Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi

Kenapa Reksadana Pasar Uang Lebih Menguntungkan?

Kenapa Reksadana Pasar Uang Lebih Menguntungkan?

Investasi adalah salah satu pilihan banyak orang untuk menyimpan sekaligus menambah kekayaan. Kelebihan nilai investasi adalah keuntungan yang dihasilkan jauh lebih besar daripada menabung biasa. Ada banyak jenis investasi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, namun banyak macam investasi justru sering membuat Anda bingung memilih mana yang terbaik. Secara teori ekonomi investasi merupakan produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi tapi digunakan untuk produksi berikutnya.

Reksadana Pasar Uang Paling Pas untuk Investasi Jangka Pendek

Hanum Kusuma Dewi • 23 Nov 2021

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi
Ilustrasi menyiapkan dana darurat dengan investasi di reksadana pasar uang. (Shutterstock)

Bingung Pilih Jenis Reksadana Apa di 2022? Simak Saran dari Manajer Investasi

Abdul Malik • 06 Jan 2022

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi
Ilustrasi investor wanita cantik berkacamata sedang bingung memikirkan investasi reksadana saham obligasi surat utang negara surat berharga sukuk negara

4 Jenis reksadana

Lalu, apa saja jenis investasi reksadana yang bisa membuat rekening kamu menggendut? Berikut empat di antaranya:

1. Reksadana pasar uang

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi

Reksadana pasar uang dialokasikan ke deposito dan surat berharga dengan jatuh tempo di bawah satu tahun. Jadi, gak heran kalau instrumen yang satu ini risikonya lebih kecil dibanding yang lain. Namun, jenis reksadana yang satu ini dapat memberikan keuntungan di atas deposito yang kini bunganya terus tergerus inflasi.

Berikut produk terbaik investasi reksadana pasar uang dalam kurun waktu satu tahun seperti yang dikutip dari Bareksa.com:

No Perusahaan Manajer Investasi NAB/UP Return 1 Tahun (%)
1 Reksa Dana Mega Dana Kas Rp 1.773,65 6,35%
2 Sucorinvest Sharia Money Market Fund Rp 1.181,32 6,22%
3 Sucorinvest Money Market Fund Rp 1.551,13 6,14%

2. Reksadana pendapatan tetap

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi

Reksadana pendapatan tetap mayoritas dananya dialokasikan ke obligasi milik pemerintah dan swasta serta ke instrumen pasar uang yang pergerakannya lebih stabil.

Reksadana pendapatan tetap menawarkan imbal hasil cukup besar dengan risiko yang kecil. Berhubung investasinya dialihkan ke surat utang jangka panjang yang nilainya mengalami fluktuasi, maka risiko investasi ini adalah moderat.

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi

Berikut produk terbaik investasi reksadana pendapatan tetap dalam kurun waktu satu tahun seperti yang dikutip dari Bareksa.com:

No Perusahaan Manajer Investasi NAB/UP Return 1 Tahun (%)
1 Mega Asset Mantap Plus Rp 1.790,15 30,76%
2 Sucorinvest Bond Fund Rp 1.474,24 14,94%
3 Syailendra Pendapatan Tetap Premium Rp 1.466,48 13,54%

3. Reksadana campuran

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi

Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang dananya akan dibagi ke beberapa sektor yaitu di saham, obligasi dan sisanya di pasar uang.

Mengingat reksadana campuran membagi dana ke produk saham, maka risikonya terbilang lebih tinggi ketimbang pasar uang dan pendapatan tetap. Karena komposisi sahamnya tidak terlalu banyak maka risikonya lebih rendah dibanding reksadana saham.

Berikut produk terbaik investasi reksadana campuran dalam kurun waktu satu tahun seperti yang dikutip dari Bareksa.com:

No Perusahaan Manajer Investasi NAB/UP Return 1 Tahun (%)
1 TRIM Syariah Berimbang Rp 3.002,97 45,43%
2 Syailendra Balanced Opportunity Fund Rp 2.714,91 38,06%
3 TRIM Kombinasi 2 Rp 2.432,65 38,03%

4. Reksadana saham

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi

Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang dananya akan dialokasikan ke saham. Walaupun sama-sama bermain di sektor saham, tapi investor yang membeli reksadana saham tidak dapat menikmati dividen layaknya pemegang saham.

