Jelaskan perkembangan pendidikan pada masa reformasi

Jelaskan perkembangan pendidikan pada masa reformasi

Jelaskan perkembangan pendidikan pada masa reformasi
Lihat Foto

Tropenmuseum

Sekolah Kartini di Bogor sekitar tahun 1920.

KOMPAS.com - Pendidikan di Indonesia telah ada sejak tahun 1901, zaman Belanda menduduki Indonesia. 

Saat itu, Belanda mendirikan sekolah-sekolah di Indonesia untuk kalangan pribumi. 

Tujuannya adalah sebagai bentuk upaya dari kebijakan Politik Etis yang mereka terapkan. 

Namun, seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang, terlepas dari campur tangan Belanda. 

Baca juga: Keruntuhan Hindia Belanda 1940-1942

Sejarah mulainya pendidikan formal

Tahun 1901, Belanda mulai memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Hindia Belanda (Indonesia). 

Namun pendidikan formal dibagi berdasarkan kelas sosial dan keturunan. Baru anak pejabat dan bangsawan pribumi yang bisa mengenyam pendidikan formal.

Sistem yang mereka perkenalkan yaitu dengan tingkatan sebagai berikut:

  • Europeesche Lagere School, sekolah dasar bagi orang Eropa
  • Hollandsch Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi pribumi
  • Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama
  • Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas

Lalu, sejak tahun 1930-an, pendidikan formal ini mulai dikenal hampir di semua provinsi di Indonesia. 

Namun kondisi ini berubah ketika Jepang datang. Di masa pendudukan Jepang (1942-1945), sistem ini digantikan. 

Pertama, bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan bahasa Belanda.

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Jelaskan perkembangan pendidikan pada masa reformasi

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

A. Perbedaan Perkembangan Pendidikan di Era Orde Baru dan Era Reformasi

Perbedaan perkembangan SD di era baru dengan era reformasi dapat tercermin melalui berikut ini:

1) Pendidikan Di Era Baru

Pendidikan SD di era orde baru yakni pada era pemerintahan di bawah presiden Suharto (1967-1998) yang mana proses pendidikan di era orde baru lebih mencangkup kurikulum dan perangkat pendidikan secara keseluruhan, selain itu adanya perluasan dan pemerataan pendidikan dimaksudkan untuk menciptakan keadaan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan, yang didukung dengan pengangkatan guru baru danpenghapusan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang sebelumnya menjadi beban bagi orangtua/wali murid.

Kemudian pada masa orde baru ini terdapat yang namanya SD kecil untuk daerah terpencil, ada juga SD Tradisional (konvensional) yang mana proses pembelajaran berlangsung dari pagi, siang dan sore dengan beban mengajar 33 jam perminggu, lalu adayang namanya Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang setara atau setingkat SD, lalu ada yang namanya SD Pamong (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua, dan Guru) merupakan program pendidikan SD yang berkolaborasi dengan masyarakat, lalu ada Program Kejar (Paket A), ada Sekolah Luar Biasa, dan yang terakhir adanya SD Terpadu yang bersifat inklusif gabungan antara anak normal dengan anak ketunaan untuk belajar secara bersamaan.

Selain itu, kurikulum yang digunakan pada era orde baru sering berubah-ubah, mulai dari kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, dan kurikulum 1994.

2) Pendidikan Di Era Reformasi

Mundurnya presiden Suharto dan dilantiknya BJ.Habibie sebagai presiden ketiga RI pada tanggal 21 Mei 1998 merupakan awal dimulainya era baru dalam sejarah politik kontemporer yang merupakan simbul dimulainya gerakan reformasi menyeleruh, yang kemudian dikenal dengan nama era Reformasi.  pendidikan di era reformasi bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhapda Tuhan Yang Maha Esa, berkahlak mulia, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keahlian, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, serta kepribadian yang mantap dan mandiri.   Kurikulum pun berbasis kompetensi, begitu juga dengan bentuk pendidikan yang berubah dari sentralistik (orde lama) menjadi desentralistik. Kurikulum di era reformasi ini adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa dikenal dengan kurikulum KTSP tahun 2006. Kurikulum ini lebih menekankan pada pencapaian kompetensi siswa, bukan tuntasnya materi, pendekatan dan metode yang digunakan beragam dan bersifat kontekstual dan juga guru bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.

3) Perbedaan Pendidikan Di Era Orde Baru Dengan Era Reformasi

Perbedaan yang mencolok pendidikan SD di era orde baru dan era reformasi adalah terletak pada Kurikulum yang digunakan, yang mana kurikulum pada era reformasi lebih kontekstual dan mudah digunakan sesuai dengan tujuan dalam pendidikan. Selain iu, di era reformasi ini terdapat visi dan misi nasional yang bertujuan agar terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Pada era reformasi ini juga waktu berlangsungnya pendidikan Cuma di pagi hari saja tidakseperti di era orde baru, dan juga untuk jumlah jam mengajar tingkat SD yaitu 24 jam dalam seminggu.

