Kondisi ekonomi maritim indonesia dapat dilihat dalam sektor

Ilmu Pengetahuan Sosial 171 Berdasarkan uraian materi di atas, dapat kalian ketahui bahwa sumber daya alam yang besar dan letaknya strategis berada di persilangan Samudra Hindia dan Samudra Pasiik serta posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia seharusnya menjadi kekuatan penting yang dapat dimaksimalkan pengembangannya. Banyaknya kekayaan yang terkandung di laut secara utuh baik di dalam, di dasar maupun di atas permukaan laut merupakan potensi ekonomi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional. Berbagai kekayaan laut ini sebenarnya telah dieksploitasi dan dimanfaatkan sejak dahulu hingga sekarang, baik melalui metode produksi yang tradisional maupun berbasis teknologi. Pandangan ekonomi paling sederhana memberikan tuntunan tentang bagaimana suatu pekonomian dapat bekerja dengan baik dari tiga kondisi dasar dalam bentuk pertanyaan, yaitu: 1 Apa yang harus diproduksi? 2 Bagaimana berproduksi? dan 3 Untuk siapa diproduksi? Jawaban dari kombinasi ketiga pertanyaan tersebut dapat dikaitkan dengan kemampuan Indonesia sebagai negara kepulauan, terutama membahas apakah pembangunan yang dilakukan telah menempatkan sektor kelautan sebagai modal pembangunan yang unggul. Produksi sektor kelautan secara kuantitatif barangkali tidak mengalami masalah walaupun seringkali terdapat kesenjangan antara potensi dan realisasi. Dengan kekayaan laut yang sangat banyak, ironisnya pembangunan ekonomi nasional masih belum memberikan dampak positif yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat. Gambaran nyata kondisi ini sejalan dengan pengelolaan sektor kelautan belum digarap dengan penuh perhatian dan kemauan. Hal ini terlihat pada potret sebagian besar nelayan Indonesia yang masih bergelut dengan kemiskinan, padahal produksi perikanan terus meningkat. Daya saing domestik yang lemah menyebabkan kegiatan pengangkutan transportasi laut maupun eksploitasi sumber daya mineral di wilayah perairan nasional masih lebih banyak dilakukan oleh pihak asing. Kekalahan dalam kompetisi ekonomi berbasis maritim juga terjadi di sektor industri dan jasa kelautan mulai dari hulu maupun hilir.