Itulah kenapa reksadana saham memiliki risiko yang lebih rendah dibanding saham. Namun return yang ditawarkan reksadana saham lebih tinggi dibanding jenis reksadana lainnya.

Berikut produk terbaik investasi reksadana saham dalam kurun waktu satu tahun seperti yang dikutip dari Bareksa.com:

No Perusahaan Manajer Investasi NAB/UP Return 1 Tahun (%))
1 Manulife Saham SMC Plus Rp 785,19 89,71%
2 Manulife Saham Andalan Rp 2.115,27 72,69%
3 BNP Paribas Solaris Rp 2.326,11 68,87%

Seperti yang sudah dijelaskan di atas saham itu memiliki risiko yang tinggi ketimbang reksadana lainnya. Karena itu reksadana saham ditujukan untuk investor yang memiliki karakter agresif dan termasuk investasi jangka panjang atau di atas lima tahun.

Oleh karena itu, tak perlu panik jika performa reksadana saham mengalami penurunan dalam waktu satu tahun.

Baca Juga: Mulai Rp 50 Ribu, Gini Cara Investasi Reksadana Online yang Menguntungkan!

Obligasi vs Reksadana Obligasi

Sebelum kamu memutuskan lebih jauh instrumen mana yang akan jadi pilihanmu dalam berinvestasi rendah resiko, kenali dulu yuk perbedaan keduanya.

Baca juga: Mau Investasi Jangka Pendek Saat Pandemi? Simak Pilihan Aset Berikut!

Apa Itu Obligasi?

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi berisikan janji dari pihak yang menerbitkan efek untuk membayar imbalan berupa kupon pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan kepada pembeli obligasi.

Karena adanya kupon ini, obligasi jadi termasuk ke dalam instrumen investasi berpendapatan tetap yang bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang stabil. Kamu bisa membeli obligasi saat penawaran perdana maupun di pasar sekunder.

Jenis-jenis Obligasi

Obligasi yang terbit di Indonesia ada tiga jenis, yakni

1. Obligasi Pemerintah, yaitu obligasi dalam bentuk Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Pemerintah menerbitkan obligasi dengan kupon tetap (seri FR- Fixed Rate), obligasi dengan kupon variable (seri VR –Variable Rate) dan obligasi dengan prinsip syariah/ Sukuk Negara.
2. Obligasi Korporasi, yaitu obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh Korporasi Indonesia baik BUMN maupun korporasi lainnya. Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel dan obligasi dengan prinsip syariah. Ada Obligasi Korporasi yang telah diperingkat atau ada yang tidak diperingkat.
3. Obligasi Ritel, yang diterbitkan oleh Pemerintah yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh Pemerintah. Biasanya ada beberapa jenis yaitu ORI atau Sukuk Ritel.

Reksadana obligasi, atau yang lebih dikenal sebagai reksadana pendapatan tetap (RDPT) adalah reksadana yang mengalokasikan minimum pengelolaan dananya sebesar 80% pada obligasi. Selayaknya reksadana, RDPT merupakan produk investasi yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi (MI).

Jika kamu membeli unit reksadana obligasi, nantinya dana kamu tidak hanya akan dialokasikan untuk membeli satu jenis obligasi saja. Artinya, portofolio investasi kamu akan terdiversifikasi dengan baik dalam berbagai surat utang milik pemerintah maupun swasta.

Kamu juga dapat memilih produk reksadana mana yang akan kamu beli berikut dengan profil alokasi dananya.

Baca juga: Strategi Investasi Reksadana DCA vs Lump Sum: Mana yang Paling Oke?

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi

Lebih Baik Mana, Obligasi Atau Reksa Dana Obligasi?

July 18, 2021 helmi rafif

Mengetahui perbedaan antara obligasi dan reksa dana obligasi menjadi titik awal menemukan cara optimal dalam berinvestasi obligasi:

Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi untuk mendapatkan pinjaman dana. Penerbitnya bisa pemerintah atau korporasi. Lalu, penerbit obligasi wajib membayar bunga secara rutin dan melunasi pokok pinjaman saat tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.

Reksa Dana Obligasi

Reksa dana obligasi memiliki aset dasar yang sama dengan obligasi. Bedanya, aset obligasinya terdiversifikasi ke berbagai jenis dan seri yang berbeda. Jika reksa dana saham berisi puluhan saham maka reksa dana obligasi bisa berisi puluhan obligasi. Lalu, reksa dana obligasi juga memiliki manajer investasi sebagai pihak profesional pengelola dana.

Risiko

Ketika risiko terbesar membeli obligasi sendiri adalah ketidakmampuan penerbit obligasi untuk membayar kembali pokok yang dipinjamnya. Obligasi pemerintah memiliki risiko gagal bayar relatif nihil. Sedangkan obligasi korporasi memiliki potensi gagal bayar lebih besar disebabkan oleh keterbatasan perusahaan dalam menghasilkan uang.

Pada reksa dana obligasi tetap ada risiko gagal bayar, tetapi cenderung tidak memberikan risiko investasi yang sama besar karena ada diversifikasi dari jumlah aset obligasi.

Kapan Kamu Bisa Membeli?

Obligasi umumnya hanya dapat dibeli selama periode penawaran tertentu, sedangkan reksa dana obligasi dapat dibeli kapanpun dan tidak terbatas pada waktu.

Likuiditas

Penjualan obligasi dapat dilakukan selama jenis obligasinya dapat diperjualbelikan. Pada jenis obligasi yang tidak dapat diperjualbelikan maka tidak dapat dijual sebelum mencapai waktu jatuh tempo. Sebaliknya, reksa dana obligasi tidak ada syarat waktu penjualan sehingga dapat dijual dan dicairkan kapan saja sesuai dengan ketentuan penjualan reksa dana.

Minimum Investasi

Minimal pembelian obligasi secara langsung adalah Rp1 juta. Akan tetapi, lebih banyak obligasi dengan syarat minimum pembelian hingga puluhan juta rupiah. Oleh karena itu, reksa dana obligasi menjadi alternatif karena minimum pembelian sebesar Rp 10 ribu.


Pajak

Berbeda dengan deposito, obligasi dikenakan pajak final sebesar 15%. Potongan pajak yang diberikan akan dikurangi langsung dari kupon yang diterima. Sedangkan reksa dana obligasi bukan objek pajak maka return yang didapatkan sudah bersih dan terbebas dari potongan.


Kesimpulan

Dalam memilih instrumen antara obligasi dan reksa dana obligasi, seorang investor perlu mempertimbangkan jumlah minimum investasi, likuiditas, dan ketersediaan sebagai pertimbangan utama.

Jika dilihat dari ketiga faktor tersebut, reksa dana obligasi memiliki keunggulan tersendiri karena minimum pembelian rendah, bisa dicairkan kapan saja, dan dapat dibeli kapan saja.

Discover more from Blog Bibit

Perbedaan Reksadana VS Obligasi, Cari Tahu di Sini!

Posted at 15:41h in Artikel by Biru Cahya

Masih banyak yang bingung dengan reksadana vs obligasi. Bukankah obligasi adalah bagian dari investasi reksadana? Memangnya bisa, investasi langsung pada obligasi? Bisa, Xultan! Obligasi memang bagian dari reksadana pasar uang, tapi kamu juga bisa berinvestasi langsung pada obligasi tanpa melalui perantara reksadana. Bagaimana caranya, dan apa perbedaannya?

Pengertian reksadana vs obligasi

Reksadana pasar uang adalah reksadana yang kebijakan investasinya pada pasar uang (deposito/kas) dan obligasi jatuh tempo kurang dari satu tahun. Di reksadana, dana dari investor akan dihimpun oleh seorang manajer investasi untuk kemudian dikelola pada instrumen pasar uang. Karena pembelian efek menggunakan banyak dana dari investor lain, maka sangat mungkin bagimu untuk mulai investasi reksadana dengan Rp50 ribu saja.

Sedangkan, pengertian obligasi adalah surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit obligasi, untuk diberikan kepada pemegang obligasi. Surat pernyataan ini berisi janji pemegang obligasi untuk membayar kembali pokok bunga saat jatuh tempo.

Minimum pembukaan rekening

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi

Beda reksadana vs obligasi yang mencolok terletak pada modal awal minimum pembukaan rekening. Kalau kamu mau membuka rekening transaksi obligasi, minimal modal yang harus dimiliki adalah Rp5 juta untuk pecahan obligasi ORI dan Sukuk Ritel. Sedangkan untuk obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan swasta, minimum dana awal yang harus kamu miliki adalah Rp1 miliar. Itu pun terbatas untuk nasabah prioritas.

Beda dengan investasi pada obligasi langsung, investasi reksadana bisa dimulai dengan hanya Rp50 ribu saja. Kamu bisa buka rekening reksadana pasar uang di aplikasi Xsaver dengan modal ini. Untuk selanjutnya, bisa top-up dengan minimal nominal yang sama. Jauh lebih terjangkau dan bisa dilakukan oleh siapa saja.

Agen penjual

Membeli obligasi, baik itu di pasar perdana atau sekunder, bisa dilakukan melalui perusahaan sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bank. Kamu bisa melakukannya dengan cara datang langsung ke perusahaan penjual obligasi atau bank. Beberapa bank penjual obligasi ada yang sudah membuat aplikasi untuk pembelian obligasi. Namun, jumlahnya memang masih terbatas.

Sedangkan kalau kamu investasi reksadana, bisa ke agen penjual; perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK dan bank. Sebenarnya sama saja dengan membeli obligasi. Namun, sekarang sudah banyak pilihan untuk investasi reksadana, termasuk dengan menggunakan aplikasi. Buka rekening, daftar sebagai nasabah, dan mulai berinvestasi, bisa dilakukan dengan aplikasi investasi di genggaman tangan.

Risiko fluktuasi harga

Lebih baik reksadana pasar uang atau obligasi

Reksadana vs obligasi sama-sama fluktuatif dalam hal imbal hasil dan return. Bedanya adalah pernyataan harga. Harga obligasi dinyatakan dalam persentase: at Premium di atas 100%, at Discount di bawah 100%, dan at Par sama dengan 100%. Dengan asumsi pemegang obligasi bisa melunasi kewajiban, maka harga obligasi yang ada di atas maupun bawah 100% akan kembali setara ke 100%.

Di sisi lain, harga reksadana dinyatakan dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang dihitung setiap harinya oleh manajer investasi. NAB ini dimulai dari angka 1.000. Karena reksadana pasar uang tidak memiliki jatuh tempo seperti obligasi, di mana harganya bisa kembali setara di 100%, maka imbal hasil reksadana akan selalu fluktuatif. Berapa pun jangka waktu reksadana, selama kamu masih aktif berinvestasi, maka imbal hasilnya selalu berubah-ubah.

Likuiditas

Reksadana vs obligasi sangat berbeda dalam hal likuidasi atau pencairan. Obligasi di pasar sekunder kurang likuid atau susah untuk dicairkan. Maka, akan sangat butuh waktu serta upaya kalau kamu mau menikmati keuntungan dari investasi langsung di sektor obligasi.

Lain halnya dengan reksadana, investasi di instrumen ini sangatlah likuid alias bisa dicairkan kapan saja. Kamu bisa kapan saja menikmati imbal hasil keuntungan investasi dengan hanya request pencairan. Tinggal tunggu saja hingga maksimal T+7 untuk mendapatkan hasil investasi di rekening kamu.

Reksadana vs obligasi adalah instrumen investasi yang sama menguntungkan namun memiliki skema yang berbeda. Kamu bisa tentukan sendiri mau pilih investasi pada instrumen yang mana. Namun, kalau kamu mencari investasi yang bisa dimulai dengan modal minim, pencairan bisa kapan saja, return menguntungkan, bisa pilih reksadana pasar uang. Download dulu aplikasi investasi Xsaver di Play Store dan App Store. Ikuti pula informasi terbaru soal reksadana di Instagram Xdana!

Tags:
beda reksadana dan obligasi, investasi, likuiditas, obligasi, Reksadana, reksadana vs obligasi, XDana, XSaver