B. Karakteristik Perkembangan Anak 

Perkembangan karakteristik pada anak terdapat 7 (tujuh) macam, diantaranya:

1) Pengaruh keluarga/keturan

Sebagai contoh jika orang tuanya bertubuh tinggi besar, maka anaknya akan terlihat lebih besar dari anak seusianya. Hal ini dilatar belakangi karena faktor keturunan.

2) Gizi

Anak yang dalam pertumbuhannya dibesarkannya dengan gizi maupun perawatannya serba berkecukupan, akan terlihat lebih besar, tinggi dan sehat untuk seumurannya.

3) Tingkat sosial ekonomi

Anak yang dibesarkan oleh keluarga dengantingkat sosialekonomi yang lebih tinggi biasanya akan lebih terpenuhi semua kehidupannya, terutama kebutuhan fisiknya.

4) Faktor emosional

Anak yang mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, yang dapat menyebabkan berkurangnya pembentukan hormone pertumbuhan kelenjer pituitary. Sebagai contoh, anak yang sering dimarahai atau tidak merasa nyaman dilingkungannya, maka anak tersbutakan menjadi pendiam, sulit bergaul, dan selalu ragu-ragu dalam bertindak.

5) Jenis kelamin

Perbedaan jeniskelamin pada anak usia Sekolah Dasar, dalam pertumbuhan fisiknya hampir tidakadaperbedaan yang menonjol sampai mulai terjadi prubahan-prubahan pubertas, sekitar usia 11-12 tahun, anak perempuan lebih cepat tinggi dan berat daripada anak laki-laki.

6) Kesehatan

Anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat dan tinggi dari pada anak yang sering sakit-sakitan. Anak akan terlihat sehat dan segar penampilannya, aktif bergerak seakan tidak mengenal lelah.

7) Suku bangsa/ras

Keadaan fisik anak dapat juga dipengaruhi oleh suku bangsa/ra yang diwarisi oleh nenek moyangnya. Sebagi contoh adalah perbedaan fisik antara orang Eropa, Arab dan Asia.

Mungkin itu saja apa yang dapat saya tuliskan yaitu tentang Perkembangan Pendidikan baik itu di Era Baru maupun di Era Reformasi, kemudian perbedaan pendidikan dari kedua era tersebut. Selain itu ada juga faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yang terdiri dari 7 (tujuh) macam, yaitu: 1) pengaruh keluarga/keturunan, 2) gizi, 3) tingkat sosial ekonomi, 4) faktor sosial, 6) jenis kelamin, 7) kesehatan dan, 8) suku bangsa/ras.

Semoga artikel yang sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimana pun berada dan mohon maaf jika terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami.

Perkembangan pendidikan di Indonesia memang melewati jalan yang sangat panjang.

Dari waktu ke waktu ada transformasi pendidikan agar arah pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Transformasi pendidikan di Indonesia biasanya mulai dilakukan dari kurikulum yang digunakan, teknik pengajaran guru, cara mengakses pelajaran dan sebagainya. 

Bisa dibilang pendidikan di Indonesia sekarang sudah lebih baik, terlebih dengan hadirnya teknologi yang semakin canggih.

Bagi kamu yang belum mengetahui perkembangan pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu sebaiknya simak pembahasannya dibawah ini.

Perkembangan Pendidikan di Indonesia Dari Waktu ke Waktu

Jelaskan perkembangan pendidikan pada masa reformasi

Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak zaman kerajaan Hindu-Budha. Dimana dari masa ke masa sistem pendidikan yang digunakan sangat berbeda.

Berikut pembahasan lengkapnya:

1) Pendidikan pada Masa Kerajaan Hindu-Budha

Pendidikan pada masa ini sangatlah kental dan identik dengan keagamaan. Pelaksanaan pendidikan dilaksanakan di padepokan-padepokan.

Materi pelajaran yang dipelajari ternyata cukup banyak, seperti bahasa dan sastra (ilmu kecakapan), teologi (ilmu agama), ilmu eksakta (ilmu perbintangan), ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial), ilmu pasti (seni bangunan, perhitungan waktu, seni rupa) dan sebagainya.

Pada akhir periode kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, materi pelajaran tersebut diajarkan oleh para guru di padepokan-padepokan.

2) Pendidikan pada Masa Kerajaan Islam

Pada masa kerajaan Islam, pendidikan di Indonesia berlandaskan dengan ajaran agama islam.

Pendidikan agam islam pada masa ini disebut dengan Pendidikan Islam Tradisional.

Pendidikan islam tradisional ini tidak diselenggarakan secara terpusat, tetapi diupayakan secara perorangan yang diajarkan oleh ulama di suatu wilayah tertentu.

