Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi

Untuk dapat mengetahui permasalan dalam teks editorial, mari kita berlatih membaca teks editor berikut ini.

Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi

Latihan

1. Coba tulis kembali judul tulisan yang kamu baca.2. Apa yang kamu pahami dari judul tersebut? Rumuskan dalam kalimat baru pemahamanmu tersebut.3. Apa kata kunci dalam paragraf pertama?4. Rumuskan kembali dalam kalimat baru pernyataan umum dalam paragraf pertama berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. 5. Apa kata kunci dalam paragraf kedua?6. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf kedua berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.7. Apa kata kunci dalam paragraf ketiga?8. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf ketiga berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.9. Apa kata kunci dalam paragraf keempat?10. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf keempat berdasarkan kata kunci yang kamu temulcan.11. Apa kata kunci dalam paragraf kelima?12. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf kelima berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.13. Apa kata kunci dalam paragraf keenam?14. Rumuskan kembali dalam kalimat baru penegasan dalam paragraf ketujuh berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.15. Apa saja fakta-fakta yang disajikan dalarn tulisan tersebut?16. Apa yang menjadi opini redaktur atm fakta tersebut?17. Menurutmu, tanggapan redaktur tersebut ditujukan kepada siapa? Masyarakat atau pemerintah?18. Bagaimana sikap redaksi terhadap peristiwa tersebut? Mendukung, menolak, atau netral?19. Bagaimana saran atau rekomendasi redaksi terhadap pihak yang dituju dalam teks editorial tersebut?20. Buatlah ringkasan dengan menggunakan jawabanjawabanmu sebelumnya!

KUNCI JAWABAN

1. Kado tahun baru 2014 dari Pertamina2. Kenaikan harga elpiji hingga 50% tanpa sosialisasi3. harga tabung elpiji naik4. Pada tahun 2014 Pertamina membawa kabar kepada masyarakat bahwa harga tabung elpiji naik. Akibatnya konsumen membeli kisaran 125.000-130.000.5. Pertamina menaikkan harga secara sepihak6. Pertamina menaikkan harga secara sepihak tanpa sosialisasi kepada masyarakat karena merosyotnya pasar internasional dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.7. Keputusan Presiden terkait kenaikan harga tabung gas elpiji8. Presiden republik Indonesia mengadakan rapat mendadak dengan para menteri terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut.9. Isu penggiringan langkah pemerintah sebagain reaksi semu10. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi semu pemerintah11. Masyarakat tidak menerima aksi sepihak dari Pertamina12. Masyarakat tidak menerima aksi sepihak yang dilakukan Pertamina karena mengikuti pasar dunia13. Keuntungan yang dimanfaatkan untuk rakyat14. Keuntungan yang diperoleh dari hasil tambang dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat15. Harga tabung elpiji 12kg lebih dari 50%, pertamina memutuskan secara sepihak, merugi 22 triliun selama 6 tahun.16. kenaikan harga tidak simpatik, tidak bijak dan tidak logis17. pemerintah18. menolak19. Keuntungan hasil minyak digunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

20. Pertamina memberi kado pada tahun 2014 bahwa warga tabung elpiji naik. Pertamina menaikkan harga secara sepihak tanpa sosialisasi kepada msyarakat. Presiden RI mengadakan rapat mendadak dengan menteri. Munculnya reaksi semu yang menganggap pemerintah sebagai bentuk pencitraan. Masyarakat tidak menerima atas aksi sepihak pertamina atas kenaikan harga yang mendadak. pertamina seharusnya memanfaatkan keuntungan dari hasil minyak untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Teks bacaan

Kado tahun baru 2014 dari Pertamina

Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepada masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp125.000,00 hingga Rp130.000,00. Bahkan, di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Rp150.000,00-Rp200.000,00.

Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget, karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presiden. Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin. 

Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan. Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemalunuran dan kesejahteraan ralcyat. Rasanya mustahil kalau pernerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dirnintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya.

Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan was reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. 

Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji. Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.

Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Sumber Kedaulatan Rakyat. 6 Januari 2014

baca juga KUNCI JAWABAN HAL. 11-12 KELAS XII BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 REVISI 2018 SMA/SMK TERBARU

Nama : Fadhil Muhammad (12)Kelas : XII MIPA 2TUGAS KD 3.5 DAN 4.5TEKS EDITORIAL KD 3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial1.Teks editorial yang berjudul “ Kado Tahun baru 2014 dari Pertamina” berisi tentangTeks tersebut berisi tentang kenaikan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persenyang menjadi kado pahit untuk masyarakat pada tahun baru 2014 dari Pertaminaserta tanggapan masyarakat dan respon pemerintah atas kejadian tersebut. 1.Pendapat editor dalam teks tersebut yaitu :a.Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak,dan tidak logis.b.Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpadidahului sosialisasi.c.Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alasanyang terkesan logis.d.Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikanharga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan.

BAB 1 TEKS EDITORIAL Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Peta Konsep 1.Pengertian Teks Editorial 2.Fungsi teks editorial 3.Fakta dan Opini Teks Editorial 4.Struktur Teks Editorial 5.Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

PENGERTIAN TEKS EDITORIAL Editorial atau tajuk rencana merupakan karangan argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa tentang hal-hal yang bersifat faktual dan aktual. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa yang dimaksud editorial adalah artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pemimpin surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.

FUNGSI TEKS EDITORIAL 1. Menunjukan solidaritas kepada masyarakat. 2. Menjelaskan kepada masyarakat mengenai peristiwa tertentu agar berita tersebut tidak sekeda menjadi isu, tetapi menjadi laporan peristiwa yang mempunyai bukti dan data yang akurat.

FAKTA DAN OPINI TEKS EDITORIAL

HUBUNGAN Fakta berfungsi sebagai dasar bagi suatu pendapat. Penulis mengemukakan fakta terlebih dahulu, kemudian berpendapat. Mungkin pula fakta berfungsi untuk memperjelas pendapat. FAKTA DAN OPINI Teks editorial berisi (a) fakta (peristiwa aktual, fenomenal, dan kontroversial), (b) opini (pendapat) redaksi terhadap peristiwa tersebut.

PERBEDAAN FAKTA DAN OPINI NOFAKTAOPINI 1 Hal (keadaan, kejadian) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi Pendapat, pikiran, pendirian seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu hal (keadaan, kejadian) 2 Dapat dibuktikan kebenarannya; sesuatu yang tidak diragukan lagi kebenarannya; tidak terbantahkan Belum dapat dibuktikan kebenarannya; sesuatu yang kebenarannya masih perlu diuji; memungkinkan terjadi bantah- bantahan 3 Semua orang akan memberikan pernyataan yang sama terhadap fakta tersebut Pernyataan dalam opini cenderung tidak sama antara orang atau kelompok yang satu dengan yang lain

NOFAKTAOPINI 4 Fakta ditandai oleh kata-kata tugas pasti, sedang, sudah, dan telah Opini ditandai oleh kata-kata tugas mungkin, kira-kira, bisa jadi, belum akan, kurang pasti, bentuk-bentuk kata sifat seperti baik, buruk, mudah, sukar, dan diawali kata menurut… (seseorang /lembaga),... (berisi pernyataan/ pendapat) 5 Fakta terkait dengan pertanyaan (1) apa, (2) siapa, (3) kapan, (4) di mana, dan (5) berapa Opini lebih banyak muncul dari pertanyaan (1) mengapa dan (2) bagaimana 6 Diperkuat dengan angka-angka dan bukti nyata Diperkuat oleh alasan (logika) 7 Keterangan waktu, tempat, atau tanggal peristiwa jelas Keterangan waktu, tempat, atau tanggal peristiwa tidak atau belum jelas

Identifikasi kalimat fakta dan opini! Kliklah tulisan di bawah untuk memunculkan tugas!

