Ilustrasi. Foto: Pixabay
Seorang ilmuwan asal Selandia Baru, Ernest Rutherford memberikan gagasannya tentang senyawa atom pada tahun 1911. Menurutnya, atom memiliki sebuah inti pusat [nukleus] yang dikelilingi awan elektron bermuatan negatif dalam lintasannya.
Rutherford menggunakan partikel alpha untuk membuktikan teori atomnya tersebut. Ia berhasil melakukan percobaan penembakan logam oleh sinar alpha pada lempengan emas. Hasil uji coba tersebut dikenal dengan istilah Percobaan Geiger-Marsden.
Sebenarnya percobaan tersebut dilakukan oleh Rutherford untuk membantah hasil ilmuwan sebelumnya, yakni J.J Thomson. Dari hasil uji kimia sebelumnya dikatakan bahwa apakah atom sebagai bola pejal positif apabila dikenai partikel alpha akan dipantulkan.
Teori atom yang dikemukakan Rutherford ini memiliki rumusan model, kelebihan, serta kekurangannya.
Ilustrasi. Foto: PixabayRumusan Model Teori Atom Rutherford
Terpusat di inti atom [nukleus] yang didalamnya memiliki ruang hampa
Inti atom bermuatan positif yang dikelilingi elektron bermuatan negatif
Dari hasil percobaan, sebagian besar partikel alpha melewati foil emas tanpa dibelokan, dimana sebagian besar ruang di dalam atom kosong
Kelebihan Teori Atom Rutherford
Teori atom Rutherford memiliki kelebihan yakni:
Mudah dipahami untuk yang awam dalam menjelaskan struktur atom yang rumit
Dapat menjelaskan bentuk dari suatu lintasan elektron yang mengililingi atom
Menggambarkan gerak elektron yang berada di kawasan sekitar inti atom
Kekurangan Teori Atom Rutherford
Meskipun begitu, teori atom Rutherford dinilai masih memiliki kelemahan yang perlu diperbaiki, di antaranya:
Tidak menjelaskan bahwa atom bersifat stabil
Tidak dapat menjelaskan bahwa spektrum atom hidrogen berupa spektrum garis.
HOME KIMIA SMA STRUKTUR ATOM
Edutafsi.com - Model Atom Rutherford. Setelah teori dan model atom Thomson, maka teori dan model atom selanjutnya yang dianggap benar pada masanya adalah teori atom yang diajukan oleh ilmuwan Ernest Rutherford. Rutherford merupakan salah seorang murid Thomson yang berhasil menjawab berbagai kelemahan dari teori atom yang pernah diajukan oleh sang guru. Meski demikian, sama seperti teori atom sebelumnya, teori atom yang diajukan oleh Rutherford ternyata juga masih memiliki beberapa kelemahan yang harus disempurnakan. Lalu, apa saja kelemahan teori atom Rutherford sehingga teori tersebut akhirnya tergeser oleh teori atom yang terbaru?
Sebelum Rutherford mengajukan teorinya, pada masa itu sudah ada sebuah teori atom yang diterima yaitu teori atom Thomson atau dikenal dengan teori atom roti kismis. Analogi roti kismis yang diajukan oleh Thomson masih belum begitu memuaskan sebab tidak mampu menjelaskan bagaimana sebenarnya susunan muatan positif dan muatan negatif di dalam sebuah atom. Teori atom Thomson pun gugur dengan adanya penemuan inti atom yang dilakukan oleh Rutherford. Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersamaa dua asistennya berhasil menemukan inti atom yang memiliki jari-jari jauh lebih kecil daripada jari-jari atomnya. Inti atom bermuatan positif dan berada jauh di dalam atom. Penemuan tersebut jelas menggugurkan gagasan yang telah diajukan Thomson bahwa atom merupakan suatu bola layaknya roti kismis dengan elektron tersebar merata di seluruh bagian atom. Gagasan tersebut juga terpatahkan sebab menurut Rutherford, elektron berputar mengelilingi inti atom jadi tidak tersebar merata seperti yang disebutkan oleh Thomson.
