Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Martin Luther
Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Luther pada tahun 1533 oleh Lucas Cranach yang Tua
Kelahiran10 November 1483
Eisleben, Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
Meninggal18 Februari 1546
Eisleben, Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
PekerjaanBiarawan, pendeta, teolog
KaryaSembilan Puluh Lima Tesis, Katekisma Luhur Luther,
Katekisma Kecil Luther, Kebebasan Seorang Kristen
PasanganKatharina von Bora
AnakHans (Johannes), Elisabeth, Magdalena, Martin, Paul, Margarethe
DipengaruhiRasul Paulus, Augustinus dari Hippo
MempengaruhiPhilipp Melanchthon, Lutheranisme, John Calvin, Karl Barth
Tanda tangan
Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Martin Luther (kelahiran di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 10 November 1483 – meninggal di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 18 Februari 1546 pada umur 62 tahun) adalah seorang pastur Jerman dan pakar teologi Kristen dan pendiri Gereja Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Dia adalah tokoh terkemuka untuk Reformasi. Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun juga memengaruhi doktrin, dan norma budaya Lutheran serta tradisi Protestan. Seruan Luther untuk Gereja supaya kembali untuk ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam agama Kristen. Gerakan pembaruannya menyebabkan perubahan radikal juga di sekitar yang terkait Gereja Katolik Roma dalam bentuk Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan menambahkan sebanyak prinsip dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani yang diciptakannya mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen. Pernikahannya pada 13 Juni 1525 dengan Katharina von Bora menimbulkan gerakan pernikahan pendeta di kalangan jumlah tradisi Kristen.

Show

Masa kecil Luther

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

"Rumah Luther", asrama tempat tinggal Luther dari usia 14-17 tahun ketika belajar di sekolah swasta di Eisenach.

Martin Luther (10 November 1483 - 18 Februari 1546) anak dari seorang penambang bernama Hans Luder dan ibunya, Margarethe.[1] Karena sukses dijadikan bertambah sempurna dari kalangan buruh tani, ayahnya bertekad bahwa anaknya harus dijadikan pegawai negeri dan memberikan kehormatan untuk keluarganya. Dengan keinginan itulah Hans mengirimkan Martin yang sedang kecil untuk belajar di Mansfeld, Magdeburg dan Eisenach.

Pada usia 17 tahun, di tahun 1501, Luther masuk ke Universitas Erfurt. Mahasiswa yang muda ini mendapatkan gelar sarjananya pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505. Mengikuti keinginan ayahnya, Luther mendaftarkan diri di sekolah hukum di universitas itu.

Semuanya itu berubah ketika pada sebuah hari di musim panas tahun 1505, ketika terjadi serangan badai. Petir menyambar di tidak jauhnya ketika dia sedang berlanjut pulang dari sekolah. Dalam ketakutan, dia berseru, "Tolonglah, Santa Anna! Diri sendiri akan dijadikan biarawan!". Karena nyawanya selamat, Luther meninggalkan sekolah hukumnya dan masuk ke biara Augustinian di Erfurt. Mampu dibayangkan betapa marah ayahnya untuk Martin, karena ayahnya menginginkan dia menyelesaikan studi hukumnya.

Pergumulan Luther untuk mendapatkan kedamaian bersama Allah

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Lukisan Martin Luther di ketika dijadikan Pendeta Agustinian.

Biarawan muda Martin Luther sepenuhnya mengabdikan dirinya pada kehidupan biara, berupaya memperagakan segala tingkah laku sama berat untuk menyenangkan Allah dan melayani orang lain menempuh doa-doa untuk jiwa-jiwa mereka. Dia mengabdikan diri dengan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, memperagakan ziarah, dan berbelit-belit memperagakan pengakuan dosa. Makin dia berupaya untuk Allah kelihatannya dia makin sadar akan keberadaannya yang penuh dengan dosa.

Johann von Staupitz, atasan Luther, menyimpulkan bahwa orang muda ini membutuhkan bertambah jumlah pekerjaan untuk mengalihkannya dari rasa kuatirnya yang banyak sekali. Dia memerintahkan biarawan itu untuk mengembangkan kariernya sebagai akademisi. Pada 1507 Luther ditahbiskan dijadikan imam. Pada 1508 dia mulai mengajar teologi di Universitas Wittenberg. Luther mendapatkan gelar sarjananya dalam Studi Alkitab pada 9 Maret 1508, dan gelar sarjananya dalam Sentences karya Petrus Lombardus (buku segala sesuatu yang diajarkan teologi yang terutama pada Zaman Pertengahan), pada 1509. Pada 9 Oktober 1512, Martin Luther menerima gelar Doktor Teologinya dan pada 21 Oktober 1521, dia "diterima dijadikan anggota senat dosen teologi" dan diangkatkan dijadikan Doktor dalam Kitab Suci.

Teologi Luther tentang anugerah

Disiplin yang sangat sempit untuk mendapatkan gelar-gelar akademik dan mempersiapkan kuliah-kuliah, mendorong Martin Luther untuk mempelajari Kitab Suci secara mendalam. Karena terpengaruh oleh seruan Humanisme ad fontes ("kembali ke sumbernya"), Luther menenggelamkan dirinya dalam mempelajari Alkitab dan Gereja perdana. Dengan segera istilah-istilah seperti penyesalan dan pembenaran mendapatkan makna yang baru untuk Luther. Dia dijadikan yakin bahwa Gereja telah keliru dalam beberapa kebenaran sentral dari Kekristenan yang diajarkan dalam Kitab Suci -- yang terpenting di selangnya adalah doktrin tentang pembenaran oleh iman semata. Luther mulai mengajarkan bahwa keselamatan sepenuhnya adalah pemberian dari anugerah Allah menempuh Kristus yang diterima oleh iman.

