Jelaskan proses terjadinya angin puting beliung dan apa yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung bisa terjadi?

Kamis, 10 Maret 2022 | 21:36 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 21:19 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 21:17 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 19:50 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 19:15 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 18:34 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 17:14 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 17:00 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 16:50 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 16:47 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 16:42 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 16:18 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 15:14 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 14:43 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 11:27 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 10:19 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 09:24 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 08:12 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 08:02 WIB

Kamis, 10 Maret 2022 | 07:45 WIB


Page 2

Jelaskan proses terjadinya angin puting beliung dan apa yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung bisa terjadi?

ANNI: Menunda Pemilu, Nelayan Semakin Pilu

Kamis, 10 Maret 2022 | 09:24 WIB


Page 3

Jelaskan proses terjadinya angin puting beliung dan apa yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung bisa terjadi?

ANNI: Menunda Pemilu, Nelayan Semakin Pilu

Kamis, 10 Maret 2022 | 09:24 WIB


Page 4

Jelaskan proses terjadinya angin puting beliung dan apa yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung bisa terjadi?

ANNI: Menunda Pemilu, Nelayan Semakin Pilu

Kamis, 10 Maret 2022 | 09:24 WIB

Jelaskan proses terjadinya angin puting beliung dan apa yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung bisa terjadi?

Jelaskan proses terjadinya angin puting beliung dan apa yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung bisa terjadi?
Lihat Foto

Istimewa

ILUSTRASI ANGIN PUTING BELIUNG

KOMPAS.com - Angin puting beliung adalah bencana yang meningkat intensitas kejadiannya pada masa peralihan musim. Bencana ini sulit diprediksi karena biasanya terjadi dalam skala lokal. Puting beliung bisa menyebabkan rusaknya rumah dan pohon tumbang.

Penyebab angin puting beliung

Penyebab bencana angin puting beliung adalah pembentukan awan kumulonimbus akibat suhu yang tinggi. Bencana ini paling banyak terjadi pada musim peralihan atau pancaroba di siang hari, ketika suhu terasa panas dan pengap.

Awalnya, terjadi arus udara yang naik ke atas dengan tekanan cukup kuat akibat perbedaan suhu dingin dan panas di dalam awan. Pada proses ini, hujan belum turun karena titik-titik air masih tertahan oleh udara yang bergerak naik ke atas.

Kemudian, fase tersebut akan sampai pada waktu ketika titik-titik air tidak lagi bisa tertahan oleh udara yang menuju ke atas. Hujan akan turun dan membawa arus udara turun. Peristiwa ini akan menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan turun.

Gesekan tersebut akan semakin besar dan membuat suhu di sekitarnya menjadi sangat dingin. Semakin besar gesekan tersebut, maka akan terbentuk arus udara yang berputar semakin kencang membentuk siklon. Kecepatan angin yang dihasilnya biasanya di atas 63 kilometer per jam. Sesuai dengan proses terjadinya, angin puting beliung biasanya disertai hujan deras.

Jika massa udara yang naik tidak ada lagi, udara akan meluas ke seluruh awan dan angin puting beliung akan melemah kemudian berhenti. Angin puting beliung biasanya terjadi dalam durasi yang sangat singkat, yaitu sekitar 5 menit saja. Namun, dampak kerusakan yang dihasilkan bisa sangat parah.

Baca juga: Mitigasi Puting Beliung

Tanda akan muncul puting beliung

Anda perlu mengetahui tanda akan muncul angin puting beliung. Dengan begitu, Anda bisa lebih waspada dan bisa mengantisipasi terjadinya bencana ini. Berikut adalah tanda-tanda terjadinya puting beliung:

  • Udara panas dan gerah
  • Di langit tampak pertumbuhan awan kumulus (awan putih bergerombol berlapis-lapis)
  • Awan tiba-tiba berubah menjadi gelap
  • Ranting pepohonan bergoyang karena angin mulai cepat dan terasa dingin
  • Terdengar suara gemuruh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jelaskan proses terjadinya angin puting beliung dan apa yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung bisa terjadi?

Jelaskan proses terjadinya angin puting beliung dan apa yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung bisa terjadi?
Lihat Foto

Istimewa

ILUSTRASI ANGIN PUTING BELIUNG

KOMPAS.com - Angin Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km per jam.

Angin puting beliung biasanya bergerak secara garis lurus dengan durasi maksimum selama 5 menit.

Angin jenis lain dengan ukuran lebih besar dan biasa terjadi di Amerika adalah tornado yang kecepatannya mencapai 320 km per jam dan berdiameter 500 meter.

Dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba.

Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang dilewatinya karena benda-benda akan terangkat dan terlempar dengan pusarannya.

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang Akhir Bulan Februari 2022

Proses terjadinya angin puting beliung

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari ketika suhu udara panas.

Saat itu awan hitam berkumpul akibat radiasi matahari di siang hari. 

Awan tumbuh secara vertikal, kemudian di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. 

Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi berhembus ke permukaan Bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

Dampak angin puting beliung

Fenomena angin puting beliung dapat menghancurkan area yang luasnya hingga 5 km. 

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Potensi Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir

Pepohonan, rumah, dan bangunan lain dapat tumbang akibat terjangan angin puting beliung.

Selain itu, angin puting beliung juga dapat berbahaya bagi mahluk hidup karena angin ini dapat melemparkan benda keras yang ikut masuk pusaran angin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jelaskan proses terjadinya angin puting beliung dan apa yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung bisa terjadi?

Indonesiabaik.id - Belakangan kita sering menyimak angin puting beliung terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Bencana ini tidak bisa dianggap sepele karena bisa menimbulkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa. Jadi bisa dibilang bahwa angin puting beliung atau yang biasa disebut juga dengan angin puyuh, angin ribut, angin leysus/leses ini merupakah sebuah kejadian alam yang cukup berbahaya.

Ya, karena walaupun terjadinya cukup singkat dan berada dalam area skala yang sangat lokal, angin puting beliung ini berkecepatan tinggi, berkisar 63-90 kilometer/jam. Dengan kecepatan seperti itu angin yang berputar dan membentuk pusaran ini mampu menghancurkan apa saja yang dilewati didepannya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun menjelaskan karakteristik kapan waktu terjadinya angin puting beliung, tentunya dengan tujuan agar masyarakat bisa mengetahui informasi ini dan lebih waspada. Biasanya angin puting beliung itu terjadi saat pancaroba, baik peralihan dari musim penghujan ke kemarau atau sebaliknya.

Angin puting beliung ini juga tidak memiliki siklus karena sangat jarang terjadi susulan di lokasi yang sama. Kemudian angin puting beliung lebih sering terlihat saat siang atau sore hari, sangat jarang kejadian munculnya angin ini pada malam hari. Lalu mampukah bisa mendeteksi terjadinya angin puting beliung agar kita bisa mengantisipasinya? Bisa! Namun kita hanya punya waktu 30 menit sampai 1 jam sebelumnya untuk bisa mendeteksi kemunculan angin puting beliung ini.