Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia

Profil Menteri

Tentang Kami

Struktur Organisasi

AKIP

Kinerja

Lembar Informasi

Perwakilan

Terorisme terjadi lagi setelah tahun lalu Indonesia dikejutkan dengan aksi pengeboman yang menggemparkan di Sarinah, Jakarta Pusat. Beberapa waktu yang lalu juga terjadi beberapa serangan terorisme di seluruh dunia, termasuk di Manchester, Inggris.

Dalam rentang empat hari terjadi dua serangan terorisme, yakni aksi bom bunuh diri di gerejaKatedral Makassar pada tanggal 28 Maret 2021 dan aksi penembakan di Mabes Polri padatanggal 31 Maret 2020. Dua peristiwa tersebut menunjukan bahwa terorisme hingga kini

masih menjadi ancaman serius dan nyata yang dihadapi oleh Indonesia.

Jakarta - Terorisme merupakan tindakan yang sangat mematikan dan tertutup, membawa banyak korban jiwa, termasuk orang yang tidak bersalah. Terorisme adalah sebuah mazhab atau aliran kepercayaan melalui pemaksaan kehendak, guna menyuarakan pesannya. Melakukan tindakan ilegal yang menjurus kearah kekerasan, kebrutalan bahkan pembunuhan. Aksi tersebut dimulai dengan sistem konvensional hingga modern.Adjie S,Msc dalam bukunya Terorisme menyebutkan bahwa di berbagai kasus, beberapa kelompok melakukan “undeclared warfare” kepada suatu negara secara tersembunyi. Di mana kawasan yang memiliki pengalaman konflik secara luas seperti Lebanon, Afghanistan dan El Salvador terbukti secara efektif menggunakan taktik  teror, bahkan dilakukan oleh dua kelompok yang saling berhadapan. Saat ini, teroris memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu membentuk kader yang dalam sekejab mempersiapkan diri atau kelompoknya menjadi mesin pembunuh yang potensial. Dapat menghancurkan gedung, sekaligus membunuh, menimbulkan rasa takut dan tidak aman. Di Indonesia aksi terorisme ini sangat berbahaya dan telah menyebar hingga pelosok Tanah Air. Aksi terorisme terbaru terjadi pada tanggal 31 Desember 2013. Di hari tersebut, Densus 88 menggerebek sebuah rumah kontrakan di Gang H Hasan, Jl. KH Dewantoto, RT/RW 04/07. Kelurahan Sawah, Ciputat, Tanggerang Selatan. Rumah tersebut disewa oleh Kelompok teroris Nurul Haq alias Dirman. Hasil pengembangan atas penggerebekan tersebut, tanggal 1 Januari 2014, Densus 88 kembali melakukan penggerebekan di Rempoa, Jalan Delima Setu RT 8 RW 2 Rempoa, Ciputat. Pada penggerebekan tersebut, 6 (enam) terduga terorisme tewas dalam baku tembak. Para teroris tersebut merupakan kelompok Abu Roban. Di lokasi tersebut, polisi menemukan enam bom rakitan, satu di antaranya telah meledak.Kepala Biro Penerangan masyarakat humas Polri Brigjen Pol Roy Rafli mengatakan bahwa ada kesamaan bentuk bom rakitan yang ditemukan dengan bom pipa rakitan yang di temukan di sebuah warteg di kawasan Tanggerang, saat Perayaan Natal 2013 lalu. Namun demikian, belum daat dipastikan apakah kedua bom tersebut berasal dari pelaku yang sama.Terkait hal tersebut, Pengamat Terorisme, Noor Huda Ismail mengatakan bahwa sejumlah pelaku teror masih akan muncul, baik dari Mujahidin Indonesia Barat (MIB) maupun Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Hal senada juga diungkapkan oleh pengamat terorisme Al Chaidar yang menghitung bahwa ada sekitar 200 orang berpotensi menjadi terorisme di Tanah Air yang masih belum terungkap. Sedangkan menurut Ansyaad Mbai, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bahwa ada sekitar 100 orang yang berpotensi menjadi teroris. Fakta tentang tindak terorisme dan pernyataan dari berbagai narasumber terhadap perkembangan terorisme di Indonesia tersebut menjelaskan bahwa Indonesia masuk kategori rawan aksi terorisme. Kefanatikan yang berlebihan terhadap suatu agama, doktrinisasi yang salah terhadap pesan-pesan yang ada di dalam aqidah agama serta rendahnya pendidikan menjadi fakor penting keterlibatan seseorang dalam berbagai aksi terorisme.Untuk itu, pemerintah melalui pihak terkait perlu membuat kebijakan strategis guna menanggulangi tindak terorisme tersebut. Sehingga masyarakat merasa tenang dan aman dalam melakukan akivitasnya sehari-hari. Tindakan tersebut dapat di lakukan dengan berbagai cara, antara lain seperti :

Pertama, penerapan strategi militer. Di sektor militer dilakukan operasi bawah tanah, dengan tekanan yang bertujuan menghancurkan kelompok teroris. Setiap orang yang merencanakan dan membantu operasi teroris harus mengerti bahwa dia akan diburu dan dihukum. Operasi mereka akan diganggu, keuangan akan dikeringkan, tempat persembunyian akan terus diserbu. Jika ini berhasil, tidak ada lagi yang jadi masalah di sektor militer.

