Jelaskan tentang asal dari daging berwarna merah

Pada dasarnya, daging yang berwarna merah telah terbukti mempunyai tingkat kolesterol serta lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam atau ikan. Sedangkan daging putih, seperti daging ayam dan ikan mempunyai banyak asam lemak tidak jenuh dan omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung serta mampu mencegah berbagai penyakit degeneratif. Sehingga yang perlu Anda perhatikan adalah frekuensi serta porsi makan saat Anda mengonsumsi daging merah, jadi tidak ada larangan memang untuk tidak boleh makan daging sapi, kambing, kerbau, atau sejenisnya.

Apa yang harus saya perhatikan jika ingin makan daging merah?

Sebenarnya tidak masalah jika Anda lebih menyukai daging yang berwarna merah dari pada daging putih, namun Anda harus memperhatikan porsi dari daging yang Anda makan agar jauh dari penyakit jantung akibat kadar kolesterol Anda yang melonjak tinggi. Berikut adalah saran bila Anda ingin mengonsumsi daging sapi, kambing, atau sejenisnya:

  • Jika lauk makan Anda saat itu adalah daging merah, maka pastikan bahwa porsi daging yang Anda makan hanyalah satu porsi, atau setara dengan ukuran setengah telapak tangan.
  • Pilihlah jenis daging yang tidak berlemak atau banyak gajihnya, karena daging yang seperti itu pasti mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi. Bagian daging sirloin, loin, atau round adalah bagian yang biasanya rendah atau bebas dari lemak.
  • Apabila masih ada lemak yang menempel di bagian daging yang akan Anda santap, sebaiknya Anda merebus atau memanggangnya terlebih dahulu agar lemak tersebut meleleh.
  • Pilih metode memasak yang sehat, seperti merebus, menumis, atau memanggang. Hindari daging yang digoreng karena akan menyerap minyak lebih banyak lagi.

Bagi Anda yang menderita penyakit jantung atau ingin menurunkan berat badan, memilih daging yang berpigmen merah tersebut sebagai lauk pauk setiap kali Anda makan bukanlah hal yang baik. Dalam hal ini memang, daging unggas dan ikan masih lebih baik ketimbang daging merah. Tapi Anda saat mengonsumsi daging putih seperti daging ayam, Anda harus menghindari bagian kulit dan bagian yang berlemak, sebab pada bagian tersebut kandungan lemak jenuhnya sangat tinggi.

putrilistiyan74 putrilistiyan74

Jawaban:

1 : Bahan pangan hewani adalah bahan" makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan.

2 : Tampilan warna daging dipengaruhi oleh protein bernama mioglobin yang terdapat disemua otot,termasuk daging.

Penjelasan:

Maaf hanya bisa menjawab 2

Semoga bermanfaat

Teman Sehat, masih dalam suasana Idul Adha, nih! Momoen Hari Raya ini, selalu identik dengan menu olahan daging. Nah, biasanya daging yang kamu makan berwarna merah. Tapi tahukah kamu, ternyata daging yang kamu konsumsi, juga ada yang berwana putih, loh! Lalu apa bedanya ya, daging merah dan putih? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Daging merah

Jelaskan tentang asal dari daging berwarna merah

Daging merah merupakan daging yang memiliki kandugan mioglobin yang tinggi,  sehingga daging ini berwarna merah dalam kondisi mentah dan cenderung gelap ketika dimasak. Mioglobin merupakan jenis protein yang ada di dalam daging dan memiliki warna merah gelap. Daging jenis ini memiliki kandugan lemak, vitamin, zat besi dan zink yang lebih tinggi dibanding daging putih. Contohnya yaitu daging sapi, kambing, domba, kuda dan rusa.

Berikut ini  manfaat yang bisa kamu dapatkan saat mengonsumsi daging merah:

Jelaskan tentang asal dari daging berwarna merah

Kaya akan vitamin B

Daging jenis ini diketahui mengandung vitamin B 12 yang baik bagi sistem saraf. Selain itu, daging ini juga mengandung vitamin B6 yang bagus untuk sistem kekebalan tubuh, loh! Kandungan zat gizi niacin di dalam daging ini juga baik untuk membantu proses pencernaan. Sedangkan zat gizi riboflavin, memiliki manfaat untuk kesehatan kulit dan mata.

Memenuhi kebutuhan zat besi (Fe)

Daging jenis ini, diketahui mampu memenuhi kebutuhan zat besi dalam jumlah yang memadai. Kekurangan zat besi akan menyebabkan tubuh menjadi kekurangan energi, karena fungsinya membantu penyerapan zat gizi ngga optimal. Selain itu, zat besi yang ada pada daging merah juga lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan yang berasal dari sayuran maupun sumber nabati.

Mengan dung zat gizi zink

Salah satu mineral spesial yang terdapat pada daging jenis ini adalah zink. Mineral ini penting sekali untuk membangun massa otot, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan otak. Lalu, bagaimana dengan daging putih?

