Kandang sebaiknya dibangun di lokasi yang lebih tinggi dari tempat sekitarnya dengan maksud agar

PEMBUATAN  KANDANG  YANG  BAIK

        Kandang, selain berfungsi sebagai tempat tinggal ayam dan pusat terselenggaranya proses produksi,juga memiliki fungsi lain sbg berikut:

  • Untuk melindungi ternak ayam dari hewan pemangsa.
  • Untuk melindungi ternak dari cuaca yang buruk,seperti teriknya sinar matahari,hujan,udara malam yang dingin,dan angin kencang.
  • Untuk menghindari pencurian oleh manusia.
  • Mencega hilangnya ternak akibat diunbar bebas.
  • Memudahkan pemeliharaan,seperti: pemberian pakan dan minum, pengawasan kesehatan ternak, serta pemungutan hasil.

Untuk pemeliharaan ayam ras pedaging hanya di perlukan dua macam kandang, yaitu kandang pembesaran dan kandang indukan

Konstruksi kandang untuk indukan berupa kandang kotak sedangkan  kandang postal untuk pembesaran/pemeliharaan selanjutnya.

Konstruksi kandang harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

  • Kandang harus kuat dan tahan lama
  • Kandang kotak berbentuk empat persegi panjang dengan ukaran bervariasi, misalnya 1 m x 1 m, 1 m x 2 m, atau 0,5 m x 0,5 m.

Atap kandang, terutama untuk kandang postal maupaun kandang ren dapat dibuat berbentuk huruf A yang memiliki dua kemiringan kanan dan kiri (system monitor), atau dapat pula hanya dengan satu kemiringan (semi-monitor). Dari segi teknis, atap system monitor lebih baik dari pada semi-monitor. Atap system monitor memberi sirkulasi udara yang baik di dalam kandang, maupun menahan teriknya cahaya matahari, dan dapat menahan air hujan sehingga suhu dan kelembapan di dalam kandang terkontrol. Tepi atap hendaknya cukup lebar, yakni sekitar 1,25 m dari dinding kandang. Hal ini bertujuan untuk menahan teriknya cahaya matahari dan air hujan.

  • Dinding kandang tidak rapat, tetapi berupa celah-celah yang terbuat dari anyaman bambu, atau kawat ram.
  • Tinggi lantai kandang antara 1,5 - 2 m. tinggi kandang sangat berpengaruh terhadap sirkulasi udara, semakin tinggi kandang akan semakin baik peredaran udaranya sehingga akan semakin sejuk udaranya.
  • Lebar kandang antara 6-8 m. lebar kandang juga berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam kandang. Kandang yang terlalu lebar dapat menghambat peredaran udara, yakni gerakan udara dapat berhenti di tenggah sehingga pertukaran udara tidak lancar. Untuk ukuran panjang kandang dapat disesuaikan dengan kondisi tanahnya dan jumlah ayam yang akan di pelihara.
  • Di sekitar kandang harus di buat parit atau selokan. Pembuatan selokan atau parit bertujuan untuk pembuangan air agar tidak menggenang, terutama pada waktu musim hujan.

Tata letak kandang berpengaruh terhadap kesehatan kandang. Tata letak kandang minimal memenuhi syarat letak sebagia berikut.

  • Kandang dibangun di tempat yang tinggi dari lahan sekitarnya agar udara dapat berputar dan bergerak bebas melintasi kandang. Dengan demikian akan tercipta peredaran udara yang baik. Di samping itu, kandang terhindar dari genangan air.
  • Kandang harus mendapat sinar matahari. Agar cahaya matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang secara merata maka arah kandang hendaknya membujur arah timur barat. Dengan masuknya cahaya matahari pagi dapat memebantu pembentukan vitamin D pada ternak.
  • Kandang minimal 15 meter dari rumah.
  • Letak kandang sebaiknya jauh dari jalan tempat orang lalu lalang

Bahan kandang dapat menggunakan bambu, kayu, kawat ram, dan bahan bangunan lain, seperti semen, pasir, dan batu bata. Penggunaan bahan untuk pembuatan kandang mempunyai pengaruh terhadap efesiensi modal. Pada usaha yang berskala besar danbersifat komersial maka  penggunaan bahan yang bersifat permanen akan lebih menguntungkan. Sedang untuk usaha skala kecil atau bagi pemula bahan  bangunan dari bambu sangat dianjurkan. Hal ini untuk menekan pengeluaran biaya yang lebih besar Karen belum bersifat jangka panjang.

