Makalah MENGANALISIS Konsep, Prosedur, fungsi, tokoh, dan nilai estetis karya seni rupa

    Analisis dalam konteks apresiasi merupakan pengkajian yang cermat terhadap karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya.

1. Konsep dalam pengkajian seni rupa

    Pengkajian seni rupa mencakup beberapa aspek, yaitu sebagai berikut.

a. Aspek visual

    Aspek visual berhubungan dengan wujud karya seni rupa. Wujud karya seni rupa dapat direspons oleh indra manusia. Seni rupa adalah wujud hasil karya manusia yang dapat dinikmati melalui indra penglihatan (visual). Aspek visual dalam karya seni rupa terapan terdiri atas struktur visual, komposisi, dan gaya pribadi.

b. Aspek konseptual

    Aspek konseptual berhubungan dengan konsep-konsep penciptaan sebuah karya seni rupa itu sendiri. Aspek konseptual ini sangat berpengaruh terhadap hasil karya seni yang akan dibuat atau diciptakan. Aspek konseptual terdiri atas penemuan sumber inspirasi, penetapan interes seni, penetapan interes bentuk, dan penetapan prinsip bentuk.

c. Aspek kreativitas

    Kreativitas yang dimaksud di sini adalah kreativitas yang bersangkutan dengan karya seni. Banyak cara untuk menemukan kreativitas, misalnya dalam penggunaan media, bahan, alat, dan teknik yang berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas juga bisa didapat dengan menampilkan bentuk-bentuk baru atau memadukan unsur baru dengan yang lama. Bila hal-hal di atas dapat dicapai pada penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa terapan, maka penilaian dari aspek ini menjadi penting untuk dipertimbangkan.

d. Aspek keterampilan

    Penguasaan teknik atau keterampilan (skill) adalah tuntutan dasar proses penggarapan ide menjadi karya seni. Ini berarti bahwa dalam menggarap unsur-unsur estetis sebagai langkah lanjut dalam mencipta atau dalam menentukan asas-asas estetis, seniman perlu ditunjang dengan kemampuan teknik atau keterampilan. Bahkan kemampuan teknik itu sendiri saling berpengaruh dengan asas atau prinsip estetis.

2. Prosedur

    Aspek prosedur berhubungan dengan proses kreasi, yaitu langkah-langkah kerja kreatif yang ditempuh perupa untuk menghasilkan suatu karya. Misalnya dalam pembuatan desain logo, tahapan kerjanya dimulai dari penemuan gagasan, alternatif sketsa, gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo.

3. Fungsi karya seni rupa

    Fungsi seni rupa pada hakikatnya adalah manfaat pada konteks tertentu. Misalnya, seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni. Sedangkan fungsi seni bagi perupa terapan adalah menciptakan benda guna yang estetis. Dalam konteks masyarakat seni rupa terapan berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsional yang indah.

4. Tokoh karya seni rupa

    Pengenalan akan tokoh-tokoh perupa murni (pelukis, pematung, pegrafis) dalam lingkup lokal, nasional dan internasional adalah penting dalam meningkatkan kemampuan berapresiasi seni dan mengembangkan rasa empati sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum akan prestasi dan jasa-jasa para seniman (budayawan) berdasarkan bukti-bukti kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu. Tokoh-tokoh seni rupa di Indonesia, antara lain Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah, Sudjojono, GM Sidharta, Barli, dan Sasmitawinata. Sedangkan tokoh-tokoh seni rupa mancanegara, antara lain Rembrant, Vincent Van Gogh, Andi Warhol, Kandinsky, dan sebagainya. Dengan mengetahui dan mempelajari tokoh-tokoh dalam seni rupa, diharapkan wawasan serta pengetahuan dalam apresiasi, kritik, dan berkarya seni akan semakin luas. Wawasan dan pengetahuan yang luas ini akan sangat membantu dalam mengapresiasi dan mengkritisi (memberikan tanggapan) karya seni rupa dengan lebih baik sekaligus memperkarya gagasan dalam proses berkarya seni.

5. Nilai estetis

    Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dilihat mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis bersifat objektif jika memahami keindahan karya seni rupa secara kasat mata. Dalam pandangan objektif ini, nilai estetis atau keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpanduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang ditangkap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya.Sebagai contoh ketika melihat sebuah karya seni rupa, beberapa orang mungkin tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya, tetapi orang lain justru kurang tertarik pada karya seni tersebut.


