentang penciptaan malaikat dan artinya:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم خُلِقَتِ المَلٰئِكَةُ مِنْ نُوْرِ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجِ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ اٰدَمَ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

an ‘Aa`isyata qaalat, qaala rasuulullaahi shallalahu ‘alaihi wa sallam khuliqati-l malaaikatu min nuurin wa khuliqal jaannu min maariji min naarin wa khuliqa aadama mimmaa wushifa lakum.

Artinya: "Dari Aisyah berkata Rasulullah saw. bersabda, Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian." (HR. Muslim)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

al-ḥamdu lillāhi fāṭiris-samāwāti wal-arḍi jā'ilil-malā`ikati rusulan ulī ajniḥatim maṡnā wa ṡulāṡa wa rubā', yazīdu fil-khalqi mā yasyā`, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr

Artinya: "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Fatir: 1)

Dari kumpulan hadist tentang penciptaan malaikat dan artinya, setiap umat muslim perlu memahami dan meyakini bahwa dalam setiap tindakan ada malaikat yang mengamatinya. (WWN)

Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari api dan Adam diciptkan dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua hadits di atas diriwayatkan?

MALAIKAT ….. diciptakan Allah dari materi/ benda bernama NUR atau  CAHAYA .. utk apa?  —————————

<<<< Pengertian Malaikat >>>>> <<<<  Apakah Iblis dari jenis Jin atau Malaikat ? >>>> <<<< Penjelasan Tentang Sayap Malaikat >>>> <<<< Penjelasan Mengenai Jumlah Malaikat >>>> <<<< Mengenai Kematian Malaikat >>>>>

———————

<<<< Pengertian Malaikat >>>>>

Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.

Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (Nur), berdasarkan salah satu hadist Nabi Muhammad, yang berbunyi “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا وَقَالَ اِبْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad Bin Rafi’ Abdu Bin Humaid, berkata Abdu: Telah mengkabarkan kepada kami, sedangkan ibnu Rafi’ berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazak telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar dari az-Zuhri dari Urwah dari ‘Aisyah R.A Berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian” .(Shahih Muslim 2996-60).

Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.

Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari api dan Adam diciptkan dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua hadits di atas diriwayatkan?

Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.
<<<<  Apakah Iblis dari jenis Jin atau Malaikat ? >>>>

Pertanyaan: Apakah Iblis termasuk dari jenis Malaikat atau Jin? Kalau dari jenis Malaikat, mengapa dia berbuat maksiat? Padahal para Malaikat tidak pernah berbuat maksiat. Kalau dari jenis Jin, maka dia juga berhak memilih antara taat atau bermaksiat!! mohon jawabannya.

Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari api dan Adam diciptkan dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua hadits di atas diriwayatkan?

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah semata,

Iblis – semoga Allah melaknatnya – adalah dari jenis jin. Tidak pernah sehari pun dia pernah menjadi malaikat, bahkan walau sekejap matapun. Karena Malaikat adalah makhluk yang mulia, tidak pernah berbuat maksiat dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah. Banyak sekali ayat-ayat suci Al-Qur’an yang menerangkan secara jelas bahwa Iblis adalah dari jenis Jin bukan dari jenis Malaikat.

Di antaranya adalah;

1.) Firman Allah Ta’ala:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآِدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلاً .  الكهف) 50    .(

Dan (ingatlah) ketika Kami (Allah) berfirman kepada para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam!! Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain Aku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. Al-Kahfi: 50)

2.) Allah telah menjelaskan bahwa jin diciptakan dari api.

Dia berfirman:

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ.

“Dan Kami (Allah) ciptakan Jin sebelum (Adam) dari Api yang sangat panas ” (QS. Al-Hijr: 27).

Allah juga berfirman: “Dan Dia menciptakan Jin dari nyala api ” (QS, Ar-Rahman: 15)

Dalam hadits shahih dari Aisyah rodhiallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan sebagaimana telah dijelaskan kepada kalian (dari tanah)”

(HR. Muslim dalam shahihnya, no. 2996, Ahmad no. 24668, Baihaqi di Sunan Kubro, no. 18207, dan Ibnu Hibban, no. 6155)

Maka di antara sifat Malaikat adalah diciptakan dari cahaya, sementara jin diciptakan dari api. Ayat-ayat Alqur’an telah menjelaskan bahwa Iblis –semoga Allah melaknatnya– diciptakan dari api. Di antaranya terungkap dari jawaban Iblis sendiri ketika Allah bertanya kepadanya sebab pembangkangannya untuk bersujud kepada Adam ketika diperintahkan untuk bersujud kepadanya. Dia (Iblis) berkata:

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ.

“Saya lebih baik dari dari dia (Adam), saya diciptakan dari api sementara dia diciptakan dari tanah” (QS. Al-A’raf: 12)

Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari api dan Adam diciptkan dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua hadits di atas diriwayatkan?

Dari ayat ini menunjukkan bahwa Iblis adalah dari jenis Jin.

  • Allah telah mensifati Malaikat dalam Al-Qur’an Karim dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ.

“Wahai Orang-orang yang beriman, jagalah diri kamu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. Di dalamnya ada para malaikat yang sangat keras, tidak pernah berbuat kemaksiatan terhadap perintah Allah dan senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkannya” (QS. At-Tahrim: 6)

Di ayat lain Allah juga berfirman: “Sebenarnya (Malaikat) adalah hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya” (QS. Al-Anbiya: 26–27) :

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا ۗ سُبْحَانَهُ ۚ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ .لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ.

“Dan hanya kepada Allah apa-apa yang ada di langit, di bumi dari jenis binatang dan Malaikat, mereka bersujud dalam kondisi tidak sombong. Mereka takut kepada Tuhan-Nya yang di atas dan mengerjakan apa yang diperintahkan“ (QS. An-Nahl: 49 – 50)

Oleh karena itu tidak mungkin para Malaikat itu berbuat maksiat kepada Tuhannya sementara mereka maksum (terjaga) dari kesalahan dan mempunyai karakter berbuat ketaatan.

  • Sementara Iblis bukan dari jenis Malaikat, sesungguhnya dia juga tidak dipaksa untuk taat, akan tetapi dia mempunyai pilihan sebagaimana kita kalangan manusia juga diberi pilihan.

Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan jalan, apakah dia bersyukur atau dia kufur”.

Maka dari kalangan jin pun ada yang kafir dan ada yang muslim, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Jin:

“Katakanlah, diwahyukan kepadaku, bahwa ada segolongan jin mendengarkan (Al-Qur’an) kemudian mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendengarkan Al-Qur’an yang sangat menakjubkan. Yang memberikan petunjuk kepada kebagusan sehingga kami beriman kepadanya dan tidak menyekutukan terhadap Tuhan kami sedikitpun juga“ (QS. Al-Jin: 1 -2)

Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari api dan Adam diciptkan dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua hadits di atas diriwayatkan?

Dan dalam surat yang sama jin juga berkata:

“Dan sesungguhnya ketika kami mendengarkan petunjuk (Al-Qur’an) maka kami beriman. Dan barangsiapa yang beriman maka dia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut juga) akan penambahan dosa dan kesalahan. Dan di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada juga orang-orang yang menyimpang dari kebenaran…”

Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata: “Hasan Al-Bashri berkata, ‘Iblis tidak pernah menjadi malaikat sekejap pun jua. Sesungguhnya dia dari jenis Jin, sebagaimana Adam adalah asal manusia“ (Diriwayatkan oleh At-Thobari dengan sanad yang shahih. Lihat Juz: 3 / 89)

Sebagian ulama’ ada yang berpendapat bahwa Iblis merupakan golongan malaikat. Dia disebut-sebut sebagai burung meraknya malaikat, disebut pula sebagai malaikat yang paling rajin beribadah, dan ungkapan-ungkapan lain yang kebanyakan bersumber dari riwayat israiliyat. Di antaranya bertentangan dengan nash-nash yang jelas di Al-Qur’anul Karim.

