Jelaskan keadaan sosial budaya Brunei Darussalam

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers di Sekretariat ASEAN, Sabtu (24/4). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden/via Reuters

ASEAN adalah sebuah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara ini bersatu karena adanya persamaan letak geografis dan kemiripan budayanya.

ASEAN berdiri pada tahun 1967 dengan dasar Deklarasi Bangkok. Saat itu, tokoh-tokoh dari lima negara yang terlibat dalam diskusi menjadi pencetus sekaligus pendiri dari organisasi ini. Adapun lima negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Masyarakat yang menetap di negara-negara tersebut kemudian disebut masyarakat ASEAN. Melansir laman Kementerian Luar Negeri, mereka bersama-sama mengatasi berbagai tantangan di bidang kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat.

Masyarakat ASEAN memiliki kehidupan sosial budaya yang berbeda dan unik. Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat ASEAN

Berikut penjelasan kehidupan sosial budaya masyarakat ASEAN yang dikutip dari Buku Tema 1 Kelas 6 SD Kurikulul 2013:

Ilustrasi Masjid Foto: Shutter Stock

Brunei Darussalam memiliki desa terapung yang bernama Kampung Ayer. Pada tahun 1400 Kampung Ayer sempat menjadi pusat pemerintahan. Saat ini banyak penduduknya yang memiliki perahu pribadi dan disimpan di bawah rumah apung mereka.

Budaya Brunei banyak dipengaruhi oleh ajaran Islam dan mayoritas penduduknya adalah orang Melayu.

Sehingga dalam adatnya, orang Brunei tidak berjabat tangan dengan lawan jenis. Dan melepaskan sepatu adalah kebiasaan umum orang Brunei sebelum memasuki rumah orang lain.

Malaysia memiliki Patung Dewa Murungga yang berukuran 42.7 meter. Patung ini terletak di Batu Caves, gua yang merupakan salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murungga.

Malaysia memiliki kota yang bernama George Town, yaitu kota yang terdaftar dalam UNESCO World Heritage. Kota ini terletak di Pulau Penang.

George Town adalah kota yang memiliki ragam jenis budaya. Banyak gedung peninggalan masa Eropa dan bangunan bernuansa Melayu Tionghoa di dalamnya. Tiga suku utama di Malaysia adalah Melayu, Cina, dan India.

Musik tradisionalnya banyak dipengaruhi oleh budaya Cina, Islam, India, dan Indonesia. Makanan khasnya adalah nasi lemak.

Ilustrasi bendera Malaysia. Foto: Shutter Stock

Budaya Filipina merupakan hasil perpaduan antara budaya barat dan timur. Kehidupan budayanya dipengaruhi oleh budaya Melayu, Cina, dan Spanyol.

Bahasa Filipina adalah bahasa Nasional dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar untuk urusan perdagangan atau pergaulan. Ada delapan dialek utama yang digunakan oleh masyarakat Filipina, yaitu Tagalog, Cebuano, Ilocano, Hiligaynon atau Ilonggo, Bicol, Waray, Pampango, dan Pangasinense.

Jabat tangan adalah bentuk salam yang paling sering dijumpai di Filipina. Filipina memiliki tarian tradisional yang dinamakan Tarian Tinikling. Tarian ini menceritakan tentang burung Tinikling yang berjalan melompat menghindari perangkap bambu petani padi.

Banyak candi terbuat dari batu ditemukan di Kamboja. Dewa-dewa dari agama Hindu dan Buddha terukir pada tembok-temboknya.

Kamboja memiliki tari tradisional yang bernama Tari Apsara. Tarian ini lahir pada 2.000 tahun lalu dan reliefnya banyak ditemukan di bangunan-bangunan keagamaan di Kamboja.

Orang Kamboja disebut juga Orang Khmer. Mereka gemar mengenakan syal kotak-kotak yang disebut Krama. Pria dan wanita Khmer juga mengenakan bandul Buddha pada kalungnya.Tujuannya adalah untuk menjaga dari roh jahat dan membawa keberuntungan.

Ilustrasi Kamboja Foto: Shutter stock

Myanmar disebut sebagai negara seribu Pagoda. Ini karena sangat mudah menemukan kuil-kuil suci Buddha di sana.

Mayoritas penduduk Myanmar adalah keturunan Tibet dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Birma. Pakaian tradisional Myanmar yang disebut Longyi.

Bentuknya mirip sarung Indonesia, namun kain ini membelit bagian tubuh mereka mulai dari perut hingga betis. Longyi yang berbahan kain katun bukan saja dikenakan pria dewasa, namun juga anak-anak dan wanita.

Vietnam terkenal dengan baju khasnya yang disebut Ao Dai. Topi caping pun banyak ditemui di sana.

Orang Vietnam gemar duduk di dingklik, yaitu kursi yang sangat pendek. Kursi ini biasa dipakai saat mengobrol dan makan.

Mayoritas orang Vietnam memiliki nama keluarga Nguyen. Ini karena Dinasti Nguyen berkuasa mulai 1803-1945 dan merupakan dinasti terakhir di Vietnam.

Gajah-gajah yang ada di taman nasional Chiang Mai, Thailand Foto: Shutter Stock

Nama Laos berhubungan dengan penemunya, yaitu Ai Lao. Orang Laos terkenal akan kesabaran dan kesederhanaannya. Hal ini terkait dengan ajaran agama Buddha yang banyak dianut masyarakatnya.

Olahraga tradisional di Laos adalah Kataw, seperti olahraga bola voli, namun menggunakan kaki untuk menangkap dan memukul bola. Bolanya terbuat dari anyaman bambu.

Tahun baru Laos disebut Bun Pi Mai. Untuk memeriahkannya, semua penduduk Laos biasanya membersihkan rumah, mengenakan pakaian baru, dan mencuci patung-patung Buddha.

Makanan utama bangsa Laos adalah nasi atau beras ketan yang dimakan dengan tangan langsung. Orang Laos menyebut dirinya ”luk khao niaow”, yang artinya “anak turun nasi ketan”.