Belakangan, Luther merumuskan dan memperkenalkan kembali prinsip tentang pembedaan yang semestinya selang Hukum Taurat dan Injil yang mendasari teologinya tentang anugerah. Secara semuanya, Luther percaya bahwa prinsip penafsiran ini adalah titik awal yang penting dalam mempelajari Kitab Suci. Luther melihat kegagalan untuk membedakan Hukum Taurat dan Injil yang semestinya sebagai sumber penghalam Injil Yesus di Gereja pada masanya, yang pada gilirannya menyebabkan munculnya beragam kelupaan teologis yang dasariah.

Pertikaian indulgensia

Selain tugas-tugasnya sebagai seorang profesor, Martin Luther melayani sebagai pengkhotbah dan penerima pengakuan dosa di Gereja Kastil, "fondasi" dari Frederick yang Bijak, Pemilih dari Saxony. Gereja ini dinamai "Semua orang Suci" karena di sinilah disimpan koleksi relikui sucinya. Gereja ini berfungsi sebagai biara Augustinian dan universitas. Dalam memperagakan tugas-tugas inilah pastor muda itu diperhadapkan dengan beragam dampak yang timbul ketika orang biasa harus mendapatkan indulgensia.

Indulgensia adalah penghapusan (sepenuhnya atau sebagian) dari penghukuman sementara yang sedang berada untuk dosa-dosa sesudah kelupaan seseorang dibubarkan menempuh absolusi (pernyataan oleh imam bahwa dosa seseorang telah dihapuskan). Ketika itu terjadi penyalahgunaan indulgensia oleh oknum-oknum Gereja, adalah sebuah indulgensia bisa dibeli seorang umat untuk dirinya sendiri ataupun untuk salah seorang sanak keluarga yang sedang berada di api penyucian. Johann Tetzel, seorang imam Dominikan, ditugasi berkeliling di semua wilayah keuskupan Uskup Luhur Albert dari Mainz untuk memasarkan dan menjual indulgensia untuk merenovasi Basilika St. Petrus di Roma. Tetzel sangat sukses dalam hal ini. Dia menganjurkan: "Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yang sedang menanti di api penyucian pun akan terlepas" [2].

Luther mengasumsikan penjualan indulgensia ini sebagai penyelewengan yang bisa menyesatkan umat sehingga mereka hanya mengandalkan indulgensia itu saja dan mengabaikan pengakuan dosa dan pertobatan sejati. Luther menyampaikan tiga khotbah menentang indulgensia ini pada 1516 dan 1517. Pada 31 Oktober 1517, menurut laporan tradisional, 95 dalil Luther dipakukan pada pintu Gereja Kastil sebagai undangan membuka untuk memperdebatkannya[3]. Luther sebetulnya tidak meletakkan ke-95 dalil itu di pintu Gereja Wittenberg yang sebagaimana dibicarakan legenda, tetapi menerbitkan salinannya.

Dalil-dalilnya ini mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja dan dianggap sebagai kelainan. Luther mengeluarkan bantahan teologis tentang apa yang bisa dihasilkan oleh indulgensia itu. Luther tidak menantang wewenang paus untuk mengeluarkan indulgensia dalam dalil-dalilnya itu. Ke-95 dalil Luther segera diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, disalin dan dicetak secara lapang. Dalam waktu dua ahad, dalil-dalilnya telah menyebar ke semua Jerman, dan dalam waktu dua bulan ke semua Eropa. Ini adalah salah satu peristiwa pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secara mendalam oleh mesin cetak, yang membuat distribusi dokumen bertambah mudah dan bertambah luas.

Jawaban Paus

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Bila cetakan kayu ini dibalikkan, kita bisa melihat bagaimana pandangan lawan-lawan Luther terhadapnya.

Sesudah meremehkan Luther sebagai "seorang Jerman mabuk yang menulis dalil-dalil itu" yang "bila dia kembali sadar, dia akan berubah pikiran," Paus Leo X memerintahkan Sylvester Mazzolini, seorang profesor teologi Dominikan, yang juga dinamai Prierias (atau Prieras), sesuai dengan nama tempat kelahirannya Priero, pada 1518, untuk menyelidiki persoalannya. Prierias mengenali perlawanan Luther yang tersirat terhadap kewibawaan paus karena tidak sama gagasan dengan bula kepausan. Karena itu dia menyatakan Luther sebagai penyesat, dan menulis bantahan ilmiah terhadap dalil-dalilnya. Bantahan ini menegaskan kewibawaan paus terhadap Gereja dan menolak setiap kelainan daripadanya yang dianggap sebagai nasihat sesat. Luther menjawab dalam cara yang sama, sehingga berkembanglah sebuah pertikaian.

Sementara itu, Luther ikut serta dalam sebuah pertemuan biarawan Augustinian di Heidelberg. Di sana dia menyajikan tesisnya tentang perbudakan manusia di dalam dosa dan tentang anugerah ilahi. Dalam pertikaian mengenai indulgensia, muncullah pertanyaan tentang kekuasaan dan wewenang mutlak paus, karena doktrin tentang "Khazanah Gereja," "Khazanah Jasa," yang mendasari doktrin dan praktik indulgensia, didasarkan pada Bula Unigenitus (1343) dari Paus Clemens VI. Karena perlawanannya terhadap doktrin itu, Luther dicap sesat, dan paus, yang telah bertekad untuk menekan pandangan-pandangannya, memanggilnya ke Roma.