Ibnu katsir memaparkan lebih jelas lagi tentang hal tersebut, berliau berkata: “Banyak atsar yang diriwayatkan berkaitan dengan masalah ini dari ulama’ salaf. Akan tetapi kebanyakan bersumber dari riwayat Israiliyat –yang hanya dinukil untuk dilihat saja–. Hanya Allah saja yang mengetahui kondisi kebanyakan riwayat tersebut. Di antaranya juga ada riwayat yang jelas kebohongannya karena menyalahi kebenaran yang telah kita ketahui. Sementara berita yang terdapat dalam Al-Qur’an sudah sangat cukup dibanding berita-berita masa lalu yang sering tidak lepas dari adanya penggantian, penambahan atau pengurangan, bahkan banyak cerita yang dibuat-buat. Padahal mereka (umat terdahulu) tidak memiliki ulama’ pakar dan spesialis yang dapat membersihkan cerita-cerita tersebut dari penyelewengan orang-orang berlebihan dan dari tambahan orang-orang yang berbuat kebatilan. Sebagaimana dalam umat ini (umat Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam) terdapat para ulama terbaik, para pakar yang sangat kredibel dan bertakwa serta ahli dalam melakukan kritik riwayat yang telah membukukan hadits dan memilah-milahnya dan menyeleksi mana hadits yang shahih, hasan, lemah, matruk (ditinggalkan) atau maudhu’ (palsu). Mereka pun menerangkan siapa para pemalsu hadits, orang-orang yang dituduh pendusta serta yang tidak dikenal jatidirinya, dan ciri-ciri lainnya dari para perawi, sebagai upaya untuk menjaga kedudukan Nabi Muhammad sallallahu’alaih wasallam yang sangat mulia, pemimpin umat manusia, dari riwayat-riwayat dusta yang disematkan kepada beliau atau dikatakan dari beliau. Semoga Allah meridhai mereka dan menjadikan surga Firdaus menjadi tempat mereka.” (Tafsir Al-Qur’anul Adzim, juz 3/90)
==================

<<<< Penjelasan Tentang Sayap Malaikat >>>>

Mengenai wujud malaikat, telah dijabarkan di dalam Al Qur’an. ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:

الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“ Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1) ”

Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-‘Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.

Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari api dan Adam diciptkan dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua hadits di atas diriwayatkan?

Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[34] tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Yaitu wujud asli malikat Jibril. Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain.

Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
<<<< Penjelasan Mengenai Jumlah Malaikat >>>>

Diantara tanda kebesaran dan kekuasaan Allah, Dia menciptakan makhluk yang jauh lebih besar dari pada jin dan manusia, selalu taat terhadap perintah dan mematuhi aturannya, dalam jumlah yang sangat banyak. Saking banyaknya, tidak ada satupun yang tahu populasinya kecuali Allah yang menciptakannya. Allah menjadikan mereka sebagai pasukan-Nya (junudullah). Berikut beberapa dalil yang menerangkan jumlah malaikat,

Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari api dan Adam diciptkan dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua hadits di atas diriwayatkan?

Pertama, firman Allah yang menyebutkan tentang pasukan-Nya,

وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ . لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ . لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ . عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ.

“Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). (QS. Al-Muddatsir: 27 – 30)

Ketika turun ayat ini, Abu Jahal bekomentar:

أما لمحمد من الجنود إلا تسعة عشر.

“Muhammad tidak memiliki pasukan kecuali 19 orang.”

Menanggapi ucapan lancang ini, Allah menurunkan ayat berikutnya yang menceritakan penjaga neraka. Di akhir ayat Allah menegaskan,

وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ

“Tidak ada yang tahu berapa jumlah pasukan Tuhanmu kecuali Dia. Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” (QS. Al-Muddatsir: 31).

Ketika menafsirkan ayat ini, Al-Qurthubi mengatakan,

وما يدري عدد ملائكة ربك الذين خلقهم لتعذيب أهل النار إلا هو أي إلا الله جل ثناؤه.

“Tidak ada yang tahu jumlah Malaikat Tuhanmu, yang Dia ciptakan untuk menyiksa penghuni neraka kecuali Dia, yaitu Allah Ta’ala”. (Tafsir Al-Qurthubi, 19/82).

Kedua, hadis tentang langit merintih

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ، وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ أَطَّتِ السَّمَاءُ، وَحُقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ، وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا.

“Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat, aku mendengar sesuatu yang tidak kalian dengar. Langit merintih… dan layak baginya untuk merintih. Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah. Demi Allah, andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan sering menangis…” (HR. Ahmad 21516, Turmudzi 2312, Abdurrazaq dalam Mushanaf 17934. Hadis ini dinilai hasan lighairihi oleh Syuaib Al-Arnauth).

Allaahu akbar…, betapa banyaknya jumlah mereka..

Ketiga, hadis tentang baitul ma’mur

Ketika dinaikkan ke langit (kejadian mi’raj), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat banyak hal luar biasa. Diantaranya adalah baitul ma’mur. Beliau menceritakan,

فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ.

Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Akupun bertanya kepada Jibril, beliau menjawab, ‘Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada 70.000 malaikat yang shalat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.‘ (HR. Bukhari 3207, Muslim 164, Nasai 448 dan yang lainnya).

Subhanallaah..

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang senantiasa takut kepada-Nya dan mengagungkannya.

<<<< Mengenai Kematian Malaikat >>>>>

Apakah malaikat akan mati ??? Menurut kebanyakan ulama’ bahwa para Malaikat akan mati, bahkan Malaikat pencabut nyawa juga akan mati. Akan tetapi dalam hal ini tidak ada dalil yang shoheh dan jelas, akan tetapi dalil yang dipakai masih muhtamalah ( ada beragam interprestasi ). Ada hadits tentang gambar yang sudah dikenal, akan tetapi haditsnya munkar. Lihat buku dhoif At-Taghib wat Tarhib no : 2224.

Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari api dan Adam diciptkan dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua hadits di atas diriwayatkan?

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ.

Diantara dalil yang ada dalam masalah ini adalah firman Allah : “Segala sesuatu akan musnah kecuali Wajah-Nya“ (Al-Qasas : 88).

Ibnu Katsir mengomentari ayat ini : “ Allah telah memberitahukan bahwa semua penduduk bumi akan hilang dan akan mati. Begitu juga penduduk langit kecuali yang Allah kehendaki. Tidak ada yang tersisa melainkan Wajah-Nya Nan Mulia. Karena sesungguhnya Allah Tidak akan mati bahkan Dia Maha Hidup tidak akan pernah mati selamanya “ ( Tafsir Al-Qur’an AL-Adzim : 4 / 273)

Firman Allah yang lainnya : “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu putusan masing-masing) “ Az-Zumar : 68.

Diriwayatkan oleh Bukhori (7383) dan Muslim (2717) dari Ibnu Abbas Bahwasanya Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam berdoa : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan Kemulyaan-Mu yang tiada Tuhan melainkan Engkau dari apa yang menyesatkan diriku. Engkau Maha Hidup yang tidak akan mati, sementara Jin dan Manusia akan mati “. Dan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah juga ditanya : “Apakah semua makhluk termasuk Malaikat akan mati semua ??”. Beliau menjawab : “Menurut kebanyakan orang, behwa semua makhluk akan mati termasuk Malaikat Izrail Malaikat pencabut nyawa. Hal ini diriwayatkan hadits marfu’ sampai ke Nabi Muhammad sallallahu’alahi wasallam

Orang-orang Islam, Yahudi dan Kristen semua sepakat akan kemungkinan seperti itu dan atas kekuasan Allah juga. Yang tidak sependapat dalam masalah ini adalah ahli filsafat dari pengikut Aresto dan orang yang mengikuti pemikirannya dari kalangan Islam, Yahudi dan Kresten seperti pengikut Rosail Ikhwanus Shofa. Mereka mengira bahwa Malaikat itu akal dan jiwa yang tidak akan pernah mati, bahkan menurut mereka mereka adalah Tuhannya yang mengatur dunia ini.

Dalam Al-Qur’an dan dalam kitab-kitab terdahulu mengatakan bahwa Malaikat adalah hamba yang diarahkan, sebagaimana firman Allah : Al-Masih sekali-kali tidak enggan jadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat kepada Allah. Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya “ An-Nisaa’ 172. firman Allah lainnya : Dan mereka berkata : “ Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak “. Maha Suci Allah, sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimulyakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya, Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhoi Allah “, Al-Anbiyaa’ : 26 – 28 )).

Difirman yang lainnya : “Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhoi (Nya) “. (An-Najm: 26). Allah mampu untuk mematikan kemudian menghidupkan. Sebagaimana Dia Mampu untuk mematikan manusia dan Jin kemudian menghidupkannya kembali. Sebagaimana Firman Allah ; “ Dan Dia-lah yang memulai penciptaan kemudian akan diulangi lagi (dihidupkan lagi) dan hal itu lebih mudah bagi-Nya “.

Dalam hadits yang shoheh dari Nabi sallallahu’alahi wasallam dalam berbagai versi begitu juga dari beberapa shahabat beliau bersabda ; “Sesungguhnya Allah ketika berfirman dengan wahyu, para malaikat seperti pingsan ” dalam riwayat lain ” ketika para malaikat mendengar-Nya mereka pada pingsan ” diriwayat lain : “Para malaikat mendengar seperti suara gemerincing kemudian mereka pada pingsan, ketika telah hilang rasa kagetnya “yaitu hilang rasa kaget dari hatinya ” Mereka berkata : “Apa yang telah di firmankan Tuhan kamu semua. Mereka mengatakan : “Kebenaran, maka mereka saling mengatakan : “Kebenaran, kebenaran )).

Dalam hadits yang shoheh ini diberitahukan bahwa malaikat pingsan, kalau dia bisa pingsan berarti bisa juga mereka mati. Sementara pengecualian (( firman Allah : ” Kecuali siapa yang Allah kehendaki ” )) hal ini termasuk surga yang ada di dalamnya para bidadari. Karena dalam surga tidak ada kematian. Begitu juga termasuk yanag lainnya, karena kami tidak bisa memastikan semua yang Allah kecualikan. Karena Allah mengatakan secara umum dalam kitab-Nya. Dalam hadits yang shoheh beliau bersabda ; ” Sesungguhnya manusia akan pingsan pada hari kiamat, dan sayalah yang pertama kali dibangunkan tiba-tiba saya mendapatkan Nabi Musa bersandar di kaki Arsy. Saya tidak tahu apakah dia yang lebih dahulu dibangunkan atau diantara orang yang dikecualikan oleh Allah “. Kalau Nabi sallallahua’alaihi wasallam saja tidak mengetahui siapa saja yang dikecualikan oleh Allah, apalagi kita tidak bisa memastikannya. Hal ini seperti ilmu kapan terjadi kiamat, keberadaan para Nabi dan semisalnya yang tidak diberitahukan. Dan ilmu sekitar masalah ini tidak bisa diketahui kecuali lewat hadits. Wallallahu’alam. Selesai dari buku ” Majmu’ Fatawa : 4 / 259 “.

As-Suyuthi Rahimahullah berkata ; ” Saya ditanya : ” Apakah para malaikat akan mati ketika ada tiupan sangkakala dan akan hidup lagi ketika ada tiupan sangkakala kehidupan ? jawabnya : Iya, Allah berfirman : “ Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah “. Telah disebutkan di awal, bahwa yang dikecualikan adalah Malaikat Pembawa Arsy, Jibril, Isrofil, Mikail dan Malaikat pencabut nyawa, mereka semua akan mati setelah itu. Dan telah disebutkan dari Wahb bahwa Empat Malaikat tersebut adalah makhluk yang pertama kali diciptakan dan yang terakhir kali di matikan. Dan yang pertama kali yang akan dibangkitkan. Kemudian dikuatkan perkataannya tersebut dengan nash ( dalil ) akan kematian penduduk langit dan bumi, sampai malaikat Jibril, Isrofil, pembawa Arsy kemudian yang terakhir Malaikat pencabut nyawa. Lihat buku ” Al-Habaik fi Akhbaril Malaik hal : 91 “. akan tetapi dalil-dalil yang dinukil oleh Imam Suyuthi dalam perkataannya itu adalah hadits gambar yang telah kita sebutkan tadi akan kedudukannya lemah dan ada munkarnya, seperti pada jawaban pertama tadi.

Lajnah Daimah ( Panitia Tetap Saudi ) di Tanya : ” Tolong kami minta fatwa berkaitan dengan malaikat yang diwakilkan kepada manusia pencatat amalan-amalan kita berapa lama masa hidupnya. Yaitu malaikat Raqib dan Atid ketika manusia semua telah meninggal dunia. Apakah malaikat pencatat amal manusia tersebut juga mati dan bagaimana kesudahannya setelah kematian semua manusia ??? Kemudian dijawab : “Kondisi dan masalah Malaikat adalah masalah yang ghoib, anda tidak bisa mengetahuinya melainkan lewat hadits. Tidak ada nash (dalil) yang menyebutkan akan kematian malaikat pencatat amal tersebut dengan meninggalnya orang yang dicatat kebaikan atau keburukannya. Begitu juga tidak ada dalil akan tetap hidupnya serta akhir dari kesudahannya. Karena semua itu diserahkan kepada Allah. Masalah yang anda tanyakan tersebut tidak termasuk yang harus kita ketahui untuk diyakini, tidak juga berkaitan dengan amalan. Oleh karena itu pertanyaan semacam ini termasuk pertanyaan yang tidak ada gunanya. Oleh karena itu kami nasehatkan kepada anda (penanya) agar tidak memasuki hal-hal yang tidak berguna akan tetapi mengarahkan pertanyaan yang bermanfaat untuk umat islam dalam masalah agama maupun dunianya. “Fatawa Lajnah Daimah : 2 / 185 ).

wallahua’lam

berbagai sumber