b. Kondisi Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN

Keprihatinan terhadap sektor kelautan nasional mengharuskan adanya kebijakan strategis untuk mempercepat pengembangan keunggulan di berbagai sub-sektor kelautan. Pembangunan ekonomi maritim ingin menjadikan kekayaan potensi kemaritiman sebagai landasan untuk mengadakan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas terutama di sektor kemaritiman. Dengan demikian, iklim bisnis dan investasi maritim yang baik akan berkembang. Pembangunan ekonomi maritim akan membawa industri pada kebutuhan akan sumber daya manusia kemaritiman 172 Kelas VIII SMPMTs dan inovasi teknologi yang berbasis pada pendidikan kemaritiman yang unggul dan modern. Jika proses ini dapat berlangsung, maka pembangunan ekonomi maritim dipastikan akan dapat membawa masyarakat ke arah kemakmuran. Pembangunan di bidang kelautan diarahkan untuk mencapai empat tujuan, yakni: 1 Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan. 2 Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil. 3 Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan. 4 Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa. Selanjutnya, kondisi ekonomi maritim di Indonesia, dilihat dari: a Sektor Pelayaran Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri pelayaran merupakan infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun dalam realita, industri pelayaran nasional saat ini dalam kondisi belum begitu baik. Ditinjau dari segi daya saing, pangsa muatan armada kapal nasional masih tergolong rendah. Industri galangan kapal, yang sebenarnya sangat strategis karena mempunyai rantai hulu-hilir yang panjang, hingga saat ini belum berkembang. Sistem pelabuhan saat ini hanya berperan sebagai cabang atau ranting dari Singapura atau pelabuhan luar negeri lainnya. Pelayanannya masih belum eisien dan belum produktif. Daya saing sumber daya manusia di sektor pelayaran masih relatif rendah. Salah satu bentuk perkembangan di sektor pelayaran nampak pada Gambar 3.13. Sumber: edition.cnn.com20160115traveltop-new-cruise-ships Gambar 3.13 Kapal berlayar di laut. Ilmu Pengetahuan Sosial 173 b Sektor Perikanan Potensi sektor perikanan Indonesia sangat besar dan sepantasnya Indonesia menjadi negara industri perikanan terbesar di Asia. Namun demikian, kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan nasional masih rendah. Pertambahan kawasan budidaya perikanan pun masih sangat kurang. c Sektor Pariwisata Bahari Pengembangan pariwisata bahari diyakini dapat mempunyai efek berganda multiplier effect yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri devisa. Selain itu, pengembangan pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh-bangkitnya jiwa dan budaya bahari yang dapat memberikan efek berganda dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh. Namun demikian, hingga saat ini pariwisata bahari belum berkembang dengan baik. Contoh wisata bawah laut, tampak pada Gambar 3.14. Contoh ekonomi maritim di ASEAN selain Indonesia antara lain adalah bahwa Ekonomi maritim di wilayah Asia Tenggara dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Keadaan ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan strategis dimana fenomena maritim dunia telah muncul dan menjadi tantangan nyata bagi negara-negara, khususnya negara yang memiliki wilayah teritorial berupa laut. Seperti telah diketahui bahwa kawasan Asia tenggara lebih dibatasi oleh wilayah perairan, dimana batas negaranya pun masih saling tumpang tindih dengan negara lain. Laut merupakan tempat penggalian sumber daya alam yang akan digunakan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa perikanan merupakan sektor ekonomi andalan di negara ASEAN. Sumber: lampost.couploadwisata-bahari.jpg Gambar 3.14 Wisata bawah laut. 174 Kelas VIII SMPMTs

c. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia

Lihat Foto

Kompas.com/Margaretha H Maru

Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonomi maritim adalah salah satu istilah yang mungkin sering didengar. Umumnya, kegiatan ekonomi maritim adalah hal yang berhubungan dengan kelautan. Lalu apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim?

Merujuk pada Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan, ekonomi maritim adalah seluruh aktivitas ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung terjadi di kawasan perairan dan kegiatan di luar kawasan perairan, yang memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan yang berasal dari perairan.

Sementara dalam UU No. 27 Tahun 2007, ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu, kegiatan ekonomi maritim adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa untuk dimanfaatkan di perairan.

Baca juga: Soal Pelanggaran Oknum Pegawai, Ditjen Bea Cukai Serahkan Bukti ke Kejati Banten

Pengertian ekonomi maritim

Secara sederhana, ekonomi maritim adalah seluruh kegiatan ekonomi di pesisir laut, dan wilayah sekitar laut. Beberapa kegiatan ekonomi maritim adalah mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

Ekonomi maritim berbeda dengan ekonomi kelautan yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Umumnya, kegiatan ekonomi maritim adalah dilakukan oleh negara yang memiliki lautan luas atau negara kepulauan. Salah satu negara yang menerapkan kebijakan ekonomi maritim adalah Indonesia.

Sebagai negara kepulauan dan memiliki lautan sangat luas, Indonesia berpotensi besar untuk mengembangkan ekonomi maritim.

Baca juga: Sepekan, Aliran Modal Asing Rp 5,34 Triliun Keluar dari Indonesia

Tujuan dari pengembangan ekonomi maritim adalah sebagai salah satu wujud dari upaya pemerataan pembangunan nasional, demi terwujudnya cita-cita nasional.

Contoh kegiatan ekonomi maritim

Dikutip dari Gramedia.com, beberapa contoh kegiatan ekonomi maritim adalah sebagai berikut:

  • Menyediakan jasa penyeberangan kapal antar pulau dan antar negara
  • Industri pembuatan kapal laut
  • Industri reparasi kapal
  • Industri logistik pengiriman barang melalui jalur laut
  • Aktivitas perekonomian pelabuhan
  • Tol laut
  • Jasa navigasi kapal
  • Terminal peti kemas
  • Jasa pergudangan laut
  • Industri pembuatan senjata dan kapal perang.

Baca juga: Pengguna Wise Kini Bisa Transfer Uang ke China lewat Weixin

Lihat Foto

TWITTER @US5thFleet

Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

Sektor ekonomi maritim

Di Indonesia, beberapa sektor yang ada dalam lingkup ekonomi maritim adalah sektor pelayaran, sektor perikanan, dan sektor pariwisata bahari.

Video yang berhubungan

Ekonomi maritim merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, galangan kapal,  perawatan kapal, pembangunan pelabuhan serta semua industri dan jasa yang terkait. 

Umumnya yang menerapkan ekonomi maritim adalah negara kepulauan yang banyak dikelilingi oleh lautan. Termasuk indonesia. Sektor yang ada dalam lingkup ekonomi maritim adalah sektor pelayaran, sektor perikanan, dan sektor pariwisata bahari.

Pada dasarnya, ekonomi maritim adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh negara kepulauan untuk memeratakan ekonomi pembangunan negaranya. Salah satu negara yang menerapkan kebijakan ini adalah Indonesia.

Berbagai kebijakan ekonomi maritim yang dibangun oleh pemerintah Indonesia adalah salah satu wujud dari upaya pemerataan pembangunan nasional, demi terwujudnya cita-cita nasional.

Pengertian Ekonomi Maritim 

Ekonomi maritim adalah seluruh kegiatan ekonomi yang terjadi baik di pesisir laut, dan wilayah sekitar laut. Termasuk di dalamnya adalah industri kapal, pelabuhan, pelelangan ikan dan juga kegiatan pariwisata laut atau pantai. 

Ekonomi maritim juga merupakan sebuah kebijakan yang diambil oleh pemerintah negara setempat (biasanya negara kepulauan) untuk memeratakan perekonomian warganya. 

Di Indonesia sendiri, ada lima pilar utama pembangunan dalam sektor industri maritim. Lima pilar tersebut, antara lain: 

1. Membangun kembali budaya maritim yang ada di Indonesia. 

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar, karena itulah semestinya bangsa Indonesia bisa menyadari dan juga melihat dirinya sebagai suatu bangsa yang memiliki identitas lebih.

Identitas lebih yang dimaksud adalah kekayaan sumber daya alam lautnya yang luar biasa. Mulai dari hasil laut sampai dengan perindustriannya. Untuk itulah pembangunan di bidang ini sebaiknya terus menerus dilakukan. 

2. Menjaga serta mengelola sumber daya laut.

Menjaga dan mengelola ini terkesan mudah tapi dalam pelaksanaannya tidaklah begitu mudah. Pemerintah dan juga masyarakat selayaknya bisa bekerjasama untuk fokus dalam membangun dan meningkatkan pangan kedaulatan laut.

Hal ini bisa dilakukan melalui pengembangan industri  perikanan, dan bisa juga dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utamanya.

3. Memberikan prioritas pada pengembangan infrastruktur dan juga konektivitas maritim

Prioritas pengembangan pada poin ini bisa dilaksanakan dengan cara membangun tol laut, logistik, deep sea port, industri di bidang perkapalan, sampai ke pariwisata maritim.

4. Membangun diplomasi maritim 

Diplomasi maritim dilaksanakan dengan tujuan agar mampu menghilangkan berbagai sumber konflik yang berada di laut.

Konflik apa saja? Banyak. Kasus pelanggaran kedaulatan wilayah laut, pencurian ikan, sengketa wilayah, perompakan, dan juga pencemaran lingkungan laut adalah beberapa contoh konflik yang sering terjadi. 

Caranya adalah dengan merangkul seluruh pihak dan mitra di Indonesia untuk mau bekerja sama dalam bidang kelautan. Laut semestinya bisa menyatukan negara, bukan malah memisahkan.