Daging Putih

Jelaskan tentang asal dari daging berwarna merah

Daging putih merupakan daging yang warnanya lebih terang dan pudar, baik sebelum maupun sesudah dimasak. Daging jenis ini biasa ditemukan pada jenis unggas, seperti ayam, bebek, angsa dan kalkun. Daging ini bukan berarti ngga mengandung mioglobin, hanya saja jumlahnya ngga sebanyak daging merah. Daging ini juga memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibanding daging merah.

Berikut ini manfaat yang bisa kamu dapatkan saat mengonsumsi daging putih:

Jelaskan tentang asal dari daging berwarna merah

Baik bagi kesehatan tulang

Daging ayam dan kalkun memiliki kandungan protein yang tinggi. Nah, hal inilah yang bisa membantu mencegah risiko tulang keropos, osteoporosis maupun radang sendi. Daging ayam juga kaya akan mineral fosfor yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi.

Menghindari risiko penyakit kardiovaskular

Tahukah kamu, kalau kadar asam amino homosistein di dalam tubuh tinggi, maka bisa berisiko menyebabkan penyakit kardiovaskular, loh! Jika kamu mengonsumsi daging putih, utamanya dada ayam bisa menurunkan dan mengontrol kadar asam amino jenis ini yang secraa ngga langsung menghindari risiko penyakit kardiovaskular.

Nah sekarang Teman Sehat sudah tahu kan, perbedaan kedua jenis daging ini dengan manfaatnya? Jadi, Idul Adha nanti mau makan daging yang mana? Tulis di kolom komentar, ya! Oh iya, jangan lupa untuk makan secukupnya dan ngga berlebihan!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

KOMPAS.com — Sesungguhnya ada banyak ragam daging yang dapat dijadikan sebagai sumber protein bagi tubuh. Manusia tidak melulu harus mengonsumsi daging sapi untuk memenuhi kebutuhan terhadap protein. Ada berbagai jenis daging yang dapat dikonsumsi.

Berdasarkan warnanya, daging dikelompokkan menjadi daging merah dan daging putih. Kelompok daging merah adalah daging yang berasal dari ternak besar, seperti sapi, kerbau, domba, kambing, kuda, dan babi. Adapun yang masuk kelompok daging putih adalah daging yang berasal dari unggas, semisal ayam, burung, kalkun, ayam hutan, ikan-ikanan, dan hasil laut, semisal udang-udangan (lobster, udang, kepiting) serta kerang-kerangan.

Selain itu, kelompok reptil, semisal buaya, biawak, ular, dan bulus, serta amfibi, seperti kodok atau katak, juga termasuk kelompok daging putih.

Pengelompokan daging merah dan daging putih ini dilakukan sebab tampilan dagingnya memang berwarna merah untuk daging yang merah, sedangkan daging putih berwarna putih. Namun, warna daging bukanlah patokan mutlak karena dalam kelompok daging putih ada pula ikan yang ketika mentah berwarna putih, tetapi setelah dimasak berubah warna menjadi merah.

Tampilan warna daging dipengaruhi oleh protein bernama mioglobin yang terdapat di semua otot, termasuk daging. Mioglobin, seperti halnya hemoglobin, adalah protein yang mengikat oksigen. Hemoglobin mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel di seluruh tubuh, sementara mioglobin menyimpan oksigen di dalam sel.

Umumnya kelompok daging merah memiliki mioglobin lebih banyak. Secara rata-rata, daging sapi mengandung lebih banyak mioglobin dalam jaringannya, yakni sekitar 8 miligram per gram daging daripada jenis daging lain. Kambing (domba) rata-rata 6 miligram dan babi hanya 2 miligram. Adapun unggas mengandung 1-3 miligram mioglobin.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang, kita memang sebaiknya mengonsumsi kedua kelompok daging tersebut. Tidak hanya mengonsumsi satu kelompok daging karena tiap-tiap kelompok memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat saling melengkapi. Daging putih mempunyai kadar protein lebih tinggi dibandingkan dengan daging merah. Namun, daging merah memiliki kadar lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging putih.

Pilih-pilih daging

Untuk mendapatkan daging yang baik, tentu kualitasnya harus diperhatikan saat membeli. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu warna, keempukan dan tekstur, rasa dan aroma termasuk bau atau rasa, retensi cairan, serta pH daging. Sementara itu, untuk mengukur mutunya, hal itu dapat diketahui dari keempukannya yang dapat dibuktikan dengan sifatnya yang mudah dikunyah.

Khusus untuk daging ayam, ada beberapa ciri yang harus diperhatikan, yaitu daging memiliki warna putih keabuan dan cerah. Warna kulit ayam biasanya putih kekuning-kuningan dan bersih. Jika disentuh, daging terasa lembab dan tidak lengket. Daging ayam juga halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta memiliki rasa lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis, dan tidak busuk.

Adapun untuk daging sapi, ciri-ciri yang baik adalah berwarna merah terang atau cerah, mengilap, tidak pucat, dan tidak kotor. Secara fisik daging

elastis, sedikit kaku, dan tidak lembek. Jika dipegang, maka daging masih terasa basah dan tidak lengket di tangan dan memiliki aroma daging sapi yang sangat khas (gurih). (Utami Sri Rahayu)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya