Komponen berikut yang biasa dipakai sebagai input pada percobaan Arduino nano adalah

Artikel ini membahas mengenai tutorial mengedipkan LED dengan Arduino

Tutorial oleh:

Yupit Sudianto S.Kom., M.Kom.

Dosen Sistem Informasi Universitas Internasional Semen Indonesia

email:

Pada tutorial Arduino ini kita akan belajar untuk mengedipkan lampu Light Emitting Diode (LED)/ blinking LED. Ada Empat langkah yang dapat diikuti.

Langkah 1: Apa saja yang dibutuhkan

Bahan yang perlu disiapkan dan perkiraan harga :


Selain bahan diatas diperlukan  laptop atau komputer untuk membuat dan mengupload program. Sebelumnya telah mengunduh software Arduino pada laptop/komputer yang anda gunakan.

Langkah 2: Membuat rangkaian

Ambil Arduino Uno dan LED 5mm, hubungkan LED 5mm dengan Arduino Uno dengan cara:

  1. Menghubungkan kaki negatif/katoda (kaki yang lebih pendek) dari LED 5mm ke Arduino Uno pin Gnd.
  2. Menghubungkan kaki positif/anoda ke Arduino pin 13.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1.

Komponen berikut yang biasa dipakai sebagai input pada percobaan Arduino nano adalah

                                               Gambar 1

Langkah 3: Membuat dan mengupload program

Program yang digunakan pada tutorial ini merupakan program contoh yang sudah disediakan oleh arduino. Kita dapat melihat program tersebut pada menu “File > Examples > Basics > Blink”. Program tersebut akan tampak seperti pada code 1.

Code 1


void setup() {

  //initialize digital pin 13 as an output.

  pinMode(13, OUTPUT);

}

// the loop function runs over and over again forever

void loop() {

  digitalWrite(13, HIGH);   // turn the LED on (HIGH is the  

voltage level)

  delay(1000);              // wait for a second

  digitalWrite(13, LOW);    // turn the LED off by making the

voltage LOW

  delay(1000);              // wait for a second

}

Untuk mengupload program tersebut pada Arduino Uno,  hubungan Arduino Uno dengan kabel USB (bentuknya seperti kabel printer) terlebih dahulu. Kemudian, Pada menu “Tools > Board“ pastikan boardnya dipilih adalah Arduino Uno, dan pastikan  port yang dipilih pada menu “Tools > port” adalah port yang digunakan oleh Arduino Uno. Selanjutnya pilih menu “Sketch > Upload” atau tekan “Ctrl + U” untuk mengupload program dari komputer ke Arduino Uno.

Langkah 4: Output

Output dari program tersebut adalah lampu akan menyala selama 1 detik (lihat gambar 2) kemudian mati selama 1 detik (lihat gambar 3) kemudian menyala lagi selama 1 detik lalu mati selama 1 detik demikian seterusnya selama Arduino mendapatkan aliran listrik.

Komponen berikut yang biasa dipakai sebagai input pada percobaan Arduino nano adalah

                                                                         Gambar 2

 

Komponen berikut yang biasa dipakai sebagai input pada percobaan Arduino nano adalah

                                                                                 Gambar 3

Catatan:

Kaki Anoda dari LED 5mm tidak harus ditempatkan di pin 13, kaki Anoda tersebut dapat dipindah ke pin digital yang lain seperti pin 12. Jika ingin menggunakan pin 12 jangan lupa untuk mengubah angka 13 pada program di code 1 menjadi 12, seperti yang ditunjukkan pada code 2. Setelah mengubah program jangan lupa untuk mengupload program yang baru ke Arduino Uno.

Code 2


void setup() {

  //initialize digital pin 12 as an output.

  pinMode(12, OUTPUT);

}

// the loop function runs over and over again forever

void loop() {

  digitalWrite(12, HIGH);   // turn the LED on (HIGH is the 

voltage level)

  delay(1000);              // wait for a second

  digitalWrite(12, LOW);    // turn the LED off by making the

voltage LOW

  delay(1000);              // wait for a second

}

Arduino Uno. Foto: Harrison Broadbent/unsplash

Beberapa programmer tentu tidak asing dengan apa itu Arduino. Biasanya, Arduino digunakan untuk mengendalikan serta memproses data dari perangkat input yang nantinya diteruskan ke alat output.