5. Kewajiban dalam membangun kekuatan dan pertahanan maritim.

Sebagai negara yang menjadi titik silang antara dua samudra, Indonesia dirasa memiliki kewajiban tersebut. 

Hal ini bukan hanya penting untuk menjaga kedaulatan dan juga kekayaan maritim, melainkan juga sebagai upaya tanggung jawab pemerintah Indonesia dalam menjaga keselamatan dan keamanan maritim.

Contoh Ekonomi Maritim 

Contoh ekonomi maritim ada banyak. Intinya, semua kegiatan yang ada hubungannya dengan maritim maka bisa disebut sebagai kegiatan ekonomi maritim. 

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa contoh ekonomi maritim.

  • Industri produksi/pembuatan kapal

  • Usaha perbaikan/reparasi kapal

  • Jasa penyebrangan kapal antar negara atau pulau

  • Jasa pergudangan laut

  • Terminal peti kemas

  • Industri pembuatan senjata kapal perang

  • Tol Laut sebagai sarana pengangkutan logistik kelautan

  • Jasa pernavigasian kapal laut

  • Industri pengiriman barang melalui laut

  • Seluruh kegiatan perekonomian di pelabuhan

  • Wisata Bahari 

Kegiatan ekonomi maritim lainnya bisa dijelaskan sebagai berikut,

• Pembangunan jalur tol laut

Hadirnya tol laut adalah bukti nyata dari penerapan kebijakan ekonomi maritim dari pihak pemerintah. Pembangunan tol laut dinilai mampu meningkatkan pelayanan pada daerah yang tertinggal, terdepan, dan juga paling luar dari perbatasan. Tol laut juga mampu menjadi jalur angkatan laut yang rutin dan terjadwal melakukan pelayaran. 

• Pembangunan pelabuhan laut dalam (deep sea port)

Hampir di seluruh negara kepulauan, pelabuhan menjadi jalur utama dalam proses perdagangan yang terjadi antar pulau dan antar negara. 

Fasilitas yang umumnya bisa didapatkan di dalam sebuah pelabuhan hanyalah dermaga atau tambatan, jalur pelayaran, kolam pelabuhan, pergudangan, lapangan penumpukan, terminal penumpang, serta beberapa fasilitas penunjang lainnya, seperti gedung kantor, lapangan parkir, dll.

Sehingga, pelabuhan pada umumnya adalah suatu terminal dan juga tempat berlabuhnya kapal yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran serta aktivitas penunjang pelabuhan lain. 

Dengan dibangunnya pelabuhan laut dalam diharapkan bisa menjadi unsur penunjang baru dalam menyokong kegiatan ekonomi maritim di pelabuhan biasa. 

• Industri Perkapalan Dalam Negeri

Selama ini, industri galangan kapal yang berasal dari dalam negeri diklaim tidak mampu bersaing dengan industri kapal dari luar.

Hal ini terjadi lantaran industri dalam negeri belum mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Ini berhubungan langsung dengan kurangnya kemampuan sumber daya manusia dan juga pemanfaatan teknologi yang modern.

Agar mampu mewujudkan kemandirian sektor industri dalam jangka pendek dan menengah, maka pihak pemerintah terus mendorong adanya pengembangan produksi industri galangan kapal. Dengan begitu, diharapkan mampu memaksimalkan penggunaan produk dari dalam negeri dan juga memperbaiki neraca perdagangan nasional dengan cara mensubtitusi produk impor.

Pengembangan Kegiatan Ekonomi Maritim 

Peningkatan pengembangan kegiatan ekonomi maritim diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Pengembangan ekonomi maritim sangat diperlukan mengingat besarnya potensi ekonomi maritim yang ada. 

Di Indonesia, ada tiga upaya pengembangan ekonomi maritim yang diterapkan, yaitu: 

1. Perubahan basis pembangunan nasional.

Perubahan ini terjadi dari pembangunan berbasis daratan menjadi pembangunan berbasis kelautan.

