Show
Kamis, 10 Jun 2021 13:30 WIB
Sistem pencernaan manusia merupakan rangkaian jaringan organ yang mempunyai fungsi untuk mencerna makanan. Berikut organ dan fungsi sistem pencernaan manusia. (Foto: iStockphoto/LightFieldStudios) Jakarta, CNN Indonesia --Sistem pencernaan manusia merupakan rangkaian jaringan organ yang mempunyai fungsi untuk mencerna makanan. Nantinya, makanan tersebut akan diproses secara mekanik dan kimiawi. Merujuk buku IPA Terpadu Jilid 2 (2013) terbitan Erlangga, proses mekanik ini berarti dilakukan dengan gerakan mengunyah, menelan, memompa, dan meremas makanan supaya menjadi kecil. Sedangkan proses kimiawi, tahapannya membutuhkan enzim untuk mengubah partikel makanan yang kecil menjadi bentuk lebih mudah diserap tubuh.
Sebelum makanan dicerna oleh tubuh, prosesnya akan melewati sejumlah organ-organ dengan fungsi berikut, berdasarkan urutannya: 1. MulutMulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase. 2. Faring dan EsofagusFaring (tenggorokan) dan esofagus (kerongkongan) berfungsi sebagai jalur makanan untuk didorong ke lambung dengan gerakan peristaltik (meremas-remas). 3. LambungLambung berfungsi sebagai pemecah makanan yang nantinya dicampur dengan asam dan enzim untuk mencerna protein, menyimpan makanan serta mematikan mikroorganisme. 4. Pankreas, Hati, dan EmpeduHati adalah organ pelengkap yang membentuk cairan empedu dari proses pencernaan lemak. Pankreas berfungsi memproduksi enzim untuk mencerna karbo, protein, lemak di usus halus. 5. Usus HalusUsus halus terbagi jadi 3 (duodenum, jejunum, ileum). Duodenum berfungsi sebagai tempat pencernaan kimiawi, sedangkan jejenum dan ileum ini tempat penyerapan sari makanan. 6. Usus BesarUsus besar difungsikan sebagai pengatur kadar air pada sisa makanan. Didalamnya terdapat mikroorganisme yang dapat membusukkan sisa makanan sampai berbentuk feses (tinja). 7. AnusAnus memiliki fungsi sebagai jalur untuk membuang zat sisa makanan. Sebelum dikeluarkan, feses ini akan ditampung lebih dulu di bagian ujung usus besar yaitu rektum. Gangguan Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan manusia tentunya bisa mengalami gangguan yang mengakibatkan proses pencernaan berlangsung tidak sempurna. Berikut ini merupakan deretan gangguan atau penyakit yang bisa terjadi pada sistem pencernaan, di antaranya: 1. KonstipasiKonstipasi atau sembelit terjadi karena penyerapan air pada sisa makanan di usus besar berlangsung secara berlebihan. Akibatnya, feses jadi padat serta kering dan sulit dikeluarkan. 2. DiareDiare ini dipicu oleh infeksi bakteri atau protozoa pada usus besar. Infeksi tersebut mengakibatkan proses penyerapan air di usus besar terganggu yang membuat feses jadi cair. 3. Tukak LambungTukak lambung atau maag merupakan kondisi yang melibatkan peradangan maupun luka pada lapisan dalam perut, dengan gejala mual, muntah disertai nyeri. 4. ApendisitisApendisitis yaitu infeksi apendiks (umbai cacing) yang bisa menjalar ke usus buntu dan usus besar serta menyebabkan radang selaput rongga perut. 5. XerostomiaXerostomia termasuk penyakit pada rongga mulut karena rendahnya produksi air liur, sehingga mulut menjadi kering dan makanan tidak tercerna dengan baik. Cara Merawat Sistem Pencernaan
Itulah beberapa cara merawat sistem pencernaan manusia yang bisa Anda lakukan, supaya terhindar dari gangguan atau penyakit. (avd/fef)Saksikan Video di Bawah Ini:
TOPIK TERKAIT Selengkapnya
LAINNYA DARI DETIKNETWORK
Sistem pencernaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam tubuh Anda. Jika satu organ pencernaan terganggu atau terserang suatu jenis penyakit, seluruh mekanisme yang terlibat pada sistem ini tentu tidak dapat berjalan dengan semestinya.
