Kegiatan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai kondisi yang lebih baik disebut

  Rabu, 30 Desember 2020 ARTIKEL

Oleh : Yudha Adipradana

1. Pendahuluan

Sebagai seorang Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) tentu harus memahami makna dari pembangunan social dan pengembangan masyarakat, hal ini dikarenakan PSM memiliki tugas, pokok, dan fungsi yang langsung malayani serta bersentuhan dengan masyarakat desa atau pun transmigran.  PSM harus mampu menjiwai serta berpegang pada prinsip pengembangan masyarakat (Community Development) dalam mencapai kesejahteraan masyarakat desa dan transmigrant.    

Pembangunan sosial merupakan suatu proses perubahan sosial yang terencana yang didesain untuk mengangkat kesejahteraan penduduk secara menyeluruh, dengan menggabungkannya dengan proses pembangunan ekonomi yang dinamis. Mengapa direncanakan ?  Hal ini karena diinginkan adanya perubahan manusia dan kesejahteraan.

Sedangkan Community Development (Pengembangan Masyarakat) sendiri merupakan kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan secara terorganisir untuk memperbesar akses masyarakat agar mampu mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan pembangunan. Masyarakat diharapkan menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik.

Istilah pengembangan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan berbagai paradigma pembangunan yang menjadi realita kehidupan masyarakat. Pengalaman memperlihatkan bahwa pilihan untuk mengimplementasikan paradigma pembangunan tertentu akan merubah kondisi kehidupan masyarakat. Paradigma pembangunan sendiri mengalami perubahan dalam kecenderungan penerapannya. Pada awal paska perang dunia kedua, misalnya pembangunan lebih dititikberatkan pada peningkatan kapasitas ekonomi namun kecenderungan-kecenderungan penerapan pembangunan tersebut tidak selalu menghasilkan pembangunan di berbagai tempat sebagaimana yang diharapkan. Hal ini mendorong dunia untuk melihat ulang konsep pembangunan yang ada sehingga munculah kecenderungan kecenderungn paradigma pembangunan berikutnya. Penekanan diberikan pada upaya mengurangi kemiskinan, pemerataan,dan pengurangan pengangguran. Selanjutnya dikenal pula upaya pendistribusian hasil-hasil pertumbuhan. Namun muncul pula persoalan-persoalan baru lainnya dan perhatian akan keberlanjutan pembangunan.  Pilihan untuk melaksanakan pembangunan melalui pengembangan masyarakat berkaitan dengan paradigma baru pembangunan yang dianggap bisa menjadi solusi atas kelemahan pembangunan yang ada. Paradigma baru tersebut mengandung beberapa elemen strategis yakni: pemberdayaan masyarakat, pengembangan kualitas sdm dan penguasaan tehnologi, serta penciptaan pemerintah yang bersih dan efisien (Zamhariri, 2008).

2. Makna Pembangunan Sosial dan Pengembangan Masyarakat

Proses pembangunan sosial bersifat intervensi. Peningkatan perubahan dalam kesejahteraan sosial terjadi karena adanya usaha-usaha yang terencana yang dilakukan oleh para pelaku perubahan, bukan terjadi secara natural karena bekerjanya sistem ekonomi pasar atau dengan dorongan historis. Proses pembangunan sosial lebih tertuju pada manusia yang dapat mengimplementasikan rencana dan strategi yang spesifik untuk mencapai tujuan pembangunan sosial.

Pengembangan masyarakat (Community Development) memiliki sistem kerja yang terorganisir. Dibutuhkan perencanaan yang sistematis sebelum melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Maka, yang perlu diperhatikan adalah sistem dari teori perubahan perilaku. Serta perlu adanya kepastian intervensi (logika dasar) sesuai dengan kebutuhan penerima benefit atau masyarakat. Hal ini biasanya disebut pendampingan secara kontekstual. Dan secara teknis yang biasanya dilakukan dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah dimulai dari membuat perencanaan, program (desain program), mengimplementasikan program, melakukan monitori program dan melakukan evaluasi terhadap program untuk mendapatkan dan mengukur hasil pencapaian program dan rekomendasi untuk perbaikan program kedepannya. Siklus dari sistem kerja Community Development akan sangat mempengaruhi keberlanjutan dari sebuah pemberdayaan terhadap masyarakat.

