Kapan Allah membangunkan pemuda Ashabul Kahfi?

Kisah Ashabul Kahfi. Foto: Wikimedia Commons

Ashabul Kahfi berasal dari Bahasa Arab yang berarti penghuni gua. Dalam sejarah Islam, Ashabul Kahfi merupakan kisah tujuh pemuda beriman yang tertidur dalam gua selama 309 tahun. Peristiwa ini terjadi sebelum zaman Nabi Muhammad SAW dan dijelaskan dalam Alquran surat Al-Kahfi.

Dahulu kala, kota Afasus di Negeri Romawi dipimpin oleh seorang raja yang baik. Namun, sang raja wafat dan berita ini sampai ke telinga Raja Persia bernama Diqyanius. Ia adalah raja yang dzalim dan merupakan penyembah berhala.

Ia pun menyerbu kota Afasus dan berhasil menguasainya. Meski dikenal dzalim, rakyat tidak punya pilihan lain selain mematuhinya. Sebab, barang siapa tidak sejalan dengannya, ia akan segera dibunuh.

Dikutip dari buku Kisah-kisah dalam Surah Al-Kahf tulisan Angga Mulyana, Diqyanius mendengar ada sekelompok pemuda yang enggan menyembah berhala seperti dirinya. Ketika ditanya alasannya, para pemuda tersebut hanya ingin beribadah kepada Allah SWT.

Nama tujuh pemuda Ashabul Kahfi tersebut adalah Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus, dan Thamlika. Mereka pun diancam untuk dibunuh. Ini semakin meyakinkan mereka bahwa Diqyanius adalah raja yang kejam.

Melansir dari artikel “Kisah Ashabul Kahfi Serta Keistimewaan dan Keutamaan Kisah Ashabul Kahfi bagi Generasi Muda” di situs Universitas Komputer Indonesia, Tamlikha menyarankan agar mereka melarikan diri.

“Saudara-saudaraku, baik aku maupun kalian tidak menemukan akal lagi selain harus lari meninggalkan raja yang dzalim itu, pergi kepada Raja Pencipta Langit dan Bumi,” katanya.

Para pemuda tersebut akhirnya bersembunyi di dalam Gua Rajib yang lokasinya berada sekitar 8 kilometer dari Amman, Yordania. Mereka tetap teguh pada pendirian untuk tidak menyekutukan Allah Sang Pencipta Alam.

Atas izin Allah SWT, para pemuda tersebut tertidur dalam waktu yang lama, hingga tiga ratus tahun lebih. Kisah ini tertuang dalam Surat Al-Kahf ayat 10-11:

"Ingatlah ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami". Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, selama beberapa tahun." (QS. Al-Kahf/18: 10-11).

Gua Ashabul Kahfi. Foto: islamiclandmarks

Syekh Mohammad Mutawalli Sya'rawi dalam Untaian Kisah-Kisah Qurani dalam Surat Al-Kahfi menjelaskan bahwa Allah SWT menahan pengaruh waktu terhadap para pemuda tersebut. Mereka berada di luar dimensi waktu sehingga tidak merasakan lamanya waktu yang telah berlalu selama tertidur.

Dalam jangka waktu tersebut, kota mereka juga mengalami pergantian raja. Allah pun membangunkan para penghuni gua ketika kota telah aman.

“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: ‘Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)’. Mereka menjawab: ‘Kita berada (disini) sehari atau setengah hari’. Berkata (yang lain lagi): ‘Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.” (QS al-Kahfi:19).

Tamlikha pergi ke kota dan sangat terkejut karena mendapati keadaan kota yang sudah banyak berubah. Ia bertanya kepada salah satu penduduk yang ia temui untuk memastikan nama kota tersebut. Penduduk pun menjawab kota itu adalah Kota Afasus yang saat itu telah dipimpin oleh Raja Abdurrahman.

Jakarta -

Kisah Ashabul Kahfi merupakan kisah para pemuda yang hidup dalam keadaan tertidur selama 309 tahun di gua. Hal ini diceritakan dalam Al-Qur'an surah Al Kahfi ayat 9-26.

Untuk penjelasan secara singkat kisah Ashabul Kahfi dapat dinukil dari buku Kisah-Kisah dalam Al-Qur'an dari Syeikh Hamid Ahmat Ath Thahir Al Basyuni. Buku tersebut menjelaskan bahwa kelompok pemuda tersebut adalah kelompok pemuda yang teguh agamanya sekalipun harus melanggar aturan pemerintahnya.

Diceritakan, kisah ini terjadi sebelum zaman nabi Muhammad SAW. Bermula dari negeri yang bernama Afasus dengan pemimpin yang kejam dan penyembah berhala bernama Raja Daqyanus.

Pasalnya, ia tidak segan membunuh siapapun yang menolak untuk diajak mengikuti perintahnya dalam menyembah berhala. Hingga kabar bahwa ada kumpulan para pemuda yang menolak menaati perintahnya pun terdengar olehnya.

Para pemuda tersebut menyebutkan alasan mereka menolak menyembah berhala karena hanya ingin beribadah kepada Allah SWT. Raja Daqyanus pun tidak tinggal diam dan mulai menawarkan keuntungan bagi mereka, seperti harta hingga jabatan agar mau menyembah berhala.

Namun, mereka tetap teguh pada pendiriannya dan menolak semua tawaran menggiurkan dari Raja Daqyanus. Keteguhan para pemuda tersebut diceritakan dalam surah Al Kahfi ayat 13-14,

(13) نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا (14)

Artinya: Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.

Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran."

Singkat cerita, para pemuda Ashabul Kahfi meninggalkan kota tempat mereka tinggal dan bersembunyi di gua untuk mempertahankan keimanannya. Mereka bersembunyi di Gua Rajib yang lokasinya berada sekitar 8 kilometer dari Amman, Yordania.

Di tengah perjalanan menuju gua, mereka bertemu dengan seekor anjing bernama Qathmair yang turut mengikuti mereka. Di gua tersebut, para pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi bisa bebas beribadah kepada Allah sekaligus memohon perlindungan agar terhindar dari kejaran tentara Raja Daqyanus.

Atas izin Allah SWT, Allah pun menutup pendengaran dan penglihatan para pemuda tersebut agar mereka tertidur dalam waktu yang lama. Diceritakan, mereka tertidur selama 309 di gua tersebut sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al Kahfi ayat 10-11,

(10) إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
(11) فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا

Artinya: (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami." Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, selama beberapa tahun.

Sebab itu, Raja Daqyanus dan pasukannya yakin para pemuda tersebut telah meninggal di dalam gua. Hingga ratusan tahun terlewati, Allah SWT membangunkan para pemuda tersebut kala negeri Afasus telah dipimpin oleh raja yang sholeh dalam surah Al Kahfi ayat 12,

ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا

Artinya: Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara ke dua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).

Ada pendapat yang menyatakan, para pemuda yang dimaksud dalam kelompok Ashabul Kahfi adalah pengikut dari Nabi Isa AS. Namun, jumlah mereka masih belum diketahui secara pasti antara lima atau tujuh orang.

Namun, dalam penyebutan bahasa Arab dalam surah Al Kahfi dapat menunjukkan jumlah kelompok Ashabul Kahfi ada tujuh orang. Kemudian disebut juga kata Athaf yang berarti delapan orang dengan anjing yang mengikuti mereka di dalam gua.

Meski masih banyak perbedaan pendapat, menurut buku Cahaya Al-Qur'an dari M Fethullah, pada dasarnya kisah Ashabul Kahfi diceritakan dalam Al-Qur'an semata-mata juga dapat menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Utamanya kuasa Allah SWT dalam membangkitkan manusia dan menghidupkannya kembalu pada hari kiamat kelak.

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"
[Gambas:Video 20detik]
(rah/erd)

Berapa lama Ashabul Kahfi ditidurkan oleh Allah?

Kisah Ashabul Kahfi merupakan kisah para pemuda yang hidup dalam keadaan tertidur selama 309 tahun di gua. Hal ini diceritakan dalam Al-Qur'an surah Al Kahfi ayat 9-26.

Pemuda Ashabul Kahfi hidup setelah zaman Nabi siapa?

Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa AS. Pada masa itu, mereka hidup di tengah banyaknya kezaliman dan juga di tengah masyarakat penyembah berhala.

Kapan terjadinya kisah Ashabul Kahfi?

Ashabul Kahfi merujuk pada tujuh orang pemuda dan seekor anjing yang, atas izin Allah SWT, tidur di dalam gua selama ra tusan tahun, yakni 300 tahun syamsiah atau 309 tahun qamariah.

Siapa yang menidurkan Ashabul Kahfi di gua?

JAKARTA, iNews.id - Kisah Ashabul Kahfi yakni 7 pemuda beriman yang ditidurkan oleh Allah SWT di dalam gua selama ratusan tahun bersama seekor anjing diabadikan dalam Al Quran, Surat Al Kahfi ayat 9-26.