Jelaskanlah apa yang membuat sebuah berita dapat bernilai tinggi bagi pembacanya?

Apa bedanya jurnalistik dengan pers? Dalam pandangan awam,jurnalistik dan pers seolah sama atau bisa dipertukarkan satu sama lain, Sesungguhnya tidak. Jurnalistik Menunjuk pada proses kegiatan.Sedangkan pers berhubungan dengan media. Dengan demikian, jurnalistik pers berarti proses kegiatan mencari, menggali,mengumpulkan,mengolah,memuat,dan menyebarkan berita melalui media berkala pers yakni surat kabar,tabloid atau majalah kepada masyarakat seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.

Selain jurnalistik pers atau jurnalistik media cetak,kita juga mengenal jurnalistik radio dan jurnalistik televise. Kini bahkan muncul jurnalistik media on line internet.

Pengertian Jurnalistik.

Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan. Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan sehingga tidak ayal bila si pemburu berita dituntut kreativitasnya dalam penyampaian informasi. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala kita terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.

Apa Itu Jurnalistik? 

Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, mencari,mengumpulkan mengolah,menyajikan penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).

Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara (2005), mempunyai ciri-ciri yang penting untuk kita perhatikan.

a. Skeptis 

Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif.

b. Bertindak (action) 

Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.

c. Berubah 

Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.

d. Seni dan Profesi 

Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.

e. Peran Pers 

Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.

Berita 

Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akan langsung tertuju pada kata “berita” atau “news”. Lalu apa itu berita? Berita (news) berdasarkan batasan dari Kris Budiman adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. “News” sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata “new” yang artinya adalah “baru”. Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas. Dari kata “news” sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan “north”, “east”, “west”, dan “south”. Bahwa si pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber arah mata angin tersebut.

Selanjutnya berdasarkan jenisnya, Kris Budiman membedakannya menjadi “straight news” yang berisi laporan peristiwa politik, ekonomi, masalah sosial, dan kriminalitas, sering disebut sebagai berita keras (hard news). Sementara “straight news” tentang hal-hal semisal olahraga, kesenian, hiburan, hobi, elektronika, dsb., dikategorikan sebagai berita ringan atau lunak (soft news). Di samping itu, dikenal juga jenis berita yang dinamakan “feature” atau berita kisah. Jenis ini lebih bersifat naratif, berkisah mengenai aspek-aspek insani (human interest). Sebuah “feature” tidak terlalu terikat pada nilai-nilai berita dan faktualitas. Ada lagi yang dinamakan berita investigatif (investigative news), berupa hasil penyelidikan seorang atau satu tim wartawan secara lengkap dan mendalam dalam pelaporannya.

Nilai Berita 

Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa hal, seperti berikut.

  1. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
  2. Aktual: terbaru, belum “basi”.
  3. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
  4. Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
  5. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).

Lima nilai berita di atas menurut Kris Budiman sudah dianggap cukup dalam menyusun berita. Namun, Masri Sareb Putra dalam bukunya “Teknik Menulis Berita dan Feature”, malah memberikan dua belas nilai berita dalam menulis berita (2006: 33). Dua belas hal tersebut di antaranya adalah:

  1. sesuatu yang unik,
  2. sesuatu yang luar biasa,
  3. sesuatu yang langka,
  4. sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,
  5. menyangkut keinginan publik,
  6. yang tersembunyi,
  7. sesuatu yang sulit untuk dimasuki,
  8. sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,
  9. pemikiran dari tokoh penting,
  10. komentar/ucapan dari tokoh penting,
  11. kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan
  12. hal lain yang luar biasa.

Dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai dalam sebuah penulisan berita. Hal terpenting adalah adanya aktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalam isi tersebut.

Anatomi Berita dan Unsur-Unsur 

Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Judul atau kepala berita (headline).
  2. Baris tanggal (dateline).
  3. Teras berita (lead atau intro).
  4. Tubuh berita (body).

Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus. Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita (Budiman 2005) . Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh berita. Dengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderuangan akan menjadi sebuah opini.

Untuk itu, sebuah berita harus memuat “fakta” yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H. Hal ini senada dengan apa yang dimaksudkan oleh Lasswell, salah seorang pakar komunikasi (Masri Sareb 2006: 38).

  1. Who – siapa yang terlibat di dalamnya?
  2. What – apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
  3. Where – di mana terjadinya peristiwa itu?
  4. Why – mengapa peristiwa itu terjadi?
  5. When – kapan terjadinya?
  6. How – bagaimana terjadinya?

Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain, khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column), pojok dan surat pembaca.

Sumber Berita 

Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005: 67) berikut ini.

  1. Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.
  2. Proses wawancara.
  3. Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.
  4. Partisipasi dalam peristiwa.

Kiranya tulisan singkat tentang dasar-dasar jurnalistik di atas akan lebih membantu kita saat mengerjakan proses kreatif kita dalam penulisan jurnalistik.

Sumber bacaan:

Drs.As Haris Sumadiria,M.Si. 2008 “Jurnalistik Indonesia : Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalistik Profesional

Budiman, Kris. 2005. “Dasar-Dasar Jurnalistik: Makalah yang disampaikan dalam Pelatihan Jurnalistik — Info Jawa 12-15 Desember 2005. Dalam www.infojawa.org.

Ishwara, Luwi. 2005. “Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar”. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Putra, R. Masri Sareb. 2006. “Teknik Menulis Berita dan Feature”. Jakarta: Indeks

Dasar-dasar Jurnalistik, 2007 Kristina Dwi Lestari

Pengirim : R. Indra Jaya, SP – Kru Media Bagian Humas Setda Tanjab Barat

JENIS-JENIS NEWS DAN VIEWS

Jason Walker Panggabean

11070124

Bahasa Indonesia VA

Abstrak

Tulisan ini menyajikan materi mengenai jenis-jenis news dan views. Didasari kenyataan yang ada dimasyarakat yang mengalami kesulitan dalam membedakan tulisan jenis news atau berita dan views atau opini. Tulisan ini dibuat dalam bentuk makalah dengan memanfaatkan beberapa sumber sebagai rujukan dalam bentuk kajian pustaka.

Berita (news) adalah wacana berupa laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang bersifat faktual, memiliki nilai guna, serta menarik bagi khalayak umum. Ditulis menggunakan prinsip 5W + 1H, yaitu what, why, who, when, where, and how. Berita dikelompokkan menjadi 6 (enam), yaitu straight news atau hard news (berita keras), soft news (berita ringan), dept news (berita mendalam), investigation news (berita investigasi), interpretative news (berita interpretatif), dan opinion news (berita opini).

Opini (views) adalah jenis tulisan di media massa yang dibuat berdasarkan pandangan, pendapat, ataupun buah pikiran seseorang yang menyajikan informasi mengenai suatu hal. Opini dikelompokkan menjadi 7 (tujuh), yaitu artikel (article), kolom (column), tajuk rencana (editorial atau opini redaksi), tinjauan (essay), surat pembaca (letter to the editor), karikatur, dan pojok.

Kata-kata kunci: news, views, straight news, soft news, dept news, investigation news, interpretative news, opinion news, artikel, kolom, tajuk rencana, esai, surat pembaca, karikatur, dan pojok.

BAB I

PENDAHULUAN

            Media massa adalah sarana penyebaran informasi. Informasi yang dimaksud adalah pesan-pesan penting yang memiliki nilai guna untuk khalayak umum. Melalui media massa kita bisa mengetahui informasi yang ada di dalam maupun luar negeri. Dulu masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan informasi karena tidak adanya akses yang cukup. Tidak adanya media menjadi penghambat dalam penyebaran informasi terutama masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan atau pelosok.  Hanya masyarakat di kotalah yang lebih menguasai perkembangan informasi. Kini tempat bukan jadi alasan untuk mengakses informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjembatani setiap orang yang ada di pelosok bumi ini.

            Media massa baik cetak maupun elektronik telah mengalami kemajuan. Kemajuan ini memberikan efek positif bagi masyarakat kita. Kita sudah begitu mudah mendapatkan informasi melalui surat kabar ataupun televisi. Bahkan sekarang ini kita telah sangat dipermudah oleh adanya internet. Dengan internet kita dapat mengakses informasi secepat dan seluas mungkin di mana dan kapanpun kita kehendaki.

            Inti yang terkandung dalam media massa adalah informasi berupa news atau berita dan views atau opini. Perbedaan makna kedua bentuk tersebut sering sekali mengalami kesalahpahaman. Jangankan masyarakat umum, kita sebagai pelajar atau mahasiswa pun masih sulit membedakan news dan views. Jika ditanya mengenai pengertian berita maka banyak sekali yang mengatakan semua yang ada di media massa, misalnya surat kabar adalah berita. Kita sering sekali mengatakan bahwa semua informasi adalah berita. Pada hal sesungguhnya berita memiliki arti yang lebih spesifik. Tidak semua informasi dapat dikatakan berita. Berita adalah sajian informasi yang faktual dan aktual serta memiliki nilai guna bagi masyarakat. Berita ditulis dengan menggunakan prinsip 5W + 1H, yaitu what, why, who, when, where, and how. Prinsip tersebut menjelaskan suatu peristiwa sedetail mungkin berdasarkan fakta atau kejadian yang sebenarnya tanpa ada unsur penambahan di dalamnya. Sedangkan opini adalah tulisan jurnalistik yang berisi pandangan atau pendapat penulisnya mengenai suatu hal atau peristiwa tanpa harus terikat prinsip 5W + IH.

            Jika membedakan pengertian saja kita mengalami kesulitan, bagaimana pula membedakan jenis dari news dan views tersebut. Baik news ataupun views memiliki jenis yang beragam. Pembedaan jenis ini bertujuan untuk memudahkan kita mengetahui informasi jenis apa yang sedang kita baca. Hal ini dirasa penting karena tidak semua informasi yang disajikan berasal dari kategori yang sama. News atau berita bermacam-macam, antara lain straight news, soft news, dept news, investigation news, interpretative news, dan opinion news. Sedangkan views atau opini terdiri dari artikel, kolom, tajuk rencana, esai, surat pembaca, karikatur, dan pojok.

            Kita harus bisa membedakan sebuah tulisan apakah termasuk jenis berita (news) ataukah opini (views). Perbedaan pengertian keduanya masih sulit dipahami karena kurangnya pemahaman. Oleh karena itu, penulis merasa penting untuk membuat tulisan dalam bentuk makalah berikut yang menyajikan informasi atau materi yang baik untuk dibaca mengenai jenis-jenis news dan views.

            Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi penyelesaian tugas mata kuliah Penulisan Artikel, juga untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca agar kita bisa membedakan jenis informasi news atau views. Karena fakta yang kita temui di lapangan menunjukkan bahwa kita masih banyak yang tidak memahami pengertian dan jenis keduanya. Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif efektif yang dapat membantu kita mengklasifikasikan jenis-jenis news dan views.

BAB II

PEMBAHASAN

            Kandungan utama dari sebuah media massa baik cetak maupun elektronik adalah informasi. Informasi merupakan pesan, ide, gagasan, ataupun pandangan yang ingin disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan menggunakan berbagai media. Informasi yang dimuat dalam media massa dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian, yaitu news (berita) dan views (opini).

2.1 News atau Berita

            Secara umum kita mengartikan berita sebagai laporan, pemberitahuan, kabar, ataupun informasi. Tetapi sesungguhnya berita memiliki definisi yang lebih spesifik dibandingkan sekedar informasi. Suatu informasi dapat dikategorikan berita  jika memenuhi unsur-unsur atau syarat-syarat tertentu. Menurut Dedi Iskandar Muda (2008:22) berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton. Sejalan dengan pendapat tersebut Mitchel V. Charnley dalam Romli (2009:5) mengatakan bahwa berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka. Sedangkan menurut Northcliffe dalam Hikmat dan Purnama Kusumaningrat (2009:33) berita adalah sesuatu yang tidak biasa.

            Menggarisbawahi pendapat Northcliffe di atas, ia menekankan pengertian berita pada unsur keanehan dan ketidaklaziman, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan menggelitik rasa ingin tahu pembaca ataupun penonton. Ia mengatakan “If a dog bites a man, it is not news. But if a man bites a dog is news.” (Jika seekor anjing menggigit seseorang, itu bukanlah berita. Tetapi jika orang menggigit anjing, itulah berita).

            Kita boleh saja menyetujui pendapat Northcliffe tersebut karena berita dituntut mampu menarik perhatian masyarakat. Jika beritanya tidak menarik maka sudah barang tentu sedikit atau bahkan tidak ada orang yang akan membaca atau mendengarkan berita itu. Tetapi disisi lain kita juga bisa saja tidak menyetujui pendapat tersebut yang menyatakan “Jika seekor anjing menggigit seseorang, itu bukanlah berita”. Jika orang yang digigit anjing tersebut adalah masyarakat umum yang tidak memiliki nama yang famous, maka mungkin saja tidak memiliki daya tarik. Tetapi jika yang digigit anjing tersebut adalah orang yang tersohor, presiden misalnya, maka hal tersebut bisa saja menjadi berita yang sangat menarik.

            Mendefinisikan makna berita bukan perkara yang mudah karena mengenali berita lebih mudah dibandingkan memberikan batasan pengertiannya. Banyak tulisan yang menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada pengertian tunggal dari kata tersebut. Oleh karena itu, kita diberikan tugas untuk lebih bijak mengutip definisi berita dari banyak asumsi atau pendapat yang ada.

            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berita adalah wacana berupa laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang bersifat faktual, memiliki nilai guna, serta menarik bagi khalayak umum.

            Dari uraian di atas, kita juga dapat menangkap bahwa ada syarat-syarat tertentu yang harus dimiliki oleh sebuah berita agar memiliki nilai jual dalam hal ini berkaitan dengan jurnalistik dan media massa, yakni:

a.       New, yaitu berita tersebut harus merupakan informasi baru yang aktual. Jika berita tersebut telah usang atau basi maka tentu saja nilai ketertarikannya menurun. Berita harus berisi informasi-informasi terkini yang belum habis masa kadaluarsanya sehingga minat konsumsi berita tersebut masih tinggi.

b.      Real, yaitu berita tersebut harus bersumber dari kenyataan, bukan berdasarkan hasil rekayasa pikiran atau karangan yang bersifat fiksi. Berita sejatinya bersifat faktual karena berita adalah informasi suatu kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, berita dituntut berasal dari sumber yang terpercaya agar dapat diyakini dan dipertanggungjawabkan kebenarannya.

c.       Urgen, yaitu berita tersebut memiliki nilai guna serta menyangkut kepentingan khalayak umum. Orang tertarik membaca, mendengarkan, ataupun menyaksikan sesuatu karena ia menilai hal itu penting dan bermanfaat untuknya. Oleh karena itu, berita harus menyangkut banyak orang, misalnya kenaikan harga yang secara langsung berdampak kepada semua lapisan masyarakat.

d.      Interesting, yaitu berita tersebut harus mampu menarik perhatian konsumen. Selain berita yang baru, aktual, faktual, dan menyangkut kepentingan khalayak umum, berita yang menarik adalah yang mengandung unsur mendidik, menghibur, ataupun mengandung keganjilan.

            Di media massa, kita melihat beragam jenis berita setiap harinya. Kita hanya membaca, mendengar, ataupun menyaksikan berita itu tanpa mengetahui klasifikasi atau pengelompokan jenis-jenis berita tersebut. Oleh karena itu, kita membutuhkan pengetahuan agar kita bisa membedakan berita apa yang sedang kita baca, dengarkan, atau saksikan tersebut.

            Menurut Dedi Iskandar Muda (2008:40)  news atau berita dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu hard news (berita berat), soft news (berita ringan), dan investigative reports (laporan penyelidikan). Sedangkan Romli (2009:11) mengelompokkan berita ke dalam lima bagian, yaitu straight news, dept news, investigation news, interpretative news, dan opinion news.

2.1.1 Straight News atau Hard News

            Menurut Romli (2009:11) straight news adalah berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Pada sebagian besar halaman awal atau halaman depan surat kabar memuat jenis berita ini sehingga berita ini merupakan berita utama yang disajikan oleh media. Straight news (sering juga disebut hard news) yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan menarik, ditulis ringkas, singkat dalam pelaporannya, namun tetap tidak mengabaikan kelengkapan data dan objektivitas (http://taratekkima.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-berita.html).

            Dedi Iskandar Muda (2008:40) mengatakan bahwa hard news atau berita berat adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok, maupun organisasi. Dari pengertian tersebut, kita dapat mengartikan bahwa berita jenis ini menyangkut khalayak umum atau dengan kata lain mengenai banyak orang. Unsur inilah yang menjadikan berita ini penting untuk diketahui oleh setiap orang dalam waktu secepatnya. Berita ini diletakkan di awal media seperti surat kabar karena sifatnya yang harus segera diberitakan. Berita yang melibatkan banyak orang sering sekali dianggap menjadi berita yang menarik dikarenakan berita ini dicari dan dibutuhkan oleh seluruh masyarakat dari semua lapisan, baik itu pekerja, buruh, petani, pelajar, guru, bahkan pejabat sekalipun. Oleh karena itu, informasi yang terkandung dalam berita ini memiliki cakupan yang luas, bukan hanya tingkat nasional tetapi juga internasional.

            Media massa acap kali menginformasikan berita ini sebelum peristiwanya terjadi sehingga masyarakat memperoleh informasi lebih awal. Misalnya kebijakan kenaikan harga dan isu penggantian pejabat pemerintahan. Tetapi tentu saja dengan bermodalkan informasi dari sumber terpercaya sehingga masyarakat atau khalayak umum dapat meyakini nilai kebenaran berita tersebut, bukan hanya sekedar mengarang-ngarang. Informasi yang dimuat dalam berita ini mencakup kejadian-kejadian atau peristiwa nasional maupun internasional, keadaan masyarakat, masalah ekonomi, kriminal, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan pendidikan, dan informasi lainnya.

            Sifat langsung dan apa adanya dari berita ini membuat cara memperolehnya tergolong mudah. Data yang didapatkan bersifat transparan sehingga tidak ada kesan ditutup-tutupi. Dan pada umumnya data diperoleh langsung oleh pihak media di tempat kejadian. Tetapi tidak tertutup kemungkinan beberapa data harus didapatkan dari sumber informasi lain di luar tempat kejadian. Misalnya pencarian informasi mengenai limbah suatu perusahaan yang mencemari lingkungan. Dalam pencarian data untuk berita ini selain meninjau langsung tempat peristiwa, juga menggali informasi dari pihak perusahaan, seperti pemimpin perusahaan contohnya yang terkadang tidak bias ditemui langsung di tempat kejadian tetapi harus menghubunginya di lain tempat dan waktu.

            Jadi, dapat kita simpulkan straight news adalah berita langsung yang merupakan berita utama yang menjadi headline pada sebuah media massa. Berita ini mengandung sifat urgen yang tinggi karena menyangkut kepentingan orang banyak. Kepentingan berupa informasi yang harus segera diketahui khalayak umum sebagai sebuah kebutuhan akan keikutsertaan dalam perkembangan zaman, khususnya dalam hal komunikasi.

            Uraian di atas telah cukup jelas menguraikan pengertian dari straight news atau berita berat, tetapi untuk lebih jelasnya berikut ini adalah contoh dari straight news tersebut.

2.1.2 Soft News atau Feature

            Menurut Dedi Iskandar Muda (2008:41) soft news (berita ringan) sering juga disebut dengan feature yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Sedangkan menurut Romli (2009:22) feature merupakan sebuah karangan khas yang menuturkan fakta, peristiwa, atau proses disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya. Feature bukan hanya berita yang mengandung unsure 5W + 1H tetapi juga mengandung unsur sastra dengan mengedepankan unsur why dan how.

            Berita jenis feature ini acap kali menitikberatkan isi tulisan pada hal-hal yang menarik perhatian khalayak seperti hal yang menakjubkan dan mengherankan serta hal yang menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan ataupun hal bisa meminta simpati penikmatnya. Objeknya bias saja manusia, hewan, benda, tempat atau apa saja yang bias menarik perhatian.

            Tujuan penulisan feature ini adalah untuk menyajikan berita yang dianggap kurang penting atau dikembangkan dari straigt news dengan menekankan pada pemberian efek senang dan menghibur bagi pembacanya. Feature atau berita ringan ini merupakan salah satu tulisan yang dapat merilekskan pikiran pembaca setelah sebelumnya bergelut dengan berita-berita berat. Selingan seperti ini sangat bermanfaat agar otak kita tidak larut dalam keadaan tegang yang efeknya akan membuat kita sakit kepala atau bahkan stress. Dalam kehidupan dan realitas sosial kita dihadapkan dengan banyaknya masalah yang silih berganti seakan tak ada hentinya. Hal ini dapat membuat otak kita lelah. Membaca feature dapat menjadi salah satu alternatif yang baik untuk kita coba sebagai penghilang rasa penat itu. Membaca tidak akan menimbulkan kerugian apapun bagi setiap pelakukanya karena dengan membaca kita akan lebih banyak mengetahu informasi dan wawasan kita akan semakin luas.