Namun karena mengalah untuk Frederick sang Pemilih, yang diharapkan oleh Paus akan dijadikan Kaisar Romawi Suci berikutnya dan yang tidak rela berpisah dengan teolognya, Paus tidak menekan persoalannya bertambah jauh. Kardinal Kayetanus diutus Paus untuk menerima kontrak ketaatan Luther di Augsburg (Oktober 1518).

Luther, walaupun secara tersirat mengaku taat untuk Gereja, kini dengan berani menyangkal kewibawaan Paus, dan naik banding pertama-tama "dari Paus yang kurang ilmu untuk Paus yang harusnya bertambah tahu" dan berikutnya (28 November) untuk konsili umum. Luther kini menyatakan bahwa lembaga kepausan bukanlah bidang dari hakikat Gereja yang asli dan yang tidak bisa berubah.

Karena ingin tetap memelihara hubungan sama berat dengan Luther, Paus membuat upaya terakhir untuk menyelesaikan konfliknya dengan Luther secara damai. Sebuah konferensi dengan pejabat tinggi kepausan, Karl von Miltitz di Altenburg pada Januari 1519 membuat Luther sepakat untuk berdiam diri selama lawan-lawannya pun demikian, menulis sebuah surat yang rendah hati untuk Paus, dan menyusun sebuah risalat yang membuktikan rasa hormatnya untuk Gereja Katolik. Surat itu ditulis, namun tidak pernah dikirim, karena tidak benar pokoknya pernyataan bahwa Luther menarik ajaran-ajarannya. Dalam risalat bahasa Jerman yang ditulisnya belakang, Luther, walaupun mengakui api penyucian, indulgensia, dan pemanggilan untuk orang-orang kudus, menolak semua faedah indulgensia terhadap api penyucian.

Ketika Johann Eck menantang rekan Luther, Carlstadt, untuk berargumen di Leipzig, Luther bergabung di situ (27 Juni–18 Juli 1519). Sementara saling berargumentasi berlanjut Luther menyangkal hak ilahi jabatan dan wewenang kepausan, dan berpendapat bahwa "kuasa atas kunci-kunci itu" telah diserahkan untuk Gereja (yaitu, jemaat yang setia). Dia menyangkal bahwa keanggotaan dalam Gereja Katolik Barat di bawah Paus adalah prasyarat untuk keselamatan, dan berpegang pada keabsahan Gereja (Ortodoks) Yunani. Sesudah perdebatan itu, Johann Eck mengklaim bahwa dia telah memaksa Luther untuk mengakui bahwa doktrinnya sama dengan doktrin Jan Hus yang telah dihukum mati dengan dibakar. Eck mengasumsikan bahwa hal ini membuktikan klaimnya sendiri bahwa Luther adalah "si Hus dari Saxon" dan gembong penyesat.

Luther memberi judul (dalam bahasa Inggris) The Disputation of Doctor Martin Luther on the Power and Efficacy of Indulgences, dan mengkritik dalamnya nasihat Gereja barat mengenai asas menghapuskan dosa, kuasa Paus dsb.

Kajian mengenai Surat Paulus, terutamanya surat untuk jemaat di Roma memberikan kesan untuk Luther akan asas sola fide (hanya karena iman). Hanya imanlah yang bisa menyelamatkan manusia yang diberikan Tuhan berdasarkan anugerahnya (sola gratia) untuk manusia seperti yang diterangkan menurut Alkitab (sola scriptura). Luther sangat menentang nasihat gereja pada ketika itu yang dianggapnya menawarkan keselamatan dengan murah dengan cara menjual surat-surat penghapusan dosa (indulgensia).

Pada mulanya Luther percaya bahwa dia akan bisa memperbarui Gereja Roma dari dalam dengan dalil-dalilnya tetapi Paus mengasumsikan gagasannya sesat dan mengucilkannya (ekskomunikasi dari Gereja Katolik dengan akta Exsurge Domine pada tanggal 15 Juni 1520. Pada bulan Oktober Luther membakar ijazahnya di tempat umum dan menunjukkan kesungguhannya bahwa dia tidak akan taat untuk Gereja kecuali mereka menurut kata-katanya.

Kaisar Charles V meresmikan persidangan imperial Diet of Worms pada 22 Januari 1521. Ini adalah peluang terakhir Luther untuk mengakui bahwa apa yang diajarkannya adalah salah. Namun Luther tetap mempertahankan nasihatnya. Selepas persidangan Diet, Luther dibicarakan sebagai orang buangan oleh Diet.

Dengan pertolongan rekannya, Luther bermukim di balaikota Wartburg, berhampiran dengan Erfurt. Dalam balaikota tersebut, dia menerjemahkan Alkitab Akad Baru dari bahasa Yunani ke bahasa Jerman. Berikutnya dia juga menerjemahkan Akad Lama ke dalam bahasa Jerman.

Luther mengasaskan nasihatnya sendiri dengan rekannya Philip Melanchton dan meninggal pada tahun 1546.

