Jelaskan sistem pemerintahan dan politik pada masa Dinasti Umayyah

  1. Home /
  2. Archives /
  3. Vol. 22 No. 2 (2020): ALHIKMAH /
  4. Artikel

Artikel ini membahas tentang dinasti Bani Umayyah dan kontribusinya terhadap perkembangan politik dan ilmu pengetahuan dalam pembentukan peradaban Islam. Diketahui bahwa meski pada mulanya dinasti ini mendapat kurang simpatik karena dibangun atas dasar perseteruan dan tipu daya yang diilakukan oleh Muawiyah sebagai pendiri dinasti ini dengan khalifah Ali bin Abi Thalib dan adanya kebijakan merubah sistem pemilihan khalifah dari sistem demokratis menjadi sistem monarkis, tetapi karena kontribusi yang dilakukan oleh beberapa khalifah dinasti ini berhasil dalam melakukan pembangunan dalam berbagai bidang sehingga dengan sendirinya membuat masyarakatnya lupa terhadap peristiwa perang saudara dan sejarah berdarah yang melatari berdirinya khalifah ini. Di antara kemajuan yang dicapai oleh dinasti Muawiyah dapat dilihat dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang politik dan ilmu pengetahuan. Dalam bidang politik, dinasti inilah yang awal mula membentuk institusi politik, seperti dibentuk undang-undang pemerintahan, dewan mentri, lembaga sekertariat negara, jawatan pos dan giro serta penasihat-penasihat khusus bidang politik. Pada masa ini pulalah disusun tata pemerintahan yang baru dan administrasi kenegaraan yang semakin kompleks. Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan, pada dinasti menjadi tongkak awal perkemabangan beberapa ilmu pengetahuan dan menjadi tonggak awal kegiatan penerjemahan dalam sejarah Islam dimulai.

Kata kunci: Dinasti Muawiyah, Perkembangan Politik, Ilmu Pengetahuan.

Abstract viewed = 8041 times

Harakah.id – Dinasti Umayah menjadi salah satu penguasa di dunia Islam yang paling banyak dibicarakan dalam kitab Tarikh. Berumur sekitar seratus tahun, bagaimana sistem dan model pemerintahan Dinasti Umayah? Apa yang menyebabkan sistem dan model pemerintahan Dinasti Umayah runtuh?

Sistem dan model pemerintahan Dinasti Umayyah berdiri setelah Muawiyah bin Abi Sufyan, sang khalifah pertama Umayyah, memindahkan ibukota negara dari Madinah ke Damaskus. 

Taqiyuddin Ibnu Taimiyah, dalam karyanya berjudul “As-Syiyasah As-Syariyah fi Islah Ar-Ra’iyah”, menyebutkan sistem pemerintahan Islam yang ada pada masa Al-Khulafa’ Ar-Rasyidun yang bersifat demokrasi berubah menjadi monarki heredetis, atau kerajaan turun temurun, setelah Muawiyah naik tahta. Sistem kepemimpinan turun temurun diduga kuat mengadopsi dari sistem kepemimpinan era pra Islam Timur Tengah. 

Bukti suksesi kepemimpinan  turun temurun dimulai ketika,  Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya, untuk menyatakan setia pada anaknya, Yazid. Tidak ada lagi kepemimpinan berdasar musyawarah di masa Daulah Umayyah, yang ada jabatan khalifah diwarisi oleh anggota keluarga Umayyah di luar angggota keluarga.  Tidak ada lagi kesempatan menjabat khalifah. Inilah  yang menjadi cirikhas Dinasti Umayyah. 

Ciri-ciri Khalifah Dinasti Umayyah

Metode pemilihan khalifah yang dilakukan Bani Umayyah, menurut Nourouzzaman Shiddiqie,  dalam bukunya berjudul,  “Pengantar Sejarah Muslim”,   yaitu: menggelar rapat yang terdiri dari anggota-anggota keluarga Bani Umayyah termuka. Pemilihan khalifah berdasar seorang yang  kuat dan berpengaruh dipastikan terpilih, tetapi putera mahkota yang terpilih bisa saja disingkirkan. 

Jika khalifah wafat, maka putera mahkota pertama yang menduduki jabatan khalifah, sedang khalifah kedua naik menjadi putera mahkota yang pertama. Putera mahkota kedua yang kosong kemudian dipilih lagi lewat rapat keluarga besar Bani Umayyah. Sistem dua putera mahkota ini sering terjadi sengketa keluarga di kalangan Dinasti Umayyah. 

Ciri-ciri khusus  khalifah di masa Kekhalifahan Umayyah sebagai berikut:

  1. Khalifah adalah jabatan sekuler, 
  2. Khalifah berfungsi sebagai kepala pemerintahan eksekutif, 
  3. Kedudukan khalifah sama seperti  kedudukan kepala suku menurut tradisi Arab, 
  4. Tulang punggung negara, adalah:orang-orang berdarah Arab, sedang kaum Muslimin non Arab (Mawali) tidak mendapat kesempatan, 
  5. Hakim atau qadli mempunyai kebebasan dalam memutuskan perkara, 
  6. Pengelolaan pemerintahan negara ialah Byzantium. 

Dari ciri-ciri khalifah ini dapat dilihat orang-orang yang berada di luar garis keturunan Muawiyah, tidak memiliki ruang, dan kesempatan, sebagai pemimpin. Hal ini, akibat sistem dinasti hanya untuk kekhalifahan dipimpin oleh keturunannya. Cara hidup para khalifah Umayyah disebut jauh meninggalkan cara hidup Muhammad SAW yang terkenal hidup sederhana, menjadi imam masjid, sebagai orang biasa. Sebagian besar para khalifah bergaya hidup bergelimang harta mewah, senang berfoya-foya, Mereka mengadopsi tradisi sistem kerajaan pra Islam di Timur Tengah, yaitu;  menjaga jarak dengan rakyat, karena tinggal di istana yang megah dikelilingi para pengawal dan memiliki kekuasaan mutlak

Sistem pemerintahan yang demikian itu mengundang kritik keras, terutama datang dari golongan Khawariji dan Syiah. Tidak heran, para khalifah Bani Umayyah kerap kali terlihat sibuk menekan kelompok oposisi. Mereka juga terkenal fanatisme terhadap Bahasa Arab yang digunakan sebagai bahasa resmi. Fanatisme terhadap bahasa Arab begitu tinggi  membuat mereka memandang rendah orang non Arab. Kondisi tersebut menimbulkan kebencian penduduk non Muslim kepada Bani Umayyah. 

Konsolidasi terus dilakukan oleh para khalifah dalam mempertahankan keamanan, dan antisipasi terhadap setiap gerakan pemberontakan, karena khawatir dengan berakhirnya kekuasaan. Setidaknya ada 5 diwan yang menompang suksesnya konsolidasi yang dilakukan Muawiyah, yaitu: Urusan kemiliteran, urusan administrasi dan surat, urusan keuangan, urusan pos, serta urusan dokumentasi. 

Gubernur di era dinasti Umayyah berperan penting dalam bidang pemerintahan. Pada masa pemerintahan  Hisyam bin Abdul Malik, seorang gubernur mempunyai wewenang penuh dalam hal administrasi politik dan militer dalam provinsinya. Di masa itu, gubernur Irak, Hajjaj bin Yusuf melakukan perbaikan sistem irigasi dari air sungai Trigis dan Eufrat ke seluruh pelosok negeri Irak. 

Kemajuan yang dicapai Dinasti Umayyah tidak disukai oleh kelompok-kelompok yang merasa puas terhadap pemerintahan Umayyah, seperti: Khawarji, Syiah dan Mawali. Tidak ada kejelasan sistem dan ketentuan pergatian khalifah menjadi penyebab ketidakpuasan tersebut. 

Kedua belah di antara keluarga kerajaan  saling bersaing secara tidak adil dan berebut dalam pemerintahan memicu adanya konflik. Selain itu, gaya hidup yang glamour, mewah sebagian keluarga di lingkungan khalifah membuat mereka tidak mampu menanggung beban negara yang berat. Konflik antar etnis atau suku Arab (Bani Qays) dan Arab Selatan (Bani Kalb) menjadi faktor penyebab keruntuhan Dinasti Umayyah. 

Daulah bani umayyah mengambil nama keturunan dari umayyah ibnu abdi syms ibn abdi manaf berdiri pada tahun 661 M sampai dengan 750 M. pendiri dinasti ini berawal dari masalah tahkim yang menyebabkan perpecahan dikalangan pengikut ali yang berakhir ddengan kematiannya, sepeninggalnya ali masyarakat bersama-sama membaiat hasan untuk menjadi khalifah, tetapi hasan kurang berniat, sehingga ia hanya berkuasa beberapa bulan, setelah itu mu'awiyah meminta hasan untuk memberikan jabatan khalifah kepadanya, hasan kemudian menyetujuinnya. Dengan demikian jabatan khalifah di limpahkan secara penuh kepada mu'awiyah yang dikenal dengan istilah amul jama'ah atau tahun persatuan umat islam.

Langakah awal mu'awiyah memindahkan pusat pemerintahan dari madinah ke damaskus kemudian muawiyah melakukan pergantian sistem kekhalifahan kepada sistem kerajaan (monarki absolut), sehingga pergantian pemimpin dilakukan berdasarkan garis keturunana( monarki heridetis), bukan atas dasari demokrasi. Model pemerintahan yang ditetapkan oleh mu'awiyah ini banyak diambil dari model Byzantium. Mu'awiyah juga memperkenalkan materai resmi untuk pengiriman memorandum yang berasal daari khalifah.

Salah satu hasil dari kekhalifahannya ialah mendirikan balai-balai pendaftaran dan menaruh perhatian atas jawatan pos. pada masa bani umayah di bentuk dewan sekretaris Negara (diwan al-kitabah) yang mengurus berbagai urusan pememrintahan: katibar-rasail, al-kharajj, al-jund, asy-syurtah dan al-qodi. Dinasti umayha berlangsung selama 91 tahun yang diperintah oleh 14 orang khalifah.pemerintahan bani umayah ialah pemerintahan yang memiliki wibawa besar mulai dari sind dan berakhir di spanyol. Didalam sistem pemerintahan muawiyah menggunakan sistem pemerintahn islam yang mana berdasarkan permusyawaratan.


Jelaskan sistem pemerintahan dan politik pada masa Dinasti Umayyah

Lihat Politik Selengkapnya


Page 2

Daulah bani umayyah mengambil nama keturunan dari umayyah ibnu abdi syms ibn abdi manaf berdiri pada tahun 661 M sampai dengan 750 M. pendiri dinasti ini berawal dari masalah tahkim yang menyebabkan perpecahan dikalangan pengikut ali yang berakhir ddengan kematiannya, sepeninggalnya ali masyarakat bersama-sama membaiat hasan untuk menjadi khalifah, tetapi hasan kurang berniat, sehingga ia hanya berkuasa beberapa bulan, setelah itu mu'awiyah meminta hasan untuk memberikan jabatan khalifah kepadanya, hasan kemudian menyetujuinnya. Dengan demikian jabatan khalifah di limpahkan secara penuh kepada mu'awiyah yang dikenal dengan istilah amul jama'ah atau tahun persatuan umat islam.

Langakah awal mu'awiyah memindahkan pusat pemerintahan dari madinah ke damaskus kemudian muawiyah melakukan pergantian sistem kekhalifahan kepada sistem kerajaan (monarki absolut), sehingga pergantian pemimpin dilakukan berdasarkan garis keturunana( monarki heridetis), bukan atas dasari demokrasi. Model pemerintahan yang ditetapkan oleh mu'awiyah ini banyak diambil dari model Byzantium. Mu'awiyah juga memperkenalkan materai resmi untuk pengiriman memorandum yang berasal daari khalifah.

Salah satu hasil dari kekhalifahannya ialah mendirikan balai-balai pendaftaran dan menaruh perhatian atas jawatan pos. pada masa bani umayah di bentuk dewan sekretaris Negara (diwan al-kitabah) yang mengurus berbagai urusan pememrintahan: katibar-rasail, al-kharajj, al-jund, asy-syurtah dan al-qodi. Dinasti umayha berlangsung selama 91 tahun yang diperintah oleh 14 orang khalifah.pemerintahan bani umayah ialah pemerintahan yang memiliki wibawa besar mulai dari sind dan berakhir di spanyol. Didalam sistem pemerintahan muawiyah menggunakan sistem pemerintahn islam yang mana berdasarkan permusyawaratan.


Jelaskan sistem pemerintahan dan politik pada masa Dinasti Umayyah

Lihat Politik Selengkapnya


Page 3

Daulah bani umayyah mengambil nama keturunan dari umayyah ibnu abdi syms ibn abdi manaf berdiri pada tahun 661 M sampai dengan 750 M. pendiri dinasti ini berawal dari masalah tahkim yang menyebabkan perpecahan dikalangan pengikut ali yang berakhir ddengan kematiannya, sepeninggalnya ali masyarakat bersama-sama membaiat hasan untuk menjadi khalifah, tetapi hasan kurang berniat, sehingga ia hanya berkuasa beberapa bulan, setelah itu mu'awiyah meminta hasan untuk memberikan jabatan khalifah kepadanya, hasan kemudian menyetujuinnya. Dengan demikian jabatan khalifah di limpahkan secara penuh kepada mu'awiyah yang dikenal dengan istilah amul jama'ah atau tahun persatuan umat islam.

Langakah awal mu'awiyah memindahkan pusat pemerintahan dari madinah ke damaskus kemudian muawiyah melakukan pergantian sistem kekhalifahan kepada sistem kerajaan (monarki absolut), sehingga pergantian pemimpin dilakukan berdasarkan garis keturunana( monarki heridetis), bukan atas dasari demokrasi. Model pemerintahan yang ditetapkan oleh mu'awiyah ini banyak diambil dari model Byzantium. Mu'awiyah juga memperkenalkan materai resmi untuk pengiriman memorandum yang berasal daari khalifah.

Salah satu hasil dari kekhalifahannya ialah mendirikan balai-balai pendaftaran dan menaruh perhatian atas jawatan pos. pada masa bani umayah di bentuk dewan sekretaris Negara (diwan al-kitabah) yang mengurus berbagai urusan pememrintahan: katibar-rasail, al-kharajj, al-jund, asy-syurtah dan al-qodi. Dinasti umayha berlangsung selama 91 tahun yang diperintah oleh 14 orang khalifah.pemerintahan bani umayah ialah pemerintahan yang memiliki wibawa besar mulai dari sind dan berakhir di spanyol. Didalam sistem pemerintahan muawiyah menggunakan sistem pemerintahn islam yang mana berdasarkan permusyawaratan.


Jelaskan sistem pemerintahan dan politik pada masa Dinasti Umayyah

Lihat Politik Selengkapnya