Jelaskan apa yang perlu diperhatikan untuk memeriksa bahwasanya kondisi baterai dikatakan baik

Jakarta, CNN Indonesia --

Baterai atau aki merupakan sumber energi utama untuk perangkat kelistrikan mobil yang perlu diperhatikan detail. Dalam kondisi sehat tegangan aki normal mobil saat full atau penuh harus sesuai rekomendasi, jika sudah melemah berarti indikasi harus diganti.

Mengukur tegangan aki dilakukan dengan dua cara, yakni saat mesin mati dan hidup. Pengukuran saat mesin mati untuk mengetahui apakah aki sudah lemah dan perlu diganti atau tidak sedangkan pengukuran saat mesin hidup buat mengetahui kemampuan sistem pengisian bisa bekerja normal atau tidak.

Tegangan Aki Normal Mobil saat Full

Pemilik mobil penting mengetahui tegangan aki normal saat full agar memahami kondisinya dan bisa melakukan langkah antisipasi. Aki tiba-tiba mati karena ternyata sudah soak tanpa diprediksi bisa jadi momen menyebalkan sebab mesin mobil kemungkinan jadi tidak bisa dinyalakan, ataupun setelah dinyalakan dengan didorong -khusus mobil manual-, perangkat seperti AC, audio, lampu-lampu, dan alarm tidak bekerja optimal.


Melansir dari Faulkner, besaran voltase atau tegangan aki normal mobil dalam keadaan mesin mati adalah 12.6 V hingga lebih sedikit. Sementara saat mesin menyala voltase aki harus berada di antara 13.7 V hingga 14.7 V.

Saat voltase aki di bawah 12 V, maka mobil kemungkinan akan sulit di-starter dan fungsi perangkat elektronik mobil jadi menurun karena kekurangan pasokan listrik akibat aki mulai soak.

Cara mengukur tegangan aki mobil

Jelaskan apa yang perlu diperhatikan untuk memeriksa bahwasanya kondisi baterai dikatakan baik
Foto: iStockphoto/djedzura
Cara menguji aki mobil dengan menggunakan alat voltmeter atau multimeter.

Mengukur tegangan aki mesti menggunakan alat seperti voltmeter atau multitester/multimeter. Saat menggunakannya disarankan mengenakan sepasang sarung tangan dan kacamata untuk melindungi diri sendiri. Jika sudah siap dan yakin, maka ikutilah langkah-langkah berikut ini:

  • Matikan mobil beserta segala fitur elektronik di dalamnya
  • Buka kap mobil dan cari posisi aki. Kemudian, cari terminal positif (+) dan lepaskan pelindung pada terminal positif
  • Hubungkan kabel positif multimeter (warna merah) ke terminal positif aki mobil
  • Hubungkan kabel negatif multimeter (warna hitam) ke terminal negatif aki mobil.
  • Jika aki mobil berfungsi, tegangan pada meteran multimeter harus terbaca antara 12.6 V sampai 12.8 v
  • Jika tegangan aki kurang dari 12 V, berarti aki mobil perlu diisi atau disetrum

Tips agar aki mobil awet

Melansir dari Nation Wide, berikut ini adalah beberapa cara perawatan aki yang membuat kelistrikan aki mobil bertahan cukup lama dan aman.

1. Batasi perjalanan singkat

Lebih baik pergunakanlah mobil untuk perjalanan jarak jauh, alih-alih perjalanan singkat dan dibawa dengan kecepatan yang sangat pelan. Menggunakan mobil untuk perjalanan dekat yang dilakukan secara rutin dapat menurunkan performa aki dalam mobil.

2. Pastikan posisi aki terpasang kencang

Pastikan letak aki di dalam mobil terikat dengan sempurna, sebab kelonggaran dapat menciptakan hubungan arus pendek atau korsleting.

Upaya ini juga perlu dilakukan, terutama jika sering berkendara di jalan bergelombang, maka selalu pastikan terminal aki terpasang dengan benar dan presisi di bracket pemasangan.

3. Matikan semua lampu saat keluar dari mobil

Hal sederhana dan mudah ini perlu menjadi kebiasaan yang harus dilakukan bagi pemilik mobil. Selalu pastikan untuk mematikan lampu saat turun dari mobil, meski sebentar atau lama.

Perangkat seperti lampu mobil bisa menyala tanpa mesin hidup, cara kerja ini untuk meningkatkan fungsionalitas namun mesti dipahami dapat menghabiskan energi aki apabila terlalu lama atau lupa dimatikan.

4. Bersihkan terminal aki

Pemilik kendaraan perlu memastikan terkait tingkat kebersihan pada tubuh aki, salah satu kuncinya yakni di terminal aki. Hal yang perlu diperhatikan yakni tidak berkarat, tidak berjamur, hingga tidak mengalami kelonggaran.

Karat dan jamur dapat diatasi dengan menyikat dan mengelap bagian kotor menggunakan sikat dan lap kain. Sementara jika longgar hanya perlu dikencangkan.