Ada dua jenis Arduino yang biasa digunakan, yaitu hardware dan software. Umumnya, software tersebut dapat diakses oleh seniman, desainer, penggiat hobi, dan semua orang yang tertarik membuat objek interaktif.

Nantinya, Arduino dapat berinteraksi dengan tombol, LED, motor, speaker, unit GPS, camera, internet, smartphone atau TV dan masih banyak lagi perangkat yang kamu bisa hubungkan dengan Arduino.

Jika kamu berminat untuk mencobanya, alangkah baiknya untuk memahami apa itu Arduino terlebih dahulu. Langsung saja, simak pembahasan lengkapnya mengenai apakah itu Arduino.

Apa itu Arduino dan Fungsinya

Ilustrasi Arduino. Foto: Nicolas Thomas/Unsplash

Seperti yang dijelaskan pada website resmi mereka, Arduino adalah sebuah perangkat elektronik yang sifatnya open source. Arduino ini sering kali digunakan untuk merancang dan membuat perangkat elektronik serta software yang mudah untuk digunakan.

Uniknya, Arduino juga biasa digunakan untuk mengembangkan beberapa sistem elektronik seperti pengatur suhu, sensor pada bidang agrikultur, pengendali peralatan pintar, dan masih banyak lagi.

Perangkat ini sengaja dirancang sedemikian rupa agar mempermudah penggunaannya di berbagai bidang. Oleh karena itu, ada beberapa komponen penting di dalamnya, seperti mikrokontroler, konektor, dan pin.

Ilustrasi Apa Itu Arduino. Foto: Daniel Andrade/unsplash

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa komponen penting yang dirancang dalam perangkat ini. Berikut adalah penjelasan lengkap dari masing-masing komponennya:

Mikrokontroler merupakan suatu chip yang memungkinkan pengguna dapat memprogram Arduino dan memproses output berdasarkan input yang mereka berikan. Bisa disebut juga bahwa mikrokontroler ini adalah otak dari Arduino. Setiap Arduino memiliki jenis chip yang berbeda-beda.

Selanjutnya ada komponen penting lainnya yaitu Konektor. Arduino memiliki dua jenis Konektor yang cukup penting, yaitu Power Konektor dan Serial Konektor. Berikut adalah penjelasan masing-masing Konektor:

Power Konektor merupakan Konektor yang biasa digunakan untuk menyalurkan daya pada Arduino. Nantinya, daya ini berfungsi untuk menghidupkan Arduino dan juga perangkat lain yang terhubung dengannya, seperti layar monitoring dan sensor.

Perlu kamu tahu, jenis komponen ini berfungsi untuk menghubungkan Arduino dengan perangkat yang biasa kita gunakan, seperti laptop dan komputer. Dengan begitu, konektor ini membutuhkan port USB standar pada Arduino. Tak hanya itu, komponen ini juga dapat digunakan sebagai Power Konektor yang hanya diimplementasikan pada Arduino terbaru.

Terakhir ada komponen yang disebut dengan Pin. Fungsinya adalah untuk menghubungkan Arduino dengan berbagai komponen yang nantinya akan kamu gunakan. Terdapat dua jenis pin pada Arduino, yakni pin analog dan pin digital.

Nantinya, Pin ini dapat menerima atau mengirim sinyal digital. Artinya, sinyal yang diterima atau dikirimkan akan bernilai 1 atau 0 alias HIGH atau LOW. Umumnya, perangkat Arduino memiliki 14 pin input output digital.

Pin Analog pada Arduino merupakan alat yang digunakan untuk menerima input analog. Alat ini dapat menerima tegangan analog dari 0V sampai dengan 5V. Kebanyakan, setiap jenis Arduino memiliki setidaknya satu pin analog.

Itulah pembahasan tentang topik apa itu Arduino sebagai perangkat yang memiliki beragam fungsi untuk kebutuhan elektronik.