            Feature mengandung informasi yang lebih dari news atau berita. Hal-hal yang terabaikan oleh berita biasa dapat kita temukan dalam feature. Tulisan feature tidak akan pernah basi atau hilang keaktualannya karena feature tidak terikat dengan aktualitas. Kapan saja kita tidak akan pernah bosan membaca jenis tulisan ini karena feature ditulis menggunakan human interest (sentuhan perasaan). Jadi, dapat kita simpulkan bahwa feature adalah jenis berita ringan yang dibuat berdasarkan fakta tetapi disajikan secara menarik dengan menekankan pada unsur sastra dan sentuhan perasaan.

            Feature memiliki karakteristik tersendiri yang menempatkannya pada posisi khusus dalam sebuah media sehingga banyak ahli jurnalistik yang menyebutnya dengan kata “tulisan atau karangan khas”. Romli (2009:21-22) menuliskan cirri khas feature yang membedakannya dari berita biasa sebagai berikut:

a.       Mengandung segi human interest

Tulisan feature memberi penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi, menghibur, memunculkan empati, dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature harus mengandung segi human interest  atau human touch (menyentuh perasaan manusia). Oleh karena itu, feature merupakan soft news atau berita ringan. Berbeda dengan hard news atau berita keras yang isinya mengacu kepada pemahaman menggunakan pikiran.

b.      Mengandung unsur sastra

Hal yang membuat feature begitu berbeda dengan berita biasa adalah karena feature mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan gaya penulisan fiksi sehingga feature mirip dengan cerpen atau novel, ringan dan menyenangkan namum tetap informatif dan faktual. Oleh karena itu, seorang penulis feature adalah seorang yang pandai bercerita atau membuat cerita.

            Sifat feature yang ringan dan menghibur ini merupakan salah satu pemenuhan fungsi entertainment dalam surat kabar. Seorang penulis feature harus memiliki ketajaman dalam melihat, memandang, dan menghayati suatu peristiwa. Ia harus mampu pula menonjolkan suatu hal yang meskipun sudah umum, namun belum terungkap sepenuhnya.

            Feature memilki banyak ragam atau jenisnya. Oleh karena itu, kita harus bisa membedakan feature jenis apa yang sedang kita baca. Berikut ini beberapa jenis feature menurut Romli (2009:24-25), yaitu sebagai berikut:

a.       Feature berita

Lebih banyak mengandung unsur berita, berhubungan dengan peristiwa aktula yang menarik perhatian khalayak. Biasanya merupakan pengembangan dari sebuah straight news.

b.      Feature artikel

Cenderung menekankan segi sastra. Biasanya dikembangkan dari sebuah berita yang tidak aktual lagi atau berkurang aktualisasinya. Misalnya, tulisan mengenai suatu keadaan atau kejadian, seseorang atau suatu hal, suatu pemikiran, tentang ilmu pengetahuan, dan lain-lain yang dikemukankan sebagai laporan (informasi) yang dikemas secara ringkas dan menghibur.

c.       Feature human interest

Tulisan ini langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati dan sebagainya. Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.

d.      Feature pribadi-pribadi menarik atau feature biografi

Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai tinggi.

e.       Feature perjalanan

Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, unsur subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam peristiwa atau perjalanan itu dengan menggunakan “aku”, “saya”, atau “kam” dengan sudut pandang atau point of view orang pertama.

f.       Feature sejarah

Tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan, atau peristiwa keagamaan, dengan memunculkan “tafsir baru” sehingga tetap terasa aktual atau masa kini.

g.      Feature petunjuk praktis (tips), practical guidance feature atau how to do it

Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun rumah, dan sebagainya.

            Berikut ini adalah contoh sebuah tulisan feature dengan judul “Si Mata Biru” oleh Herman RN yang dikutip dari http://taratekkima.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-berita.html.

2.1.3 Dept News

            Menurut Romli (2009:11) dept news adalah berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan. Pendapat lain yang dikutip dari http://abdussomadsr.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-berita.html juga menyatakan bahwa dept news adalah uraian fakta dan atau pendapat yang mengandung nilai berita, dengan menempatkan fakta dan atau pendapat itu pada mata rantai dan merefleksikannya dalam konteks permasalahan yang lebih luas. Secara ringkas dalam  http://anis-sumatari.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-berita-dalam-jurnalistik.html dikatakan bahwa pada dept news reporter menghimpun informasi dengan fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa itu.

            Berita mendalam atau dept news merupakan berita yang menyajikan fakta-fakta layaknya berita berat tetapi juga menyajikan secara mendalam informasi yang ada dibalik fakta-fakta yang telah diungkapkan sebelumnya. Berita berat tidak memuat hal tersebut tetapi berita mendalam memuatnya dikarenakan hal tersebut dapat saja menjadi sangat menarik atau bahkan ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Penyajian ini bertujuan untuk memaparkan informasi yang lebih luas sehingga masyarakat pembacanya lebih mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan fakta-fakta yang ada seca mendalam dan mendetail.

2.1.4 Investigation News

            Menurut Romli (2009:11) investigation news adalah berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber. Sedangkan dalam http://abdussomadsr.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-berita.html dikatakan bahwa berita investigatif merupakan berita yang mencari fakta tersembunyi dengan cara menelusuri jejak dari peristiwa dan atau pendapat yang sudah diketahui atau fakta di permukaan. Dengan demikian sifat uraiannya lebih banyak membandingkan antara fakta di permukaan dan fakta tersembunyi yang berhasil ditemukan.

            Menurut Dedi Iskandar Muda (2008:42) inevestigation news atau laporan penyelidikan adalah jenis berita yang ekslusif. Datanya tidak bias diperoleh dipermukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajian berita yang seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan menghabiskan energi reporternya.

            Mengungkapkan data dalam laporan penyelidikan ini tentu bukan hal yang mudah oleh karena itu reporter yang bertugas dalam pembuatan jenis berita ini harus memiliki banyak sumber yang terpercaya dan sumber tersebut harus dapat dijamin keselamatan diri dengan kata lain tidak boleh terekspos. Oleh karena itu, membuat berita ini sangat sulit terutama di media televisi. Di media suarat kabar atau media ceta, bias saja sumber yang diwawancarai tidak dituliskan namanya tetapi di media televisi sumber yang diwawancarai harus diperlihatkan, untung saja perkembangan teknologi sekarang ini dapat mendukung jenis berita ini dengan cara memberikan efek buram dan suara samaran ketika pihak sumber informasi atau narasumber diwawancarai. Jadi, tidak mengherankan jika pihak pemerintah sekarang ini memasang kamera tersembunti atau CCTV di kawasan yang dianggap penting atau lokasi rawan.