Operasi akan lebih efektif apabila tim merupakan gabungan antara Densus 88/Antiteror dari kepolisian dan satuan-satuan antiteror TNI. Hambatan ketentuan UU dan SOP sebaiknya diatasi dengan pemikiran jangka panjang, karena ancaman teror jelas mengganggu pembangunan dan kredibilitas kondisi keamanan Indonesia di mata negara lain. Semua yang ditata oleh pemerintah akan bisa runtuh dalam sekejap mata dengan sebuah serangan teror. Inilah nilai terpenting yang harus kita sadari bersama.

Kedua, yaitu strategi politik. Sistem politik harus ditata ulang dalam kaitannya dengan bahaya teror. Pelibatan elite politik agar satu suara dalam penanganan masalah teroris sangat dibutuhkan, tidak seperti masa lalu. Dalam hal Bom Bali-I, masih terjadi perbedaan pendapat di antara elite politik.

Tokoh-tokoh parpol Islam sangat penting dilibatkan dalam penanganan kasus, agar tidak terjadi tekanan politis bagi pemberantasan teror, bukan ditujukan kepada umat Islam tetapi kepada kelompok radikal teror. Hal yang dibutuhkan adalah sebuah konsensus nasional yang luas. Aliansi politik menjadi masalah penting bagi keamanan nasional kita. Persaingan sudah berlalu dan selesai, kini waktunya bersatu padu menyelamatkan negara.

Ketiga, strategi budaya. Pemerintah bersama tokoh-tokoh agama wajib membantu dan menyadarkan generasi muda di tempat-tempat pendidikan agama. Dari beberapa kasus, mereka ini yang dibina dan dijadikan kader. Beberapa anggota kelompok bersedia dan sadar untuk mati lebih disebabkan karena mampu diyakinkan bahwa “surga” akan didapatnya, dan mereka sudah berada di jalan yang benar.

Menjadi tugas kita bersama untuk kembali menyadarkan pemuda-pemuda yang demikian bersemangat, agar kembali memahami pengertian baik dan buruk, pengertian haram dan halal serta pengertian jihad dan mati syahid. Di sisi inilah pemuda itu banyak digelincirkan. Umumnya serangan teror hanya ramai dibicarakan saat kejadian, dan biasanya setelah beberapa lama akan dilupakan. Perang dengan terorisme adalah perang yang sangat serius, kalau dahulu hanya alumnus Ngruki yang dibina, kini nampaknya pengkaderan sudah merambah keorganisasi lain. Yang lebih berbahaya, beberapa yang dikader adalah mereka yang tidak berafiliasi pada organisasi manapun. Strategi budaya harus terus dilakukan pemerintah, kita tidak rela rasanya apabila para pemuda Islam kita yang bersemangat dimanfaatkan dan dilibatkan dalam perang mereka.Melalui kebijakan strategis yang tepat guna dan tepat sasaran. Kiranya tindak terorisme di Tanah Air akan dengan mudah ditanggulangi. Masyarakat menaruh harapan penuh kepada pemerintah untuk dapat memberikan rasa tenang, aman dan nyaman dalam beraktivitas sehari-hari. Tidak pernah merasa khawatir keselamatannya terancam oleh aksi terorisme. Di samping itu, penanggulangan terorisme ini juga berkaitan erat dengan tingginya angka kepercayaan masyarakat dunia terhadap Indonesia yang berimplikasi terhadap iklim investasi secara global. Semoga Indonesia terbebas dari terorisme.

*) Arman Ndupa adalah alumnus pasca sarjana KSI, Universitas Indonesia. Peneliti senior di Kajian Kebangsaan Nusantara Bersatu

(nwk/nwk)

Saat ini, paham radikalisme (yang bisa berujung pada terorisme) menjadi ancaman bagi umat manusia. Para peneror biasanya tak segan mengambil nyawa orang lain. Bahkan dia juga siap mati apabila mendapatkan perlawanan dari kepolisian saat melakukan aksinya. Kenapa mereka bisa "segila" itu? Kenapa mereka bisa sepercaya itu bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah hal yang benar?

Jawabannya adalah karena bibit terorisme dan kekerasan telah tertanam di dalam otak mereka sejak kecil. Terorisme menjadi sebuah "kepercayaan" tersendiri. Bibit ini ditanamkan oleh oknum tertentu dengan gaya bahasa yang persuasif dengan kedok sebagai aksi jihad.

Agar aksi teror tidak semakin berkembang, pencegahan sangat perlu dilakukan. Berikut adalah 11 cara yang bisa dilakukan untuk mencegah pertumbuhan bibit terorisme pada generasi muda.

