Karakteristik apa saja yang dapat diamati sebelum terjadinya gempa berdasarkan pengalaman masyarakat

Cermatilah perbedaan ciri ciri anak dibawah ini ! Mengapa ada perbedaan pada anak anak tersebut? Mengapa bisa terjadi seperti itu? Apakah penyebabnya? … Buat sebuah resume tentang sruktur, bentuk, tipe/jenis, jumlah, dan ukuran kromosom ( gambarkan! )​

bagaimana cara meletakan eletroskop ​

Sebuah bola sepak bermassa 400 gram ditendang oleh seorang anak. Bola tersebut bergerak lurus menuju gawang dengan laju 60 m/s. Hitunglah: a. enciyi k … inetik bola tersebut; dan b. usaha yang dilakukan anak tersebut terhadap bola untuk mencapai laju ini jika bola mulai bergerak dari keadaan diam. Jawab:​

Dua individu disilangkan. Salah satunya adalah homozigot dominan (SS), yang lain heterozigot. Bagaimana genotipe keturunannya?Sama cara nya kalau ada …

1 mm Kelinci berambut bufage (HH) dihilangkan Jengan Kelinei berwarna publi (hh) menghasilkan keturunan [FI Kelinci berambret Alove-abr Jka F1 disilan … gkan Sesamanya tentulian perbandingan Genatif dan Fenotif pada F₂Butuh sekarang pliss​

Berikan 3 perbedaan antara pertumbuhan dengan perkembangan pada timbuhan mengenai pengertian, sifat, dan 1 contohnya!TOLONG DI BANTU KAK MAKASIH ​

Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang-tulang pergelangan tangan, dan kaki disebut .... O Sinartosis O Diatrosis O Osteo … prosis O Amfriatrosis ..( 1. *​

Kombinasi fenotipe ciri-sifat yang baru muncul pada F2 (tidak ada di tetua maupun F1) terjadi karena mekanisme berpadu bebas atau pindah silang, dan j … elaskan mengapa?

apakah gen pengendali sifat warna bunga dan gen pengendali sifat bentuk polen berada pada satu kromosom yang sama atau berada pada kromosom berbeda?

berdasarkan gambar tersebut, jelaskan bagian yang ditunjukkan oleh huruf a, b, dan c!​

Karakteristik apa saja yang dapat diamati sebelum terjadinya gempa berdasarkan pengalaman masyarakat

engertian Gempa Bumi – Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.

Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 skala rickter, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo yaitu gempa di Jepang pada tahun 2011 , dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Jenis-Jenis Gempa Bumi
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :

a. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

2. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

3. Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

b. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Parameter Gempa Bumi Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time – OT) Lokasi pusat gempabumi (Episenter) Kedalaman pusat gempabumi (Depth) Kekuatan Gempabumi (Magnitudo) Karakteristik Gempa Bumi Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat Lokasi kejadian tertentu Akibatnya dapat menimbulkan bencana Berpotensi terulang lagi Belum dapat diprediksi Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

KOMPAS.com- Gempa bumi masih terus terjadi di sejumlah negara, termasuk di Indonesia yang merupakan salah satu negara yang sering mengalami gempa, seperti yang belum lama ini terjadi di Banten dan beberapa wilayah lainnya.

Kendati demikian, tetap masih banyak yang penasaran tentang beberapa hal terkait gempa bumi. Untuk itu, berikut ulasan lengkap mengenai serba-serbi yang terkait dengan gempa bumi.

Seismologi, keilmuan yang mempelajari gempa bumi

Tidak banyak yang diketahui mengenai gempa bumi sampai kemunculan seismologi pada awal abad ke-20. Seismologi adalah studi ilmiah tentang semua aspek gempa bumi. Bidang keilmuan ini menjawab pertanyaan yang sudah lama ada, seperti mengapa dan bagaimana gempa bumi terjadi. 

Encyclopaedia Britannica mencatat, sekitar 50 ribu gempa bumi sering terjadi setiap tahun di seluruh wilayah Bumi. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 100 gempa berukuran cukup besar dengan dampak kerusakan tinggi, terlebih bila terjadi di dekat area permukiman. 

Gempa bumi yang hebat terjadi rata-rata satu kali per tahun. Gempa bumi bertanggung jawab atas jutaan kematian dan kerusakan properti atau bangunan yang tak terhitung jumlahnya.

Pengertian gempa bumi

Dilansir dari NASA, gempa bumi adalah guncangan hebat yang terjadi di permukaan bumi. Getaran ini disebabkan oleh gerakan di lapisan terluar bumi. 

Baca juga: Kenapa Indonesia Sering Terjadi Gempa Bumi? Ahli Jelaskan

Sedangkan USGS, lembaga geologi AS, menjelaskan, gempa bumi adalah ketika dua lempeng bumi tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat kedua lempeng bergeser disebut bidang patahan atau patahan. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak atau lempeng bumi tersebut. 

Lokasi di bawah permukaan bumi tempat gempa bumi dimulai disebut hiposenter. Sedangkan lokasi tepat di atas gempa bumi disbeut episentrum. 

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi pada permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.

Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi, sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

Penyebab gempa bumi

Bagaimana gempa bumi terjadi?

Baca juga: Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya

Karakteristik apa saja yang dapat diamati sebelum terjadinya gempa berdasarkan pengalaman masyarakat

Karakteristik apa saja yang dapat diamati sebelum terjadinya gempa berdasarkan pengalaman masyarakat
Lihat Foto

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Kadu Agung Timur, Lebak, Banten, Jumat (14/1/2022). Gempa berkekuatan 6,7 SR tersebut mengakibatkan sejumlah rumah rusak. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.