Selain itu, gangguan pencernaan bisa menghambat penyerapan zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Akibatnya, tubuh Anda mungkin menjadi rentan terhadap penyakit atau tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Simak informasi berikut untuk mengetahui berbagai penyakit yang paling sering menyerang sistem pencernaan manusia. Jenis penyakit pada sistem pencernaan manusiaGangguan pada sistem pencernaan juga dikenal sebagai penyakit gastrointestinal. Pasalnya, berbagai penyakit pada sistem ini dapat menyerang lambung (gastro) serta saluran pencernaan yang terdiri dari usus (intestinal), rektum, hingga anus. Berikut beberapa jenis penyakit yang paling sering menyerang sistem pencernaan Anda dan orang-orang di sekitar Anda. 1. DiareDiare adalah gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh banyak faktor. Beberapa penyebab diare yang paling umum di antaranya keracunan makanan (kontaminasi bakteri), alergi makanan tertentu, atau makan pada saat yang tidak tepat. Anda dikatakan mengalami diare apabila buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tekstur feses yang encer. Gejala diare juga dapat disertai dengan:
Diare dapat menyerang segala kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Penyakit ini sebenarnya sangat umum dan mudah diobati. Namun, diare parah yang tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal, terutama pada anak-anak. Diare yang parah dapat mengakibatkan demam, turunnya berat badan, hingga feses berdarah. Jika Anda tidak mendapatkan asupan cairan selama diare, buang air besar terus-menerus juga dapat membuat Anda mengalami dehidrasi dan kehilangan nutrisi. 2. Sembelit (konstipasi)Frekuensi buang air besar setiap orang berbeda-beda. Ada yang bisa buang air besar setiap hari atau sekali dalam seminggu. Anda bisa dikatakan mengalami sembelit (konstipasi) apabila frekuensi BAB tiba-tiba lebih jarang atau lebih sulit dari biasanya. Sembelit adalah penyakit pada sistem pencernaan yang disebabkan oleh perubahan pola makan atau asupan nutrisi. Faktor-faktor yang kerap menjadi penyebabnya antara lain:
Sembelit bukan termasuk gangguan sistem pencernaan yang serius, tapi kondisi ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Anda bisa mencegah dan mengatasi sembelit dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat, minum air, dan berolahraga. 3. GERD (Gastroesophageal reflux disease)
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit pada sistem pencernaan yang ditandai dengan naiknya asam lambung naik menuju kerongkongan. Jika tidak ditangani, asam lambung yang naik dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dalam kerongkongan. Gejala umum GERD meliputi:
Pada bagian dasar kerongkongan, terdapat otot-otot berbentuk cincin yang berfungsi mencegah naiknya makanan kembali ke atas. Jika otot ini melemah, makanan dan asam lambung bisa bergerak naik menuju kerongkongan dan menyebabkan heartburn. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko timbulnya GERD yakni obesitas, kehamilan, hernia, dan terhambatnya pengosongan lambung. Gangguan pencernaan ini juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok, makan dalam porsi besar, dan konsumsi aspirin. 4. GastroenteritisGastroenteritis merupakan penyakit infeksi pada sistem pencernaan yang menyerang lambung dan usus. Penyakit ini dikenal juga sebagai flu perut atau muntaber. Semua orang dapat mengalaminya, tapi anak berusia di bawah lima tahun biasanya lebih rentan. Gejala utama gastroenteritis di antaranya:
Penyebab utama flu perut adalah infeksi rotavirus dan norovirus. Selain itu, penyakit pada sistem pencernaan yang satu ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit giardia, serta zat kimia beracun yang terdapat dalam jenis jamur tertentu. Sebagian besar kasus muntaber yang disebabkan oleh virus tidaklah berbahaya. Anda bahkan bisa pulih dalam beberapa hari hanya dengan beristirahat, makan makanan yang lembut, dan minum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang. Namun, penyakit ini bisa menjadi berbahaya bila pasien mengalami dehidrasi parah karena tidak mendapatkan cukup cairan. Pasien yang menunjukkan ciri-ciri dehidrasi parah harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit. 5. Keracunan makananSeseorang dapat mengalami keracunan makanan bila mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh mikroba. Gejala keracunan disebabkan oleh efek racun yang dihasilkan oleh berbagai mikroba tersebut terhadap saluran pencernaan. Mikroba yang sering menyebabkan keracunan makanan di antaranya:
Kontaminasi bukan hanya dapat terjadi selama proses produksi atau pengemasan makanan. Teknik penyimpanan atau pengolahan makanan yang keliru juga sering kali menjadi penyebab seseorang mengalami keracunan.
Keracunan makanan ditandai dengan mual, muntah, sakit perut, dan demam. Anda mungkin juga bisa mengalami diare encer atau berdarah, tergantung tingkat keparahan penyakit. Gejala dapat muncul dalam beberapa jam setelah Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Kebanyakan kasus keracunan makanan bersifat ringan dan sembuh dengan sendirinya, tapi ada pula penderita yang memerlukan penanganan di rumah sakit. 6. Penyakit kantong empeduSegala macam peradangan, infeksi, penyumbatan, serta pembentukan batu empedu merupakan bagian dari penyakit kantong empedu. Kantong empedu adalah organ penampung cairan empedu yang terletak di bagian bawah hati. Jenis penyakit kantong empedu yang paling umum adalah sebagai berikut.
Gejala paling umum dari penyakit sistem pencernaan ini adalah nyeri berkala pada perut sebelah kanan dekat tulang rusuk. Rasa nyeri dapat menjalar hingga punggung belakang atau tulang dada, serta dibarengi mual atau muntah. Apabila terjadi pembentukan batu empedu, pasien biasanya mengalami gejala berupa kekuningan. Gejala lain yang dapat muncul yakni urine berwarna gelap, warna feses menjadi lebih terang, penurunan tekanan darah, demam, serta mual dan muntah. 7. Penyakit liverLiver atau hati berfungsi untuk mencerna makanan dan membersihkan tubuh dari zat beracun. Jenis penyakit pencernaan yang menyerang hati dapat disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol secara berlebihan, hingga faktor genetik. Melansir National Library of Medicine AS, berikut adalah beberapa jenis penyakit liver yang paling umum.
Tanda dan gejala umum dari penyakit hati sangat beragam. Tingkat keparahannya pun berbeda-beda, tergantung jenis penyakit. Meski begitu, tanda dan gejala yang paling umum meliputi:
Seiring waktu, gangguan pada liver bisa menyebabkan luka dan pembentukan jaringan parut (sirosis hati). Penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi hati atau bahkan berakibat fatal bila tidak ditangani. 8. Radang usus buntu (apendisitis)Radang usus buntu atau apendisitis termasuk jenis penyakit pada sistem pencernaan yang ditandai dengan peradangan pada apendiks alias usus buntu. Hal ini bisa disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh tinja, benda asing, kanker, atau infeksi. Gejala umum dari radang usus buntu meliputi:
Apendisitis perlu ditangani dengan operasi pengangkatan usus buntu. Tanpa usus buntu, Anda tidak akan mengalami masalah berarti. Apendisitis yang dibiarkan justru berbahaya karena dapat pecah dan menyebabkan infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum). 9. Gangguan ususAda sejumlah gangguan yang dapat menyerang usus kecil dan usus besar. Beberapa penyakit disebabkan oleh infeksi atau peradangan. Selain itu, ada pula masalah pada usus yang berawal dari pembentukan luka atau jaringan pada lapisan dalam usus. Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang dapat menyerang usus kecil.
Sementara itu, berikut adalah jenis penyakit sistem pencernaan yang terjadi pada usus besar.
10. Ambeien/wasir (hemoroid)Ambeien atau wasir adalah peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus. Dalam dunia medis, kondisi ini juga dikenal sebagai hemoroid. Gejala utamanya adalah rasa nyeri pada anus dan keluarnya darah saat buang air besar. Salah satu faktor yang paling sering menyebabkan wasir adalah kebiasaan mengejan terlalu keras atau lama ketika buang air besar. Masalah ini biasanya dialami oleh penderita sembelit kronis yang kekurangan asupan serat. Ambeien dapat menyebabkan rasa sakit hebat saat buang air besar sehingga Anda mungkin takut untuk buang air besar. Padahal, menahan buang air besar justru bisa membuat ambeien tambah parah. Anda dapat mencegah wasir dengan cara yang sama seperti sembelit, yakni makan banyak serat, minum cukup air, dan berolahraga. Obat wasir non-resep juga dapat membantu mengempiskan bengkak wasir, tapi tetap harus diimbangi dengan konsumsi serat. 11. Jenis penyakit pencernaan lainnyaSistem pencernaan melibatkan berbagai organ dan saluran yang saling bekerja satu sama lain. Selain masalah kesehatan yang telah disebutkan di atas, berikut jenis penyakit lain yang kerap ditemukan pada sistem pencernaan.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan serta organ pelengkap seperti liver, empedu, dan kantong empedu. Tiap komponen sistem pencernaan dapat mengalami masalah akibat peradangan, infeksi, tumor, dan lain-lain. Beberapa penyakit pada sistem pencernaan mungkin bersifat ringan, misalnya sakit perut akibat salah makan. Namun, ada pula gangguan pencernaan yang lebih parah atau dapat menimbulkan komplikasi sehingga perlu ditangani dengan segera. Maka dari itu, jangan abaikan gejala yang muncul pada sistem pencernaan Anda. Jika gejala ringan sekalipun berlangsung selama berhari-hari dan tidak kunjung membaik, segeralah berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui penyebabnya. —
Ingin mendapatkan berat badan ideal?Yuk konsultasikan masalahmu dengan ahli gizi atau berbagi tips bersama di Komunitas Berat Badan Ideal! {{name}}{{topics_count}} Topik {{posts_count}} Postingan {{members_count}} Anggota Gabung dengan KomunitasTopik {{name}}{{#renderTopics}}{{name}} Ikuti{{/renderTopics}}{{#topicsHidden}}Lihat semua topik {{/topicsHidden}}{{#post}} {{authorName}} {{community.name}} {{postCreatedTime}} {{postName}}{{description}} {{likes_count}}{{comments_count}} Komentar{{/post}} |