Majas banyak digunakan dalam penulisan puisi, cerpen, maupun novel untuk menambah nilai seni dalam kalimat dan membuat pembaca lebih tertarik dan tidak bosan. Penggunaan majas dalam penulisan dibutuhkan latihan agar terlihat lebih alami ketika dibaca dan tidak terkesan memaksakan penggunaan kata – kata atau istilah. Sebelum mempelajari majas metafora lebih dalam, ada baiknya kita mengetahui jenis majas secara singkat terlebih dahulu. Macam macam majas, di bagi sebagai berikut :
Dari ke- 4 kategori majas tersebut, majas metafora masuk dalam salah satu kategori majas perbandingan, dimana dalam penggunaannya menggunakan kata kiasan. Pengertian Majas Metafora Tahukah Anda apa itu majas metafora? Majas metafora adalah majas yang menggunakan kata – kata yang bukan arti sebenarnya atau kata kiasan berdasarkan persamaan atau perbandingan untuk melengkapi gaya bahasa. Majas metafora mempunyai ciri – ciri penggunaan kata kiasan yang memiliki kemiripan arti atau arti yang sama. Dalam menyamakan atau membandingkan sesuatu, majas metafora tidak menggunakan kata – kata penghubung seperti, bak, laksana, dan lainnya tapi langsung menggunakan kata kiasan tersebut. Contoh Majas Metafora : Agar lebih memahami majas metafora dalam kalimat, simak contoh majas metafora berikut ini :
Contoh – contoh kalimat diatas memiliki kata kiasan yang memiliki arti membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan sesuatu objek lain. Penggunaan majas metafora dipakai untuk memperindah nama atau julukan yang memberikan unsur puitis pada susunan kalimat. Sudah lebih jelas bukan tentang majas metafora? Sudah siap menggunakannya dalam penulisan Anda? Anda juga bisa mempelajari majas – majas lainnya dengan contoh yang lebih bervariasi. Penggunaan majas yang berbeda – beda juga akan membantu penulisan karya Anda lebih berwarna dan menarik. Penggunaan majas dalam karya puisi, novel, cerpen, pantun, dan lainnya membuat jalan cerita lebih mempunyai nilai seni dan mengajak pembaca untuk berfikir cerdas. Semoga artikel contoh majas metafora beserta artinya di atas bermanfaat. Ilustrasi Majas. Credit: unsplash.com/fotografi Pembagian majas didasarkan pada cara mengungkapkan makna kiasan dalam gaya bahasa yang digunakan. Ada majas perbandingan, majas sindirian, dan majas penegasan. Metafora termasuk ke dalam macam-macam majas perbandingan. Majas perbandingan meliputi majas yang menggunakan gaya bahasa ungkapan dengan cara menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan yang lainnya, yakni melalui proses penyamaan, pelebihan, atau penggantian. Di dalam majas perbandingan ini pun masih dapat dibagi ke dalam beberapa sub jenis seperti: - Personifikasi, merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap seperti manusia. Jenis-jenis majas dan contohnya seperti: daun papaya itu melambai-lambai seolah mengajak ku bermain bersama. - Metafora, merupakan gaya bahasa yang digunakan sebagai kiasan yang secara eksplisit mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan atau perbandingan. Contoh penggunaan majas metafora adalah pria yang sukses itu dulunya dianggap sampah masyarakat. - Asosiasi, merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua objek berbeda, namun disamakan dengan menambahkan kata sambung bagaikan, bak, atau seperti. Contohnya, wajah ayah dan anak itu bagaikan pinang dibelah dua. - Hiperbola, merupakan gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan terkesan tidak masuk akal. Contohnya, pria itu memiliki semnagat yang keras seperti baja, tentu ia akan menjadi orang sukses. - Eufemisme, merupakan gaya bahasa dimana kata-kata yang dianggap kurang baik diganti dengan padanan kata yang lebih halus. Contohnya, kata kencing diganti dengan buang air kecil. - Metonimia, merupakan gaya bahasa yang menyandingkan istilah seseuatu untuk merujuk pada benda yang umum. Contohnya, bila haus, minumlah Aqua. Kata Aqua di sini dikenal sebagai sebuah brand air mineral yang sudah cukup terkenal. - Simile, merupakan gaya bahasa yang menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan. Contohnya, anak kecil itu menangis bagaikan anak ayam kehilangan induknya. - Alegori, merupakan gaya bahasa yang menyandingkan suatu obejk dengan kata kiasan. Contohnya, mencari wanita yang sempurna seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. - Sinekdok, merupakan majas yang terbagi menjadi dua yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte. - Simbolik, merupakan gaya bahasa dengan ungkapan yang membandingkan antara manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya. |