Jelaskan Klasifikasi agama ditinjau dari sumbernya

Agama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu :

a.       Agama Samawi atau agama wahyu (revealed religion),

Yaitu agama yang dipercayai diwahyukan Tuhan melalui malaikat-Nya kepada utusan-Nya yang dipilih dari manusia. Agama samawi mempunyai ciri-ciri:


1)      Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya

2)      Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan dan upaya

3)      Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap

4)      Ajaran nya serba tetap,tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan perubahan akal.

5)      Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak

6)      Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.

7)      Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna) yang bersih dari dosa.

b.      Agama budaya (cultural religion)/ non wahyu  disebut juga dengan agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.Ciri-cirinya adalah:

1)  Agama budaya  tidak dapat dipastikan kelahirannya 

2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul)

3) Umumnya tidak memiliki kitab suci

4) Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya.

5) Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggi adalahonotheisme nisbif.

6) Nilai agama ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya

7) Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.(Muhammad Baud Ali, 1997:72)

Perbedaan ke2 agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living Religious of  the World sebagai berikut:

1. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan, sedangkan agama budaya tidak demikian

2. Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama budaya tidak 

3. Agama wahyu sumber utamanya adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan agama budaya kitab suci tidak penting

4. Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama budaya lahir di luar itu

5. Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras simetik 

6. Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik spiritual maupun material,sedangkan agama budaya lebih menitik beratkan aspek spiritual saja.

7. Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama budaya kabur dan elastis

Sementara itu, dalam kajian keilmuan (scientific aproach), para ilmuwan membedakan agama menjadi dua kelompok besar yaitu Spiritualisme dan Materialisme. 1) Spiritualisme

     Adalah agama penyembah sesuatu (zat) yang gaib yang tidak tampak secara

      lahiriah, sesuatu yang tidak dapat dilihat dan tidak berbentuk. Spiritualisme ini

      terbagi dalam beberapa kelompok yaitu :

a)      Agama ketuhanan (theistic religion), yaitu agama yang para penganutnya menyembah Tuhan (theos). Agama ini mempunyai keyakinan bahwa Tuhan adalah tempat manusia menaruh kepercayaan, dan kecintaan kepada-Nya merupakan kebahagiaan. Yang masuk katagori ini yaitu : 1) Monoteisme, yaitu bentuk religi / agama yang berdasarkan kepada kepercayaan terhadap satu Tuhan dan yang terdiri dari upacara-upacara guna memuja Tuhan tadi.

2) Politeisme, yaitu bentuk religi yang didasarkan pada kepercayaan akan adanya banyak Tuhan yang memiliki tradisi upacara keagamaan guna memuja Tuhan-tuhan tadi.

b)       Agama penyembah ruh, yaitu kepercayaan orang primitif kepada roh nenek moyang, roh pemimpin, atau roh para pahlawan yang telah meninggal. Yang termasuk kategori ini adalah : 1) Animisme, yaitu bentuk agama yang mendasarkan diri pada kepercayaan bahwa disekeliling tempat tinggal manusia itu diam berbagai macam roh yang berkuasa dan terdiri atas aktivitas pemujaan.

2) Praanimisme (dinamisme) adalah bentuk agama yang berdasarkan kepercayaan terhadap kekuatan sakti yang ada dalam segala hal. Ada tiga bentuk penyembahan kekuatan alam yaitu :

a)      Penyembahan terhadap gejala alam, seperti hujan, guntur, gempa

     bumi, dan topan.

b)      Penyembahan terhadap anasir-anasir alam, seperti tanah, air, api,

angin, dan udara,

c)      Penyembahan kepada benda-benda alam sekeliling, dalam bentuk :
(1) Animatisme, yaitu suatu kepercayaan bahwa benda-benda dan tumbuh-tumbuhan di sekitar manusia itu berjiwa dan bisa berfikir

seperti manusia. (2) Fetishme, yaitu suatu bentuk agama yang berdasarkan kepercayaan akan adanya jiwa dalam benda-benda alam tertentu dan mempunyai aktivitas keagamaan guna memuja benda-benda berjiwa tadi.

(3) Agama penyembah binatang (animal worship), yaitu kepercayaan orang-orang kuno dan orang-orang primitif yang menganggap binatang-binatang tertentu memiliki jiwa kesucian.

2)      Agama Materialisme
Agama materialisme adalah agama yang mendasarkan kepercayaannya terhadap adanya Tuhan yang dilambangkan dalam wujud benda-benda material, seperti patung-patung manusia, binatang dan berhala-berhala atau sesuatu yang dibangun dan dibuat untuk disembah.


Page 2

Ada berbagai klasifikasi agama yang dibuat para ahli. Ahmad Abdullah al-Maqdisi di menulis:

"Religion can also be classified on the following grounds: Revealed and non-revealed, Missionary and non-missionary, Geoghraphical-racial and universal.

Adapun yang dimaksud dengan revealed religions (agama wahyu) ialah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para Rasul-rasul Nya dan kepada Kutab-kitab-Nya serta pesannya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia.

 Sebaliknya non revealed religions agama yang tidak memandang essensial penyerahan manusia kepada tata-aturan Ilahi. Revealed religion, menurut al-Masdoosi, ialah Yudaisme, Kristen dan Islam. Selebihnya termasuk pada non-revealed religions.

Agama wahyu bersangkutan dengan rasa Semitik. Sedangkan agama-agama bukan wahyu tidak ada sangkutan apa-apa dengan ras Semitik. Di bawah ini dikemukakan perbedaan antara agama-agama wahyu dengan agama-agama bukan wahyu, menurut al-Masdoosi:


  1. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu tidak harus demikian;
  2. Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan wahyu tidak;
  3. Bagi agama wahyu maka sumber utama tuntunan dan ukuran bagi baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan bagi agama bukan-wahyu kitab suci yang diwahyukan tidak essensial;
  4. Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama bukan¬wahyu, kecuali paganisme, lahir di luar area termaksud;
  5. Agama wahyu timbul di daerah-daerah yang historis di bawah pengaruh ras Semitik, walaupun kemudian agama termaksud berhasil menyebar ke luar area pengaruh Semitik. Sebaliknya, agama bukan wahyu lahir di luar area Semitik termaksud;
  6. Sesuai dengan ajaran dan, atau historisnya maka agama wahyu adalah agama missionary. Agama bukan wahyu bukanlah agama missionary;
  7. Ajaran agama wahyu tegas dan jelas. Agama bukan wahyu adalah kabur dan sangat elastik;
  8. Ajaran agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap kepada para pemeluknya. Para pemeluknya berpegang, baik kepada aspek duniawi (the worldly) maupun aspek spiritual daripada hidup ini. Tidaklah demikian halnya dengan agama bukan wahyu. Taoisme menitik beratkan kepada aspek hidup spiritual, sementara itu pada Confusianisme lebih menekankan pada aspek duniawi.
Agama Missionary dan Agama non-Missionary Sir Thomas Arnold menulis:
Ever since Professor Max Muller delivered his lecture in Westmenster Abbey, on the day of intercession for mission, in December 1873, it has been a literary common place, that the six great religions of the world may be devided into missionary and non missionary (pada hari mata rantai untuk misi desember tahun 1873, telah dinyatakan dengan jelas bahwa enam agama besar di dunia mungkin bisa dibagi menjadi agama, misi, agama misionaris dan bukan misionaris).
Sir T.W. Arnold memasukkan Buddhisme, Kristen dan Islam pada golongan agama missionary. Sedangkan Yudaisme, Brahmanisme dan Zoroasterianisme dimasukkan pada golongan non missionary. Sehubungan dengan masalah termaksud, al-Masdoosi antara lain memberi catatan, bahwa menurut pendapatnya baik agama Nasrani maupun Buddhisme, ditinjau dari segi ajarannya yang asli, bukanlah tergolong agama missionary, sebagaimana juga agama-agama lainnya (selain Islam). Jadi menurut kesimpulan al-Masdoosi hanya Islam sajalah ajarannya yang asli merupakan agama missionary. Namun dalam perkembangan ternyata kemudian bahwa baik agama Nasrani maupun Buddhisme menjadi agama missionary. Klasifikasi agama Rasial Geografikal ditinjau dari segi rasial dan geografikal agama-agama di dunia ini dapat dibagi atas: Semitik, Arya, Monggolian. Yang termasuk agama Semitik ialah: Agama Yahudi, Agama Nasrani dan Agama Islam. Sedangkan yang tergolong Agama Arya ialah: Hinduisme, Jainisme, Sikhisme dan Zoroasterianisme. Sedangkan yang tergolong non Semitik Monggolian ialah: Confusianisme, Taoisme dan Shintoisme. Adapun Buddhisme, tidak dapat begitu saja dimasukkan ke dalam golongan agama non Semitik Arya, tetapi merupakan campuran. Referensi Makalah®


Kepustakaan: Darori Amin (ed), Islam dan Kebudayaan Jawa, (Gama Media, Yogyakarta, 2000). A. Moechtar Sjofjan, Ilmu Perbandingan Agama, Diktat Kuliah, t.th). Ahmad Abdullah al-Masdoosi, Living Religions of the World: A Socio Political Study, English Rendering by Zafar Ishaq Anshari, (Begum Aisha Bawany wakf, Karachi, 1962). Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Pustaka Pelajar Offset, Semarang, 1996).