Untuk bahan atap sebaiknya  menggunakan genteng, hindarkanlah penggunaan atap dari bahan seng, sebab bahan tersebut dapat nmeningkatkan suhu di dalam ruangan kandang dan menimbulkan suara bising , terutama saat hujan atau angin kencang.

            Untuk usaha peternakan yang berorientasi keuntungan maka pemilihan lokasi merupakan hal yang sangat penting. Pemikiran yang matang  terhadap penentuan lokasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses produksi peternakan dan kesinambunagan hidup perusahaan.

Untuk mencegah dampak negativ dari penentuan lokasi peternakan, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu tinjauan dari aspek teknis, aspek sosial dan ekonomi, serta aspek hukum.

                    Dari segi teknis faktor – faktor yang harus diperhatikan adalah factor lingkungan hidup yang akan mempengaruhi dan mendukung kehidupan ternak. Lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan ayam buras adalah yang memenuhi syarat-syarat berikut :

  1. Lokasi harus terbuka dan cukup luas sehingga udaranya segar, bersih, dan tidak lembab.
  2. Lokasi tidak berdekatan dengan keramaian yang dapat menimbulkan kebisingan, seperti keramaian lalulintas dan lapangan tembak. Lokasi yang berdekatan dengan keramaian dapat menyebabkan ayam stress, dan ini berpengaruh terhadap produksi.
  3. Lokasi harus bersih atau tidak berdekatan dengan tanaman atau bangunan tinggi yang dapat menghalangi sinar matahari masuk kedalam kandang.
  4. Lokasi harus lebih tinggi dari sekitarnya, terutama pada daerah yang topografinya miring atau bergelombang.

Faktor sosial yang harus diperhitungkan adalah lokasi harus jauh dari pemukiman, dan bukan lokasi pemukiman. Hal ini karena bau kotoran ayam yang cukup menyengat dan debu kandang dapat mengganggu kesehatan penduduk di sekitarnya.

Faktor ekonomi yang perlu dipertimbangkan adalah potensi sumberdaya alam yang mendukung,usaha peternakan dilokasi tersebut. Contoh : Dekat dengan persawahan, tempat penggilingan padi, dan saran transportasi, untuk pengangkutan pakan, bibit, dan hasil panen.

Bagi peternakan besar, masalah izin pendirian badan usaha dan penggunaan tanah menurut rencana induk (master plan) yang telah ditentuka oleh pemerintah daerah setempat merupakan keharusan yang mutlak dilakukan oleh peternak.

Beberapa hal teknis yang harus diperhatikan dalam membangun kandang, salah satunya adalah dalam penentuan lokasi kandang yang akan dibangun bagi ternak. Lokasi kandang agar memberi kemudahan-kemudahan di dalam manajemen pengelolaannya, maka kandang semestinya dibangun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Kandang sebaiknya dibangun di lokasi yang lebih tinggi dari tempat sekitarnya dengan maksud agar

1. Transportasi Mudah. Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan jalan, karena akan mempermudah pada saat pengadaan bibit atau bakalan, bahan pakan dan obat-obatan, serta pemasaran hasil ternaknya.

2. Dekat Sumber Air. Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan sumber air, karena air merupakan kebutuhan sehari-hari yang harus ada. Disamping air digunakan untuk kebutuhan air minum ternak, air digunakan juga untuk memandikan ternak, untuk membersihkan kandang dan peralatan, untuk menyiram tanaman hijauan pakan ternak dan lain sebagainya. Alangkah bainya tidak membangun kandang yang letaknya jauh dari sumber air, karena air merupakan sumber kehidupan bagi ternak tersebut. Tanpa adanya air maka usaha peternakan tidak mungkin berhasil dengan baik.

3. Jauh dari Keramaian. Lokasi kandang sebaiknya jauh dengan keramaian, karena apabila kandang dibangun dekat dengan keramaian dapat menyebabkan ternak tidak tenang, yang akhirnya dapat menurunkan pertambahan berat badan, khususnya bagi ternak yang diusahakan dengan tujuan akhir pertambahan berat badan (usaha penggemukkan) Membangun kandang di dekat keramaian penduduk, resiko yang terjadi apabila ada seseorang yang usil atau jahil mengganggu usaha kita, yang akhirnya dapat membuat usaha kita gagal atau tidak berhasil.

4. Dekat dengan Sumber Pakan. Hampir sebagian besar pengeluaran biaya dalam usaha peternakan diperuntukkan untuk membeli pakan, maka dalam membangun kandang ternak ruminansia diusahakan dekat dengan sumber pakan. Sumber makanan tersebut bisa berupa hijauan pakan ternak seperti rumputrumputan, jerami padi, tebon jagung, pucuk daun tebu, leguminosa (kacangkacangan seperti lamtoro, turi, petai cina, gliricidae dan dedaunan). Selain hijauan pakan ternak, makanan tersebut bisa berupa konsentrat. Konsentrat adalah pakan ternak yang terbuat dari berbagai bahan pakan berupa: dedak, jagung, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, onggok, polar, tetes, bungkil biji kapuk (klenteng), kulit biji kopi, dan lain sebagainya.

5. Bebas dari Genangan Air. Air yang menggenang disekitar kandang, apabila tidak ditangani dengan baik, maka dapat merupakan tempat berkembangnya bibit penyakit. Bibit penyakit akan tumbuh dan berkembang dengan cepat di tempat dimana air dalam keadaan menggenang. Terlebih-lebih apabila suhu dan kelembaban sangat mendukung untuk tumbuh dan perkembangan bibit penyakit tersebut. Oleh karena itu apabila akan membangun kandang, pilih tempat atau lahan yang letaknya lebih tinggi dari sekitarnya. Agar air hujan atau air limbah dari kandang, tidak menggenang disekitar kandang.

6. Ada Ijin. Surat ijin mutak diperlukan bagi peternak yang memiliki usaha yang berskala industri atau berskala usaha yang besar. Tanpa adannya ijin usaha, maka usaha peternakan tersebut tidak mungkin dapat berjalan langgeng. Beberapa undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur kegiatan usaha peternakan harus dipatuhi oleh semua peternak.

Demi berhasilnya usaha atau bertahannya usaha peternakan dalam hal perijinan, maka perlu juga dipelajari dan dipahami terutama yang berkaitan dengan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), pelaksanaan otonomi daerah dan rencana tata ruang wilayah atau tata ruang kota dan lain-lain.

7. Jumlah Atau Populasi TernakJumlah atau populasi ternak yang ada, akan berpengaruh terhadap kandang yang akan dibangun. Apabila jumlah atau populasi ternak banyak maka ukuran kandang yang akan dibangun juga akan besar, sesuai dengan kebutuhannya. Begitu pula sebaliknya apabila jumlah atau populasi ternaknya sedikit maka ukuran kandang yang akan dibangun juga semakin kecil.

8. Ketersediaan Bahan Baku. Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kandang ternak akan dipengaruhi oleh ketersedian bahan baku yang ada. Apabila di suatu daerah bahan baku dari kayu banyak, maka kontruksi kandang yang dibangun juga dari bahan kayu. Begitu sebaliknya apabila disuatu daerah tidak banyak bahan kayu, maka dalam membangun kandang mungkin dari bahan beton. Walaupun bahan baku lebih mahal.

Semoga Bermanfaat...

#kandangdotcom


Page 2

Home Komunitas Tentang Kami