Kenapa bayi lemas dan tidak mau menyusu?

Ada banyak alasan mengapa bayi bisa tiba-tiba menjadi lemas, walaupun sebelumnya ia aktif bermain dan bercanda. Bila mengalami hal ini, Bunda harus waspada dan segera cari tahu, ya. Pasalnya, kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan yang perlu segera ditangani.

Umumnya bayi yang sehat akan terlihat ceria, aktif menggerakkan tangan dan kakinya, serta merangkak atau berjalan ke sana kemari tanpa kenal lelah. Namun, ketika merasakan ada yang tidak beres pada tubuhnya, ia bisa jadi tidak bergairah untuk melakukan aktivitasnya, cenderung lebih pendiam, dan terlihat sangat lemas.

Kenapa bayi lemas dan tidak mau menyusu?

Daftar Penyebab Bayi Tiba-Tiba Lemas

Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi tiba-tiba merasa lemas, yaitu:

1. Kurang cairan

Kurang cairan pada bayi bisa disebabkan oleh diare. Ketika mengalami diare, bayi akan mengeluarkan cairan lebih dari BAB. Ditambah lagi, BAB menjadi lebih sering dari biasanya. Hal ini membuat bayi berisiko kekurangan cairan atau dehidrasi dan merasa lemas secara tiba-tiba.

Selain itu, kurang cairan juga bisa terjadi jika bayi kepanasan. Dalam kondisi ini, bayi akan berkeringat sehingga mengeluarkan lebih banyak cairan dari tubuh. Jika ini tidak diimbangi dengan minum yang cukup, bayi bisa saja mengalami dehidrasi.

Selain terlihat lemas, kurangnya cairan pada tubuh bayi juga ditandai dengan warna urine yang terlihat sangat pekat, bibir dan mulut kering, sering mengantuk, mudah rewel, buang air kecil menjadi lebih jarang, tidak adanya air mata saat menangis, serta malas minum ASI ataupun susu formula.

2. Kurang oksigen

Penyebab lain bayi merasa lemas adalah kurang oksigen. Kurangnya pasokan oksigen pada bayi bisa terjadi jika bayi memiliki masalah pada paru-paru atau jantungnya.

Adapun tanda-tanda saat bayi mengalami kekurangan oksigen meliputi bibir dan ujung jari tampak kebiruan, bayi sulit bernapas, lemas, dan kulit tampak pucat. Jika ini terjadi, Si Kecil harus segera diberikan pertolongan resusitasi.

3. Infeksi

Infeksi juga bisa menyebabkan bayi tiba-tiba merasa lesu dan lemas. Daya tahan tubuh bayi umumnya belum sekuat orang dewasa. Alhasil, bayi jadi lebih mudah terinfeksi oleh berbagai jenis virus dan bakteri.

Beberapa tanda bahwa Si Kecil sedang mengalami infeksi adalah tidak nafsu makan atau kesulitan untuk makan, lesu, suhu tubuh menurun atau mendadak tinggi, serta rewel dan sering menangis.

4. Keracunan atau overdosis obat

Tanda-tanda bayi mengalami keracunan atau overdosis obat antara lain adalah muntah, sulit bernapas, sakit perut, kejang, lemas, hingga tidak sadarkan diri.

Keracunan atau overdosis obat bisa saja dialami oleh bayi yang sedang aktif merangkak dan memasukkan semua benda yang ia genggam. Bunda mungkin saja tidak sengaja meletakkan obat atau cairan kimia berbahaya di tempat yang mudah dijangkau Si Kecil.

Nah, barang-barang tersebut bukan tidak mungkin menjadi incaran buah hati, lho. Si Kecil bisa saja menganggap obat atau cairan kimia berbahaya itu sebagai mainan atau makanan untuknya. Jadi tanpa sepengetahuan Bunda, ia bisa menelannya dan mengalami keracunan.

5. Syok anafilaktik

Bayi lemas secara tiba-tiba bisa terjadi setelah ia mengonsumsi makanan atau minum obat tertentu. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan syok anafilaktik.

Syok anafilaktik adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. Pada kondisi ini, sistem kekebalan bereaksi secara berlebihan dan menyebabkan gangguan aliran darah dan penyerapan oksigen ke seluruh tubuh.

Bila mengalaminya, Si Kecil akan menimbulkan tanda berupa sesak napas dan kesulitan bernapas, kebiruan pada warna kulit, pembengkakan pada lidah atau bibir, mual dan muntah, lemas, hingga tidak sadarkan diri.

Bayi yang lemas secara tiba-tiba tidak boleh dibiarkan lama-lama. Jika Si Kecil tiba-tiba lemas atau tidak seaktif biasanya, apalagi disertai gejala seperti demam, muntah, atau keringat dingin, sebaiknya segera bawa ia ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Terakhir diperbarui: 8 Juni 2020

Kenapa bayi lemas dan tidak mau menyusu?
Terdapat 4 penyebab umum bayi mengalami mogok menyusu atau nursing strike (Foto: Istockphoto/Tetiana Mandziuk)

Jakarta, CNN Indonesia --

Jika tiba-tiba bayi menolak untuk menyusu, bisa jadi ia sedang mengalami nursing strike atau tidak mau menyusu. Hal ini kerap terjadi karena ada sesuatu yang salah dalam tubuh bayi yang membuatnya merasa tidak nyaman ketika menyusu.

Sebagai ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif, mogok menyusu bisa sangat menguras emosi dan pikiran.

Sementara terus mendorong si bayi untuk mau menyusu, Anda pun harus memompa ASI setiap beberapa jam sekali. Sebab ASI harus tetap dikeluarkan untuk menjaga suplainya dan mencegah pembengkakan payudara.

Meski melelahkan dan membuat stres, orang tua harus tetap sabar dan memberikan perhatian ekstra. Untuk mengatasinya, ketahui dulu penyebab mogok menyusu pada bayi agar dapat melewati masa sulit nursing strike.

Terkadang penyebab bayi mogok menyusu sulit ditebak karena bisa terjadi secara mendadak. Namun sebenarnya sangat mudah untuk menyimpulkan alasan si bayi sedang tidak ingin menyusu.

Biasanya durasi bayi untuk menolak menyusu berlangsung antara satu hingga lima hari, tetapi bisa juga menjadi lebih lama. Sebagai orang tua, tentu saja Anda harus mencari tahu masalah dan solusinya agar bayi bisa kembali menyusu dan mendapatkan nutrisi yang dia butuhkan.

Berikut penyebab mogok menyusu pada bayi, dilansir dari berbagai sumber.

1. Bayi sedang sakit

Kenapa bayi lemas dan tidak mau menyusu?
Bayi bisa memberikan sinyal dengan mogok menyusu untuk memberi tahu Anda bahwa ia sedang sakit atau merasakan hal tak nyaman pada tubuhnya. (Foto: Dok. HelloSehat)

Jika bayi tidak mau menyusu, bisa jadi ia sedang mengalami kolik, yakni rasa tidak nyaman karena kembung atau gangguan pencernaan. Bayi yang akan tumbuh gigi biasanya mengalami berbagai masalah seperti infeksi telinga atau sariawan di mulutnya. Hal tersebut terasa menyakitkan bagi si bayi untuk menyusu.

Flu juga akan membuat bayi ogah menyusu. Ketika bayi terkena flu, merasa tidak enak badan, atau hidungnya tersumbat, akan membuatnya mungkin sulit untuk menyusu dan bernapas secara bersamaan.

Periksa juga mulutnya. Sebab ada kasus ibu yang menemukan potongan kecil kertas yang menempel di langit-langit atas mulut bayinya. Setelah kertas dikeluarkan dari mulut, bayi langsung menyusu dengan normal.

2. Terdapat aroma asing atau rasa ASI berubah

Kenapa bayi lemas dan tidak mau menyusu?
Bayi bisa merasakan perubahan aroma pada ibu. Hal tersebut bisa saja membuat bayi menolak menyusu karena bau sang ibu berbeda. (Foto: yc0407206360/Pixabay)

Kemungkinan lain yang menyebabkan bayi enggan menyusu adalah berubahnya rasa ASI. Perubahan rasa ASI bisa diakibatkan oleh perubahan hormonal si ibu yang sudah mulai kembali menstruasi, mengonsumsi pil KB, atau makan-makanan tertentu yang bisa mengubah rasa ASI.