            Jadi, investigation news atau berita investigatif adalah berita yang menyajikan informasi yang dihasilkan melalui proses investigasi berupa penyelidikan atau penelitian terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Proses investigasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi selengkap dan sedalam mungkin dalam sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh pihak media. Seperti pengertian investigation news yang tertulis dalam http://radencahyoprabowo.blogspot.com/2013/03/jenis-berita.html yaitu berita yang ditulis melalui pendalaman intensif tentang suatu kasus yang menarik dan menyangkut kepentingan masyarakat luas.

 



2.1.5 Interpretative News

   Kata interpretative yang dalam bahasa Indonesia dituliskan sebagai interpretasi memiliki makna pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap suatu hal. Jadi dapat kita tafsirkan bahwa pengertian interpretative news adalah berita berupa pendapat pihak media dalam hal ini wartawan atau reporter mengenai suatu hal. Menurut Romli (2009:12) interpretative news adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan. Sumber lain yang dikutip dari http://jelajahiduniakomunikasi.blogspot.com/2013/04/jenis-berita-dalam-jurnalistik.html juga mengatakan bahwa interpretative news adalah jenis berita yang bersifat mengabarkan isu suatu masalah atau peristiwa kontroversial.

            Dalam berita interpretatif seorang wartawan harus berfikir layaknya ilmuwan yang akan meneliti sebuah permasalahan. Wartawan harus memiliki kesimpulan atau kecurigaan awal tentang sebuah peristiwa. Peristiwa pasti terkait dengan sesuatu yang lebih besar dan penting. Dari kecurigaan tersebut wartawan mengumpulkan informasi sebagai bahan pembuktian. Informasi tersebut adalah hasil wawancara dengan narasumber, data-data, maupun pengamatan indrawi si wartawan. Setelah itu, informasi yang terhimpun disusun dalam sebuah berita.

            Jika informasi yang tersusun sejalan dengan kecurigaan wartawan maka berarti interpretasinya terbukti. Jika tidak terbukti maka pembuktian wartawan tersebut bisa menerangkan dan memperjelas sebuah permasalahan. Layaknya penelitian ilmiah, dalam berita interpretasi juga tidak dikenal salah atau benar. Tugas wartawan hanya menyajikan infomasi, setelah itu pembacalah yang berhak untuk menyimpulkan.

            Sebagai contoh semisal pemerintah berencana mengurangi subsidi bahan bakar dengan menaikan harganya sebesar 20% bulan depan. Menurut nalar wajar, tarif semua angkutan yang menggunakan bahan bakar juga akan naik. Orang akan membatasi kegiatannya bepergian yang tidak perlu. Apa pengaruhnya terhadap harga-harga produk yang mesin produksinya menggunakan bahan bakar solar? Sudah tentu harga barang-barang produksi pabrik juga akan mengalami kenaikan.

            Tetapi bukti kenyataanya tidak demikian. Perusahaan angkutan kota ditetapkan oleh para pemerintah daerah untuk tidak menaikkan tarif. Alasannya, kenaikan harga bahan bakar ini tidak menyebabkan perusahaan-perusahaan angkutan menderita kerugian dan karenanya tidak ada alasan untuk menaikan jumlah setoran dari para pengemudi kendaraannya. Demikian pula harga-harga produk buatan pabrik ternyata juga tidak mengalami kenaikan.

            Dihadapkan pada fakta-fakta yang saling bertentangan ini, maka wartawan pun berada dalam posisi menulis sebuah berita interpretatif yang memaparkan keadaan ini terhadap khalayak. Kenaikan harga bahan bakar ternyata tidak berpengaruh terhadap barang-barang maupun tarif angkutan. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Mungkin sang wartawan terus juga menulis untuk menunjukan betapa perbaikan ekonomi dalam masyarakat tidak terpengaruh oleh kenaikan bahan bakar minyak tersebut.

            Sebagain besar berita interpretatif tampaknya memang seperti penjelasan saja. Berita-berita interpretatif seakan-akan sederhana. Padahal, reporternya sudah menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari dan menganalisis sebelum ia menuliskannya dalam bentuk akhir. Jadi, dapat disimpulkan bahwa interpretative news adalah berita yang ditulis berdasarkan pengembangan pendapat atau penelitian penulisnya dalam hal ini reporter atau wartawan.


2.1.6 Opinion News

            Menurut Romli (2009:12) opinion news adalah berita mengenai pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya. Sejalan dengan itu, pendapat lain yang dikutip dari http://sepherdmaulana.wordpress.com/pers-indonesia/jenis-dan-macam-berita/ juga mengatakan bahwa opinion news adalah berita mengenai pendapat seseorang. Jadi, dapat kita rangkum sebuah kesimpulan yang menyatakan bahwa opinion news adalah jenis berita mengenai suatu hal atau peristiwa yang bersumber dari opini atau pendapat seseorang yang ahli di dalamnya.

2.2 Views atau Opini

            Views atau opini merupakan salah satu jenis tulisan jurnalistik yang menyajikan pendapat, pikiran, ataupun pandangan penulisnya mengenai suatu hal. Tulisan ini lebih bersifat ke arah subjektif karena isinya berupa buah pikiran seseorang berupa pandangan untuk menanggapi suatu hal. Views yang dalam Kamus Lengkap Inggris Indonesia – Indonesia Inggris tulisan Adi Gunawan (2007:338) diartikan sebagai pandangan, pemandangan, gambaran, maksud, pendapat, dan tinjauan. Oleh karena pengertian itu lah maka views memiliki arti yang sama dengan opini. Menurut Kamisa (2007:381) opini adalah pendapat umum.    Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa (http://indicomm.wordpress.com/kode-etik-jurnalistik-2/jurnalistik-berita/). Pendapat itu kemudian dituangkan ke dalam bentuk tulisan yang kemudian disajikan dengan disertai contoh-contoh atau fakta-fakta mengenai fenomena atau peristiwa untuk memperkuat pendapat tersebut. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa views atau opini adalah jenis tulisan di media massa yang dibuat berdasarkan pandangan, pendapat, ataupun buah pikiran seseorang yang menyajikan informasi mengenai suatu hal.

            Menurut Kuncoro dalam Kunjana Rahardi (2012:21) views mencakup esai, opini (artikel), kolom, dan tajuk rencana atau editorial. Menurut Romli (2009:46) views (pandangan), yakni tulisan yang berisi pandangan, ide, opini, penilaian penulisnya tentang suatu masalah atau peristiwa. Opini memiliki beberapa jenis antara lain artikel (article), kolom (column), tajuk rencana (editorial atau opini redaksi), tinjauan (essay), surat pembaca (letter to the editor), karikatur, dan pojok.

2.2.1 Artikel

            Menurut Romli (2009:45-46) artikel adalah sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya, dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakna guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur. Menulis artikel pada hakikatnya merupakan pengungkapan pendapat atau ide tentang suatu tema atau hal dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain, menulis adalah aktivitas menuangkan pikiran tentang suatu masalah dalam sebuah karya tulis. Jadi, artikel adalah karangan atau tulisan tentang suatu masalah dengan menguraikan pendapat penulisnya untuk dimuat di media cetak.