Perubahan basis pembangunan dari basis daratan ke lautan adalah upaya dalam memacu percepatan berbagai sarana strategis transportasi kelautan.

Contoh nyata dari hal ini adalah pembangunan Pelabuhan Patimban pada tahun 2020 di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang kini menjadi pelabuhan ekspor besar di Indonesia.

2. Memacu percepatan pengembangan infrastruktur dan ketersambungan maritim

Pembangunan pelabuhan merupakan satu contoh pengembangan ekonomi maritim. Dengan dibangunnya terminal barang yang dilengkapi dengan dermaga, gudang, dan lapangan penumpukan, peralatan bongkar muat, maka aktivitas di pelabuhan akan semakin bisa ditingkatkan. 

Hal ini membawa banyak manfaat dan peluang. Antara lain, bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat, terutama bagi yang bertempat tinggal di sekitar pelabuhan, peningkatan lalu lintas penumpang, kegiatan ekspor-impor, dan perdagangan antarpulau melalui pelabuhan.

Terdapat beberapa pelabuhan utama untuk ekspor dan impor di Indonesia, yaitu pelabuhan Tanjung Priok, Cilacap, Dumai, Tanjung Perak, Balikpapan,  Bontang, Belawan, Merak, Samarinda, Tanjung Emas, Banjarmasin, Tuban, Kotabaru, dan Batu Ampar, dan Cigading. 

3. Regulasi yang sesuai dengan semua pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri

Contoh nyata dari regulasi tersebut adalah empat hal lintas di perairan Indonesia yaitu hak lintas damai, hak lintas transit, hak lintas ALKI dan hak akses komunikasi.

Hak lintas damai dijelaskan di pasal 17 UNCLOS 1982 yang memberikan hak kepada semua negara, baik negara pantai maupun negara tak berpantai, menikmati hak lintas damai melalui laut teritorial dan pasal 18 yang menerangkan pengertian lintas sebagai pelayaran melalui laut teritorial.

Regulasi lainnya adalah ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia). Indonesia menjadi negara kepulauan atau archipelagic state pertama di dunia yang memiliki bagan pemisahan alur laut atau TSS di alur laut kepulauan Indonesia.

Kedua bagan pemisahan alur laut atau TSS Selat Sunda dan Selat Lombok saat ini masuk dalam alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) I dan II. ALKI sendiri, adalah alur laut di wilayah perairan Indonesia yang bebas dilayari oleh kapal-kapal internasional (freedom to passage) dan tertuang dalam perjanjian Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.

Secara umum, upaya pengembangan ekonomi maritim diarahkan untuk mencapai empat tujuan, yakni:

1. Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan.

2. Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil.

3. Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan.

4. Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa.

Penutup

Demikianlah penjelasan singkat tapi lengkap tentang ekonomi maritim. Bisa disimpulkan bahwa ekonomi maritim adalah suatu kegiatan ekonomi yang didalamnya mencakup transportasi laut, industri galangan kapal serta perawatannya, pembangunan dan juga pengoperasian pelabuhan laut, dan industri serta jasa yang terkait.

Adanya kebijakan ekonomi maritim ini selayaknya  sangat membantu para pebisnis yang juga turut melakukan kegiatan impor ekspor. Baik itu membantu dalam hal finansial atau memberikan akses kemudahan mereka dalam melakukan kegiatan bisnisnya.

Satu hal penting yang semestinya selalu mendapatkan perhatian lebih dari para pebisnis adalah melakukan pencatatan keuangannya secara tepat, dan akurat. 

Nah, kamu sudah tahu kan bagaimana agar lebih mudah untuk melakukan hal tersebut? Ya, jadilah pengguna aplikasi majoo

Kamu bisa cek kelengkapan fitur majoo dan dijamin akan suka dan sangat membantumu dalam menjalankan bisnis dengan mudah, efisien, akurat dan terkoneksi dengan cepat. Jadi, tunggu apa lagi? Buruan daftar! 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA