Karyanya yang terkenal berjudul Al qanun Fi At Ṭib dan Al Syifa buku tersebut ditulis oleh

Sepanjang hayatnya, Ibnu Sina banyak menulis 250 karya.

Photobucket.com/ca

Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang hayatnya, Ibnu Sina banyak menulis berbagai macam karya yang berkaitan dengan bidang yang ditekuninya. Jumlahnya mencapai 250 karya, baik dalam bentuk buku maupun risalah. Karya-karyanya itu antara lain :

Qanun fi Thib

Baca Juga

  • Ibnu Sina Mendapat Banyak Gelar
  • Mengenal Ibnu Sina, Bapak Pengobatan Modern

Kitab ini ditulis ketika ia menuntut ilmu di Rayy dan Hamadan. Qanun fi Thib yang dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan dengan nama The Canon of Medicine, berisi tentang berbagai macam cara penyembuhan dan obat-obatan. Didalamnya tertulis jutaan item tentang pengobatan dan oabt-obatan. Karena itu, ada pula yang menamakan kitabnya ini sebagai Ensiklopedia Pengobatan.Al-Magest

Buku ini berkaitan dengan bidang astronomi. Diantara isinya, bantahan terhadap pandangan Euclides, serta meragukan pandangan Aristoteles yang menyamakan bintang-bintang tak bergerak. Menurutnya, bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada dalam satu globe.Asy-Syifa

Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang masalah penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan berkaitan dengan penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi Thib, kitab Asy-Syifa ini juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai Ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Kitab ini terdiri dari 18 jilid.De Conglutineation Lagibum

Kitab ini ditulis dalam bahasa latin, yang membahas tentang masalah penciptaan alam. Diantaranya tentang asal nama gunung. Menurutnya, kemungkinan gunung tercipta karena dua sebab. Pertama, menggelembungnya kulit luar bumi lantaran goncangan hebat gempa. Dan kedua, karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses itu mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi.

  • ibnu sina
  • ilmu kedokteran
  • peradaban islam

Qanun Kedokteran atau Kaidah Kedokteran (bahasa Arab: القانون في الطب‎ al-Qānūn fī al-Ṭibb) adalah sebuah ensiklopedia kedokteran dalam lima buku yang disusun oleh dokter filsuf Persia Ibnu Sina (Avicenna) dan selesai pada tahun 1025.[1] Buku ini dia karang di tengah-tengah kesibukannya sebagai dokter.[2] Ensikopedia ini menyajikan gambaran d kontemporer pengetahuan medis dari dunia Islam abad pertengahan, yang telah dipengaruhi oleh tradisi-tradisi sebelumnya termasuk pengobatan Yunani-Romawi (terutama Galen),[3] pengobatan Persia, dan pengobatan India.

Karyanya yang terkenal berjudul Al qanun Fi At Ṭib dan Al Syifa buku tersebut ditulis oleh
Qanun Kedokteran

Versi bahasa Persia dari Qanun Kedokteran di Mausoleum Ibnu Sina di Hamedan

PengarangIbnu SinaJudul asliالقانون في الطب Bahasabahasa ArabGenreKepustakaan medisDiterbitkan1025 (bahasa Arab)

Qanun Kedokteran tetap menjadi sumber medis selama berabad-abad. Qanun ini menetapkan standar untuk kedokteran di Eropa dan dunia Islam abad pertengahan dan digunakan sebagai buku pelajaran medis standar hingga abad ke-18 di Eropa.[4][5] Sebagai contoh, di Sekolah Tinggi Kedokteran Montpellier dan Louvin menggunakan buku ini sebagai buku teks kedokteran pada abad ke-17. Pada 30 tahun terakhir dari abad ke-15 M, buku ini mengalami 15 kali terbit dalam bahasa Latin dan bahasa Ibrani sekali. Penerbitan buku ini berikut komentar/tafsirnya, salinan langsungnya, sampai ke terjemahannya, berlangsung terus-menerus sampai abad ke-18.[6] Ia masih digunakan dalam pengobatan Unani, sebuah bentuk pengobatan tradisional yang dipraktikkan di India.[butuh rujukan]

Judul dalam bahasa Inggris The Canon of Medicine adalah terjemahan dari judul dalam bahasa Arab القانون في الطب (al-Qānūn fī aṭ-Ṭibb), dengan Canon digunakan dalam arti "hukum".[7] Kata Canon berasal dari kata Qanun dalam bahasa Arab serumpun asli (kata "canon" dalam bahasa Inggris berasal dari kata canōn dalam bahasa Latin, dari kata κανών dalam bahasa Yunani Kuno (kanón, "tolok ukur, standar"), sedangkan kata qanun dalam bahasa Arab berasal langsung dari asal kata yang sama dalam bahasa Yunani Kuno).

Tradisi medis Galen dan dengan demikian Hippokrates, telah mendominasi kedokteran Islam sejak permulaannya. Ibnu Sina berusaha untuk menyesuaikan tradisi ini ke dalam filosofi alam Aristoteles. Dia mulai menulis Qanun ini di Gorganj, dilanjutkan di Rey dan menyelesaikannya di Hamadan[8] pada tahun 1025. Hasilnya adalah "ikhtisar subjek yang jelas dan teratur dari semua pengetahuan medis pada zaman Ibnu Sīnā". Qanun ini berfungsi sebagai sebuah rujukan yang lebih ringkas berbeda dengan dua puluh jilid korpus medis dari Galen.[9]

Buku ini menjelaskan neurastenia, bahkan penerangannya masih tetap dipakai sampai abad ke-19 M.menjelaskan kedalaman ilmu si penulis.[10] Buku ini juga mengajarkan metode pembedahan, yang sudah seharusnya perlu pula sterilisasi dengan jalan pembersihan luka (disinfeksi).menjelaskan kedalaman ilmu si penulis.[10] Di dalam buku ini, Ibnu Sina menjelaskannya berikut dengan keterangan-keterangan dan berhiaskan gambar dan sketsa yang menjelaskan kedalaman ilmu si penulis.[10]

  • Ibnu Sina
  • Kitab at-Tashrif
  • Kepustakaan medis
  • Kitab Penyembuhan
  • Pengobatan Unani

  1. ^ Finger, Stanley (2001). Origins of Neuroscience: A History of Explorations Into Brain Function. Oxford University Press. hlm. 177. ISBN 978-0-19-514694-3. 
  2. ^ El-Saha & Hadi 2004, hlm. 130.
  3. ^ "Encyclopedia Iranica; Avicenna: Medicine and Biology". Diakses tanggal 20 December 2013. 
  4. ^ A.C. Brown, Jonathan (2014). Misquoting Muhammad: The Challenge and Choices of Interpreting the Prophet's Legacy. Oneworld Publications. hlm. 12. ISBN 978-1780744209. 
  5. ^ McGinnis, Jon (2010). Avicenna. Oxford: Oxford University Press. hlm. 227. ISBN 978-0-19-533147-9. 
  6. ^ El-Saha & Hadi 2004, hlm. 131-32.
  7. ^ "The great systematizers". U.S. National Library of Medicine. Diakses tanggal 12 October 2015. the title Qanun, meaning 'canon' or 'codes of law', 
  8. ^ Nasser, Mona; Tibi, Aida; Savage-Smith, Emilie (2009). "Ibn Sina's Canon of Medicine: 11th century rules for assessing the effects of drugs". Journal of the Royal Society of Medicine. PMC. 102 (2): 78–80. doi:10.1258/jrsm.2008.08k040. PMC 2642865  . PMID 19208873. 
  9. ^ McGinnis, Jon (2010). Avicenna. Oxford: Oxford University Press. hlm. 228. ISBN 978-0-19-533147-9. 
  10. ^ a b c El-Saha & Hadi 2004, hlm. 132.

Sumber lainnya
  • Avicenna (1999). The Canon of Medicine (al-Qānūn fī'l-ṭibb), vol. 1. Laleh Bakhtiar (ed.), Oskar Cameron Gruner (trans.), Mazhar H. Shah (trans.). Great Books of the Islamic World. ISBN 978-1-871031-67-6. 
  • El-Saha, M. Ishom; Hadi, Saiful (2004). Profil Ilmuwan Muslim Perintis. Jakarta: Fauzan Inti Kreasi. 
  • Biography of Avicenna
  • A scanned copy of Kitab alQanun fi alTibb (Book (of) the Canon of Medicine)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Qanun_Kedokteran&oldid=17955176"