Tujuan pembangunan sosial adalah mengangkat kesejahteraan sosial.  Kesejahteraan sosial yang berkonotasi pada suatu kondisi sosial di mana masalah-masalah sosial diatur, kebutuhan sosial dipenuhi dan terciptanya kesempatan social. Bukan sekedar kegiatan amal ataupun bantuan publik yang diberikan oleh pemerintah.

Sedangkan tuujuan dari Community Development sendiri adalah memandirikan sekumpulan orang, komunitas atau masyarakat dalam proses berfikir, bertindak dan proses pengendalian potensi yang mereka miliki.  Dan oleh karena itu untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dibutuhkan sebuah proses pendampingan yang bertahap dan konsisten.

Kegiatan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai kondisi yang lebih baik disebut

  • Pembangunan Sosial oleh Individu, di mana kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dapat diangkat ketika para individu berusaha untuk mengangkat kesejahteraan mereka masing-masing. Pendekatannya lebih mengarah pada pendekatan individualis dan pendekatan enterprise (usaha).
  • Pembangunan Sosial oleh Masyarakat, di mana masyarakat saling bekerja sama secara harmonis serta memiliki tujuan yang sama untuk memenuhi kebutuhan mereka, memecahkan permasalahan mereka dan berusaha menciptakan kesempatan guna memperbaiki hidup. Pendekatannya lebih dikenal dengan nama pendekatan kontekstual.
  • Pembangunan Sosial oleh Pemerintah, di mana pembangunan sosial dilakukan oleh pemerintah, dengan agen-agennya yang khusus, pembuatan kebijakan, para perencana dan administraturnya.

Dan pada prinsipnya Community Development harus dilakukan sesuai atau berdasarkan pada kebutuhan komunitas atau masyarakat (penerima benefit). Itu artinya kebutuhan merekalah yang semestinya membuat mereka bergerak untuk memberikan solusi bagi masalah yang dihadapinya sesuai dengan potensi yang mereka miliki.  Maka peran pelaku pengembangan masyarakat adalah sebagai fasilitator pendampingan. Oleh karena itu, fasilitator pendampingan harus menyadari dan mengakui pentingnya pengalaman dan pengetahuan dari penerima benefit yakni masyarakt atau komunitas yang sedang diberdayakan secara mandiri.

Dalam melakukan proses pemberdayaan masyarakat kita akan diperhadapkan dengan berbagai situasi yang tidak terduga atau tidak terencanakan. Oleh karena itu diperlukannya kesiapan secara otodidak dalam penanganannya. Untuk meminimalisir keadaan atau situasi tersebut. Yang perlu kita lakukan adalah menciptakan suasana atau situasi yang memungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang. Selain itu perlu adanya penguatan potensi atau daya dari yang dimiliki oleh masyarakat. Serta kita wajib memberikan perlindungan bagi mereka yang secara daya atau kemampuan tidak terfailitasi oleh lingkungannya sendiri.

Dan perlu diketahui bahwa inti dari Community Development adanya perbedaan antara sekadar memberikan pertolongan dengan memberikan pendampingan. Jika kondisinya adalah sekedar memberikan pertolongan sesuai dengan apa yang diminta oleh penerima benefit maka bisa disebut Charity (sumbangan) tanpa melihat atau mempertanggunjawabkan secara utuh dampak jangka panjang dari pemberian secara charity.

Pihak yang melakukan sebatas charity adalah yang seringkali menganggap bahwa masyarakat itu adalah sebuah objek. Yang berarti masyarakat dianggap mampu untuk kita bentuk serupa dengan apa yang kita harapkan tanpa melihat potensi atau daya dari masyarakat itu sendiri. Kemungkinan terburuknya adalah masyarakat akan sangat bergantung (manja) terhadap komunitas amal pada umumnya.

Sedangkan untuk pendekatan community development pertanggung-jawabannya dalam bentuk jangka panjang dan pendampingan bagi penerima benefit. Meraka yang melakukan community development adalah mereka yang menjadikan masyarakat sebagai subjek yang memiliki sumberdaya namun perlu didampingi untuk proses pengolahan daya atau kemapuan dirinya.

