Kolang kaling terbuat dari apa

Pohon aren memiliki banyak manfaat. Selain air nira yang diperoleh dengan cara menyadap melalui tangkai, masyarakat juga memanfaatkan buahnya yang dinamakan kolang–kaling, serta serabut hitan di batang pohon bagian atas yang dikenal dengan nama ijuk untuk dijadikan sapu. Sementara akarnya yang kuat dapat berfungsi sebagai penahan erosi.Pohon aren atau enau [Arenga pinnata] dari Suku Arecaceae, adalah tumbuhan palma selain kelapa. Tanaman ini banyak memiliki manfaat, tidak hanya untuk kehidupan manusia, tapi juga untuk satwa liar dan penting bagi ekosistem lingkungan.

Pohon ini umumnya berdiameter 65 sentimeter dengan tinggi bisa mencapai 25 meter. Persebarannya ada di Indonesia dan beberapa negara lain seperti Filipina, Malaysia, Laos, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Thailand, Srilanka, dan India.

Pohon aren memiliki buah yang unik, yang berada di tangkai dengan jumlah cukup banyak. Namun, jangan coba-coba untuk memakan langsung buahnya tanpa diolah secara khusus. Ini dikarenakan getah dari kulit buahnya sangat gatal.

Baca: Jengkol, Tumbuhan Kaya Manfaat Asli Indonesia

Kolang kaling terbuat dari apa
Pohon aren yang menghasilan gula aren dan buah kolang-kaling. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

Di Provinsi Aceh, pohon aren tumbuh hampir di semua kabupaten/kota yang umumnya berada dekat sungai, atau di lereng bukit pada ketinggian 500-1.200 mdpl. Bagi masyarakat, memanfaatkan pohon ini untuk diambil airnya yang berada di tangkai buah. Biasanya disebut air nira.

Selain air nira yang diperoleh dengan cara menyadap melalui tangkai, masyarakat juga memanfaatkan buahnya yang dinamakan kolang-kaling. Juga, serabut hitan di batang pohon bagian atas yang dikenal dengan nama ijuk untuk dijadikan sapu.

Baca: Rukam, Pohon Berduri yang Digunakan Melawan Tentara Belanda

Kolang kaling terbuat dari apa
Pohon aren disebut juga pohon serba guna karena mulai akar, batang, hingga buahnya memiliki manfaat. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

Usman Ali, masyarakat Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, mengatakan, selama ini masyarakat Samar Kilang juga keseluruhan masyarakat Aceh masih memanfaatkan pohon aren, untuk diambil air nira serta buahnya.

“Pohon aren tumbuh subur di pinggir sungai atau lereng bukit yang banyak air. Sejauh ini, belum ada masyarakat yang membudidayakannya, karena pohon ini tumbuh sendiri,” ujarnya, akhir November 2021.

Usman Ali mengatakan, air nira yang diambil itu, lantas direbus dan diolah menjadi gula aren. Sebagian juga ada yang dijadikan manisan aren. Pohon ini sangat penting untuk ekosistem. Akarnya yang kokoh, dalam, dan tersebar bermanfaat sebagai penahan erosi tanah.

“Saya lihat, bila ada pohon aren di tebing sungai maka tanahnya tidak longsor,” ungkapnya.

Baca: Buah Nangka dan Cempedak, Serupa tapi Tak Sama

Kolang kaling terbuat dari apa
Air nira diolah untuk dijadikan gula aren. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

Erdi Surya, M, Ridhwan, Armi, Samsiar dan Jailani, pengajar di Universitas Serambi Mekkah, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, dalam makalah di Jurnal Bionatural 2018 berjudul “Konservasi Pohon Aren Dalam Pemanfaatan Nira Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Desa Padang, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues” menjelaskan, dengan banyaknya pemanfaatan pohon aren, jika tidak ada upaya penyelamatan, maka akan mengancam pohon tersebut.

“Masyarakat banyak yang memanfaatkan aren untuk kegiatan industri rumah tangga. Tanpa upaya peremajaan, dikhawatirkan akan menyebabkan populasi aren semakin terancam,” jelas Erdi Surya dan kawan-kawan.

Upaya konservasi pohon aren sangat diperlukan, mengingat banyak manfaat yang didapat. Saat ini, dengan adanya teknologi, nira aren dapat dibuat sebagai sumber biofuel.

“Pemanfaatan aren yang meluas dikhawatirkan akan menyebabkan kelangkaan, mengingat umur panennya antara usia 7-12 tahun,” katanya.

Baca: Kapur Barus, Pohon Kamper, dan Kejayaan Nusantara

Kolang kaling terbuat dari apa
Buah dan biji aren (Arenga pinnata) yang telah direbus, untuk dibuat kolang-kaling. Foto: Wikimedia common/ Wibowo A. Djatmiko/Creative Commons 3.0

Hasil penelitian menunjukkan, selama ini masyarakat hanya memanfaatkan pohon aren yang tumbuh alami. Sementara, penyebaran buahnya untuk kembali tumbuh hanya dilakukan oleh musang.

“Bahkan, upaya penyelamatan pohon aren dengan menanam kembali selalu gagal karena pengetahuan masyarakat yang terbatas.”

Dalam penelitian tersebut, Erdi juga menyarankan agar pemerintah membantu masyarakat, sehingga budidaya pohon aren bisa dilakukan.

“Hal ini penting bukan hanya membantu perekonomian masyarakat, tapi juga agar lingkungan terjaga dan meminimalisir terjadinya bencana alam,” jelasnya.

Artikel yang diterbitkan oleh

Kolang kaling berasal dari apa?

Kolang kaling adalah produk olahan yang berasal dari pohon aren (Arenga pinnata). Kolang kaling diperoleh dari buah aren setengah matang dengan cara membakar atau merebus.

Apa khasiat kolang kaling bagi kesehatan?

Kandungan air ini membuat kolang-kaling baik dikonsumsi untuk memenuhi asupan cairan tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi. Selain beberapa manfaat di atas, kolang-kaling juga dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tulang, menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan kulit.

Kolang kaling pohon apa?

Kolang-kaling adalah inti biji buah atap, yang dikenal juga sebagai buah pohon enau atau aren. Nama latin pohon ini: Arenga Pinnata.