1. Perlunya menerapkan kurikulum anti-teror sejak dini.

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: rumahpengetahuan.web.id

Usai aksi teror bom yang terjadi di kawasan Sarinah, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI berencana segera menyusun kurikulum anti-teror di Indonesia. Pendidikan anti-teror akan dimasukkan dalam muatan lokal di seluruh jenjang pendidikan di Indonesia. Hal ini akan diterapkan bagi SD atau madrasah hingga perguruan tinggi. Upaya ini diharapkan bisa mengurangi aksi teror.

2. Adanya khotbah dan ceramah agama yang positif.

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: khunaharmuchtarhs.com

Hingga detik ini masih banyak anak bangsa yang terdoktrin untuk melakukan teror. Untuk mengatasinya, maka diperlukan ceramah positif. Ceramah ini menjelaskan kepada semua jamaah bahwa teror di agama manapun dilarang dan membunuh orang adalah dosa besar.

3. Mulailah sebarkan indahnya keberagaman pada lingkungan sekitar.

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: bpblogspot.com

Jika tak bisa dimulai dari hal yang besar, maka mulailah dari hal-hal yang kecil. Misalnya membuat atau membangun komunitas-komunitas kecil yang bertujuan untuk mengkampanyekan perdamaian dan indahnya keberagaman. 

4. Belajar mengenai perdamaian dan keberagaman.

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: static.com

Mempersenjatai diri dengan pengetahuan keagamaan yang baik adalah cara terbaik untuk membentengi diri dari tindakan terorisme. Penting sekali untuk memperdalam pengetahuan mengenai keberagaman dan perdamaian.

5. Menyaring segala informasi yang didapatkan. Jangan ditelan mentah-mentah!

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber gambar: youtube.com

Sebagai generasi muda yang sadar teknologi, tentunya masing-masing dari kita wajib untuk menyaring segala informasi yang kita dapatkan. Kenapa? Karena terorisme juga tidak ketinggalan dalam memanfaatkan media dan teknologi untuk menyebarkan paham kekerasan dan radikal kepada anak muda. Jadi kita harus pintar-pintar pula dalam menyaring informasi yang didapatkan.

6. Sosialisasikan bahaya dan dampak terorisme.

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: ilmusocial.com

Dampak aksi teror memang sangat luar biasa. Oleh karena itu kita jangan sampai lupa untuk aktif sosialisasikan tentang hal ini. Masyarakat harus tahu apa itu terorisme, bahaya dan dampaknya, pola mereka merekrut anggota, bentuk dan pola aksi mereka, dan masih banyak lagi.

7. Selalu aktif melapor jika ada aktivitas radikalisme dan terorisme di lingkungan sekitarmu.

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: viva.co.id

Kamu juga harus menjadi orang yang sadar lingkungan sekitar. Mulailah dengan berperan aktif dalam melaporkan gejala-gejala sekecil apapun yang mengarah pada radikalisme atau terorisme. Jika ada sesuatu yang mencurigakan laporkan saja kepada pihak yang berwajib.

8. Bekerja sama dengan pihak berwajib.

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: liputan6.com

Supaya langkah mendeteksi dan mencegah aksi terorisme bisa dilakukan dengan maksimal, maka perlu adanya jejaring antara Pemda, Polri, Sektor Bisnis, Media, LSM dan Masyarakat melalui Crisis Centre, seperti TMC, Call Centre, dan sebagainya.

9. Meningkatkan kewaspadaan sehari-hari terhadap radikalisme. Ingat, waspada bukan curiga!

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: yukkitakepo.blogspot.com

Jangan mau dibohongi begitu saja dengan kata-kata yang mengandung unsur radikalisme. Tingkatkanlah kewaspadaan dalam pergaulan sehari-hari agar tidak mudah terpengaruh dengan paham atau ajakan terorisme.

10. Pemerintah juga harus lebih tegas dalam mencegah dan menghukum tindakan terorisme.

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: cdn.com

Pemerintah juga harus melakukan langkah yang tegas dalam rangka menanggulangi aksi terorisme. Hal ini akan membuat para pelaku jera dan berpikir dua kali sebelum melancarkan aksinya.

11. Bersama-sama membangun kesan bahwa kota kita aman dari terorisme.

Jelaskan beberapa strategi agar tidak terjadi lagi teror bom di Indonesia
Sumber Gambar: kompas.com

Dan yang paling penting adalah memberikan sugesti positif yang bisa dirasakan oleh banyak masyarakat. Misalnya memberikan image atau kepercayaan kepada masyarakat bahwa kota kita aman, nyaman dan bersahabat. 

Kedamaian dunia tidak hanya tergantung dari pemerintah atau pejabat negara, tapi juga tergantung dari masing-masing individu masyarakat. Nah, untuk mengurangi aksi terorisme dan radikalisme semakin merajalela, gak ada salahnya untuk menerapkan 11 hal ini sekarang juga.