3. Perbedaan Pelaku Pengorganisasian Masyarakat Menurut Perspektif Pembedayaan

Pelaku pengorganisasian masyarakat dalam perspektif pemberdayaan dapat digolongkan menjadi tiga (3) jenis yaitu pekerja social (social workers), penyuluh lapangan (extention workers) dan penggerak masyarakat (community development workers).  Ketiga pelaku ini memiliki lingkup kegiatan/pekerjaan yang berbeda (terspesialisasi)

Kegiatan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai kondisi yang lebih baik disebut

Dalam bagan di atas jelas terlihat bahwa pekerja social melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan intervensi program (bantuan) dari pihak luar sehingga penyaluran bantuan dan program pemerintah akan cepat tersalurkan dan tepat sasaran.  Sedangkan untuk penyuluh lapangan memiliki tugas pokok melakukan sosialiasi adopsi-inovasi yang telah ada untuk diberikan kepada masyarakat.  Baik pekerja social dan penyuluh lapangan seyogyanya memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta sifat keberlanjutan.  Berbeda dengan kedua pelaku sebelumnya, penggerak masyarakat (community development workers) memiliki tugas untuk membangun kesadaran (conscientization) masyarakat untuk merubah kehidupan masyarakat sesuai dengan aspirasi/keinginannya masyarakat itu sendiri.  Sehingga seorang penggerak swadaya masyarakat harus memiliki daya tahan terhadap kebudayaan masyarakat selain kemampuan komunikasi.  Untuk mengajak masyarakat merubah nasibnya menuju kesejahteraan masyarakat tentu membutuh waktu yang cukup lama dan perlu proses pendampingan yang berkesinambungan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat sehingga masyarakat pada akhirnya menemukan ide, melakukan aksi dan evaluasi secara mandiri terhadap program kerja masyarakatnya.

4. Ciri Pengembangan Masyarakat ke Depan

Paradigma pembangunan masyarakat saat ini telah bergeser/berubah sangat cepat, hal ini terdorong juga dengan adanya pandemic covid 19 yang telah memporak-porandakan kehidupan masyarakat yang statis menjadi “shock theraphy” ampuh untuk terjadi revolusi system/tatanan masyarakat.  Pagebluk dalam pandemic covid 19 ini menyadarkan manusia untuk berubah secara cepat menembuh ruang dan waktu serta menciptakan inovasi-inovasi baru yang belum terpikirkan sebelumnya.

Kegiatan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai kondisi yang lebih baik disebut

Dalam gambar di atas dapat dijelaskan bahwa konsep pengembangan masyarakat akan bertumpu pada empat (4) pilar, yaitu :

  • Digital platform social media
  • Advanced green technology farming
  • Leardership and management
  • Social entrepreneur and enterprise

Digital platform social media merupakan sarana menumbuhkan jaringan di tengah masyarakat digital sesuai dengan jaman revolusi industry 4.0.  Sosial media menjadi sebuah kebutuhan penting untuk melakukan lompatan besar dalam berkomunikasi dan mencari jaringan yang luas.  Dunia saat ini tak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, kita dapat mengakses informasi dan pertemanan dengan pihak di belahan dunia lainnya

Bidang perikanan, peternakan dan pertanian mengalami kemajuan yang pesat untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang yang akan semankin bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk secara eksponensial.  Inovasi teknologi khusus teknologi hijau akan semakin berkembang dan menjadi kebutuhan serta diminta oleh masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan.  Teknologi ramah lingkungan serta tanpa bahan kimia menjadi syarat mutlah ekspor ke depannya.

Kemampuan kepemimpinan dan manajemen menjadi syarat mutlak seiring dengan semakin semakin majunya tingkat pendidikan masyarakat dan semakim terbatasnya sumber daya alam yang ada.  Kemampuan mengatur, memberikan teladan yang baik serta mengelalo sumber daya yang terbatas menjadi keahlian yang tak ternilai dan membuat kemajuan dalam pengorganisasia masyarakat

Jiwa kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak dini mengingat lapangan pekerjaan semakin terbatas dan akan digantikan oleh Artificial Inteligent (A) yang memudahkan pekerjaan manusia secara otomatis dan digital.  Di masa depan semakin banyak lapangan pekerjaan yang hilang sehingga dibuthkan skill khusus jiwa kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun masyarakat pedesaan.  Jiwa kewirausahaan “How to make something’ harus diciptakan dan menumbuhkan rasa keingitahuan terhadap sesuatu hal menjadi sangat penting.

Tinjauan Pustaka

Fredian Tonny Nasdian. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor

Jim Ife.  2013.  Community Development in an Uncertain World. England : Cambridge University Press

Zamhariri, 2008. Community Development: Perspective in Community Empowerment, paper in Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, Volume 4 Number 1, June 2008.