STRUKTUR TEKS EDITORIAL

Pengenalan Isu Pengenalan isu merupakan bagian pendahuluan teks editorial. Fungsinya adalah mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas dalam bagian berikutnya. Pada bagian pengenalan isu disajikan peristiwa persoalan aktual, fenomenal, dan kontrovesial Penyampaian Argumen Bagian ini merupakan bagian pembahasan yang berisi tanggapan redaksi terhadap isu yang sudah diperkenalkan sebelumnya. Penegasan Penegasan dalam teks editorial berupa simpulan, saran, atau rekomendasi. Di dalamnya juga terselip harapan redaksi kepada para pihak terkait dalam menghadapi atau mengatasi persoalan yang terjadi dalam isu tersebut. STRUKTUR TEKS EDITORIAL

CONTOH STRUKTUR TEKS EDITORIAL TEKSBAGIANPENJELAS AN Kado Tahun Baru 2014 dari PertaminaJudul Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepada masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg Iebih dari 50 per- sen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp ,00 hingga Rp ,00. Bahkan, di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Rp ,00-Rp ,00. Pengenalan isu (tesis) Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg seenaknya sendiri

TEKSBAGIANPENJELASAN Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Ma- syarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya de - ngan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pa- sar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Repu- blik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan ker- ja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapatmendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang kesim - pulannya dilaporkan kepada Presiden. Berdasar ke - simpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin. Penyampaian Argumen Pertamina memutuskan kenaikan gas secara sepihak Pemerintah ditengarai ikut terlibat dalam kenaikan tersebut

TEKSBAGIANPENJELASAN Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non- subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan per- tanyaan. Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rak- yat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN, tidak tahu, ti- dak diberi tahu, serta tidak dimintai pandangan, pen- dapat, dan pertimbangannya. Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerin- tah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul se- bagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditun- jukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas.

TEKSBAGIANPENJELASAN Malah boleh jadi ada politisi yang mengategori- kannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi re- gulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugas- nya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia se- bagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.

TEKSBAGIANPENJELASAN Keuntungan besar itulah yang seha- rusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyi - sihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan ba- kar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sumber: Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014 Penegasan Saran kepada Pertamina untuk menangani Dampak kenaikan harga elpiji 12 kg di kalangan masyarakat bawah

Kliklah tulisan di bawah untuk memunculkan tugas! Analisis struktur teks editorial Analisis struktur teks editorial

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL

BEBERAPA PENGERTIAN ka.i.dah n aturan yang sudah pasti; patokan ba.ha.sa n Ling sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri ke.ba.ha.sa.an n perihal bahasa Jadi, kaidah kebahasaan adalah aturan yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat dalam membentuk kata dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.

Temukan kaidah kebahasaan dalam teks editorial berikut ini! KADO TAHUN BARU 2014 DARI PERTAMINA Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepa- da masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg Iebih dari 50 persen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp ,00 hingga Rp ,00. Bahkan, di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Rp ,00-Rp ,00. Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsu- men menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengi- ringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar inter- nasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pan- dangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presi- den. Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin. Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam meng- apresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengi- ringinya dengan pertanyaan.Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya.

Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pe- merintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Per- tamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar du- nia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain peru- sahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.

Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keun- tungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan ma- syarakat menengah ke bawah. Sumber: Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014

1. Menggunakan kalimat retoris Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk mendapatkan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dimaksudkan agar pembaca merenungkan masalah yang dipertanyakan tersebut sehingga tergugah untuk berbuat sesuatu atau minimal berubah pandangannya terhadap isu yang dibahas. Dalam teks "Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina“, kalimat retorisnya terdapat pada paragraf ke-4 berikut ini. Contoh: Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan harga elpiji? KAIDAH KEBAHASAAN DALAM TEKS EDITORIAL DI ATAS!

2. Menggunakan kata-kata populer sehingga mudah bagi khalayak untuk mencernanya. Tujuannya agar pembaca tetap merasa rilek meskipun membaca masalah yang serius dipenuhi dengan tanggapan yang kritis. Dalam teks "Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina”, contoh kata-kata populer adalah terkaget-kaget, pencitraan, dan menengarai.

3. Menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan. Contoh: a. Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. b. Berdasar simpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada hari Minggu kemarin. c. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu dan tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya.

4. Menggunakan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, sebab, oleh sebab itu. Hal ini terkait dengan penggunaan sejumlah argumen yang dikemukakan redaktur berkenaan dengan masalah yang dikupasnya. Contoh: a. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. b. Malah boleh jadi ada politisi yang mengkategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat.

Kliklah tulisan dibawah ini untuk memunculkan tugas! Analisis kaidah kebahasaan teks editorial Analisis kaidah kebahasaan teks editorial

Kliklah tulisan dibawah ini untuk memunculkan tugas! Ulangan harian teks editorial Ulangan harian teks editorial