            Berikut ini adalah struktur tulisan sebuah artikel menurut Romli (2009:47):

a.       Judul (head).

b.      Nama penulis (by line).

c.       Prolog atau pembuka tulisan (intro).

d.      Pengail atau jembatan antara intro dan pokok bahasan (bridge), bias berupa dua-tiga pertanyaan.

e.       Isi (body), paparan masalah, biasanya berupa sub-sub judul.

f.       Penutup (closing), bisa berupa kesimpulan atau ajakan.

g.      Keterangan atau identitas penulis.

            Artikel memiliki jenis yang beragam, Romli (2009:47-48) mengelompokkannya ke dalam empat kategori, yaitu:

a.       Artikel Deskriptif

Artikel deskriptif (to describe = menggambarkan) adalah tulisan yang isinya menggambarkan secara detail ataupun garis besar tentang suatu masalah, sehingga pembaca mengetahui secara utuh suatu masalah yang dikemukakan.

Contoh: Strategi Pembangunan Masyarakat Madani

b.      Artikel Eksplanatif

Artikel eksplanatif (to explain = menerangkan, menjelaskan) isinya menerangkan sejelas-jelasnya tentang suatu masalah, sehingga si pembaca memahami betul masalah yang dikemukakan.

Contoh: Mengapa Terjadi Kerusuhan?

c.       Artikel Prediktif

Artikel prediktif (to predict = meramalkan) berisi ramalan atau dugaan apa yang kemungkinan terjadi pada masa datang, berkaitan dengan masalah yang dikemukakan.

Contoh: Tantangan Bangsa Indonesia pada Abad 21

d.      Artikel Preskriptif

Artikel Persepektif (to prescribe = menentukan, menuntun) isinya mengandung ajakan atau perintah bagi pembaca agar melakukan sesuatu. Kata-kata ‘harus’, ‘seharusnya’, ‘hendaknya’, ‘seyogianya’, dan semacamnya mendominasi tulisan ini.

Contoh: Mewaspadai AIDS: Hindari Seks Bebas

2.2.2 Kolom

            Menurut Slamet Soeseno (1997:103) kolom isinya hanya pendapat. Penulisnya dituntut agar yang dikemukakannya itu benar-benar pendapatnya saja. Berbeda dengan tulisan artikel yang berisi pendapat namum disertai tuturan data, fakta, berita, atau argumentasi berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya tentang suatu masalah. Manurut Romli (2009:89) kolom (column) adalah sebuah rubrik khusus di media massa cetak yang berisikan karangan atau tulisan pendek, yang berisikan pendapat subjektif penulisnya tentang suatu masalah. Satu-satunya pendukung pendapat kolomnis hanya argumentasi berdasarkan penalaran, pemikiran kritis, menurut pendapat subjektifnya.  Oleh karena itu, kolomnis diisyaratkan memiliki kemampuan keilmuan yang tinggi dan diakui keahliannya. Jadi, kolom adalah salah satu jenis tulisan jurnalistik yang isinya berupa pandangan murni penulisnya mengenai suatu hal atau suatu masalah.

            Tulisan kolom tidak mempunyai struktur tertentu, misalnya ada bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Kolom langsung berisi tubuh tulisan, yaitu berupa pengungkapan pokok bahasan dan pendapat penulisnya tentang masalah tersebut. Judulnya pun biasanya singkat saja. Bahkan bisa saja hanya terdiri dari satu kata.

            Dalam media massa tulisan ini bernama asli Kolom tetapi dalam beberapa media diberi nama lain, seperti Resonansi dan Refleksi dalam Republika, Asal Usul dalam Kompas, Perspektif dalam Ummat, dan sebagainya. Berikut ini contoh tulisan kolom.

2.2.3 Tajuk Rencana

            Menurut Lyle Spencer dalam Dja’far Asegaff (1985:63) tajuk rencana adalah pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan, dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol sedemikian rupa, sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang dijadikan tajuk tadi. Di sisi lain Romli (2009:92) mengatakan bahwa tajuk adalah jati diri atau identitas sebuah media massa. Melalui tajuklah redaksi media tersebut menunjukkan sikap atau visinya tentang sebuah masalah aktual yang terjadi di masyarakat. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa tajuk rencana adalah tulisan yang merupakan induk karangan sebuah media massa yang berisi tentang pandangan redaksi media tersebut mengenai suatu hal atau peristiwa yang sedang aktual diperbincangkan oleh masyarakat. Tajuk rencana yang berupa artikel pendek dan mirip dengan tulisan kolom ini, biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi atau redaktur senior yang mampu menyuarakan pendapat medianya mengenai suatu masalah aktual. Pendapat ini berupa pandanagn media tersebut sebagai jalan untuk menyampaikan visi, sikap, opini, ataupun pemikiran mengenai suatu hal.  Penulisan tajuk rencana ini bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat melalui sudut pandang suatu media massa. Sehingga kita pembacanya mendapatkan informasi ataupun bantuan mengenai cara menanggapi suatu masalah yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan dan kita pun memiliki referensi tersendiri untuk membandingkan tafsiran-tafsiran yang ada tentang masalah tersebut.

 2.2.4 Essay

            Menurut Kamisa (2007:163) esai adalah tulisan prosa yang mengungkap suatu masalah selintas dan berangkat dari sudut pandang pribadi pengarangnya. Esai merupakan salah satu tulisan jurnalistik yang menyalurkan pikiran dan pandapat pengarangnya. Pendapat lain juga mengatakan esai memiliki arti komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu (http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-tulisan-jurnalistik.html). Struktur tulisan esai sistematika penulisannya dibagi menjadi tiga bagian (1) Pendahuluan (berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi), (2) Tubuh atau isi/pembahasan (menyajikan seluruh informasi tentang subjek), dan (3) Penutup berupa kesimpulan (konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek).

            Dari pengertian tersebut tentu kita dapat dapat mengetahui jika esai merupakan tulisan yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Di sini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukan sebuah prosa fiktif atau karangan belaka.

            Menulis esai memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap pendapat penulis tentang sebuah kejadian. Dengan tujuan tersebut, pendapat dalam esai hendaknya disertai dengan data-data atau fakta yang menunjang agar pembaca yakin terhadap pendapat kita. Namun demikian, menulis esai tidak harus atau tidak perlu terlalu mendalam sampai pada teori-teori, cukup ringan saja, dan tidak membatasi penggunaan bahasa yang sangat baku. Bahasa dalam esai boleh saja bahasa santai, yang penting menarik, segar, dan meyakinkan.

            Jadi, dapat kita simpulkan bahwa esai adalah tulisan jurnalistik berupa karangan prosa yang mengurai pendapat dan pikiran penulisnya dibarengi dengan penyertaan data atau fakta untuk memperkuat argumennya

2.2.5 Surat Pembaca

            Dari kata ‘surat pembaca’ tentu saja secara umum kita dapat menangkap bahwa maknanya adalah surat yang dituliskan oleh pembaca sebuah surat kabar atau majalah yang dikirimkan kepada pihak redaksi mengenai suatu hal atau masalah yang membutuhkan tanggapan atau sekedar memberi saran, kritik, ataupun pendapat. Menurut Kunjana Rahardi (2012:23) surat pembaca lazimnya berisi opini singkat dari seorang pembaca, dan lazimnya dimuat secara khusus pula di dalam rubrik ’surat pembaca’. Selain rubrik dengan nama ‘surat pembaca’, rubrik ini juga sering diberi nama ‘komentar’ atau ‘komentar anda’, atau ‘pikiran pembaca’, atau ‘surat anda’, dan lain-lain.