Keluarga

Luther menikah dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, pada 13 Juni 1525. Pasangan ini mendapatkan enam orang anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan:

  • Hans, kelahiran pada 7 Juni 1526, belajar hukum, dijadikan pejabat hukum dan meninggal pada 1575.
  • Elizabeth, kelahiran pada 10 Desember 1527 dan meninggal pada usia sangat muda pada 3 Agustus 1528.
  • Magdalena, kelahiran 5 Mei 1529, meninggal di dalam pelukan ayahnya pada 20 September 1542. Kematiannya adalah pukulan yang sangat hebat untuk Luther dan Katharina.
  • Martin, Jr., kelahiran 9 November 1531, belajar teologi tetapi tidak pernah dipanggil dijadikan pendeta hingga dia meninggal pada 1565.
  • Paul, kelahiran 28 Januari 1533, dijadikan dokter. Dia memiliki enam orang anak hingga dia meninggal pada 1593. Garis keturunan laki-laki keluarga Luther berlanjut menempuh dia untuk John Ernest, yang hasilnya pada 1759.
  • Margaretha, kelahiran 17 Desember 1534, menikah dengan George von Kunheim, keturunan keluarga bangsawan Persia yang kaya, tetapi meninggal pada 1570 pada usia 36 tahun. Keturunannya berlanjut hingga sekarang.

Penerjemahan Alkitab

Pada tahun 1522 Luther menerbitkan terjemahan Akad Baru dalam bahasa Jerman, dan pada 1534 dia dan rekan-rekannya menyelesaikan terjemahan Akad Lama yang berikutnya secara semuanya Alkitab diterbitkan. Dia terus memperagakan pekerjaan memperbaiki terjemahan mencapai penghabisan hidupnya.[4]

Terjemahan Luther memakai varian dari bahasa Jerman sehari-hari, yang dimengerti sama berat di Jerman Utara maupun Selatan.[5] Tujuannya adalah supaya Alkitab dengan mudah diakses di Jerman, "kita menghilangkan hambatan dan kesusahan sehingga orang lain bisa membacanya tanpa hambatan."[6]

Alkitab terjemahan Luther dijadikan Alkitab bercakap Jerman pertama yang diterbitkan. Dalam dua bulan sejak diterbitkan, Alkitab ini telah terjual hingga 5000 kopi.

Perjamuan Kudus

Salah satu hal yang dengan tegas disorongkan oleh Luther dalam pekerjaan pembaharuannya pada gereja Katolik adalah nasihat gereja tentang Perjamuan Malam yang menyebut bahwa waktu imam yang melayani Perjamuan Malam mengucapkan kata-kata penetapan "Inilah tubuhku... Inilah darahku" , maka substansi roti dan anggur secara otomatis berubah dijadikan tubuh dan darah Kristus.[7] Peristiwa perubahan ini dinamakan transsubstansiasi.[7] Untuk Luther, yang penting adalah Kristus benar-benar mempunyai dalam ekaristi.[8] Jadi, bukan nasihat transsubstansiasi yang harus dipercaya, melainkan bahwa Kristus benar-benar mempunyai dalam ekaristi.[8]

Bibliografi

  • Bainton, Roland H. Here I Stand: a Life of Martin Luther. New York: Penguin, 1995 (1950). ISBN 0-452-01146-9.
  • Bornkamm, Heinrich. Luther in Mid-Career 1521-1530. E. Theodore Bachmann, terj. Philadelphia: Fortress Press, 1983. ISBN 0-8006-0692-2.
  • Bornkamm, Heinrich. Luther's World of Thought. Martin H. Bertram, trans. St. Louis: Concordia Publishing House, 1958. ISBN 0-7586-0832-2
  • Brecht, Martin. Martin Luther. 3 Jilid. James L. Schaaf, trans. Philadelphia: Fortress Press, 1985-1993. ISBN 0-8006-2813-6, ISBN 0-8006-2814-4, ISBN 0-8006-2815-2.
  • Dickens, A.G. Martin Luther and the Reformation. New York: Harper & Row, 1967. ASIN: B0007DY59M.
  • Haile, H.G. Luther: An Experiment in Biography. Garden City, New York: Doubleday & Co., 1980. ISBN 0-385-15960-9.
  • Hillerbrand, Hans J., ed. The Reformation: A Narrative History Related by Contemporary Observers and Participants. Grand Rapids, MI: Baker Book House, 1979. ISBN 0-8010-4185-6.
  • Iserloh, Erwin, The Theses Were Not Posted: Luther Between Reform and Reformation. Jared Wicks, terj. Boston, MA: Beacon Press, 1968.
  • Kittelson, James M. Luther the Reformer: The Story of the Man and His Career. Minneapolis: Augsburg Publishing House, 1986. ISBN 0-8066-2240-7.
  • Kolb, Robert. Martin Luther As Prophet, Teacher, Hero: Images of the Reformer, 1520-1620. Grand Rapids, MI: Baker Book House, 2000. ISBN 0-8010-2214-2.
  • Luther, Martin. Christian Cyclopedia. St. Louis: Concordia Publishing House, 2000. [1]
  • Luther, Martin. Luther's Works. 55 Jilid. Beragam penerjemah. St. Louis: Concordia Publishing House; Minneapolis: Fortress Press, 1957. Edisi CD-ROM, 2001.
  • MacCulloch, Diarmaid. The Reformation, 2003
  • Manns, Peter. Martin Luther: An Illustrated Biography. New York: Crossroad Publishing Co., 1982. ISBN 0-8245-0510-7
  • Marty, Martin. Martin Luther: A Penguin Life. New York: Penguin, 2004. ISBN 0-670-03272-7
  • Nohl, Frederick. Luther: Biography of a Reformer. St. Louis: Concordia Publishing House, 2003. ISBN 0-7586-0651-6
  • Oberman, Heiko A. Luther: Man Between God and the Devil. New York: Doubleday, 1989. ISBN 0-385-42278-4
  • Oberman, Heiko A. The Roots of Anti-Semitism in the Age of Renaissance and Reformation. James I. Porter, trans. Philadelphia: Fortress Press, 1984. ISBN 0-8006-0709-0
  • Plass, Ewald M. This Is Luther: A Character Study. St. Louis: Concordia Publishing House, 1948 [Reprint, 1984]. ISBN 0-570-03942-8.
  • Ritter, Gerhard Luther, his Life and Work, terj. dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Inggris oleh John Riches, New York : Harper & Row, 1963.
  • Schwiebert, E.G. Luther and His Times. St. Louis: Concordia Publishing House, 1950. ISBN 0-570-03246-6.
  • Siemon-Netto, Uwe. The Fabricated Luther: the Rise and Fall of the Shirer myth. Pengantar: Peter L. Berger. St. Louis: Concordia Publishing House, 1995. ISBN 0-570-04800-1.
  • Siemon-Netto, Uwe. "Luther and the Jews." Lutheran Witness 123 (2004) No. 4:16-19. [2]
  • Tjernagel, Neelak S. Martin Luther and the Jewish People. Milwaukee: Northwestern Publishing House, 1985. ISBN 0-8100-0213-2
  • Todd, John M. Luther: A Life. New York: Crossroad Publishing Company, 1982. ISBN 0-8245-0479-8 (Juga di [3])
  • Westerholm, Stephen Israel's Law and the Church's Faith. Grand Rapids: William B. Eerdmans, 1988. ISBN 0-8028-0288-5

Filmografi

  • 1953: Martin Luther, film teater, dengan Niall MacGinnis sebagai Luther; disutradarai Irving Pichel. Mendapat nominasi Academy Award untuk film hitam-putih dan segala sesuatu yang diajarkan untuk melaksanakan seni/setting. Diedarkan kembali pada 2002 dalam DVD dengan 4 bahasa.
  • 1974: Luther, film teater (MPAA peringkat: PG), dengan Stacy Keach sebagai Luther.
  • 1981: Where Luther Walked, dokumenter mempertunjukkan Roland Bainton (alm.) sebagai pemandu dan narator, disutradarai oleh Ray Christensen (dalam VHS tahun 1992), ISBN 1-56364-012-0
  • 1983: Martin Luther: Heretic, program TV dengan Jonathan Pryce sebagai Luther, disutradarai oleh Norman Stone.
  • 1983: Martin Luther: An Eye on Augsburg, film yang didanai oleh Distrik Illinois Utara dari LCMS dengan Pdt. Robert Clausen sebagai Luther.
  • 2001: Opening the Door to Luther, travelog dengan tuan rumah Rick Steves. Disponsori oleh ELCA.
  • 2002: Martin Luther, film sejarah dari Lion TV/PBS seri Empires, dengan Timothy West sebagai Luther, narasi oleh Liam Neeson dan sutradara oleh Cassian Harrison.
  • 2003: Luther, (peringkat MPAA: PG-13), dengan Joseph Fiennes sebagai Luther dan disutradarai oleh Eric Till. Didanai sebagian oleh golongan Lutheran Amerika dan Jerman.

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Indonesia) Hans-Peter Grosshans. Luther. Yogyakarta: Kanisius. 2001. Hlm. 15.
  2. ^ Brecht, vol. 1, p. 182
  3. ^ Brecht, vol. 1, p. 200
  4. ^ Mullett, 145; Lohse, 119.
  5. ^ Wilson, 183; Brecht, 2:48–49.
  6. ^ Mullett, 149; Wilson, 302.
  7. ^ a b J.L.Ch. Abineno. 1990. Perjamuan Malam. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.20-22.
  8. ^ a b (Indonesia)Alister E. McGrath. 1997. Sejarah Pemikiran Reformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.217.

Tautan luar

Teks asli

Writings of Luther and contemporaries, translated into English

  • Project Wittenberg, an archive of Lutheran documents
  • Full text of the 95 Theses
  • Teks komplit dari Smalcald Articles
  • (Inggris) Teks komplit dari Katekismus Kecil
  • (Inggris) Teks komplit dari Katekismus Luhur
  • (Inggris) Cuplikan dari Against the Murderous, Thieving Peasants
  • (Inggris) Martin Luther untuk orang Kristen masa Kini
  • Prelude On the Babylonian Captivity of the Church
  • (Inggris) Tafsiran tentang Magnificat (Lukas 1:46-55), 1521 [4] [5]

Sumber-sumber Online

Online information on Luther and his work

  • The Musical Reforms of Martin Luther
  • KDG Wittenberg's Luther site (7 languages)
  • Martin Luther – ReligionFacts.com
  • Memorial Foundation of Saxony Anhalt (German/English)
  • Martin Luther – PBS movie
  • Luther – theatrical release
  • Martin Luther: The Reformer Travelling Exhibition
  • New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge article on "Luther, Martin"
  • Martin Luther - Eine Bibliographie (German)
  • (Inggris) Karya-karya Martin Luther di Proyek Gutenberg
  • Martin Luther
  • Ron Schuler's Parlour Tricks: One Bull-Necked German Priest
  • The "seat" of the Reformation -(BBC News)

edunitas.com


Page 2

Martin Luther (lahir di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 10 November 1483 – meninggal di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 18 Februari 1546 pada umur 62 tahun) yaitu seorang pastur Jerman dan pandai teologi Kristen dan pendiri Gereja Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Beliau merupakan tokoh terkemuka bagi Reformasi. Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun juga memengaruhi doktrin, dan hukum budaya istiadat Lutheran serta tradisi Protestan. Seruan Luther kepada Gereja supaya kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam agama Kristen. Gerakan pembaruannya mengakibatkan perubahan radikal juga di lebih kurang yang terkait Gereja Katolik Roma dalam wujud Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani yang diciptakannya mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen. Pernikahannya pada 13 Juni 1525 dengan Katharina von Bora menimbulkan gerakan pernikahan pendeta di kalangan jumlah tradisi Kristen.

