Apa perbedaan antara penjualan secara promosi dan sistem konsinyasi

20 Aug 2021 by Laruan, Last edit: 20 Aug 2021

Tidak dapat dipungkiri jika dunia bisnis berkembang dari waktu ke waktu. Mulai dari metode promosi, sistem yang digunakan untuk berjualan, dan lain sebagainya. Jika selama ini dipahami bahwa hanya mereka yang memproduksi barang yang bisa menjualnya, anggapan tersebut dipatahkan dengan adanya sistem konsinyasi. Apa itu sistem penjualan konsinyasi?

Dewasa ini, seseorang harus melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu jalan ninja yang seringkali diambil adalah dengan menjadi pebisnis. Beruntung, maraknya kerjasama konsinyasi dilakukan oleh pebisnis dan mitranya membuat kedua pihak sama-sama berkembang dan memperoleh keuntungan.

Apa perbedaan antara penjualan secara promosi dan sistem konsinyasi

Hal ini dapat diartikan sebagai sistem penjualan yang mana pemilik barang mempercayakan penjualan kepada pihak tertentu, sehingga bisa juga disebut sebagai sistem titip jual. Pemilik barang disebut dengan consignor dan pihak yang dipercaya melakukan penjualan disebut dengan consignee. Adapun keuntungan yang diperoleh consignee adalah berupa komisi.

Keunggulan Sistem Konsinyasi

Dari sekian banyaknya metode yang mendukung jalannya suatu bisnis, konsinyasi cukup populer dan bisa bertahan dari waktu ke waktu. Mengapa demikian? Sebab tentunya, ada banyak keuntungan yang bisa didapat baik bagi consignor maupun bagi consignee. Karena itulah, pembahasan mengenai keunggulan sistem penjualan ini dibagi menjadi dua, yakni:

Artikel terbaru: 3 Cara Dapat Uang 500rb Sehari: Direkomendasikan Oleh Kredit Pintar

1. Kelebihan titip jual bagi consignor

Consignor adalah sebutan bagi pemilik barang. Dengan menerapkan sistem perjanjian kerjasama konsinyasi memungkinkan ia dapat memperluas pasar dan lebih menghemat biaya promosi. Sebab secara otomatis, penjualan dan promosi dilakukan oleh pihak consignee. Selain itu, berikut ini adalah keunggulan konsinyasi bagi pemilik barang:

a. Menghemat sumber daya manusia

Produk yang Sobat Pintar miliki baik berupa elektronik maupun produk lainnya bisa dipasarkan sesuai dengan keinginan Sobat Pintar di toko maupun gerai yang sudah memiliki pelanggan. Menerapkan sistem ini, berarti Sobat Pintar bisa menghemat sumber daya manusia. Mengapa begitu? Sebab keunggulan titip jual membuat Sobat Pintar tidak perlu melayani konsumen secara langsung karena sudah di-handle oleh consignee.

b. Tidak mengeluarkan biaya promosi

Tidak hanya menghemat SDM, sistem ini juga membuat Sobat Pintar sebagai pebisnis tidak perlu mengeluarkan biaya promosi. Seperti yang telah kita ketahui bersama, promosi adalah unsur penting yang akan mengenalkan produk pada konsumen potensial. Dengan mempercayakan produk pada consignee, urusan promosi adalah tanggungannya pula.

c. Consignor fokus pada produk

Kelebihan konsinyasi bagi pemilik produk berikutnya adalah dapat lebih fokus pada produk. Baik mengenai jumlah, kualitas produksi, hingga inovasi-inovasi untuk membuat produk unggulan lainnya. Mengingat bahwasanya semua proses mulai dari promosi hingga pemasaran dilakukan oleh consignee, sangat memungkinkan bagi consignor meluaskan wilayah pemasarannya.

Apa perbedaan antara penjualan secara promosi dan sistem konsinyasi

2. Kelebihan titip jual bagi consignee

Angka penjualan yang tinggi bagi sebuah bisnis menjadi salah satu indikator jika produk yang dijual bisa bertahan di tengah tumbuhnya bisnis serupa. Sementara itu, pihak pemilik produk cukup diuntungkan dengan adanya titip jual yang mana ia tidak melakukan penjualan secara langsung. Melainkan bermitra dengan consignee yang nantinya memperoleh keuntungan berupa komisi.

Meskipun begitu, sistem penjualan ini tidak hanya menguntungkan bagi salah satu pihak. Berikut ini adalah beberapa keunggulan titip jual yang rupanya juga menguntungkan bagi consignee:

a. Memperoleh keuntungan tanpa keluar modal

Seperti yang telah diketahui bersama, keuntungan yang didapat oleh consignee adalah berupa komisi. Komisi ini didapat sebagai imbalan menjualkan dan menawarkan produk pada pelanggannya. Mengingat jika produk yang dipercayakan pada consignee sifatnya titipan, sistem penjualan ini membuat consignee memperoleh keuntungan tanpa harus mengeluarkan modal.

b. Produk yang di-display semakin bertambah

Keuntungan titip jual bagi consignee berikutnya adalah pertambahan produk yang bisa di display. Bukan rahasia lagi jika menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pedagang jika dagangannya ramai dengan produk dan pembeli. Dengan kata lain, meskipun banyak pembeli stok maupun varian produk yang ada tidak sedikit. Inilah alasan mengapa titip jual menguntungkan para pedagang baik skala menengah maupun kecil.

c. Risiko kerugian kecil karena titip jual

Mengetahui bahwa produk yang dipercayakan consignor sifatnya hanya berupa titipan, maka peluang kerugian consignee relatif kecil. Sebab jika biasanya untuk semua produk yang didisplay di toko maupun gerai diperoleh dengan modal sendiri, konsinyasi memungkinkan consignee tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Sebaliknya, Sobat Pintar bisa mendapat komisi dan bonus sebagai imbalannya.

kerugian Sistem Konsinyasi

Sama halnya dengan metode penjualan yang lain, titip jual rupanya juga memiliki kerugian. Beberapa keunggulan sistem penjualan ini yang perlu Sobat Pintar ketahui adalah sebagai berikut:

1. Kekurangan titip jual bagi consignor

Meski memberikan banyak keuntungan bagi consignor bahkan hingga bisa meluaskan pasarnya, metode ini ibarat pisau bermata dua. Sebab bisa juga memberikan dampak yang sebaliknya. Di bawah ini adalah beberapa kerugian bagi pemilik produk atau consignor:

  1. Risiko kerugian karena salah memilih consignee

Pada hakikatnya, suatu kerja sama akan saling menguntungkan jika kedua belah pihak menguntungkan satu sama lain. Begitupun sebaliknya. Dalam hal ini, consignor yang merupakan pemilik barang bisa menanggung kerugian jika ternyata salah memilih consignee. Karena itulah, ada baiknya jika pemilik produk memiliki kriteria tertentu bagi pedagang yang bisa bermitra untuk menjualkan produknya.

  1. Hasil penjualan tidak sesuai dengan yang diharapkan

Dampak dari salah memilih consignee adalah kemungkinan hasil penjualan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi ini bisa dipengaruhi berbagai hal, mulai dari tidak efektifnya promosi yang dilakukan penjual maupun produk yang dititipkan memang kurang menarik. Sehingga selain untuk meluaskan pasar, titip jual memungkinkan consignee melakukan survei pasar secara tidak langsung. 

Kekurangan yang terakhir adalah perputaran uang yang lambat. Hal ini karena keuntungan penjualan tidak bisa diterima secara utuh dan langsung. Ada komisi dari hasil penjualan yang harus dibayarkan ke consignee. Bukan itu saja, laris-tidaknya produk yang dititipkan ke consignee pun bergantung pada pihak penjual.

2. Kekurangan sistem konsinyasi bagi consignee

Selain bagi pemilik modal, sistem perjanjian kerjasama konsinyasi juga memberikan kerugian bagi consignee. Memang benar jika dalam hal ini consignee memiliki hak untuk menjual, tapi tidak memiliki hak milik. Dengan begitu, bisa dikatakan jika ia berperan sebagai penjual produk milik orang lain.

Keuntungan yang diperoleh pun dihitung berdasarkan jumlah produk yang terjual. Consignee akan mendapat komisi dan bonus jika penjualan memenuhi target, dan begitupun sebaliknya. Sehingga jika ternyata produk yang dititipkan tidak laku, maka berarti consignee hanya memberikan ruang untuk display produk tanpa keuntungan apa-apa. Inilah mengapa titip jual bisa dikatakan menguntungkan sekaligus tidak menguntungkan bagi consignee.

Nah, itulah tadi paparan mengenai pengertian titip jual, keunggulan dan kerugian sistem kerja sama penjualan produk ini. Memang benar jika sistem berniaga ini memberikan banyak keuntungan bagi kedua belah pihak, meski tetap saja ada konsekuensi yang harus ditanggung. Akan tetapi, konsekuensinya pun masih merupakan kewajaran. Sehingga tidak ada salahnya mencoba peruntungan dengan menjadi consignor maupun consignee ini.

Artikel terbaru: 6+ Cara Mendapatkan Dana Bantuan Pemerintah 2021

Apa perbedaan antara penjualan secara promosi dan sistem konsinyasi