Dimana berjalannya pendidikan pada masa ini terkoordinasi oleh para wali di Jawa, terutama wali songo.

3) Pendidikan pada Masa Portugis dan Spanyol

Pada abad ke-16 bangsa Portugis dan bangsa Spanyol datang ke Indonesia dengan tujuan untuk berdagang dan juga missionaris (menyebarkan agama katholik).

Pada masa itu, bangsa tersebut juga mendirikan sekolah dengan kurikulum yang berisi pendidikan agama katholik.

Selain itu, murid juga diajarkan dengan mata pelajaran membaca, menulis dan juga berhitung.

4) Pendidikan pada Zaman Kolonial Belanda

Perkembangan pendidikan pada masa ini diawasi secara ketat oleh Belanda. Meskipun pada zaman kolonial Belanda, sistem pendidikan di Indonesia sudah terstruktur dan lebih baik.

Akan tetapi, anak-anak Indonesia memiliki kesempatan pendidikan yang sanga terbatas. Hanya sebagian kecil saja yang bisa menikmati sekolah. Akibatnya, mayoritas masyarakat Indonesia buta huruf . 

Sekolah pada zaman ini sangat diskriminatif karena sekolah didirikan berdasarkan lapisan sosial masyarakat.

Misalnya sekolah untuk pelajar keturunan Eropa ataupun pribumi. Sekolah untuk pribumi hanya diperuntukan bagi mereka yang berasal dari bangsawan maupun aristokrat.

5) Pendidikan Pada Masa Jepang

Saat Jepang mulai menguasai Jepang, kekuasaan kolonial belanda mulai runtuh. Runtuhnya masa kolonial disertai dengan tumbangnya sistem pendidikan.

Dimana pada masa Jepang menghapus pembagian sekolah berdasarkan kelas sosial.

Artinya sekolah-sekolah untuk semua pribumi dibuka. Sedangkan untuk sekolah Belanda ditutup.

6) Pendidikan Pada Masa Kemerdekaan

Jenjang pendidikan pada masa ini sudah mulai disempurnakan menjadi SMTP dan SMTA serta mulai mempersiapkan sistem pendidikan nasional sesuai dengan UUD 1945.

Pada masa ini juga ditetapkan jika dasar sistem pendidikan nasional adalah UUD 1945 dan pancasila. 

Pendidikan pada masa pra kemerdekaan bersifat demokratis yaitu menerapkan wajib belajar sekolah bagi anak-anak yang sudah berusia 8 tahun.

Untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia dibukalah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru.

7) Pendidikan Pada Masa Orde Baru

Pemerintahan Orde Baru melakukan usaha pembangunan terencana dalam Pelita I, II, III dan seterusnya.

Namun, pada masa itu keuangan negara membengkak sehingga mendorong dibangunnya SD Inpres (Instruksi Presiden), mengangkat guru-guru dan juga mencetak buku pelajaran. 

Adapun hasil dari Pelita I di bidang pendidikan adalah 10.000 orang guru telah di tatar, 6000 gedung SD dibangun, membagikan lebih dari 63,5 buku SD dan 57.740 orang guru terutama guru SD diangkat.

Selain itu, juga dibangun 5 Proyek Pusat Latihan Teknik di Jakarta, Surabaya, Bandung,  Medan dan Ujung Pandang. 

8) Pendidikan Masa Reformasi 

Pada awal masa reformasi masih menggunakan Kurikulum 1994. Beberapa saat kemudian Kurikulum 1994 diubah menjadi Kurikulum 2000 dan disempurnakan menjadi kurikulum 2002 (Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Kurikulum ini  fokus pada 3 aspek utama yaitu aspek afektif, kognitif dan juga psikomotorik. 

Pada tahun 2005, Kurikulum 2002 digantikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Pada tahun 2013, Kurikulum kembali diubah menjadi Kurikulum 2013. Kurikulum 12 (K13) menekankan pada kompetensi berbasis sikap, keterampilan dan juga pengetahuan.

Penutup

Itulah perkembangan pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu.

Diharapkan informasi diatas bisa membantu kamu untuk lebih mengenal pendidikan di Indonesia dari masa ke masa.

Bagi kamu yang ingin melanjutkan ke jenjang SMA berasrama dan sedang mencari sekolah berasrama terbaik, SMA Dwiwarna (Boarding School ) adalah pilihan yang tepat.

Salah satu SMA swasta terbaik di Indonesia ini sudah memiliki akreditasi A, memiliki guru berkualitas dan menyediakan fasilitas penunjang yang lengkap untuk prestasi dan pengajaran terbaik bagi para siswa-siswinya.

Selain itu, SMA Dwiwarna (Boarding School) merupakan SMA berasrama. Jadi, yuk segera daftarkan diri kamu ke SMA Dwiwarna (Boarding School) sekarang juga ya!