Mengetahui proses pembentukan urine tergolong sangat penting bagi Anda. Sebab, Anda jadi mengetahui apa saja organ tubuh yang bekerja dan kandungan zat sisa metabolisme yang dibuang dari tubuh Show Ditinjau olehdr. Reni Utari Glomerulus memainkan peran penting saat proses pembentukan urine terjadi.Proses pembentukan urine memiliki peran penting dalam tubuh Anda. Pada setiap aliran darah, mengandung zat-zat sisa metabolisme yang bisa merugikan tubuh.Untung saja, ada ginjal serta organ sistem perkemihan lainyya dalam tubuh yang bisa membuangnya dalam bentuk urine. Sebenarnya, bagaimana proses pembentukan urine atau berkemih dalam tubuh manusia? Proses pembentukan urine dalam tubuhGambar proses pembentukan urine Mengutip dari University of Rochester Medical Center, ginjal dan sistem kemih membantu tubuh membuang limbah cair yang disebut urea. Nantinya, urea akan dibawa melalui darah ke organ ginjal. Di sinilah urea akan keluar bersama air dan zat sisa lainnya dalam bentuk urine.Ada tiga urutan dari proses pembentukan urine atau berkemih di dalam ginjal, yaitu filtrasi glomerulus, reabsorpsi, dan sekresi.Beberapa proses ini memastikan hanya limbah atau zat sisa serta kelebihan air saja yang dikeluarkan tubuh lewat urine. Ada beberapa tahapan sampai akhirnya timbul rasa ingin buang air kecil, seperti:Proses pembentukan urine dimulai dari glomerulus, yang menyaring air dan zat-zat lain dari aliran darah. Organ ginjal manusia mengandung satu juta struktur kecil bernama nefron.Setiap nefron memiliki glomerulus, tempat proses penyaringan darah. Glomerulus adalah jaringan kapiler yang dikelilingi struktur seperti cangkir, yaitu kapsul glomerulus (kapsul Bowman).Saat darah mengalir melalui glomerulus, tekanan darah mendorong air dan zat-zat terlarut dari kapiler ke dalam kapsul, melalui membran filtrasi. Akhirnya, filtrasi glomerulus ini lah yang memulai proses pembentukan urine.Membran filtrasi menyimpan sel darah merah dan protein besar dalam aliran darah. Tekanan darah terus mendorong cairan dari kapiler ke kapsul glomerulus, melalui membran filtrasi.Kemudian, membran filtrasi memberikan “izin” kepada air dan zat terlarut untuk terus melaju. Ini sekaligus menahan sel darah dan protein besar, untuk tetap berada di dalam aliran darah.Setelah tahap proses pembentukan urine ini selesai, filtrat (cairan yang telah melewati membran filtrasi) akan mengalir ke kapsul glomerulus dan meluncur ke nefron.Glomerulus kembali menyaring air dan zat terlarut, agar keluar dari aliran darah. Perlu diketahui, filtrat yang berhasil melewati membran filtrasi, masih mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.Ketika keluar dari glomerulus, filtrat akan mengalir ke saluran nefron, yaitu tubulus ginjal. Saat bergerak, zat-zat penting beserta air akan kembali diserap melalui dinding tabung kapiler yang berdekatan. Penyerapan ini terjadi di dalam lengkung Henle.Nutrisi dan zat yang kembali diserap ini disebut sebagai proses reabsorpsi. Reabsorpsi pada proses pembentukan urine berlangsung di bagian tubulus kontortus. Nantinya, akan menghasilkan urine sekunder.Filtrat yang sudah diserap dalam glomerulus akan mengalir lewat tubulus ginjal. Tahapan ini memungkinkan penyerapan kembali nutrisi dan air ke dalam kapiler.Pada saat yang bersamaan, ion limbah dan hidrogen akan pindah ke tubulus ginjal. Proses inilah yang disebut sitem sekresi. Ion yang keluar akan bergabung dengan sisa filtrat dan menjadi urine.Akhirnya, urine mengalir dari tubulus nefron ke saluran pengumpul. Kemudian, keluar dari ginjal melalui pelvis ginjal ke ureter dan terakhir, menuju kandung kemih.Baca JugaApakah Hand Sanitizer Buatan Sendiri Aman untuk Kulit?Kandungan Gizi Ikan Laut dan Manfaatnya bagi KesehatanManfaat Jus Tomat, Bantu Diet hingga Jaga Kecantikan KulitKandungan dari proses pembentukan urineNefron ginjal memproses darah dan memproduksi urine melalui proses penyaringan, reabsorpsi dan sekresi. Bagi Anda yang belum tahu, urine terdiri dari 95% air dan 5% limbah.Berikut adalah macam-macam kandungan yang ada di dalam urine Anda, seperti:
Baca JugaIni Cara Berbicara yang Baik untuk Hasilkan Komunikasi EfektifBisa Mengatasi Berbagai Infeksi, Apa Itu Antibiotik Cipro?Normalkah Kencing Bercabang pada Pria? Cari Tahu Penyebabnya di SiniBerapa lama kandung kemih dapat menahan urine?Dokter merekomendasikan agar mengosongkan kandung kemih secara teratur. Yaitu, sekitar tiga kali dalam rentang waktu tiga jam.Akan tetapi, ada kalanya Anda perlu menahan urine lebih lama. Kandung kemih yang sehat dapat menampung sekitar dua cangkir urine sebelum penuh.Faktanya, dalam proses pembentukan urine, membutuhkan waktu sekitar 9 – 10 jam untuk menghasilkan dua cangkir urine dalam kandung kemih Anda.Namun, hindari menunda buang air kecil terlalu sering agar tidak memicu penyakit kandung kemih.Baca Juga8 Manfaat Camping untuk Kesehatan Fisik dan MentalKembung Hingga Depresi , Kenali 12 Gejala Intoleransi Gluten8 Manfaat Jus Strawberry yang Baik untuk KesehatanBahaya menahan buang air kecilJika sistem kemih Anda sehat, menahan buang air kecil pada umumnya tidak berbahaya. Namun, orang dewasa yang menahan lebih dari 2 cangkir urine, pasti mengalami rasa tidak nyaman.Menahan buang air kecil terlalu lama bisa meningkatkan risiko infeksi serta penyakit ginjal. Beberapa masalah di bawah ini juga bisa muncul.
Visible Body. https://www.visiblebody.com/learn/urinary/urine-creation Ada banyak mitos atau tradisi yang dilakukan ketika menolong seseorang yang mengalami kejang. Padahal, belum tentu semuanya benar. Membekali diri dengan pengetahuan tentang cara mengatasi kejang sangat penting, seperti jangan memasukkan apapun ke dalam mulut pasien. 30 Jul 2020|Azelia Trifiana Daging vegetarian yang dimaksud adalah produk nabati yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa menjadi pengganti daging namun tetap dengan sensasi rasa yang sama. Kandungan proteinnya pun tak kalah dengan daging hewani. Apa saja? 06 Agu 2020|Azelia Trifiana Fungsi tulang leher tidak hanya sekadar penopang kepala saja. Fungsi tulang leher juga berperan dalam pergerakan kepala serta menjadi pelindung saraf Dijawab Oleh dr. Vina Liliana Dijawab Oleh dr. Sylvia V Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama |