RUANGGURU HQ Show
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860 Makin ke sini, hubungan kita dengan siapa pun memang makin menunjukkan kesetaraan. Tentu ini perkembangan yang positif. Namun kesetaraan yang positif juga bukan berarti kita berhenti menaruh hormat pada orang yang jelas lebih tua daripada kita, menganggapnya sama seperti teman sebaya atau bahkan bersikap merendahkannya. Dengan alasan mereka kolot atau apa pun, ada alasan kuat mengapa kita harus tetap menghormati mereka. Dan orang yang lebih tua jelas tak terbatas hanya pada orang tua kandung melainkan semua orang yang secara usia melebihi usia kita. Semoga sih, tidak. Tetapi kalau kamu menjadi bagian dari anak muda yang berpikir apa gunanya bersikap lebih hormat pada senior-seniormu, perhatikan baik-baik penjelasan berikut ini. 1. Pengalaman hidup mereka jelas lebih panjang daripada pengalaman hidupmuUnsplash.com/kaziminmizan Apa yang paling mahal di dunia ini setelah kesempatan untuk hidup kalau bukan pengalaman hidup? Kamu gak bisa menukar apa pun dengan pengalaman hidup. Dan orang yang lebih tua daripada kamu jelas telah lebih banyak makan asam garam. Ini membuat mereka hampir selalu punya pertimbangan yang lebih panjang ketimbang kamu. Jika mereka mengatakan sesuatu, pasti ada alasan yang kuat di baliknya. Kalau kamu meremehkannya, sama saja kamu menyingkirkan hal-hal yang seharusnya kamu pikirkan baik-baik. Akibatnya, kamu akan sering tersandung masalah. Toh, mendengarkan dengan baik perkataan mereka bukan berarti kamu harus menurutinya. Namun jadikan nasihat mereka rambu-rambu atau sesuatu yang perlu kamu antisipasi sejak sekarang. 2. Kalau gak bisa menghormati orang yang lebih tua, kelak kamu juga akan mewariskan sikap itu pada anak-anakmuDari mana anak-anakmu akan lebih banyak belajar jika bukan dari kamu sendiri? Saat kamu gak bisa menghormati orang yang lebih tua, kamu mungkin merasa gak ada ruginya. Kamu merasa baik-baik saja. Kamu gak butuh mereka karena kamu muda, kuat, dan pintar. Namun suatu saat, jika kamu menyaksikan anak-anakmu tumbuh dengan ketidakmampuan menghormati orang yang lebih tua, kamu pasti akan merasa sangat terganggu. Kamu malu dan kecewa. Apalagi orang yang lebih tua dan gak mendapatkan rasa hormat dari anak-anakmu boleh jadi termasuk kamu sendiri. Menyakitkan sekali bukan? Kalau kamu gak mau ini terjadi padamu, berubah sejak sekarang ya? 3. Sikap tidak hormatmu mungkin melukai mereka, mungkin juga tidak, tetapi yang jelas seharusnya kamu merasa maluSebagian orang yang lebih tua darimu akan merasa terhina oleh sikapmu yang gak menaruh hormat. Sebagian lagi lebih sabar dan berusaha memahamimu. Namun yang pasti, kamu sendiri seharusnya malu. Dengan pendidikan yang makin baik dan pengetahuan yang luas di zaman serba maju begini, mestinya kemampuanmu menjaga sikap juga ikut naik. Bukan justru sebaliknya. Jadi jika seiring tingginya pendidikan dan majunya zaman, sikapmu justru mengalami kemunduran, berarti ada proses belajar yang tidak berjalan dengan baik. Sebab proses belajar yang sesungguhnya tidak hanya meningkatkan kepintaran melainkan juga membentuk karakter positif. Baca Juga: Ternyata 8 Sikap Sopan Santun Ini Tidak Disukai Orang Lain 4. Dengan menghormati, kamu akan banyak belajar dari merekaUnsplash.com/conscious_design Seperti disebutkan dalam poin 1, pengalaman hidup mereka jauh lebih banyak daripada kamu. Ini tak ubahnya gudang ilmu. Ilmu yang bahkan gak bisa didapatkan di bangku sekolah atau kuliah. Sayang sekali jika kamu tidak mempelajarinya. Itu akan menjadi bekalmu mengarungi hidup. Namun tentu saja kamu hanya akan bisa belajar dari pengalaman hidup mereka jika kamu menghormati mereka. Kalau belum apa-apa sudah meremehkan, merasa paling tahu dan hebat karena kamu generasi masa kini, kamu gak akan punya bekal cukup untuk menaklukkan liku-liku kehidupan. 5. Pada akhirnya, sikap yang baik selalu menghubungkanmu dengan kesuksesanUnsplash.com/kaziminmizan Pintar saja tidak pernah cukup. Sebab bagaimanapun, kamu akan berhubungan dengan begitu banyak orang dari berbagai latar belakang dan karakter masing-masing. Maka yang tak kalah penting daripada pintar, bahkan mungkin lebih penting, adalah sikap. Sikap yang baik bisa mengantarkan siapa pun menuju kesuksesan, baik yang pintar maupun biasa-biasa saja. Sebaliknya sikap yang buruk bisa membuat yang paling pintar sekalipun tersingkir. Dan menghormati orang yang lebih tua ialah salah satu bentuk sikap yang baik. Sekarang sudah paham, kan? Ayo jadi anak muda yang keren dengan bersikap hormat pada siapa pun yang lebih tua daripada kamu! Baca Juga: 10 Dasar Pemikiran Hidup Minimalisme Dari Buku 'Seni Hidup Minimalis' IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Rasanya sudah menjadi sebuah budaya umum di masyarakat kita bahwa kita harus menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Nilai ini pun juga sudah sering diajarkan ke kita semenjak kecil, mulai dari orangtua, maupun di sekolah. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan, apakah hal ini masih relevan untuk dilakukan saat ini? Saya melihat bahwa nilai tersebut merupakan salah satu akar dari budaya senioritas. Jika menilik ke belakang, rasanya alasan kenapa budaya ini muncul dikarenakan orang yang lebih tua dianggap memiliki ilmu, pengalaman, serta kebijaksanaan yang lebih, sehingga mereka dianggap sebagai sosok yang lebih paham. Kepemilikan atas ilmu dan pengalaman yang lebih ini pula yang menjadi dasar mengapa orang yang lebih tua dituntut untuk mengayomi atau menyayangi yang lebih muda. Kalau boleh dibilang, nilai ini pada awalnya merupakan sebuah nilai yang sangat sangat baik. Tapi seiring berjalannya waktu terjadi sedikit pergeseran dalam hal penerapannya. Mereka yang lebih tua dihormati bukan karena kepemilikan kompetensi dan pengalamannya, tapi mereka dihormati karena memiliki “angka” umur yang lebih banyak daripada orang lain. Hal inilah yang seringkali membuat saya menjadi merasa kurang srek. Ada beberapa penyimpangan yang seringkali terjadi dalam konteks masyarakat kita terhadap budaya menghormati orang yang lebih tua ini. Misalnya, tendensi untuk ingin dihormati secara membabi buta pada orang yang lebih tua, yang seringkali berakibat munculnya fenomena power abuse yang dilakukan oleh orang orang yang lebih senior pada juniornya. Maksudnya, seringkali perkataan yang diucapkan oleh orang yang lebih tua dianggap bersifat absolute sehingga ketika mereka yang lebih muda menolak untuk setuju atau menurut, mereka akan dicap membangkang, berani melawan, atau mungkin tidak sopan. Padahal, bisa jadi ucapan yang dilontarkan oleh orang yang lebih tua ini bertentangan dengan prinsip prinsip, nilai, atau pemikiran yang dimiliki oleh seseorang, sehingga mereka memilih untuk tidak setuju atau menurut. Seringkali saya menemui beberapa teman saya yang mereka secara terang terangan meremehkan mereka yang lebih muda ketika ada yang berani melawan pendapatnya. Dengan entengnya mereka berkata “halah, dia umurnya berapa to? Gakpapa, aku lebih tua” atau “masih lebih tua aku, dia ngerti apa sih?”. Setiap kali saya mendengar perkataan tersebut, yang saya pikirkan adalah kalo dia yang lahir duluan daripada kamu, kamu mau gak menghormati dia? Menjadi lebih tua tidak menjadikan seseorang memiliki kekuatan lebih daripada orang lain. Menjadi lebih tua bukan merupakan sebuah hal yang menjadikan seseorang dihormati atau tidak. Perilaku dan kompetensilah yang menjadikan seseorang dihormati, bukan umur. Terlebih lagi di era sekarang ini, informasi mengalir dengan sangat cepat dan bisa diakses oleh siapapun. Mereka yang lebih muda bisa jadi memiliki pengetahuan yang lebih daripada mereka yang lebih tua. Sehingga setidaknya menurut saya, everyone should be respected regardless their age, and everyone should be loved. Prinsip tersebut saya pegang bukanlah tanpa alasan. Pada dasarnya, setiap orang berhak untuk dihormati dan di sayangi. Umur bukanlah sebuah hal yang menjadi pembatas dalam hal menjalin relasi dengan oranglain. Terlebih lagi, mereka yang lebih muda bisa jadi menjadi atasan saya suatu hari nanti. Hal ini pun juga berlaku pada mereka yang lebih tua. Mereka yang memiliki umur lebih tua juga berhak untuk dihormati dan disayangi. Akan tetapi yang menjadi dasar bagi saya dalam menghormati mereka bukanlah karena mereka memiliki umur atau “angka” lebih banyak daripada saya, tapi lebih karena pengalaman dan kompetensi yang mereka miliki, serta kebijaksanaan dan perilaku mereka. Sekian. Rasulullah bersabda, لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا“Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda atau tidak menghormati yang lebih tua.” [HR. at-Tirmidzi no. 1842 dari shahabat Anas bin Malik] Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah. Hadits ini menunjukkan tentang disyariatkannya berakhlak yang baik dan wajibnya menyayangi antar sesama kaum muslimin. Hadits ini menerangkan tentang adab atau sopan santun dalam Islam ketika kita bergaul dengan anak muda atau orang tua, yang masing-masingnya memiliki hak yang pantas diberikan baginya. Terhadap yang lebih tua maka hendaklah kita menghormati dan memuliakannya, karena mereka memiliki keutamaan. Adapun terhadap yang lebih muda maka hendaklah kita menyayangi dan lemah lembut kepadanya, karena pada diri yang lebih muda akal dan ilmunya masih kurang. Mereka perlu dibimbing dan dipenuhi kebutuhannya serta tidak menghukumnya apabila tidak sengaja melakukan kesalahan. Demikianlah Islam mengajarkan akhlak mulia, saling menghormati dan menyayangi antar sesama muslim yang membuahkan rasa persaudaraan dan persatuan di antara kaum muslimin. Makna ucapan beliau “bukan golongan kami” adalah bukanlah merupakan petunjuk kami atau ajaran kami. Bukanlah makna “bukan golongan kami” berarti dia adalah kafir. Di antara bentuk menghormati orang yang lebih tua adalah: |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |
7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 |
21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 |
28 | 29 | 30 | 31 |