Ketika kecil Luther

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

"Rumah Luther", asrama tempat tinggal Luther dari usia 14-17 tahun ketika berlatih di sekolah swasta di Eisenach.

Martin Luther (10 November 1483 - 18 Februari 1546) anak dari seorang penambang bernama Hans Luder dan ibunya, Margarethe.[1] Sebab sukses berkembang dari kalangan buruh tani, ayahnya bertekad bahwa anaknya mesti menjadi pegawai negeri dan memberikan kehormatan kepada keluarganya. Dengan hasrat itulah Hans mengirimkan Martin yang sedang kecil bagi berlatih di Mansfeld, Magdeburg dan Eisenach.

Pada usia 17 tahun, di tahun 1501, Luther masuk ke Universitas Erfurt. Mahasiswa yang muda ini mendapatkan gelar sarjananya pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505. Mengikuti hasrat ayahnya, Luther mendaftarkan diri di sekolah hukum di universitas itu.

Seluruhnya itu berubah ketika pada sebuah hari di musim panas tahun 1505, ketika terjadi serangan badai. Petir menyambar di tidak jauhnya ketika beliau sedang berlangsung pulang dari sekolah. Dalam ketakutan, beliau berseru, "Tolonglah, Santa Anna! Aku akan menjadi biarawan!". Sebab nyawanya selamat, Luther meninggalkan sekolah hukumnya dan masuk ke biara Augustinian di Erfurt. Bisa dibayangkan betapa marah ayahnya kepada Martin, sebab ayahnya menginginkan beliau menyelesaikan studi hukumnya.

Pergumulan Luther bagi mendapatkan kedamaian bersama Allah

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Lukisan Martin Luther di ketika menjadi Pendeta Agustinian.

Biarawan muda Martin Luther sepenuhnya mengabdikan dirinya pada kehidupan biara, berupaya melakukan segala afal tidak sewenang-wenang bagi menyenangkan Allah dan melayani orang lain menempuh doa-doa bagi jiwa-jiwa mereka. Beliau mengabdikan diri dengan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, dan bertali-tali melakukan pengakuan dosa. Lebih beliau berupaya bagi Allah kelihatannya beliau lebih sadar akan keberadaannya yang penuh dengan dosa.

Johann von Staupitz, atasan Luther, menyimpulkan bahwa orang muda ini membutuhkan lebih jumlah pekerjaan bagi mengalihkannya dari rasa kuatirnya yang berkelebihan. Beliau memerintahkan biarawan itu bagi mengembangkan kariernya sbg akademisi. Pada 1507 Luther ditahbiskan menjadi imam. Pada 1508 beliau mulai mengajar teologi di Universitas Wittenberg. Luther mendapatkan gelar sarjananya dalam Studi Alkitab pada 9 Maret 1508, dan gelar sarjananya dalam Sentences karya Petrus Lombardus (buku ajar teologi yang terutama pada Zaman Pertengahan), pada 1509. Pada 9 Oktober 1512, Martin Luther menerima gelar Doktor Teologinya dan pada 21 Oktober 1521, beliau "diterima menjadi anggota senat dosen teologi" dan diangkatkan menjadi Doktor dalam Kitab Suci.

Teologi Luther tentang anugerah

Disiplin yang paling ketat bagi mendapatkan gelar-gelar akademik dan mempersiapkan kuliah-kuliah, mendorong Martin Luther bagi mempelajari Kitab Suci secara mendalam. Sebab terpengaruh oleh seruan Humanisme ad fontes ("kembali ke sumbernya"), Luther menenggelamkan dirinya dalam mempelajari Alkitab dan Gereja perdana. Dengan segera istilah-istilah seperti penyesalan dan pembenaran mendapatkan makna yang baru bagi Luther. Beliau menjadi yakin bahwa Gereja telah keliru dalam beberapa kebenaran sentral dari Kekristenan yang diajarkan dalam Kitab Suci -- yang terpenting di selangnya yaitu doktrin tentang pembenaran oleh iman semata. Luther mulai mengajarkan bahwa keselamatan sepenuhnya yaitu pemberian dari anugerah Allah menempuh Kristus yang diterima oleh iman.

Belakangan, Luther mendefinisikan dan memperkenalkan kembali prinsip tentang pembedaan yang semestinya selang Hukum Taurat dan Injil yang mendasari teologinya tentang anugerah. Secara semuanya, Luther percaya bahwa prinsip penafsiran ini merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari Kitab Suci. Luther melihat kegagalan bagi membedakan Hukum Taurat dan Injil yang semestinya sbg sumber penghalam Injil Yesus di Gereja pada ketikanya, yang pada gilirannya mengakibatkan munculnya bermacam kesalahan teologis yang dasariah.

Pertikaian indulgensia

Selain tugas-tugasnya sbg seorang profesor, Martin Luther melayani sbg pengkhotbah dan penerima pengakuan dosa di Gereja Kastil, "fondasi" dari Frederick yang Bijak, Pemilih dari Saxony. Gereja ini dinamai "Seluruh orang Suci" sebab di sinilah disimpan koleksi relikui sucinya. Gereja ini berfungsi sbg biara Augustinian dan universitas. Dalam melakukan tugas-tugas inilah pastor muda itu diperhadapkan dengan bermacam akhir suatu peristiwa yang timbul ketika orang biasa mesti mendapatkan indulgensia.

