jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan brainly

Pertanyaan:

1.  Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan!

(Soal No. 1 Essay Bab Sistem Reproduksi pada Manusia BSE Kurikulum 2013 (Revisi 2016) Semester 1 Kelas 9, Kemendikbud)

Jawaban:

Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari. Fase menstruasi terbagi ke dalam dua tahap:

Fase Pra Menstruasi
Pada fase ini lapisan dinding rahim makin menebal. Hal ini dikarenakan folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur, membentuk korpus luteum. Korpus luteum kemudian memproduksi progesteron yang membuat lapisan dinding rahim makin tebal. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berdegenerasi dan berhenti memproduksi progesteron. Dengan menurunnya kadar progesteron dan estrogen karena tidak terjadi pembuahan, lapisan dinding rahim akan luruh hingga menjadi darah menstruasi.

Fase Menstruasi
Hari pertama menstruasi merupakan hari pertama pada siklus menstruasi dan terjadi sekitar 3-7 hari. Pada masa ini, lapisan dinding rahim luruh menjadi darah menstruasi. Banyaknya darah yang keluar selama masa menstruasi adalah sekitar 30-40 ml. Luruhnya lapisan dinding rahim dikarenakan kadar estrogen dan progesteron mengalami penurunan. Seiring dengan menurunnya estrogen dan progesteron pada fase ini, hormon perangsang folikel (FSH) mulai sedikit meningkat, peningkatan ini memancing berkembangnya beberapa folikel (kantong yang berisi indung telur) di dalam ovarium. Dari beberapa folikel yang berkembang, hanya akan ada satu folikel yang terus berkembang yang kemudian akan memproduksi estrogen. Estrogen Anda sangat rendah pada awal menstruasi, namun dengan berkembangnya folikel, hormon estrogen akan mulai meningkat kembali.

jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan brainly

Gambar 1. Fase menstruasi.

jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan brainly

Gambar 2. Hubungan hormon dengan menstruasi.

loading...

loading...

Meningkatkan kadar estrogen selama fase folikel atau pra ovulasi memicu kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon luteinizing (LH). Di fase inilah proses ovulasi dimulai. Ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus, yaitu sekitar 2 minggu atau lebih sebelum mulai menstruasi.

Ovulasi adalah proses ketika ovarium melepaskan satu sel telur yang matang. Telur ini kemudian bergerak ke tuba falopi menuju rahim untuk dibuahi oleh sperma. Masa hidup sel telur biasanya hanya sekitar 24 jam untuk sampai bertemu sperma.

Fase ovulasi adalah satu-satunya kesempatan terbaik sepanjang siklus menstruasi untuk Anda berkesempatan hamil. Setelah 24 jam, sel telur yang tak bertemu sperma akan mati.

Ketika ovulasi, wanita biasanya mengalami keputihan kental dan lengket berwarna bening seperti putih telur. Suhu basal tubuh juga akan meningkat.

Suhu basal tubuh adalah suhu terendah yang dicapai selama istirahat atau dalam keadaan tidur. Suhu normal tubuh berada pada kisaran 35,5 sampai 36º Celsius. Namun saat ovulasi, suhu akan naik menjadi 37 sampai 38º Celsius.

Suhu basal diukur dengan termometer yang ditempatkan di mulut, vagina, atau anus. Jika berencana hamil, pastikan mengukur suhu tubuh setiap hari di lokasi dan waktu yang sama selama 5 menit.

Pengukuran suhu basal paling baik dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur dan sebelum mulai beraktivitas apa pun.

4. Fase luteal

Saat folikel melepaskan telurnya, bentuknya berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum melepaskan hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan hormon di fase ke-empat menstruasi ini berfungsi menjaga lapisan rahim tebal dan siap untuk ditanamkan telur yang telah dibuahi.

Jika positif hamil, tubuh akan menghasilkan human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini membantu menjaga korpus luteum dan menjaga agar lapisan rahim tetap tebal seterusnya.

Namun jika Anda tidak hamil, korpus luteum akan menyusut dan diserap oleh lapisan rahim. Kemudian kadar estrogen dan progesteron akan perlahan menurun, membuat lapisan rahim akhirnya terlepas dan meluruh.

Apabila positif tidak hamil, di fase ini Anda akan mengalami gejala yang disebut dengan sindrom pramenstruasi (PMS). Berbagai gejala yang biasanya muncul yaitu:

  • Perut kembung
  • Payudara membengkak dan sakit
  • Suasana hati mudah berubah
  • Sakit kepala
  • Berat badan bertambah
  • Merasa ingin terus makan
  • Sulit tidur

Fase luteal biasanya berlangsung selama 11 hingga 17 hari. Namun, rata-rata wanita mengalaminya selama 14 hari.