1]. Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti.
MENU KIMIA SMA STRUKTUR ATOM
Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.
Video yang berhubungan
Teori atom Rutherford mempelajari mengenai sifat dasar dari suatu benda di dalam kimia.
Di dalam model atom, ada beberapa ahli yang mengemukakan teori merea. Model atom Rutherford sendiri menjadi salah satunya.
Nama model ini diambil dari nama penemunya sendiri, yaitu Ernest Rutherford. Apa yang sebenarnya Rutherford sampaikan dalam teorinya ini?
Baca Juga : Pengertian Isotop dan Contohnya di Kimia, Ketahui Keseimbangannya!
Sejarah dan Pengertian Teori Atom Rutherford
Atom menjadi salah satu bahasan dalam kimia yang sangat penting. Teori mengenai atom pertama kali muncul pada zaman Yunani Kuno.
Bertahun-tahun setelahnya banyak sekali ilmuwan yang berusaha menyempurnakan teori mengenai atom. Teori Rutherford sendiri berkembang mulai tahun 1911.
Isi dari teori atom ini sebenarnya untuk menyangkal teori model atom milik J.J Thomson. Atom Rutherford mendapatkan teorinya berdasarkan percobaan Geiger-Marsden yang terjadi pada tahun 1909.
Ia melakukan percobaan dan menunjukkan adanya kekeliruan dalam teori yang Thompson kemukakan.
Penemuan yang Rutherford kemukakan terkait atom adalah:
- Atom merupakan bola berongga yang tersusun atas inti atom dan elektron di sekelilingnya.
- Inti atom akan bermuatan positif. Selain itu, massa atom akan terpusat pada inti atom.
- Model atom ini juga terkenal sebagai model atom planet. Hal itu karena Rutherford menggambarkan penemuannya seperti tata surya.
Ia juga menggambarkan model atom yang memiliki inti dan muatan di sekelilingnya seperti planet yang mengelilingi matahari sebagai pusat dan dalam orbitnya tetap stabil.
Baca Juga : Pengertian Kimia Kuantum dan Sejarah Pengembangannya
Kelebihan Model Atom Rutherford
Teori yang Rutherford kemukakan memiliki kelebihannya sendiri. Pada teori ini, Rutherford dapat menjelaskan bagaimana peristiwa terjadinya penghamburan partikel alfa yang terjadi di selaput tipis emas.
Selain itu, keunggulan lain dari teori atom Rutherford adalah dapat mengemukakan keberadaan inti atom yang bermuatan positif. Adapun muatan positif pada atom merupakan pusat massa atom.
Teori ini juga berhasil menemukan inti atom atau nukleus yang terdiri dari proton dan neutron.
Pada dasarnya, teori yang Rutherford kemukakan lebih mudah dimengerti khususnya dalam penggambaran struktur atom yang rumit.
Baca Juga : Teori Asam Basa Lewis dalam Kimia, Apa Kelebihan yang Dimilikinya?
Kelemahan Teori Rutherford
Selain kelebihan, tentu masih terdapat beberapa kelemahan dalam model atom Rutherford. Kelemahan tersebut meliputi:
- Model atom Rutherford tidak dapat memberikan penjelasan stabilitas atom dan alasan kenapa elektron tidak dapat jatuh ke inti atom.
- Elektron bermuatan negatif yang ada di sekeliling atom inti dapat membentuk spiral dan jatuh ke inti, namun faktanya elektron akan tetap stabil di lintasan.
- Model atom Rutherford ini tidak memberikan penjelasan mengenai spektrum garis atom hidrogen.
- Bertolak belakang dengan teori elektron dinamika klasik yang menjelaskan bahwa suatu partikel dengan muatan listrik, jika bergerak akan memancarkan energi.
Semua model atom tentu memiliki kekurangan. Meski begitu, teori atom Rutherford berperan penting dalam pembentukan konsep lintasan dan kedudukan dari elektron yang kini biasa disebut sebagai kulit atom. (R10/HR-Online)
This post was last modified on Maret 25, 2022 12:07 AM