            Menurut Haris Sumadiria (2005:16) surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh pembaca biasanya berisi keluhan atau komentar pembaca tentang apa saja yang menyangkut kepentingan dirinya atau masyarakat, dan dimuat dalam rubrik khusus surat pembaca. Rubrik surat pembaca lebih merupakan layanan publik dari pihak redaksi terhadap masyarakat. Dalam rubrik ini, pembaca boleh menuliskan apa saja dan ditujukan kepada siapa saja. Hal yang dibahas pun sangat beragam, misalnya layanan telekomunikasi yang tidak memuaskan, pelayanan lembaga sosial yang pilih kasih, pemerintahan yang carut-marut, dan sebagainya.

            Jadi, dapat disimpulkan bahwa surat pembaca adalah wadah yang menjadi sarana penampung aspirasi masyarakat pembaca untuk menyampaikan keluhan, kritik, saran, pertanyaan, ataupun pendapat mengenai suatu hal yang ditujukan kepada pihak tertentu dengan memanfaatkan media massa sebagai tempatnya.

2.2.6 Karikatur

            Secara etimologis, karikatural berasal dari bahasa Italia, caricare, artinya melebih-lebihkan. Kata caricare itu sendiri dipengaruhi kata carattere, juga bahasa Italia, yang berarti karakter dan kata cara dalam bahasa Spanyol berarti wajah. Dengan demikian, secara etimologis karikatur adalah gambar wajah dan karakteristik seseorang yang diekspresikan secara berlebih-lebihan.

            Menurut Lukman dalam Sumadiria (2005:8) karikatur merupakan representasi sikap atau karakter seseorang dangan cara melebih-lebihkan sehingga melahirkan kelucuan. Karikatur juga sering dipakai sebagai sarana kritik sosial dan politik. Sebuah karikatur dikatakan efektif apabila karikatur itu telah menjalankan fungsinya, yakni karikatur harus membuat senyum untuk semua. Senyum untuk yang dikritik agar tidak marah, senyum untuk masyarakat yang terwakili aspirasinya, dan senyum untuk sang karikaturis karena tidak terjadi apa-apa.

            Kunjana Rahardi (2012:23) mengatakan bahwa karikatur merupakan jenis views yang sama dengan kartun. Karikatur digarap oleh seorang ahli grafis di dalam media massa yang bersangkutan. Seorang jurnalis dapat saja menjadi penggarap karikatur jika ia ahli dalam bidang grafis sehingga selain membuat berita, ia juga dapat berkarya dalam membuat views dalam bentuk kartun atau karikatur. Jadi, dapat disimpulkan bahwa karikatur adalah views yang dibuat berupa kartun gambar seseorang yang berisi tentang pandangan pembuatnya mengenai suatu hal atau masalah yang sedang actual di kalangan masyarakat.

2.2.7 Pojok

            Menurut Sumadiria dalam Kunjana Rahardi (2012:23) pojok adalah kutipan pernyataan singkat seorang narasumber atas peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau kontroversial. Kutipan komentar dari seorang narasumber atau mungkin pula kutipan gambaran singkat suatu peristiwa itu kemudian dikomentari dengan bahasa yang menyentil. Pojok adalah salah satu rubrik yang ditempatkan atau diletakkan pada sudut kanan atas atau sudut kanan bawah, tetapi ada pula yang berposisi di bawah kiri atau kanan. Pojok berisi dua alinea. Alinea pertama menyajikan suntingan berita atau peristiwa. Alinea kedua menyajikan pendapat atau pandangan. Isi yang disajikan baik dalam alinea pertama maupun dalam alinea kedua, biasanya terangkai dalam kalimat pendek. Pojok ditulis oleh implikator surat kabar senior. Pojok diberi nama khusus, misalnya Rehat (Republika), Mang Usil (Kompas), Mat Cawang (Sinar Harapan), Si Kabayan (Pikiran Rakyat) dan sebagainya.

            Menurut Naomi (1996:287) pojok merupakan jendelanya sebuah penerbitan. Pojok memiliki kesan sebagai suara pinggiran atau arus bawah sebuah koran sebab ruangnya yang kecil, kebiasaan guyonnya, dan tema-tema tidak penting yang kadang diangkatnya. Bahkan di beberapa koran ia benar-benar kaum pinggiran karena diletakkan persis di tepi bawah halaman dan tidak ada satu orang pun yang membeli koran hanya karena pojoknya kecuali orang yang mempunyai tujuan tertentu, misalnya penelitian atau untuk kepentingan tugas.

            Penamaan pojok tampaknya disebabkan oleh penempatan rubrik ini di halaman surat kabar. Ruangan yang diberikan untuknya jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang diberikan pada tajuk rencana, berita ataupun artikel lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pojok adalah tulisan jurnalistik yang berkategori views berisi pandangan penulisnya mengenai suatu hal dengan teknik penyampaian menggunakan bahasa humor, ulasan, tanggapan, dan kritikan dan ditempatkan di pojok sebuah surat kabar yang berfungsi untuk menyentil sebuah peristiwa atau kejadian.
BAB III

PENUTUP

            Core atau inti yang menjadi isi dari sebuah media massa ada dua, yaitu news (berita) dan views (opini). Berita adalah wacana berupa laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang bersifat faktual, memiliki nilai guna, serta menarik bagi khalayak umum. Berita dikelompokkan menjadi 6 (enam), yaitu straight news atau hard news (berita keras), soft news (berita ringan), dept news (berita mendalam), investigation news (berita investigasi), interpretative news (berita interpretatif), dan opinion news (berita opini). Views atau opini adalah jenis tulisan di media massa yang dibuat berdasarkan pandangan, pendapat, ataupun buah pikiran seseorang yang menyajikan informasi mengenai suatu hal. Opini dikelompokkan menjadi 7 (tujuh), yaitu artikel (article), kolom (column), tajuk rencana (editorial atau opini redaksi), tinjauan (essay), surat pembaca (letter to the editor), karikatur, dan pojok.

            Baik news ataupun views dibuat untuk menyajikan informasi kepada publik atau khalayak umum. Oleh karena itu, kita sebagai pembaca harus sesering mungkin melakukan kegiatan membaca untuk memperoleh informasi sehingga kita tidak ketinggalan zaman. Update terhadap informasi menjadi salah satu kunci kesuksesan kita dalam kehidupan karena dengan menguasai informasi kita bisa menguasai dunia.

            Ukuran dari harkat seorang manusia adalah kemampuannya. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan berpikir yang ditunjang dari penguasaannya akan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat kita peroleh dari belajar yang salah satunya adalah membaca. Sebab itu, marilah kita lebih giat mengakses informasi melalui media massa untuk menambah wawasan kita dari hari ke hari sehingga kita tidak tergilas oleh roda zaman yang semakin tinggi tingkat kompleksitasnya. Orang yang pintar adalah orang yang mampu memaknai hidup dengan berpikir karena sesungguhnya orang yang tidak mau berpikir adalah orang yang gagal.

S O A L

1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan informasi!

2.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan media massa!

3.      Jelaskan pengertian news (berita)!

4.      Jelaskan pengertian views (opini)!

5.      Jelaskan maksud dari pernyataan berikut ini!

“Jika anjing menggigit seseorang, itu bukan berita. Tetapi jika seseorang mengigit anjing, itu adalah berita”

6.      Tuliskan dan jelaskan syarat sebuah informasi dinyatakan sebuah berita layak muat di media massa!

7.      Tuliskan klasifikasi atau jenis-jenis dari news (berita)! Jelaskan secara singkat!

8.      Tuliskan klasifikasi atau jenis-jenis dari views (opini)! Jelaskan secara singkat!

9.      Jelaskanlah maksud dari tulisan pojok berikut sesuai dengan pendapat Anda!

Salah satu asas pemiluhan umum di Indonesia adalah rahasia.

Merahasiakan money politikkah?

10.  Mengapa saat membuat sebuah tulisan kita harus menghindari plagiasi?

DAFTAR PUSTAKA

Assegaff, Dja’far. 1985. Jurnalistik Masa Kini: Pengantar ke Praktik Kewartawanan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Gunawan, Adi. 2007. Kamus Lengkap Inggris Indonesia – Indonesia Inggris. Surabaya: Penerbit Kartika

Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2009. Jurnalistik: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya

Kamisa. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit Kartika

Muda, Dedi Iskandar. 2008. Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Naomi, Omi Intan. 1996. Anjing Penjaga, Pers di Rumah Orde Baru. Jakarta: Gorong-Gorong Budaya.

Rahardi, Kunjana. 2012. Menulis Artikel Opini dan Kolom di Media Massa. Yogyakarta: Penerbit Erlangga

Romli, Asep Syamsul. 2009. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya

Soeseno, Slamet. 1997. Teknik Penulisan Ilmiah Populer. Jakarta: Gramedia

Sumadiria, Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature. Bandung: Remaja Rosdakarya

Surat Kabar:

Kompas tanggal 25 Februari 2010

Kompas tanggal 04 September 2013

Media Indonesia tanggal 19 Mei 2013

Tempo tanggal 08 Juli 2013

Ummat, Nomor 28 Tahun III, 26 Januari 1998

Website:

http://taratekkima.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-berita.html diakses 10/10/2013

http://abdussomadsr.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-berita.html diakses 10/10/2013

http://anis-sumatari.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-berita-dalam-jurnalistik.html diakses 10/10/2013

http://radencahyoprabowo.blogspot.com/2013/03/jenis-berita.html diakses 10/10/2013

http://jelajahiduniakomunikasi.blogspot.com/2013/04/jenis-berita-dalam-jurnalistik.html diakses 10/10/2013

http://sepherdmaulana.wordpress.com/pers-indonesia/jenis-dan-macam-berita.html diakses 10/10/2013

http://indicomm.wordpress.com/kode-etik-jurnalistik-2/jurnalistik-berita.html diakses 10/10/2013

http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-tulisan-jurnalistik.html diakses 10/10/2013

http://ahmadtaufik-ahmadtaufik.blogspot.com/2007/05/depth-reporting.html diakses 15/10/2013

http://www.medanbagus.com/news.php?id=11360 diakses 15/10/2013

http://www.beritakaget.com/berita/4035/korea-utara-siap-luncurkan-roket-jarak-jauh.html diakses 15/10/2013

http://nasional.kompas.com/read/2011/01/12/0321318 diakses 15/10/2013

http://www.wayankatel.com/2012/09/pengertian-esai-dan-contoh-esai-lengkap.html diakses 15/10/2013

http://inside.kompas.com/suratpembaca/read/41427 diakses 15/10/2013

http://www.google.com/search?q=contoh+karikatur+koran diakses 15/10/2013

GLOSARIUM

berita                 : wacana berupa laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang bersifat faktual, memiliki nilai guna, serta menarik bagi khalayak umum.

bridge                : pengail atau jembatan antara intro dan pokok bahasan.

dept news          : berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman.

deskriptif           : menggambarkan

eksplanatif         : menerangkan, menjelaskan

esai                    : tulisan jurnalistik berupa karangan prosa yang mengurai pendapat dan pikiran penulisnya dibarengi dengan penyertaan data atau fakta untuk memperkuat argumennya.

famous               : terkenal, termasyur, tersohor, kenamaan.

feature               : berita ringan yang dibuat berdasarkan fakta tetapi disajikan secara menarik dengan menekankan pada unsur sastra dan sentuhan perasaan.

fiksi                   : cerita rekaan atau khayalan.

headline             : pokok atau kepala berita.

human interest   : mengandung unsure yang mampu menarik perhatian atau perasaan.

intensif              : secara sungguh-sungguh dan rutin.

interpretative     : tafsiran.

intro                   : prolog atau pembuka tulisan.

investigation      : penelitian atau penyelidikan.

karikatur            : views yang dibuat berupa kartun gambar seseorang yang berisi tentang pandangan pembuatnya mengenai suatu hal.

kolom                : salah satu jenis tulisan jurnalistik yang isinya berupa pandangan murni penulisnya mengenai suatu hal atau suatu masalah.

konklusi             : kesimpulan.

opinion              : pendapat atau pandangan.

perspektif          : menentukan, menuntun

pojok                 : tulisan jurnalistik yang berkategori views berisi pandangan penulisnya mengenai suatu hal dengan teknik penyampaian menggunakan bahasa humor, ulasan, tanggapan, dan kritikan dan ditempatkan di pojok sebuah surat kabar yang berfungsi untuk menyentil sebuah peristiwa atau kejadian.

prediktif            : meramalkan

redaksi               : badan pada surat kabar yang memilih dan menyusun tulisan yang akan dimuat.

referensi            : sumber acuan atau rujukan.

rubrik                 : ruang tempat tulisan tertentu dalam surat kabar.

soft news            : berita ringan, sering juga disebut dengan feature.

straight news     : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas.

surat pembaca   : wadah yang menjadi sarana penampung aspirasi masyarakat pembaca untuk menyampaikan keluhan, kritik, saran, pertanyaan.

tajuk                  : tulisan yang merupakan induk karangan sebuah media massa yang berisi tentang pandangan redaksi media tersebut mengenai suatu hal atau peristiwa yang sedang aktual diperbincangkan oleh masyarakat.

urgen                 : penting, dalam keadaan mendesak.

views                 : opini merupakan pendapat, pikiran, ataupun pandangan.

JIKA KAWAN-KAWAN INGIN CONTOH DARI JENIS NEWS DAN VIEWS TERSEBUT SILAHKAN HUBUNGI SAYA DI :

EMAIL: ;

FB: Jason Walker Panggabean

TWITTER: Jason Walker P. @jasonwippy

PHONE: 087891096132


Page 2