Terminal aki bisa terpapar debu dan kotoran, keduanya mampu menghambat hantaran listrik dari aki ke komponen kendaraan.

5. Rawat mobil dengan 'sayang'

Mobil bakal terawat dengan kasih sayang. Rasa sayang itu bisa ditunjukkan dengan membawa mobil rutin ke bengkel untuk pemeriksaan, misalnya mengikuti jadwal servis berkala sesuai rekomendasi yang biasanya termasuk pengecekan aki.

Nah, beberapa ulasan pengetahuan terkait tegangan aki normal mobil saat full tersebut dapat dijadikan patokan merawat mobil.

(khr/fef)

[Gambas:Video CNN]

JAKARTA - Aki atau dikenal juga dengan baterai pada sepeda motor harus rutin dirawat. Walaupun posisinya tersembunyi di bawah jok dan di dekat mesin, namun perannya tidak bisa diabaikan. Tanpa aki, sepeda motor tidak bisa di-starter elektrik atau komponen kelistrikan lainnya tidak akan bekerja maksimal.

Aki harus dirawat secara berkala agar dayanya tidak menurun, apalagi aki basah. Marsudi, dalam bukunya 'Teknisi Otodidak Sepeda Motor' mengungkap cara memeriksa dan merawat aki motor. Berikut ulasannya:

1. Periksa tinggi elektrolit. Elektrolit harus berada pada ketinggian yang tepat, yaitu 10-15 milimeter atau antara upper dan lower. Apabila tingginya kurang dari tanda itu, tambahkan air aki secukupnya. Jangan menggunakan accu zuur atau air biasa (air hujan, air ledeng, dan air sumur).

2. Periksa tegangan aki dengan volt meter atau cell tester dan periksa berat jenis elektrolit aki dengan hydrometer. Pada aki yang terisi penuh, perbedaan tegangan antara kutub-kutub setiap sel adalah 2,2 volt, berat jenis elektrolit 1,26-1,28 pada suhu 20 derajat Cecius.

3. Apabila aki digunakan terus-menerus dan banyak mengeluarkan arus listrik maka perbedaan tegangan antara kutub-kutub tiap sel akan semakin berkurang. Berat jenis larutan elektrolit juga berkurang. Bila tegangan antara kutub-kutub aki setiap sel turun sampai 1,75 volt maka berat jenis elektrolit akan turun sampai 1,12. Kondisi aki tersebut disebut kosong sehingga harus distrum dengan baterai charger.

Marsudi mencontohkan sepeda motor menggunakan aki 12 volt 0,25 AH maka harus distrum selama 10 jam hingga berat jenis elektrolitnya menjadi 1,26-1,28 pada suhu 20 derajat Celcius. Bila selnya rusak maka aki tidak dapat menyimpan arus listrik. Meski di-charger lama, tegangan aki akan tetap rendah. Bila demikian aki tersebut harus diganti dengan yang baru.

(ton)

Teknisimobil.com – Mobil modern bahkan tidak termasuk mobil listrik sangat membutuhkan keberadaan baterai. Baterai mobil adalah sumber energi utama dan pertama untuk sebuah mobil dapat beroperasi. Motor starter adalah salah satu sistem kelistrikan otomotif utama yang pertama kali membutuhkan daya ‘besar’ baterai. Meski kemudian ditopang oleh sistem pengisian untuk keperluan kelistrikan yang lain, tetapi baterai mobil yang tidak sehat adalah sumber masalah yang benar-benar seringkali terabaikan oleh kebanyakan pemilik mobil. Begitu pentingnya sebuah baterai, maka kami berpikir untuk menulis langkah memeriksa baterai basah pada mobil sebagai bentuk sederhana dalam membantu mengenal kendaraan kesayangan Anda.

Jangan melepas kabel aki saat mesin hidup, bahaya banget.

Baterai digunakan secara terus menerus dan perawatan baterai pun tidak dapat dihindari jika ingin baterai tersebut tahan lama. Sementara itu, baterai akan terus mengalami penurunan performa selama pemakaian tersebut dan akhirnya akan rusak.

Langkah Memeriksa Baterai Basah

Terdapat beberapa langkah dalam memeriksa baterai mobil, terutama baterai basah. Penggunaan elektrolit yang juga menjadi perawatan baterai banyak diperuntukkan untuk jenis baterai basah. Berikut adalah langkah pemeriksaan baterai tipe basah.

Pertama – Kondisi Fisik Kotak Baterai

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa fisik kotak baterai. Pemeriksaan dilakukan secara visual. Kotak baterai adalah bagian paling luar dari baterai dan langsung dapat diperiksa dengan mata telanjang sekalipun.

Jelaskan apa yang perlu diperhatikan untuk memeriksa bahwasanya kondisi baterai dikatakan baik

Kotak baterai seringkali menyiratkan kondisi baterai. Baterai dalam kondisi bagus akan meiliki kotak yang rata dan lurus, tidak menggelembung, tidak mengalami keretakan, dan apalagi kebocoran cairan elektrolit yang tampak pada kotak baterai. Jika Anda menemui baterai dalam kondisi baterai yang tidak sesuai dengan kondisi tersebut sebagai contoh menggelembung maka hal yang perlu dilakukan adalah melakukan penggantian baterai mobil.

Kedua – Kondisi Terminal Baterai

Langkah kedua dalam memeriksa baterai mobil adalah memeriksa kondisi terminal baterai. Pada langkah ini pemeriksaan juga dilakukan secara visual. Pemeriksaan dilakukan untuk kerusakan terminal atau pun kotoran yang terdapat pada kedua terminal. Kotoran pada terminal baterai terutama akibat adanya karbon yang menempel karena adanya proses oksidasi. Kotoran lain seperti debu yang bertumpuk juga merupakan bagian yang harus diperhatikan. Baik karbon maupun debu yang menempel pada terminal, keduanya dapat meningkatkan daya hambat arus yang mengalir ke kabel utama.

Jelaskan apa yang perlu diperhatikan untuk memeriksa bahwasanya kondisi baterai dikatakan baik

Kotoran debu dapat dibersihkan menggunakan lap kain. Sementara itu, kotoran akibat oksidasi dapat dengan mudah diatasi dengan menyiramkan air panas pada terminal dan juga dibersihkan menggunakan lap kain sampai bersih. Kerusakan terminal bateri yang parah (cacat) juga akan mengakibatkan terpasangnya terminal (+) maupun (-) tidak kencang. Ini dapat mengakibatkan masalah pada sistem kelistrikan otomotif secara keseluruhan. Jika memang kerusakan terminal cukup parah maka jalan satu-satunya adalah mengganti baterai.

Ketiga – Jumlah Elektrolit

Pemeriksaan selanjutnya dilakukan dengan memeriksa jumlah cairan elektrolit baterai. Jumlah cairan elektrolit baterai dapat diketahui dengan melihat tinggi cairan yang ada di samping kotak baterai. Biasanya ditandai dengan “batas atas” dan “batas bawah”. Jumlah cairan elektrolit tidak boleh melewati kedua batas tersebut. Dalam arti kata bahwa cairan tidak boleh di bawah batas bawah dan cairan pun tidak boleh di atas batas atas. Atau secara sederhana cairan elektrolit hanya boleh berada di antara kedua batas ini saja.

Jika cairan elektrolit di atas batas atas, maka harus dikurangi. Sementara itu, jika cairan elektrolit berada di bawah batas bawah maka harus ditambah dengan air suling.

Keempat – Tutup Baterai dan Ventilasi

Pemeriksanaan selanjutnya adalah untuk memeriksa tutup baterai mobil dan melihat saluran ventilasi. Pemeriksaan pun dilakukan secara visual dari kerusakan fisik keduanya. Tutup baterai dan lubang ventilasi memiliki peran untuk menjadi tempat penutup sekaligus saluran gas hasil reaski kimia saat terjadinya proses pengisian baterai dan pengosongan baterai.

Masalah akan terjadi jika lubang ventilasi pada baterai tidak terbuka. Gas hasil reaksi kimia tidak dapat keluar dari kotak baterai. Akibatnya adalah kotak baterai akan menjadi menggembung akibat menahan tekanan yang diberikan oleh gas tersebut. Oleh sebab itu pastikan lubang ventilasi yang ada di setiap tutup baterai tidak tersumbang. Selain itu, tutup baterai harus juga terpasang dengan kencang. Cairan elektrolit baterai akan tumpah jika tutup baterai tidak kencang. Tumpahnya cairan elektrolit akan mengakibatkan kerusakan pada cat di sekitar baterai dan tentu akan membuat korosi pada bodi lebih cepat.

Kelima – Tegangan Baterai

Pemeriksaan selanjutnya adalah memeriksa tegangan baterai mobil. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat ukur yakni AVO-meter.

Cara mengukur tegangan baterai cukup mudah. 1) Seting AVO-meter ke skala 0 dengan posisi selektor pada DC Volt di atas 12 volt. 2) Pasang probe merah (+) ke terminal (+) baterai dan probe (-) ke terminal (-) baterai. 3) Baca hasil pengukuran. Hasil pengukuran harusnya di atas 12 volt. Jika berada di bawah nilai tersebut maka baterai mobil perlu di-charger. Kemungkinan lain jika di bawah nilai tersebut adalah baterai mobil rusak dan harus diganti.

Keenam – Berat Jenis Cairan Elektrolit

Pemeriksaan terakhir yang perlu dilakukan adalah memeriksa berat jenis cairan elektrolit baterai. Pemeriksaan berat jenis ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yakni hydrometer. Silahkan baca: Cara mengukur berat jenis air aki.

Nilai berat jenis cairan elektrolit baterai diperiksa untuk setiap sel baterai. Jika nilai pengukuran berat jenis berkisar antara 1,25 hingga 1,27 maka cairan elektrolit dalam kondisi baik.