Tak hanya itu, bayi juga bisa sensitif terhadap penggantian sabun, perlengkapan mandi lainnya, atau parfum yang menyebabkan bau Anda berbeda. Cobalah menghindari semua parfum dan deodoran menyengat selama satu atau dua hari hingga bayi mau kembali ASI.

3. Stres menyebabkan bayi tidak mau menyusu

Kenapa bayi lemas dan tidak mau menyusu?
Penyebab bayi menolak menyusu adalah stres (Foto: Istockphoto/damircudic)

Bayi juga bisa mengalami stres jika ada perubahan rutinitas atau jadwal menyusu. Untuk itu, cobalah untuk menjaga pola dan ritme rutinitas bayi senormal mungkin. Pasokan ASI yang berkurang atau menurun juga bisa membuat bayi merasa frustrasi sehingga membuatnya berhenti menyusu.

Selain itu, apabila bayi pernah yang menggigit puting dan reaksi Anda mengejutkannya, bisa jadi membuat bayi takut menyusu setelahnya. Kadang kala bayi sangat mudah terdistraksi oleh hal sederhana sekalipun. Maka, hindari melakukan hal yang bisa mengagetkannya atau membuatnya tak nyaman.

4. Bayi tidak cocok dengan puting ibu

Kenapa bayi lemas dan tidak mau menyusu?
Bentuk puting juga bisa membuat bayi tidak mau menyusu (Foto: REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)

Jika buah hati tidak kunjung mau menyusu, mungkin saja ia tidak cocok dengan bentuk puting ibunya. Kebanyakan bayi tidak dapat menyusu dengan baik pada puting datar.

Bahkan, dalam beberapa kasus, ada bayi yang sulit untuk menyusu dengan puting yang normal juga. Pada bayi baru lahir, sering-seringlah menyusuinya agar bayi terbiasa dengan kondisi puting Anda.

Cara mengatasi bayi yang tidak mau menyusu

Apa pun penyebabnya, untuk mengembalikan mood bayi agar mau menyusu rupanya tak semudah yang dibayangkan. Oleh sebab itu, berikut cara manjur yang biasanya dilakukan para ibu ketika menghadapi bayi mogok menyusu.

- Pastikan bayi menempel ke payudara dengan cara dan posisi yang benar.

- Terus mencoba. Perah ASI ke mulut bayi Anda untuk mendorongnya mau menyusu. Jika bayi Anda frustrasi, hentikan dulu dan coba lagi nanti.

- Cobalah menyusui saat bayi dalam keadaan mengantuk bahkan ketika tertidur lelap. Banyak bayi yang menolak menyusu saat mereka masih terjaga. Bisa juga ketika ia baru bangun tidur. Lakukan pendekatan dengan lembut--jika dia bangun dan memprotes, biarkan saja jangan dipaksa.

- Susui bayi di tempat yang gelap atau remang-remang, sunyi dan sepi, jauh dari suara radio, televisi atau gangguan suara-suara berisik. Sebab bayi khususnya usia 6-9 bulan akan rentan mogok menyusu karena ia sudah lebih sadar terhadap sekelilingnya dan mudah teralihkan perhatian.

- Carilah posisi yang membuat bayi nyaman saat menyusui agar ia bisa menemukan posisi nyamannya dan mau menyusu. Jika bayi mengalami pilek dan hidung tersumbat, pegangi dia dalam posisi tegak selama menyusui. Bisa juga sedot dulu hidung bayi untuk mengeluarkan ingusnya sebelum menyusui.

- Susui bayi sambil menggendongnya dan ayunkan perlahan atau sambil berjalan-jalan. Gerakan pelan dan konstan bisa membuat bayi merasa lebih nyaman.

- Biarkan bayi merasakan kontak dari kulit ke kulit dengan Anda, misalnya dengan melakukan aktivitas menyusui tanpa mengenakan baju atau mandi air hangat bersama. Teknik ini dapat membantu menjaga bayi Anda tetap dekat secara fisik dan emosional.

- Cobalah putar musik santai sambil bernyanyi bersama, atau hanya bersenandung tanpa musik sambil mendorongnya untuk menyusu. Alunan musik yang lembut bisa menenangkan ibu dan bayi.

- Jika bayi Anda sedang tumbuh gigi, gosok gusinya dengan handuk dingin atau jari Anda sebelum menyusui. Jika bayi menggigit puting payudara ketika menyusu, cobalah untuk tidak bereaksi terlalu keras atau heboh. Cukup selipkan jari Anda ke mulut bayi dengan cepat untuk mengurangi tekanan gigitannya.

- Evaluasi perubahan dalam rutinitas Anda. Pikirkan setiap perubahan dalam rutinitas Anda yang mungkin membuat si bayi kesal. Apakah Anda stres, sedang minum obat, pola diet yang berubah, menggunakan parfum baru, dan sebagainya.

- Sebagai ibu, tetaplah tenang dan coba untuk tidak terlalu khawatir karena stres dapat mengurangi suplai dan kualitas ASI.

- Sebisa mungkin hindari memberikan dot atau botol saat mogok menyusu. Mengisap adalah kebutuhan alami untuk bayi dan hanya dapat dipuaskan melalui payudara. Jika sangat terpaksa, baru coba berikan ASI ke dalam botol, dot, sippy cup, sendok atau pipet supaya bayi tetap mendapatkan gizi yang dibutuhkan.

[Gambas:Instagram]

Itulah penyebab dan cara mengatasi bayi mogok menyusu. Sebagai orang tua, Anda harus bersabar dan tekun mengatasi bayi yang menolak menyusu. Jika mogok berlangsung lebih dari lima hari dan popoknya hanya basah sedikit dari biasanya, dia akan dehidrasi dan tidak mendapatkan cukup nutrisi.

Setidaknya dalam satu hari dia harus berganti lima hingga enam popok sekali pakai atau enam hingga delapan popok kain. Pergantian popok ini menunjukkan bahwa ia mengonsumsi cukup cairan. Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter.

(paz/fef)

Apa yang harus dilakukan jika bayi tidak mau menyusu?

Tips agar bayi mau minum ASI banyak.
Merangsang bayi untuk menyusu. ... .
Mengubah posisi menyusui. ... .
Atasi gangguan. ... .
Kontak kulit ke kulit. ... .
Atasi rasa sakit bayi. ... .
Tidak bereaksi secara berlebihan ketika bayi menggigit puting. ... .
Hindari makanan yang membuat rasa ASI berubah. ... .
Kenakan wewangian yang sama..

Apa penyebab bayi tiba tiba tidak mau menyusu?

Jika bayi tidak mau menyusu, bisa jadi ia sedang mengalami kolik, yakni rasa tidak nyaman karena kembung atau gangguan pencernaan. Bayi yang akan tumbuh gigi biasanya mengalami berbagai masalah seperti infeksi telinga atau sariawan di mulutnya. Hal tersebut terasa menyakitkan bagi si bayi untuk menyusu.

Apa penyebab bayi terlihat lemas?

Penyebab lain bayi merasa lemas adalah kurang oksigen. Kurangnya pasokan oksigen pada bayi bisa terjadi jika bayi memiliki masalah pada paru-paru atau jantungnya. Adapun tanda-tanda saat bayi mengalami kekurangan oksigen meliputi bibir dan ujung jari tampak kebiruan, bayi sulit bernapas, lemas, dan kulit tampak pucat.

Bagaimana cara agar bayi mau menyusu lagi?

Jawaban.
Menghabiskan waktu sesering mungkin bersama bayi dengan kontak kulit, merawat sendiri bayi Ibu Inayatun, berbicara padanya, memeluk, menggendong dan tidur bersama bayi, serta mengurangi kegiatan diluar rumah. ... .
Memerah ASI setiap 1-2 jam sekali untuk meningkatkan produksi ASI Ibu Inayatun..