Jelaskan sebab sejarah tidak bisa dipisahkan dengan ruang

Jelaskan sebab sejarah tidak bisa dipisahkan dengan ruang

Jelaskan sebab sejarah tidak bisa dipisahkan dengan ruang
Lihat Foto

Dok Penerbit Buku Kompas

Willem Iskander, Ki Hadjar Dewantara, serta Engku Mohammad Syafei tergolong pemikir genius, tekun, gigih, dan pemikirannya jauh ke depan melampaui orang-orang sezamannya.

KOMPAS.com - Dalam mempelajari ilmu sejarah, ada konsep ruang dan waktu.

Konsep ini sangat penting bagi ilmu sejarah karena saling terkait.

Mari kita pahami dulu apa itu ruang dan waktu.

Baca juga: Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Galuh Fiktif, Guru Besar Ilmu Sejarah Angkat Bicara

Konsep Ruang (Dimensi Spasial)

Konsep ruang merupakan lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah.

Konsep ruang atau dimensi spasial dalam mempelajari sejarah memiliki pengertian umum, yaitu:

  • Ruang adalah tempat terjadinya peristiwa sejarah
  • Fokus pada di mana peristiwa itu terjadi

Contoh konsep ruang dalam peristiwa sejarah adalah Perang 5 Hari di Semarang pada bulan Oktober 1945. Semarang menjadi ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah.

Contoh lain adalah Peristiwa Tiga Daerah yang terjadi di Brebes, Tegal dan Pemalang yang terjadi akibat tidak puasnya masyarakat pada pejabat bekas pemerintahan kolonial Belanda dan Jepang.

Brebes, Tegal, dan Pemalang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa sejarah.

Baca juga: Pengertian serta Perbedaan antara Kronologi, Kronik, dan Sinkronik

Konsep Waktu (Dimensi temporal)

Konsep waktu dalam sejarah bersifat mutlak, karena suatu peristiwa sejarah akan selalu memiliki unsur waktu yang menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi.

Konsep waktu memiliki dua makna di dalamnya, yaitu makna denotatif atau makna sebenarnya dan makna konotatif atau makna subyektif.

Makna denotatif berarti kesatuan waktu seperti detik, menit, jam dan lainnya sesuai fakta apa adanya. Sedangkan konotatif adalah waktu sebagai konsep.

Contohnya adalah zaman Belanda, dalam makna denotatif zaman Belanda berarti pada 1800 hingga kemerdekaan Indonesia. Namun secara konotatif, zaman Belanda bisa berarti zaman dulu yang sudah sangat lampau.

Konsep waktu dalam mempelajari sejarah berarti sejarah saling terhubung atau bisa berulang.

Sejarah jika dilihat dengan konsep waktu, bisa menjadi pedoman untuk merencanakan masa depan.

Contoh konsep waktu dalam peristiwa sejarah adalah Pertempuran 5 Hari di Semarang pada 15-19 Oktober 1945. konsep waktu di sini menunjukkan pada tanggal 15 hingga 19 Oktober 1945.

Selain itu, Peristiwa 3 Daerah di Brebes, Tegal, dan Pemalang terjadi pada bulan Oktober hingga Desember 1945.

Bulan Oktober hingga Desember 1945 menunjukkan terjadinya peristiwa itu dalam konsep waktu.

Baca juga: Mengapa VOC Melakukan Politik Adu Domba?

Menurut Kuntowijoyo, konsep waktu dalam sejarah terdiri atas perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.

Secara tidak langsung, setiap generasi masyarakat akan mengalami pembaruan dalam kehidupan, yang mana ini disebut sebagai perkembangan manusia.

Meski mengalami perkembangan, manusia pasti akan mempelajari apa yang terjadi di masa lalu dan akan dikembangkan sesuai eranya.

Hal ini membuktikan bahwa kesinambungan dalam sejarah itu terjadi meski ada perbedaan waktu.

Secara tidak sadar, dalam perkembangannya manusia akan mengalami pengulangan. Meski dalam waktu dan latar yang berbeda, peristiwanya hampir sama dengan yang terjadi sebelumnya.

Seperti yang terjadi pada lengsernya Soekarno dan juga Soeharto yang berawal dari krisis ekonomi yang melanda saat itu.

Oleh sebab itu manusia akan melakukan tindakan dengan berusaha mengubah nasibnya.

Keterikatan manusia dalam ruang dan waktu

Manusia dalam kehidupannya adalah pelaku sejarah yang akan selalu berkaitan dengan ruang dan waktu. Beberapa keterikatan manusia dengan konsep ruang dan waktu:

  • Aktivitas manusia yang lampau maupun yang sedang terjadi selalu memiliki tempat dan waktu kejadian.
  • Perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri yang diiringi di tempat di mana manusia beraktivitas.

Keterkaitan ruang dan waktu di dalam sejarah adalah hal yang tidak dapat dipisahkan antara manusia, tempat, dan waktu perisitiwa itu sendiri.

Referensi: 

  • Ricklefs. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta
  • Kuntowijoyo. 1983. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: BENTANG
  • Surjomihardjo, Abdurrachman. 1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi: Arah dan Perspektif. Jakarta: Gramedia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jelaskan sebab sejarah tidak bisa dipisahkan dengan ruang

bacaan


sumber ilustrasi : ruang dan waktu

Kehidupan Manusia dalam Ruang dan Waktu

Mempelajari sejarah tidak lepas dari manusia sebagai objeknya. Manusia dan sejarah memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tanpa sejarah manusia sebagai makhluk hidup patut dipertanyakan keberadaan dan aktivitasnya. Demikian juga dengan sejarah, tanpa manusia tak akan ada sejarah. Hal ini dikarenakan bahwa sejarah adalah peristiwa hasil dari perbuatan manusia. Terdapat tiga unsur utama dalam sejarah, yaitu manusia, ruang dan waktu. Ketiganya saling berkait dan berinteraksi secara kronologis dan berkesinambungan sehingga membentuk suatu peristiwa sejarah.

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun, yang berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol, yaitu simbol kehidupan. Di dalam pohon terdapat bagian-bagian seperti batang, ranting, daun, akar, dan buah. Bagian-bagian dari pohon itu memiliki hubungan yang saling terkait dan membentuk pohon tersebut menjadi hidup. Ada dinamika yang bersifat aktif, tidak pasif. Dinamika ini terus-menerus terjadi beriringan dengan waktu dan ruang di mana kehidupan itu ada. Dengan adanya lambang pohon itu, dapat menunjukkan adanya suatu pertumbuhan dan perkembangan.

Kalau kita kaitkan pengertian syajaratun dengan kehidupan manusia, dapatlah mengandung arti bahwa manusia itu hidup akan terus bergerak tumbuh seiring perjalanan waktu dan tempat atau ruang di mana dia berada. Kehidupan bukanlah sesuatu yang diam atau statis, tetapi sesuatu yang terus-menerus tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, manusia dalam kehidupannya mengalami fase-fase tertentu, yaitu fase di dalam kandungan, lahir, bayi dan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Fase-fase kehidupan tersebut menunjukkan adanya kesinambungan dalam kehidupan manusia.

Kesinambungan itu terjadi karena manusia dalam kehidupannya diikat oleh waktu dan ruang. Ada masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang, ketiga-tiganya menunjukkan adanya kesinambungan. Masa lalu akan menentukan masa sekarang, dan masa sekarang akan menentukan masa depan. Waktu dalam pengertian ini dapat diartikan jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan bentuk waktu yang lainnya. Ruang adalah tempat di mana manusia itu tinggal, misalkan di desa, kota, kampung, dusun, dan lain-lain. Dengan uraian contoh tersebut, dapatlah dinyatakan bahwa ciri penting dari sejarah adalah adanya konsep waktu dan ruang. Jadi, sejarah pada dasarnya bukan hanya bicara masa lalu, sejarah pada dasarnya berbicara kehidupan manusia dalam konteks waktu dan ruang.

Tugas pokok ilmu sejarah berkaitan dengan waktu adalah ilmu sejarah bertugas membuka ke masa lampau/waktu yang lalu umat manusia, memaparkan hidup manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua hingga dewasa ini. Konsep waktu penting bagi sejarah karena tanpa diketahui dimensi waktu lampau, kini dan masa depan maka sejarah akan mengalami kekacauan karena tidak berpangkal dan berujung.

Para sejarawan sepakat bahwa ilmu sejarah bertugas membuka peristiwa masa lampau atau waktu yang lalu umat manusia, memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua hingga masa kini. Tugas sejarah membuka masa lampau umat manusia mengandung pengertian bahwa, sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa-peristiwa di dalam masyarakat yang terjadi di masa lampau. Peristiwa pada masyarakat manusia dan masa lampau atau waktu yang lalu adalah sesuatu yang penting dalam definisi sejarah. Peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. Demikian pula dengan adanya peristiwa yang terjadi di masa sekarang belum menjadi sejarah. Dengan demikian konsep waktu menjadi sangat penting.

Ruang dan waktu adalah objek utama dari sejarah, sehingga manusia, ruang dan waktu tidak dapat dipisahkan.

Konsep Ruang:

1. Tidak ada peristiwa yang terjadi tanpa media ruang

2. Segala tindakan dan prilaku manusia terjadi di tempat/lokasi tertentu

3. Adanya ruang memungkinkan orang membuat kategori peristiwa sejarah berdasarkan tempatnya.

4 Adanya ruang membuat pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi nyata.

Konsep Waktu:

  1. Perjalanan manusia tidak lepas dari waktu
  2. Masa lampau bukanlah suatu masa yang final
  3. Konsep kesinambungan, yaitu masa lalu sangat menentukan apa yang terjadi pada masa sekarang dan masa akan datang.