Apa yang dimaksud dengan proses integrasi politik?

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, yang didalamnya terdapat sebuah perbedaan ras, suku, bahasa,maupun agama. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ditengah banyaknya perbedaan tersebut, maka diperlukan suatu integrasi nasional yang berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Integrasi sendiri berasal dari bahasa latin, “integer” yang berarti utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologis integrasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Sedangkan nasional atau “nation” berarti bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang-orang yang berbeda latar belakangnya, berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik.

Pengertian integrasi nasional menurut Kurana merupakan kesadaran identitas bersama di antara warga negara. Artinya, meskipun memiliki kasta, agama, dan daerah, serta bahasa yang berbeda, kita mengakui kenyataan bahwa semua adalah satu.

Disamping itu, menurut Suroyo integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik etnisitas, sosial budaya, atau latar belakang ekonomi menjadi satu bangsa (nation) terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama.

(Baca juga: Perjuangan Terhadap Ancaman Disintegrasi: Pemberontakan G30 S/PKI)

Dari pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa Indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi. Secara umum ada beberapa aspek yang meliputi sebuah integrasi nasional, antara lain :

Dalam tataran integrasi politik ada 2 dimensi yaitu vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal menyangkut hubungan antara elite politik dengan massa pengikut maupun antara penguasa dan rakyat. Hal ini guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik yang partisipasif. Sedangkan dimensi horizontal menyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah territorial, antardaerah, antarsuku, umat beragama, dan golongan masyarakat Indonesia.

Integrasi ekonomi yaitu terjadinya saling ketergantungan antardaerah dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya. Adanya saling ketergantungan menjadikan wilayah dan masyarakat melakukan kerjasama yang saling menguntungkan.

Disisi lain, integarasi ekonomi adalah penghapusan hambatan-hambatan antardaerah yang memungkinkan ketidaklancaran hubungan antarkeduanya. Contohnya, peraturan, norma, prosedur, atau pembuatan aturan bersama yang mampu menciptakan keterpaduan di bidang ekonomi.

Integrasi sosial-budaya merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat, sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaaan, sistem nilai, dan lainnya. Integrasi sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu dari kelompok-kelompok sosial-budaya dalam masyarakat, misalnya suku, agama, dan ras.

ABDULLAH, Taufik.1988. Ce-takan kelima, Manusia dalam Kemelut Sejarah. LP3ES, Jakarta.

ALFIAN, 1991. Profil Budaya Poli-tik Indonesia. Penerbit PT Pustaka Utama Grame-dia. Jakarta.

ANDERSON, Benedict ROG, 1990. Language and Poli-tics, Exploring Political Cul-ture in Indonesia. Cornell University Press. Ithaca, N.Y.

BELLAMY, Richard. Teti. Verdi R. Hadiz. 1990. Teori So-sial Modern, Perspektif'ta- li. LP3ES, Jakarta.

BREUILLY, John. 1993. Natio-nalism and the State. Man-chester University Press. Manchester.

DAVIES, James Chowning (ed)

When Men Revolt

and Why. The Free Press.

New York.

FEILLARD, Andre, 1999. NU

Negara: Pencarian isi, Ben tuk, dan Makna, LkiS, Yogyakarta.

GEERTZ, Clifford (ed), 1963, Old Societies and New States,

The Free Press, New York.

GERTH, H.H. dan C. Wright Mills, 1958.From Max Weber: Essays in Sociology.

Saafroedin Bahar, Komunikasi Politik... 37

Oxford University Press. New York.

KELLER, Suzanne. 1963. Beyond The Ruling Class, Strategic Elites in Modern Society. Random House. New York.

KOENTJARANINGRAT. 1993. Masalah Kesukubangsaan dan Integrasi National. Pe-nerbit Universitas Indo-nesia (UI Press). Jakarta.

KOHN, Hans. Terj. Soemantri Mertodipuro. 1958. Na-sionalisme, Arti dan Se-jarahnya. PT Pemba-ngunan. Djakarta.

KOMNAS HAM. 2001. Laporan Tahunan 2000. Sekretariat Jenderal Komnas HAM. Jakarta.

LIDDLE, R.William.1970. Ethnic-ity, Party, and National In-tegration, An Indonesian Case Study. Tesis Ph. D. Yale University.

LUBIS, Mochtar. 1986. Hati Nu- rani Melawan Kezaliman, Surat-surat Bung Hatta ke-pada Presiden Soekarno, 1957-1965. Penerbit Sinar Harapan, Jakarta.

MACCHIAVELLI, Niccolo. Terj C. Woekirsari. 1987. Sang Penguasa, Surat Seorang Negarawan kepada Pemim-pin Republik. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.

MANGUNWIJAYA, y.b. 1995. Gerundelan Orang Repub_

lik. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.

MICHELS, Robert. Tr. By Eden and Cedar Paul. 1949. Political Parties. The Free Press, New York.

MILLS, C. Wright. 1959. The Power Elite. Oxford Uni-versity Press, New York.

MOERTONO, Soetnarsaid. 1985. Negara dan Usaha Bina Negara di Jawa Masa Lam-pau, Study tentang Masa Mataram II, Abad XVI sampai X/X, Tesis M.A. [Yayasan Obor Indonesia, Jakarta]

MOSCA, Gaetano. Tr. By Han-nah D. Kahn. 1939. The Ruling Class (Elementi di Scienza Politica). McGraw Hill. New York.

