Asdikamba atau adiksimba (bahasa Inggris: 5W+1H, Five Ws, W-H Questions)[1] adalah pertanyaan yang jawabannya dianggap sebagai dasar pengumpulan informasi atau dalam memecahkan masalah. Asdikamba banyak digunakan dalam jurnalisme (dalam hal ini penyusunan berita), penelitian, dan penyidikan polisi.[2] Keenamnya menjadi kerangka dalam menyusun laporan terkait subjek.[3] Menurut landasan asdikamba, suatu laporan dapat dianggap lengkap bila dapat menjawab pertanyaan yang menggunakan kata tanya sebagai berikut:[1] Pertanyaan tersebut haruslah faktual — agar sempurna, semua fakta yang terjadi apa adanya harus disertakan dalam laporan.[4] Yang penting, tidak ada pertanyaan yang hanya dapat dijawab "ya atau tidak", "benar atau salah", dan sebagainya.
Wawancara adalah proses tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara disebut sebagai interviewer dan orang yang diwawancarai disebut sebagai interviewee. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber. Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap pewawancara juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap pewawancara. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab/komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun wartawan. Perhatikan saran-saran saat melakukan wawancara berikut.
Kata Tanya : Kata tanya adalah kata yang digunakan dalam membuat kalimat tanya. Kalimat tanya adalah kalimat yang berisi tentang pertanyaan yang diajukan kepada seseorang kepada orang lain dengan mengharapkan adanya jawaban. Berikut ini beberapa kata tanya yang sering digunakan dalam wawancara.
Persiapan sebelum Wawancara Persiapan sebelum wawancara, antara lain:
Tahap-tahap Wawancara
|