Kelebihan dan kelemahan analisis jabatan tradisional

Analisis Jabatan

Sebelum dana diturunkan dana dialokasikan, apabila kebutuhan SDM telah direncanakan maka langkah berikutnya adalah melakukan analisis jabatan dan klasifikasi. Akan tetapi, Apa itu analisa jabatan? Analisa jabatan adalah proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja, yang dilaksanakan dengan mengamati atau mengadakan interview pada pekerjaan, dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor (Gomes, 2003, hal.91). Benandin & Russell ( Gomes, 2003, hal.91) mengatakan analisis pekerjaan ini akan menghasilkan daftar uraian pekerjaan pernyataan tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan bisa juga mencakup standar kualifikasi, yang merinci pendidikan dan penglaman minimalyang diperlukan bagi seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban dari kedududkannya secara memuaskan.

Secara umum analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan menentukan secara rinci tugas-tugas (duties) dan persyaratan dari suatu jabatan tertentu. Stephen Robbin (1993) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci dari tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu jabatan, penentuan hubungan dari satu jabatan dengan jabatan lain yang ada, dan penentuan tentang pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan karyawan untuk melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif.

“Job analisis is involves developing a detailed description of the tasks involve in a job, determining the relationship of a given job to other jobs, and ascertain the knowledge, skills, and abilities necessary for an employee to successfully perform the job” (Robbin, 1993).

Menurut Milkovich & Newman (1999) analisis jabatan adalah proses pengumpulan informasi secara sistematik terhadap berbagai informasi terpercaya dan relevan, berhubungan dengan pekerjaan, dan asal-usul dari suatu jabatan tertentu (“job analisis is the systematic process of collecting relevant, work-related information related to the nature of a specific job”). Hal senada juga dikemukan oleh Bernardin & Russel: “job analisis is the process of gathering information about a job” (Bernardin & Russel, 1993).

  1. Tujuan Analisis Jabatan
    • Job description, tujuan analisis jabatan adalah untuk mengidentifikasikan pekerjaan, riwayat pekerjaan, kkewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggung jawaban, serta untuk mengetahui spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar pekerjaan
    • Job classification, yaitu penyusunan pekerjaan-pekerjaan kedalam kelas-kelas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu
    • Job evaluation, suatu prosedur pengklasifikasianpekerjaan berdasarkan kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terikat
    • Job desinng restructuring, meliputi usaha-usaha untuk mengalokasikan dan merestrukturisasi kegiatan pekerjaan kedalam berbagai kelompok
    • Personel requirement, berupa persyaratan atau spesifikasi terttentu bagi suatu pekerjaan
    • Performance appraisal, yaitu merupakan penilaian sistematis yang dilakukan oleh supervisor terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja
    • Worker training, yaitu pelatihan yang ditujukan kapada para pekerja
    • Worker mobility, yaitu dinamika keluar-masuknya seseorang dalam posisi, perkerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu
    • Efficiency, ini mencangkup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas, serta prosedur kerja, susunan kerja dan standar kerja
    • Safety, berfokus pada identifikasi dan peniadaan perilaku kerja yang tidak aman, kondisi fisik dan kondisi lingkungan
    • Human resource planning, kegiatan antisipasi dan reaktif melalui suatu organisasi
    • Legal, aturan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan organisasi.
  2. Ada 12 tujuan analisis pekerjaan yang digunakan oleh sektor publik maupun sektor swasta (Ibid, hal.111 – 113 dalam Gomes, 2003, hal 92) :

    B. Jenis Analisis Pekerjaan
    Gomes (2003,hal. 95-101) membagi dua jenis analisis jabatan, yaitu analisis jabatan tradisional (traditional job description) dan analisis jabatan yang berorientasikan hasil (result-oriented job description).
    1. Traditional Job analysis
    Dalam analisis tradisional informasi dicari melalui tiga aspek, yaitu: tanggung jawab (responsibilities), merinci unit organisasi agar pekerja bertanggung jawab, tunuk kepada pengarah dan bagian pengendali pelaksana; kewajiban-kewajiban (duties) umum seseorang yang sedang memegang suatu kedudukan; kualifikasi-kualifikasi (qualifications) minimal yang diterima sebagai kelayakan.
    Kelemahan dari analisis jabatan tradisional adalah perhatian perusahaan tidak ditujukan pada sifat-sifat pekerjaan secara spesifik, tidak ada syarat-syarat bagi pelaksanaan suatu pekerjaan, tidak ada standar-standar performansi minimal yang dapat diterima bagi seorang pekerja, tidak merinci kualitas dan kuantitas serta ketepatan waktu dari suatu pelayanan yang diinginkan, tidak memikirkan output analysis sehingga tidak bermanfaat bagi perencana SDMyang memerlukannya.

  3. Result-Oriented Job Description (RODs)
  4. Analisis yangberorientasi hasil ini juga dinamakan output-oriented job description, dan ini merupakan suatu kehidupan kecil dalam program-oriented budgets. Uraian pekerjaan yang berorientasikan hasil menguraikan harapan-harapan organisasi yang jelas kepada para pekerja dan sekaligus mendorong para supervisor dan pekerja untuk mengetahui bahwa baik standar maupun imbalan tergantunng pada persyaratan tertentu. Analisis jabatan jenis ini memuat pertanyaan-pertanyaan tentang tasks, conditions, standards, SKAs, qualification.kelebihan dari model Result-Oriented Job Description (RODs) adalah bahwa model ini menyediakan sarana untuk menghubungkan input personil dan output organisasi bagi para perencana program, menyediakan sarana untuk memperkenalkan pada para pekerja baru atas harapan dan tujuan yang ditetapkan untuk evaluasi terhadap performansi pekerja bagi para manajer, memberikan gambaran yang jelas mengenai harapan performansi, kualifikasi minimal yang dibutuhkan untuk promosi dan penempatan para pegawai, dan meningkatkan dampak bagi para manajer kepegawaian terhadap produktifitas organisasi. Selain kelebihan yang telah dipaparkan, model analisis hasil juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu perubahan dalam syarat dan standar harus dilakukan peninjauan kembali atas RODs, setiap kedudukan memerlukan RODs tersendiri, dan beberapa kedudukan tidak mempunyai standarperformansi yang tidak dapat diukur.

  5. Metode dalam Analisis Jabatan
  6. Joseph E. Morsh (As’ad, 2004) memperbincangkan beberapa motode dalam analisis jabatan. Metode-metode tersebut adalah metode dengan Questionaire (angket), metode dengan “Check-List”, dengan wawancara individual, pengamatan, wawancara kelompok, technical conference, catatan harian, metode dengan ikut bersama-sama kerja dan yang terakhir adalah metode teknik critical incident.

  7. Hasil analisis Jabatan
  8. Dua produk penting yang diperoleh dari analisis jabatan adalah deskripsi jabatan dan psikograf jabatan. Deskripsi jabatan menggambarkan tentang bagaimana kenyataan pekerjaan dilakukan. Menurut Sutrisno hadi deskripsi jabatan dapat bermacam-macam bentuknya, tergantung pada tujuan pembuatannya. Akan tetapi dalam setiap deskripsi jabatan harus dicantumkan job summary, job requirement, dan scope of duties.
    Psikograf jabatan diperoleh denga menganalisis skill dan sifat-sifat pribadi, bakat, minat, intelegensi,dsb. Analisis terhadap point-point diatas didasrka pada serangkaian faktor yang dimuat dalam formuir psikograf jabatan. Nilai reting dalam psokograf berkisar antara nilai nol sampai tiga. Pengisian psikograf didasarkan pada hasil rating terhadap karyawan atau pimpinan atau keduanya. (As’ad,2004, hal.19-20)

  9. Politik Reklasifikasi (The Politics of Reclassification)

Daya tangkap politik mempengaruhi fungsi-fungsi alokasi dari analisis pekerjaan dengan cara mendeskripsikan ramifikasi politik mengenai dua jenis keputusan reklasifikasi, yaitu: (a) reklasifikasi yang menyebabkan perubahan dalam gaji, dan (b) reklasifikasi yang menyebabkan perubahan status dari suatu posisi pelayanan sipil yang telah diklasifikasikan dalam unit hasil kompromi bersama keposisi yang dikecualikan atau di luar unit kompromi. (Gomes, 2003, hal. 103)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...

This entry was posted on Juli 5, 2009 at 10:01 am and is filed under PIO. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Apa ituMetode Analisis Jabatan?


Metode analisis jabatan atau job analysismengacu pada prosedur atau tahapan-tahapan yang diterapkan dalam proses menganalisis jabatan. Dengan kata lain, analisis jabatan merupakan suatu cara yang dilakukan dengan tujuan mengumpulkan dan menganalisis informasi mengenai pekerjaan.

Di bawah ini adalah beberapa contoh informasi yang dianalisis:

  • Deskripsi pekerjaan
  • Indikator pekerjaan
  • Pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan
  • Prosedur operasi pelaksanaan pekerjaan
  • Kompensasi penilaian pekerjaan

Sementara itu, melakukan kegiatan analisis jabatan dengan menggunakan metode yang tepat dapat memberikan informasi berharga untuk perusahaan, diantaranya adalah yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

  • Menentukan strategi rekrutmen
  • Seleksi pegawai
  • Penilaian kinerja
  • Pelatihan pengembangan
  • Design dan redesign jabatan
  • Perencanaan SDM


Pengertian Analisis Jabatan

Analisis Jabatan – Pengertian, Makalah, Metode, Contoh & Pentingnnya – Analisis Jabatan adalah kegiatan untuk menciptakan landasan atau pedoman bagi penerimaan dan penempatan karyawan. Dengan demikian kagiatan perencanaan SDM tidak terlepas dari analisis jabatan. Analisis jabatan adalah kegiatan untuk memberikan analisis pada setiap jabatan/pekerjaan, sehingga dengan demikian akan memberikan pula gambaran tentang spesifikasi jabatan tertentu.

Kelebihan dan kelemahan analisis jabatan tradisional


Analisis jabatan secara sistematik meliputi kegiatan-kegiatan mengumpulkan, mengevaluasi dan mengorganisasikan pekerjaan/jabatan. Informasi yang dikumpulkan melalui analisis jabatan berperan penting dalam perencanaan SDM kerena menyediakan data tentang kondisi kepegawaian dan lingkungan kerja.


Contoh informasi yang didapat dari analisis jabatan adalah uraian jabatan, syarat jabatan, berat ringannya pekerjaan, besar kecilnya risiko pekerjaan, sulit tidaknya pekerjaan, besar kecilnya tanggung jawab, banyak sedikitnya pengalaman, tinggi rendahnya tingkat pendidikan dan pertimbangan-pertimbangan lain.


Analisis jabatan juga merupakan informasi tentang jabatan itu sendiri dan syarat- syarat yang diperlukan untuk dapat memegang jabatan tersebut dengan baik. Output dari analisis jabatan adalah deskripsi jabatan (Job Description) dan spesifikasi jabatan (Job Specification).


Deskripsi jabatan (Job Description) menjelaskan tentang suatu jabatan, tugas, tanggung jawab, wewenang dan sebagainya. Sedangkan spesifikasi jabatan (Job Specification) adalah informasi tentang syarat-syarat yang diperlukan bagi setiap karyawan agar dapat memangku suatu jabatan dengan baik. Syarat tersebut antara lain :

  1. Syarat pendidikan,
  2. Syarat kesehatan,
  3. Syarat fisik, dan
  4. Syarat lain seperti status pernikahan, jumlah anggota keluarga, kepribadian tertentu dan sebagainya.

Menurut French (1986), analisis jabatan adalah penyelidikan yang sistematis tentang isi pekerjaan, lingkungan fisik yang melingkupi pekerjaan, dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab jabatan/pekerjaan.


Baca Juga :Kronologis Dan Pengertian Unsur Kimia


Sejumlah kategori informasi selalu terdapat pada analisis jabatan, termasuk di dalamnya aktivitas apa saja yang ada, mengapa, bagaimana serta kapan aktivitas tersebut dilakukan; juga berisi informasi tentang alat/mesin apa yang digunakan, apa yang dipertimbangkan dalam interaksi satu sama lain, kondisi kerja secara fisik dan sosial, pelatihan, ketrampilan dan kemampuan yang diisyaratkan dalam pekerjaan. Analisis jabatan yang baik juga dapat digunakan untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi staffing, penilaian, imbalan dan sebagainya.


Analisis jabatan merupakan informasi tertulis mengenai pekerjaan-pekerjaan apa yang harus dikerjakan oleh pegawai dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai. Dari analisis jabatan dapat dibuat rancangan pekerjaan dan ditetapkan uraian pekerjaan. Dengan demikian analisis jabatan dapat memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang digunakan.


Schuler (1992) berpendapat bahwa analisis jabatan adalah suatu proses penguraian dan pencatatan pekerjaan-pekerjaan. Sedangkan khusus uraian dan catatan tersebut adalah sasaran pekerjaan-pekerjaan yaitu tugas-tugas atau aktivitas dan kondisi yang meliputinya. Dasar dari analisis jabatan adalah spesifikasi pekerjaan yang tertulis secara mendetail tentang ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan individu yang dibutuhkan oleh kinerja pekerjaan tersebut. Namun demikian, tidak semuanya berjalan baik.


Uraian kerja yang termasuk didalamnya menginformasikan tentang standar kinerja, karakteristik tugas yang dirancang, dan karakteristik individu pekerja. Selain itu spesifikasi pekerjaan meliputi karaktersitik individu, interest dan preferensi yang kompatibel dengan pekerjaan atau memuaskan kinerja pekerjaan. Modifikasi antara uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan adalah untuk menjaga agar sasaran manajemen SDM seperti peningkatan produkstivitas dan kualitas hidup pekerja senantiasa terjaga.


Baca Juga :Media Komunikasi


Manajemen Sumber Daya Manusia

Bởi Marisi Butarbutar, Efendi Efendi, Windri Gablia Simbolon, Wiranto Wiranto, Wiwin Sumarto Parhusip, Wiwit Lestari, Yeni Purnama Dewi, Yohana Rai Tanti Panggabean, Yosi Silvia Purba, Yuli Septya Eka, Saputri Yulia Khoirinnisah Lubis, Yuni Putri Simanjuntak, Anis Farra Dilla