Page 2

MAKALAH SENI BUDAYA “MENGANALISIS KONSEP, PROSEDUR, FUNGSI, TOKOH, DAN NILAI ESTETIS KARYA SENI RUPA” Di S U S U N Oleh kelompok 3 : Uswatun Hazanah Putri Nadila Fauzan Dwi Gunawan Kelas 11 ipa 2 SMA N 3 PALU Tahun ajaran 2019/2020 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya. Kami selaku penulis sangat bersyukur karena kami dapat menyelesaikan makalah seni budaya yang berjudul “MENGENALISIS KONSEP, PROSEDUR, FUNGSI, TOKOH, DAN NILAI ESTETIS KARYA SENI RUPA”, di mana makalah ini bertujuan agar para pembaca dapat mengetahui dan memahami dengan baik mengenai konsep, prosedur, fungsi, tokoh, dan nilai estetis karya seni rupa. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan kami selaku penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang. Palu, 16 Januari 2020 1 DAFTAR ISI Kata pengantar................................................ 1 Daftar Isi......................................................... 2 BAB I Pendahuluan............................................... 3 A. Latar belakang B. Tujuan pembahasan BAB II Pembahasan ............................................. 4-5 A. Konsep B. Prosedur C. Fungsi D. Tokoh E. Nilai estetis karya seni rupa BAB III Penutup.... .............................................. 6 A. Kesimpulan B. Saran 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Pengertian menganalisis dalam konteks apresiasi adalah pengkajian yang cermat terhadap karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya. Penelaan secara mendalam dilakukan dengan cara menguraikan masalah pokok dengan bagian bagian karya seni, termasuk hubungan antar bagian dengan keseluruhan, sehingga kita memperoleh kesimpulan yang tepat ketika mengaji karya seni rupa. Hal hal yang perlu di perhatikan dalam menganalisiskarya seni rupa yaitu konsep, prosedur, fungsi, tokoh, dan nilai estetis karya seni rupa. B. Tujuan pembahasan Dalam makalah ini bertujuan untuk mengenalkan kita bagaimana caranya untuk menganilis atau mengetahui keberadaan karya seni rupa yang sebenarnya,baik dalam segi konsep, prosedur, fungsi, tokoh, dan nilai estetis karya seni rupa. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep dalam pengkajian seni rupa Pengkajian seni rupa mencakup beberapa aspek, yaitu sebagai berikut : a. Aspek visual Aspek visual berhubungan dengan wujud karya seni rupa. Wujud karya seni rupa dapat direspons oleh indra manusia. Seni rupa adalah wujud hasil karya manusia yang dapat dinikmati melalui indra penglihatan (visual). Aspek visual dalam karya seni rupa terapan terdiri atas struktur visual, komposisi, dan gaya pribadi. b. Aspek konseptual Aspek konseptual berhubungan dengan konsep-konsep penciptaan sebuah karya seni rupa itu sendiri. Aspek konseptual ini sangat berpengaruh terhadap hasil karya seni yang akan dibuat atau diciptakan. Aspek konseptual terdiri atas penemuan sumber inspirasi, penetapan interes seni, penetapan interes bentuk, dan penetapan prinsip bentuk. c. Aspek kreativitas Kreativitas yang dimaksud di sini adalah kreativitas yang bersangkutan dengan karya seni. Banyak cara untuk menemukan kreativitas, misalnya dalam penggunaan media, bahan, alat, dan teknik yang berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas juga bisa didapat dengan menampilkan bentuk-bentuk baru atau memadukan unsur baru dengan yang lama. Bila hal-hal di atas dapat dicapai pada penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa terapan, maka penilaian dari aspek ini menjadi penting untuk dipertimbangkan. d. Aspek keterampilan Penguasaan teknik atau keterampilan (skill) adalah tuntutan dasar proses penggarapan ide menjadi karya seni. Ini berarti bahwa dalam menggarap unsur-unsur estetis sebagai langkah lanjut dalam mencipta atau dalam menentukan asas-asas estetis, seniman perlu ditunjang dengan kemampuan teknik atau keterampilan. Bahkan kemampuan teknik itu sendiri saling berpengaruh dengan asas atau prinsip estetis. B. Prosedur Aspek prosedur berhubungan dengan proses kreasi, yaitu langkah-langkah kerja kreatif yang ditempuh perupa untuk menghasilkan suatu karya. Misalnya dalam pembuatan desain logo, tahapan kerjanya dimulai dari penemuan gagasan, alternatif sketsa, gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo. 4 C. Fungsi karya seni rupa Fungsi seni rupa pada hakikatnya adalah manfaat pada konteks tertentu. Misalnya, seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni. Sedangkan fungsi seni bagi perupa terapan adalah menciptakan benda guna yang estetis. Dalam konteks masyarakat seni rupa terapan berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsional yang indah. D. Tokoh karya seni rupa Pengenalan akan tokoh-tokoh perupa murni (pelukis, pematung, pegrafis) dalam lingkup lokal, nasional dan internasional adalah penting dalam meningkatkan kemampuan berapresiasi seni dan mengembangkan rasa empati sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum akan prestasi dan jasa-jasa para seniman (budayawan) berdasarkan bukti-bukti kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu. Tokoh-tokoh seni rupa di Indonesia, antara lain Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah, Sudjojono, GM Sidharta, Barli, dan Sasmitawinata. Sedangkan tokoh-tokoh seni rupa mancanegara, antara lain Rembrant, Vincent Van Gogh, Andi Warhol, Kandinsky, dan sebagainya. E. Nilai estetis Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dilihat mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis bersifat objektif jika memahami keindahan karya seni rupa secara kasat mata. Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang ditangkap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya. 5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam menganalisis sebuah karya seni rupa ada beberapa hal yang perlu di perhatikan yaitu konsep seni rupa, dimana dalam konsep tersebut terdapat empat aspek yang harus di perhatikan: 1.aspek visual 2.aspek konseptual 3.aspek kreatifitas 4.aspek keterampilan Selain konsep kita juga harus memperhatikan prosedur atau langkah langkah pembuatan suatu karya, fungsi suatu seni rupa,tokoh, dan nilai estetis suatu karya seni rupa. B. Saran Saran kami sebagai penulis, kami berharap agar makalah ini dapat di manfaat kan dengan baik dalam kehidupan sehari hari. Agar ketika kita menilai suatu karya, kita dapat menilainya dengan baik sesuai dengan prosedur prosedur penganalisisan yang tepat. Kami sebagai penulis juga sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan di jadikan sebagai acuan pembelajaran yang baik.

6