Kelebihan dan kekurangan media tanam moss



Akar anggrek yang menggunakan media sphagnum moss bisa tumbuh lebih cepat dan lebih banyak jarang busuk, berwarna putih mulus, dan tampak segar. Bahkan tanaman anggrek bulan yang menggunakan media ini bisa berbunga 3–6 bulan lebih cepat daripada yang menggunakan media lain.




Sphagnum moss sebagai media tanam anggrek memang sudah umum di negara-negara 4 musim yang kering. Sebab sifatnya mudah menyerap air. tahan terhadap pelapukan bila yang dipakai yang sudah mati. dan tidak bersaing dengan tanaman anggrek bila ditanam hidup. Juga bisa tahan sampai 4–5 tahun kalau hidup dan 2–3 tahun bila dipakai sebagai media yang telah kering.

Jenis-jenisnya

Jenis sphagnum moss yang diimpor adalah long fibre, dari tumbuhan sphagnum robinsoii. Jenis ini mirip dengan yang bisa didapatkan dari Kalimantan dan sedikit diJawa Barat. Namun belakangan jenis ini makin sulit diperoleh, atau kalau pun ada harganya menjadi mahal.

Jenis long fibre ini memang yang terbaik, ‘serat’-nya agak kasar dan panjang - panjang. Ia mampu menyimpan air dengan baik, tapi tidak menyebabkan media menjadi terlalu basah.

Jenis kedua yang biasanya ‘terikut’ dengan jenis impor adalah yang seratnya sangat kasar serta besar-besar, dari tumbuhan Leucobryum javense, Sphagnum moss ini bisa juga digunakan. Sayangnya jenis ini sangat berpori sehingga menyebabkan sangat sedikit menahan air dan harus dicampur dengan sphagnum yang lain.

Jenis sphagnum yang sekarang ini banyak digunakan  diperoleh dari Pulau Belitung, dari tumbuhan Leucobryum pentastichum. Seratnya agak lebih pendek dan cukup baik dalam menahan air.



Cara menggunakannya

Sebelum digunakan sebaiknya direndam dahulu selama beberapa jam di dalam air, ditiriskan, kemudian direndam lagi selama beberapa menit dengan fungisida.

Pot yang akan digunakan bisa diisi 100% sphagnum moss. Bisa juga 1/3 bagian pot paling bawah diisi sphagnum moss, lalu 1/3 1 /3 bagian styrofoam dan terakhir bagian 1/3 sphagnum moss di atasnya. Styrofoam ini bisa mengurangi kelembapan media, khususnya untuk anggrek yang ditanam di daerah berkelembapan tinggi seperti Cipanas, Lembang,Bogor, atau Jakarta Selatan.

Sebenarnya kelembapan yang berlebihan bisa dicegah dengan mengurangi penyiraman. Disarankan untuk menyiram 4–5 hari sekali kalau seluruh media menggunakan sphagnum. Tapi kalau medianya campuran dengan styrofoam penyiraman harus dilakukan 2 - 3 hari sekali, terutama bila cuaca kering.

Selain untuk anggrek bulan sphagnum moss ini bisa juga digunakan untuk Cattleya dan dendrobium. Khusus untuk kedua anggrek itu sphagnum sebaiknya dicampur, bisa dengan arang atau media lainnya. Sphagnum moss diletakkan dekat pangkal batang, supaya daerah itu tetap lembap dan banyak keluar akar.

Kelebihan dan kekurangan media tanam moss


Page 2

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Wed, 10 Aug 2022 16:55:48 +0700 with category Geografi and was viewed by 345 other users

Answer = •》Kelebihan =Dapat dijadikam alternatif media tanam organik.•》Kekurangan = Harus dikombinasikan dengan tanamam lain agar mendapat hasil yg optimal.Sorry if wrong

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Kelebihan dan kekurangan media tanam moss
Kemasan Spagnum Moss yang masih kering

Media tanam anggrek yang biasa digunakan oleh petani anggrek di Indonesia menggunakan cacahan pakis, arang kayu, humus kaliandra, serabut dan chip dari sabut kelapa, dan akar kadaka dari tumbuhan (Simbar menjangan) Asplenium. Namun berbeda halnya dengan media yang biasa digunakan oleh industri anggrek di negara Sub-Tropis seperti Eropa, Asia Timur khususnya Taiwan dan Jepang dan Amerika. Hal ini dikarenakan kemudahan dari memperoleh media tersebut dan kebiasaan budidaya. Permasalah akan timbul tatkala import anggrek dari negara Taiwan contohnya yang menggunakan media Sphagnum Moss. Tentunya memahami informasi penggunaan media tersebut dibutuhkan karena berbedanya sifat fisik.

Sphagnum Moss jarang sekali digunakan di Indonesia karena selain harganya mahal keberadaannya sulit didapat. Namun Sphagnum Moss memiliki beberapa kelebihan, antara lain : 1) dapat menyerap air dan mempertahankan air dengan baik, 2) menjaga kelembapan media dan lingkungan sekitar anggrek, 3) dapat menyerap dan menyimpan pupuk, walapun pemupukan anggrek melalui daun tidak intensif. Dengan demikian pertumbuhan anggrek akan lebih cepat. Namun kelemahan dari media tersebut belum banyak diketahui oleh petani dan penghobi anggrek di Indonesia. Sifat fisik yang menyerupai lumut dapat menyerap air dengan baik membutuhkan kecermatan dalam menyiram tanaman anggrek kita. Jangan sampai terlalu basah karena dapat mengakibatkan media jenuh air sehingga media menjadi asam, lapuk dan ditumbuhi lumut. Jangan pula sampai terlalu kering, karena sifat sphagnum moss yang dapat menyerap kelembapan dan air di akar anggrek. Sehingga anggrek kita akan merana jika media terlalu kering.

Kelebihan dan kekurangan media tanam moss
Doritaenopsis Taida Salu ex Taiwan menggunakan media Sphagnum Moss

Sphagnum Moss baik digunakan untuk anggrek dari genus Phalaenopsis, Paphiopedilum, Oncidium, Cattleya dan Catasetum, terutama saat fase bibit. Pertumbuhan akan lebih cepat. Anggrek Phalaenopsis yang di import dari Taiwan biasanya menggunakan media tersebut dalam pot putih transparan sampai dengan berbunga.

Perlakuan budidaya anggrek yang berbeda dengan negara asalnya Taiwan, mengharuskan kita cermat dalam memelihara. Sehingga perawatan anggrek dengan media tersebut perlu dipelajari dengan seksama, agar anggrek kita tumbuh dan berbunga dengan optimal. Selamat mencoba.

Kelebihan dan kekurangan media tanam moss

Ilustrasi kelebihan dan kekurangan media tanam anggrek /pixabay.com/

RINGTIMES BALI - Media tanam merupakan salah satu faktor penting dalam menanam tanaman hias. 

Media tanam dianggap penting karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangan dan kualitas bunga spesial ini. Pada media tanam yang tepat akan ada bunga yang menawan.

Media tanam disebut juga dengan media tumbuh, bagi tanaman umumnya berupa tanah.

Baca Juga: Kenali 5 Tanaman Hias yang Bisa Menggunakan Media Tanam Air

Puluhan bahan yang berbeda yang digunakan dalam berbagai kombinasi untuk membuat media tumbuh buatan sendiri atau komersial.

Media tanam umumnya memiliki berbagai nutrisi, mineral, air, vitamin, serta kandungan lain yang tentunya dibutuhkan oleh tanaman, sehingga peran akar berperan penting dalam menyerap kandungan hara yang dimiliki media tanam bisa lebih optimal. 

Dikutip ringtimesbali.com dari Pertanian.go.id, Berikut 5 media tanam yang cocok disertai dengan kelebihan dan kekurangannya.

Baca Juga: Pecinta Tanaman Hias, Yuk Mengenal Media Tanam Hidrogel

Arang Kayu