Meski bumi terlihat cukup padat di permukaan, sebenarnya planet kita sangat aktif tepat di bawah permukaan. 

Bumi terbuat dari empat lapisan dasar yaitu kerak padat (solid crust), mantel panas hampir padat (mantle), inti luar cair (outer core) dan inti dalam padat (inner core). Kerak padat dan lapisan atas mantel membentuk daerah yang disebut litosfer (lithosphere). 

Litosfer bukanlah bagian yang terus menerus membungkus bumi seperti kulit telur. Litosfer sebenarnya terbuat dari potongan seperti puzzle raksasa yang disebut lempeng tektonik. 

Pelat tektonik terus bergeser saat melayang di lapisan mantel yang kental atau mengalir perlahan di bawah. Gerakan tanpa henti ini menyebabkan tekanan pada kerak bumi.

Tekanan terlalu besar menyebabkan retakan yang disebut patahan. Ketika lempeng tektonik bergerak juga menyebabkan gerakan pada patahan. 

Gempa bumi adalah gerakan tiba-tiba kerak bumi di garis patahan. Energi yang memancar keluar dari patahan ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik seperti riak di kolam. 

Gelombang seismik mengguncang bumi ketika lempeng tektonik bergerak. Ketika gelombang mencapai permukaan bumi, berakibat pada tanah dan apa pun di atasnya berguncang. 

Baca juga: Gempa Bumi M 5,4 Guncang Sukabumi Sudah 1 Kali Susulan

Guncangan gempa paling hebat sering terasa di dekat pusat gempa. Namun, getaran gempa bumi dapat terasa dan terdeteksi ratusan bahkan ribuan mil jauhnya dari pusat gempa.

Jenis gempa bumi

Dilansir dari BPBD Kota Banda Aceh, berikut adalah jenis-jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya: 

1. Gempa vulkanik 

Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.  

Saat meletus, gunung akan mengeluarkan material dari dalam berupa batuan, gas, cair maupun padat yang menimbulkan getaran di sekitar gunung berapi. 

Umumnya daerah yang terdampak gempa vulkanis tidak begitu besar, hanya sekitar gunung saja. Dari semua gempa di bumi, hanya 7 persen yang terjadi akibat gempa vulkanik.

2. Gempa tektonik 

Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zona penunjaman. 

Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat dan bisa memicu terjadinya tsunami.  Sekitar 93 persen dari semua gempa yang terjadi di bumi adalah gempa tektonik.

Baca juga: Gempa Banten Hari Ini Sudah 32 Kali Susulan, Ini Penjelasan BMKG

Karakteristik apa saja yang dapat diamati sebelum terjadinya gempa berdasarkan pengalaman masyarakat

Karakteristik apa saja yang dapat diamati sebelum terjadinya gempa berdasarkan pengalaman masyarakat
Lihat Foto

Shutterstock/Belish

Seismograf atau alat pencatat gempa, atau alat pengukur kekuatan (magnitudo) gempa bumi.

3. Gempa runtuhan atau terban 

Gempa runtuhan atau terban adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan lain-lain.

Jenis gempa yang satu ini biasanya berdampak kecil dan berdampak pada wilayah yang sempit.

Parameter dan karakteristik gempa bumi

BMKG pun menjelaskan bahwa gempa bumi ini memiliki parameter dan karakteristiknya sendiri yang masih terus dipelajari hingga saat ini.

1. Parameter gempa bumi

  • Waktu terjadinya gempa bumi (Origini Time - OT)
  • Lokasi pusat gempa bumi (episenter)
  • Kedalaman pusat gempa bumi (Depth)
  • Kekuatan gempa bumi (magnitudo)

2. Karakteristik gempa bumi

  • Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
  • Lokasi kejadian tertentu
  • Akibatnya dapat menimbulkan bencana
  • Berpotensi terulang lagi
  • Belum dapat diprediksi
  • Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi. 

Cara mengukur gempa bumi

Energi dari gempa bumi bergerak melalui bumi dalam getaran yang disebut gelombang seismik. Untuk mengukurnya, diperlukan alat khusus yang disebut seismograf.

Baca juga: Gempa Bumi M 5,2 Guncang Laut Pantai Nias Barat Tak Berpotensi Tsunami

Seismograf adalah alat atau sensor getaran yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. 

Para ilmuwan dapat mengukur gelombang seismik ini melalui instrumen atau alat yang disebut seismometer atau seismograf itu.

Seismometer mendeteksi gelombang seismik di bawah instrumen dan mencatatnya sebagai rangkaian zig-zag. Rekaman gempa bumi yang dibuat disebut seismogram.

Dampak gempa bumi

Dengan kekuatan yang cukup besar, gempa Bumi dapat menimbulkan beberapa dampak bagi masyarakat. Berikut adalah dampak terjadinya gempa bumi.

1. Dampak fisik 

  • Bangunan yang roboh atau hancur 
  • Tanah longsor 
  • Jatuhnya korban jiwa 
  • Permukaan tanah menjadi retak dan jalanan terputus 
  • Banjir karena rusaknya tanggul 
  • Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami 

2. Dampak sosial 

  • Menghilangkan banyak harta benda akibat rumah yang hancur 
  • Kelaparan 
  • Menimbulkan penyakit 
  • Kerusakan yang besar dapat melumpuhkan kegiatan ekonomi, politik, dan lain-lain.

Baca juga: 3 Kriteria Gempa Bumi yang Dapat Menyebabkan Tsunami

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.