MULDER, Niels. 2001. Mistisis-me Jawa: Ideologi di Indo-nesia. LKiS. Yogyakarta.

NASIKUN. 1987. Sistem Sosial In-donesia. CV. Radjawali, Jakarta.

REPUBLIK INDONESIA. 1998. Edisi keempat. Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, 28 Mei 1945-22 Agustus 1945. Sekretariat Negara. Jakar-ta.

RUSSEL, Bertrand, terj.Hasan Basari. 1988. Kekuasaan, Sebuah Analisis Sosial Baru. Yayasan Obor. Jakarta.

SHERMAN, Arnold and Aliza

Jurnal Ketahanan Nasional, VI (2), Agustus 2001

Kolker. 1987. The Social Bases of Politics. Wad-sworth Publishing Com-pany. Belmont Calif.

SJAMSUDDIN, Nazaruddin. 1989. Integrasi Politik di Indonesia. Penerbit Pt Gra-media, Jakarta.

SMITH, Anthony D. 1996. Re-print Edition. The Ethnic Origin of Nations. Black-well Publishers. Oxford.

WAHID, Salahuddin. 2000. Negeri di Balik Kabut Se-jarah. Pustaka Indonesia Satu. Jakarta.

WILLNER, Ann Ruth. 1990. The Neotraditional Accomoda-tion to Political Indepen-dence, The Case of Indone-sia. WVVS School. Orince-ton University. Prin-ceton.N.J.

tirto.id - Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.

Kodrat integrasi pada bangsa Indonesia, tercipta oleh kesadaran kebangsaan dan cita-cita perjuangan yang dibangun melalui gairah dan kehendak yang kuat dari kodrat keanekaragaman kehidupan bangsa Indonesia.

Kodrat keanekaragaman kehidupan itulah yang membangun kehendak berintegrasi ke dalam satu kesatuan bangsa, dan bercita-cita membangun satu kehidupan kebangsaan, dalam satu negara kesatuan Republik Indonesia.

Pengertian Integrasi Nasional

Mengutip modul PKN Integrasi Nasional, secara etimologi, integrasi berasal dari kata latin integrare yang artinya memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan.

Kemudian dari bentuk kata kerja itu dibentuk kata benda integritas yang artinya keutuhan atau kebulatan.

Selanjutnya, dari kata-kata integritas dibentuk kata sifat integer, yang artinya utuh. Oleh sebab itu, istilah integrasi berarti membuat unsur-unsur tertentu menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Sementara, integrasi nasional merupakan proses lanjut dari perasaan kesatuan bangsa. Persatuan itu tercipta dari perjalanan historis yang dialami kelompok etnik itu, dari perjalanan dan pengalaman historis ini melahirkan kondisi kebersamaan perasaan, yaitu perasaan sependeritaan.

Perasaan sependeritaan ini yang melahirkan kesadaran terhadap identitas bangsa dan melahirkan hasrat untuk menciptakan kondisi tujuan bersama dan melahirkan negara yang merdeka.

Bagaimana proses Integrasi Nasional di Indonesia?

Untuk mencapai Integrasi Nasional dibutuhkan suatu proses yang matang agar kelak keintegrasian tersebut tidak terpecah belah oleh berbagai ancaman, gangguan, dan hambatan yang datangnya berasal dari dalam ataupun luar negeri.

Berikut ini adalah proses integrasi nasional di Indonesia, seperti dikutip modul Integrasi Nasional Universitas Udayana (2017):

1. Modal awal Integrasi Nasional adalah adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Meski perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah pada selang waktu sebelum abad 20 dengan ditandai adanya sifat kedaerahan.

Akan tetapi, rasa senasib sepenanggungan yang ditunjukkan oleh para pejuang dan pendahulu kita telah mencerminkan adanya benih-benih yakni semangat kebangsaan, yang pada gilirannya kelak akan membentuk keutuhan bangsa Indonesia.

2. Memasuki pada abad 20, gejala semangat kebangsaan semakin membara dan terlihat, dengan munculnya berbagai organisasi atau pergerakan yang menjadi salah satu titik awal kebangkitan nasional.

Perjuangan melalui berbagai organisasi seperti contohnya Budi Utomo, Serikat Dagang Islam yang kemudian akhirnya menjadi Serikat Islam.

Kemudian, Perhimpunan Indonesia dan lain sebagainya mencitrakan bahwa adanya Integrasi Sosial dan Kultural.

3. Pada dekade 1920-an, para pemuda tampil di dalam panggung sejarah Indonesia dengan menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk menuju Indonesia yang merdeka.

Melalui peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, para pemuda menunjukkan segala peran serta dalam pembentukan integrasi nasional.

4. Pasca proklamasi kemerdekaan, perjalanan bangsa Indonesia di dalam bernegara harus ditempuh dengan berbagai peristiwa.

Berbagai cobaan yang mengguncang keutuhan bangsa juga dialami, ancaman dan bahaya terhadap suatu negara yang tengah membangung keutuhan bangsa harus bisa dihadapi.

Baca juga:

  • Apa Saja Contoh Masalah Integrasi Nasional di Sebuah Negara?
  • Bagaimana Cara Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional dan Jenisnya
  • Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

Baca juga artikel terkait INTEGRASI NASIONAL atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - ulf/ulf)


Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates