Jelaskan keunggulan pada mesin bensin yang menggunakan sistem EFI

Otomotrip.comOtomotif Qita akan mengulas sedikit tentang sistem mesin mobil efi atau Engine Fuel Injection pada mobil bensin.

Berbeda dengan sistem karburator pada mobil, sistem Efi menggunakan injektor untuk mensuplai bahan bakar ke ruang bakar mesin. Pada sistem EFI terdapat ECM atau Engine control module yang mengatur banyaknya volume bahan bakar yang disemburkan ke ruang bakar dan mengatur sistem pengapian.

Tidak seperti sistem karbu, pada sistem EFI terkadang beberapa masalah tidak bisa diselesaikan tanpa bantuan alat yang berupa scan tool. Scan tool mobil EFI akan mempermudah analisa kerusakan, tetapi terkadang juga tidak langsung terfokus pada masalah yang sebenarnya, tetapi diperlukan kepiawaian seorang mekanik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Jelaskan keunggulan pada mesin bensin yang menggunakan sistem EFI
Scan Tool untuk diagnosa kerusakan mobil EFI

Tetapi juga tidak sedikit masalah mobil EFI bisa diselesaikan tanpa bantuan scan tool berdasarkan gejala yang ditimbulkan tetapi tentu saja untuk hal ini diperlukan pengalaman dalam menangani mobil EFI.

Jelaskan keunggulan pada mesin bensin yang menggunakan sistem EFI

Sekilas tentang Perbedaan Mobil EFI atau Injeksi Dengan Karburator Secara prinsip perbedaan antara mesin mobil dengan sistem EFI dan karburator adalah terletak pada cara atau metode pemasukan bahan bakar ke ruang bakar mesin.

Pada sistem karburator, bahan bakar masuk keruang mesin karena terdapat hisapan dari mesin, sedangkan pada mobil efi atau injeksi bahan bakar masuk ke mesin karena di semprotkan oleh injektor, bahan bakar di tekan oleh fuel pump dan saat penyemprotan serta volumenya di atur oleh ECU berdasarkan sensor-sensor.

Macam-macam,Jenis atau Tipe Mesin Mobil Injeksi
Sistem Efi atau mobil EFI bisa di temui terbagi menjadi dua tipe yaitu EFI tipe D dan EFI tipe L.

Mesin Mobil EFI Tipe D
Pada sistem injeksi tipe D, pengukuran tentang udara yang dihisap mesin menggunakan Vacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake Manipol, alat sensor nya di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure.

Besarnya tingkat kevacuuman yang terdapat pada intake manipol di informasikan ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya bbm yang di injeksikan melalui Injektor.

Contoh mobil yang menggunakan mesin EFI tipe D adalah Avanza, Terios, Rush, Timor DOHC Injeksi, Opel Blazer, chevrolet Aveo, Toyota Soluna 1,5GLI dan lain-lain.

Mesin Mobil EFI tipe L
Sedangkan pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk di ukur menggunakan air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang melewati Air flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memberikan banyaknya suplai BBM yang akan diinjeksikan melalui injektor.

Contoh mobil yang memakai sistem EFI tipe L adalah Toyota Vios, Toyota Yaris, Toyota Kijang Innova, Hyundai Elantra, Honda Jazz RS dan lain-lain.

Jelaskan keunggulan pada mesin bensin yang menggunakan sistem EFI

Perbedaan utama EFI tipe D dan EFI tipe L
Mobil EFI tipe D menggunakan MAP sensor yang terhubung dengan slang ke Intake Manipol setelah Throttle Valve dan Mobil EFI Tipe L menggunakan Air Flow Meter atau MAF (Mass Air Flow) yang di tempatkan sebelum throttle Valve.

Nama Komponen-komponen sistem EFI atau Injeksi dan Fungsinya
Berikut adalah nama-nama komponen pada mobil EFI beserta fungsinya secara umum terlepas dari tipe atau jenis mobil efi tersebut.

Fuel Pump atau Pompa Bensin, pompa bensin di gunakan untuk menghisap bbm dari tanki dan memompa pada tekanan tertentu untuk disalurkan ke delivery line sebelum diinjeksikan menunggu perintah ECU.

ECU atau Engine Control Unit  atau ECM – Engine Control Module berguna untuk mengolah data dari sensor untuk memberikan perintah pada aktuator untuk bekerja.

DLC atau Data Link Connector berguna untuk diagnosa kerja dari sistem.

Variable Resistor berfungsi untuk mengatur tingkat campuran bahan bakar dan udara pada mesin EFI dan harus menggunakan CO tester ketika melakukan penyetelan,

Speed sensor berfungsi untuk mendeteksi kecepatan kendaraan.

MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure sensor pada EFI tipe D berfungsi untuk mendeteksi tingkat kevacuuman pada intake manipol.

MAF atau Mass Air Flow pada EFI tipe L berfungsi untuk mendeteksi Volume Udara yang masuk menuju intake manipol.

TPS atau Throttle Position Sensor berfungsi untuk mendeteksi pembukaan katup gas (throttle valve) sesuai injakan pedal gas.

Idle Speed Control (ISC) berfungsi untuk mengatur putaran mesin ketika idle atau putaran mesin tanpa beban atau putaran mesin ketika pedal gas belum di injak. ISC  tidak lagi digunakan oleh mobil-mobil injeksi yang telah menggunakan ETCS-i

Injektor pada mobil Injeksi berfungsi untuk menginjeksikan sejumlah BBM berdasarkan perintah ECU yang disesuaikan dengan kondisi pengendaraan.

Dibandingkan dengan karburator, EFI memnpunyai keuntungan sebagai berikut:

  • Kemungkinan pembentukan campuran yang homogen setiap silinder 

Hal tersebut dikarenakan setiap silinder mempunyai satu injektor dan volume injeksi yang tepat dikontrol oleh ECU sesuai dengan putaran dan perubahan beban, hal ini memungkinkan distribusi bahan bakar kesetiap silinder menjadi homogen. Selanjutnya perbandingan bahan bakar dan udara dapat dikontrol dengan mudah oleh ECU dengan merubah waktu bekerjanya injektor. Untuk alasan ini campuran udara dan bahan bakar yang didistribusikan keseluruh silinder sama dan membentuk perbandingan bahan bakar dan udara yang optimal. Hal ini akan menguntungkan aspek emmision control dan kemampuan tenaga mesin.

  • Perbandingan udara bahan bakar yang akurat pada semua tingkat putaran mesin

Pada karburator satu buah nozzle tidak dapat mengontrol perbandingan udara dan bahan bakar secara tepat pada semua tingkat kecepatan sehingga pengaturannya dibagi yaitu slow system, kecepatan tinggi primer dan kecepatan tinggi sekunder.Campuran bahan bakar dan udara harus dibuat kaya selama perpindahan dari satu sistem ke sistem lainnya. Untuk alasan inilah jika campuran udara dan bahan bakar tidak dipertahankan pada campuran yang kaya, maka akan terjadi ketidaksetabilan (mesin tersendat) yang dapat terjadi selama perubahan, juga karena tidak samanya dalam distribusi campuran udara dan bahan bakar kesetiap silinder mesi, maka campuran dipertahankan pada campuran yang kaya. Dengan EFI pengiriman campuran bahan bakar dan udara berlangsung terus menerus secara tepat dan pengiriman tersebut tidak tergantung pada putaran dan beban mesin.

  • Respon yang baik sesuai perubahan sudut throttle

Dengan menggunakan karburator jarak bahan bakar yang diinjeksikan ke silinder agak jauh jaraknya dan karena perbedaan berat jenis yang besar antara bensin dengan udara sehingga bahan bakar yang masuk ke ruang bakar sedikit dalam hubungannya dengan jumlah udara yang masuk. Dengan menggunakan EFI setiap injektor dipasang dekat dengan silinder dan bahan bakar ditekan dengan tekanan 2 sampai 3 Kg/cm2 lebih tinggi dari tekanan intake manifold dan karena bahan bakar diinjeksikan melalui lubang yang kecil sehingga mudah membentuk kabut. Oleh karena itu volume bahan bakar yang diinjeksikan secara serentak berubah dengan perubahan volume udara masuk sesuai dengan membuka dan menutupnya throttle valve. Singkatnya respon yang baik sesuai dengan perubahan posisi pedal akselerasi.

  • Koreksi campuran udara dan bahan bakar

Kompresi pada temperatur rendah. Kemampuan menghidupkan mesin pada temperatur rendah lebih baik, dikarenakan adanya penambahan injeksi bahan bakar selama mesin distart, dan karena adanya adanya udara yang dialirkan melalui air valve yang memungkinkan kendaraan dapat segera dijalankan.

Penghentian bahan bakar. Selama deselerasi dari rpm tinggi sampai throtlle tertutup, volume udara yang masuk akan berkurang dan kevakuman diintake manifold menjadi besar. Pada karburator, bensin akan banyak terisap dan masuk kedalam silinder. Akibatnya campuran akan menjadi kaya sehingga tidak terjadi pembakaran sempurna sehingga terjadi penambahan HC dalam gas buang. sedangkan pada sistem EFI pada saat throttle valve mulai menutup bahan bakar yang diinjeksikan dihentikan sementara sampai batas rpm tertentu, sehingga kerapatan (density) HC pada gas buang akan menjadi kecil dan juga akan mengurangi pemakaian bahan bakar.

  • Efisiensi pemasukan campuran udara dan bahan bakar

Pada karburator aliran udara yang melalui venturi kecepatannya bertambah sehingga akan terbentuk kevakuman dibawah ventury. Hal ini akan menyebabkan campuran udara dan bahan bakar mengalir kedalam silinder ketika piston bergerak kebawah. Bagaimanapun juga ventury akan membatasi aliran udara dan ini akan merugikan mesin. Pada EFI karena selalu menggunakan bahan bakar yang bertekanan pada 2-3 Kg/cm2 akan diperoleh pengabutan yang baik sehingga tidak memerlukan ventury. Juga manifold dapat dibuat lebih besar sehingga inersia udara masuk dapat digunakan untuk memasukan campuran udara dan bahan bakar lebih banyak.