Proses menstruasi adalah luruhnya dinding rahim yang dipersiapkan untuk kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma, wanita akan mengalami proses menstruasi setiap bulannya. Namun, tiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda.

Proses menstruasi merupakan sebuah siklus. Siklus menstruasi umumnya terjadi selama 28 hari, dihitung dari hari pertama periode haid saat ini hingga hari pertama periode haid selanjutnya. Kendati demikian, tidak semua wanita memiliki panjang siklus menstruasi yang sama. Siklus ini terkadang bisa datang lebih cepat atau justru lebih lambat, tergantung kondisi masing-masing wanita.

jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan brainly

Memahami Proses Menstruasi

Proses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, antara lain:

1. Fase menstruasi

Jika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, pada fase menstruasi, lapisan dinding rahim (endometrium) yang mengandung pembuluh darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir akan luruh dan keluar melalui vagina.

Fase ini dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan bisa berlangsung selama 4–6 hari. ­­­­­Pada fase ini, wanita biasanya akan merasakan nyeri di perut bagian bawah dan punggung karena rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.

2. Fase folikular

Fase ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi hingga memasuki fase ovulasi. Pada fase ini, ovarium atau indung telur akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Seiring dengan pertumbuhan folikel ovarium, dinding endometrium juga akan menebal untuk “menyambut” sel telur yang diharapkan sudah dibuahi sperma.

Fase folikular biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi. Durasi waktu yang dihabiskan pada fase ini menentukan berapa lama siklus menstruasi seorang wanita berlangsung.

3. Fase ovulasi

Pada fase ovulasi, folikel yang diproduksi ovarium akan melepaskan sel telur untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang akan bergerak melalui tuba fallopi dan menuju ke rahim. Sel telur ini hanya akan bertahan selama 24 jam.

Jika tidak dibuahi sperma, sel telur akan mati. Sebaliknya, jika sel telur dibuahi sperma, akan terjadi kehamilan. Fase ovulasi menandai masa subur wanita. Ovulasi biasanya terjadi sekitar 2 minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai.

4. Fase luteal

Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum di fase ini. Korpus luteum akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim.

Fase ini juga dikenal sebagai fase pramenstruasi, yang umumnya, ditandai dengan sejumlah gejala seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas, menjadi mudah marah atau emosional.

Proses menstruasi ini terus berputar dan berakhir ketika seorang wanita sudah memasuki masa menopause. Biasanya, menopause terjadi saat wanita berusia 40 tahun ke atas.

Hormon Menstruasi yang Memengaruhi

Proses menstruasi dipengaruhi oleh beberapa hormon, antara lain:

1. Hormon estrogen

Hormon estrogen berperan penting dalam pembentukan fisik dan organ reproduksi wanita, misalnya dalam menumbuhkan kelenjar payudara dan rambut di sekitar organ intim, memproduksi sel telur di dalam ovarium, serta mengatur siklus menstruasi. Estrogen akan meningkat pada fase ovulasi dan menurun pada fase luteal.

2. Hormon progesteron

Salah satu fungsi hormon progesteron adalah merangsang lapisan dinding rahim untuk menebal dan siap menerima sel telur yang telah dibuahi. Kadar hormon ini sangat rendah pada fase folikular dan akan mengalami peningkatan pada fase luteal. Hormon ini akan diproduksi setelah melewati fase ovulasi.

3. Gonadotrophin-releasing hormone (GnRh)

Hormon ini diproduksi di dalam otak bagian hipotalamus dan berfungsi merangsang kelenjar pituitari untuk mengeluarkan follicle stimulating hormone dan luteinizing hormone.

4. Follicle stimulating hormone (FSH)

Hormon ini berperan dalam produksi sel telur. Dalam siklus menstruasi, kadar hormon ini akan meningkat sebelum fase ovulasi.

5. Luteinizing hormone (LH)

Hormon ini berfungsi merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur selama ovulasi. Jika sel telur bertemu sperma dan dibuahi, hormon ini akan merangsang korpus luteum untuk memproduksi hormone progesteron.

Proses menstruasi yang normal akan terjadi dengan fase-fase seperti di atas dan berlangsung secara teratur tiap bulannya. Jika proses menstruasi Anda tidak berjalan normal atau ada gangguan saat menstruasi, segeralah konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.