Indulgensia yaitu penghapusan (sepenuhnya atau sebagian) dari penghukuman sementara yang sedang mempunyai bagi dosa-dosa sesudah kesalahan seseorang dihapuskan menempuh absolusi (pernyataan oleh imam bahwa dosa seseorang telah dihapuskan). Ketika itu terjadi penyalahgunaan indulgensia oleh oknum-oknum Gereja, yaitu sebuah indulgensia dapat dibeli seorang umat bagi dirinya sendiri ataupun bagi salah seorang sanak keluarga yang sedang mempunyai di api penyucian. Johann Tetzel, seorang imam Dominikan, ditugasi berkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Luhur Albert dari Mainz bagi mempromosikan dan menjual indulgensia bagi merenovasi Basilika St. Petrus di Roma. Tetzel paling sukses dalam hal ini. Beliau menganjurkan: "Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yang sedang menanti di api penyucian pun akan terlepas" [2].

Luther menganggap penjualan indulgensia ini sbg penyelewengan yang dapat menyesatkan umat sehingga mereka hanya mengandalkan indulgensia itu saja dan mengabaikan pengakuan dosa dan pertobatan sejati. Luther menyampaikan tiga khotbah menentang indulgensia ini pada 1516 dan 1517. Pada 31 Oktober 1517, menurut laporan tradisional, 95 dalil Luther dipakukan pada pintu Gereja Kastil sbg undangan membuka bagi memperdebatkannya[3]. Luther sebetulnya tidak menaruh ke-95 dalil itu di pintu Gereja Wittenberg yang sebagaimana dituturkan legenda, tetapi menerbitkan salinannya.

Dalil-dalilnya ini mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja dan dianggap sbg penyimpangan. Luther mengeluarkan bantahan teologis tentang apa yang dapat dihasilkan oleh indulgensia itu. Luther tidak menantang wewenang paus bagi mengeluarkan indulgensia dalam dalil-dalilnya itu. Ke-95 dalil Luther segera diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, disalin dan dicetak secara luas. Dalam waktu dua ahad, dalil-dalilnya telah menyebar ke seluruh Jerman, dan dalam waktu dua bulan ke seluruh Eropa. Ini yaitu salah satu kejadian pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secara mendalam oleh mesin cetak, yang membuat distribusi dokumen lebih gampang dan lebih luas.

Jawaban Paus

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Bila cetakan kayu ini dibalikkan, kita dapat melihat bagaimana pandangan lawan-lawan Luther terhadapnya.

Sesudah meremehkan Luther sbg "seorang Jerman mabuk yang menulis dalil-dalil itu" yang "bila beliau kembali sadar, beliau akan berubah pikiran," Paus Leo X memerintahkan Sylvester Mazzolini, seorang profesor teologi Dominikan, yang juga dinamai Prierias (atau Prieras), berdasarkan dengan nama tempat lahirnya Priero, pada 1518, bagi menyelidiki masalahnya. Prierias mengenali perlawanan Luther yang tersirat terhadap kewibawaan paus sebab berlainan gagasan dengan bula kepausan. Sebab itu beliau mencetuskan Luther sbg penyesat, dan menulis bantahan ilmiah terhadap dalil-dalilnya. Bantahan ini menegaskan kewibawaan paus terhadap Gereja dan menolak setiap penyimpangan daripadanya yang dianggap sbg nasihat sesat. Luther menjawab dalam metode yang sama, sehingga berkembanglah sebuah pertikaian.

Sementara itu, Luther ikut serta dalam sebuah pertemuan biarawan Augustinian di Heidelberg. Di sana beliau menyajikan tesisnya tentang perbudakan manusia di dalam dosa dan tentang anugerah ilahi. Dalam pertikaian tentang indulgensia, muncullah pertanyaan tentang kekuasaan dan wewenang mutlak paus, sebab doktrin tentang "Khazanah Gereja," "Khazanah Jasa," yang mendasari doktrin dan praktik indulgensia, didasarkan pada Bula Unigenitus (1343) dari Paus Clemens VI. Sebab perlawanannya terhadap doktrin itu, Luther dicap sesat, dan paus, yang telah bertekad bagi menekan pandangan-pandangannya, memanggilnya ke Roma.

Namun sebab mengalah kepada Frederick sang Pemilih, yang diharapkan oleh Paus akan menjadi Kaisar Romawi Suci selanjutnya dan yang tidak rela berpisah dengan teolognya, Paus tidak menekan masalahnya lebih jauh. Kardinal Kayetanus diutus Paus bagi menerima akad ketaatan Luther di Augsburg (Oktober 1518).

Luther, meskipun secara tersirat mengaku taat kepada Gereja, sekarang dengan berani menyangkal kewibawaan Paus, dan naik banding pertama-tama "dari Paus yang kurang pengetahuan kepada Paus yang mestinya lebih tahu" dan yang belakang sekali (28 November) kepada konsili umum. Luther sekarang mencetuskan bahwa lembaga kepausan bukanlah anggota dari hakikat Gereja yang asli dan yang tidak dapat berubah.

Sebab bersedia tetap memelihara hubungan tidak sewenang-wenang dengan Luther, Paus membuat upaya terakhir bagi menyelesaikan konfliknya dengan Luther secara damai. Sebuah konferensi dengan pejabat tinggi kepausan, Karl von Miltitz di Altenburg pada Januari 1519 membuat Luther sepakat bagi berdiam diri selama lawan-lawannya pun demikian, menulis sebuah surat yang rendah hati kepada Paus, dan menyusun sebuah risalat yang membuktikan rasa hormatnya kepada Gereja Katolik. Surat itu ditulis, namun tidak pernah dikirim, sebab tidak mengandung pernyataan bahwa Luther menarik ajaran-ajarannya. Dalam risalat bahasa Jerman yang ditulisnya belakang, Luther, meskipun mengakui api penyucian, indulgensia, dan pemanggilan kepada orang-orang kudus, menolak seluruh manfaat indulgensia terhadap api penyucian.

Ketika Johann Eck menantang rekan Luther, Carlstadt, bagi berbantah di Leipzig, Luther bergabung di situ (27 Juni–18 Juli 1519). Sementara saling berargumentasi berjalan Luther menyangkal hak ilahi posisi dan wewenang kepausan, dan berpendapat bahwa "kuasa atas kunci-kunci itu" telah diserahkan kepada Gereja (yaitu, jemaat yang setia). Beliau menyangkal bahwa keanggotaan dalam Gereja Katolik Barat di bawah Paus merupakan prasyarat bagi keselamatan, dan berpegang pada keabsahan Gereja (Ortodoks) Yunani. Sesudah perdebatan itu, Johann Eck mengklaim bahwa beliau telah memaksa Luther bagi mengakui bahwa doktrinnya sama dengan doktrin Jan Hus yang telah dihukum mati dengan dibakar. Eck menganggap bahwa hal ini membuktikan klaimnya sendiri bahwa Luther yaitu "si Hus dari Saxon" dan gembong penyesat.

Luther memberi judul (dalam bahasa Inggris) The Disputation of Doctor Martin Luther on the Power and Efficacy of Indulgences, dan mengkritik dalamnya nasihat Gereja barat tentang asas membubarkan dosa, kuasa Paus dan lain sbgnya.

Kajian tentang Surat Paulus, terutamanya surat kepada jemaat di Roma memberikan kesan kepada Luther akan asas sola fide (hanya sebab iman). Hanya imanlah yang dapat menyelamatkan manusia yang diberikan Tuhan berdasarkan anugerahnya (sola gratia) kepada manusia seperti yang dijelaskan menurut Alkitab (sola scriptura). Luther paling menentang nasihat gereja pada ketika itu yang dianggapnya menawarkan keselamatan dengan murah dengan metode menjual surat-surat penghapusan dosa (indulgensia).

Pada mulanya Luther percaya bahwa beliau akan dapat memperbarui Gereja Roma dari dalam dengan dalil-dalilnya tetapi Paus menganggap gagasannya sesat dan mengucilkannya (ekskomunikasi dari Gereja Katolik dengan akta Exsurge Domine pada tanggal 15 Juni 1520. Pada bulan Oktober Luther membakar ijazahnya di tempat umum dan menunjukkan kesungguhannya bahwa beliau tidak akan taat kepada Gereja kecuali mereka menurut kata-katanya.

Kaisar Charles V meresmikan persidangan imperial Diet of Worms pada 22 Januari 1521. Ini merupakan peluang terakhir Luther bagi mengakui bahwa apa yang diajarkannya yaitu salah. Namun Luther tetap mempertahankan nasihatnya. Selepas persidangan Diet, Luther dinyatakan sbg orang buangan oleh Diet.

Dengan bantuan rekannya, Luther bermukim di balaikota Wartburg, berdekatan dengan Erfurt. Dalam balaikota tersebut, beliau menerjemahkan Alkitab Akad Baru dari bahasa Yunani ke bahasa Jerman. Yang belakang sekali beliau juga menerjemahkan Akad Lama ke dalam bahasa Jerman.

Luther mengasaskan nasihatnya sendiri dengan rekannya Philip Melanchton dan meninggal pada tahun 1546.

Keluarga

Luther menikah dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, pada 13 Juni 1525. Pasangan ini mendapatkan enam orang anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan:

  • Hans, lahir pada 7 Juni 1526, berlatih hukum, menjadi pejabat hukum dan meninggal pada 1575.
  • Elizabeth, lahir pada 10 Desember 1527 dan meninggal pada usia paling muda pada 3 Agustus 1528.
  • Magdalena, lahir 5 Mei 1529, meninggal di dalam pelukan ayahnya pada 20 September 1542. Kematiannya merupakan pukulan yang paling hebat bagi Luther dan Katharina.
  • Martin, Jr., lahir 9 November 1531, berlatih teologi tetapi tidak pernah dipanggil menjadi pendeta sampai beliau meninggal pada 1565.
  • Paul, lahir 28 Januari 1533, menjadi dokter. Beliau memiliki enam orang anak sampai beliau meninggal pada 1593. Garis keturunan laki-laki keluarga Luther berlanjut menempuh beliau kepada John Ernest, yang habis pada 1759.
  • Margaretha, lahir 17 Desember 1534, menikah dengan George von Kunheim, keturunan keluarga bangsawan Persia yang kaya, tetapi meninggal pada 1570 pada usia 36 tahun. Keturunannya berlanjut sampai sekarang.

Penerjemahan Alkitab

Pada tahun 1522 Luther menerbitkan terjemahan Akad Baru dalam bahasa Jerman, dan pada 1534 beliau dan rekan-rekannya menyelesaikan terjemahan Akad Lama yang yang belakang sekali secara semuanya Alkitab diterbitkan. Beliau terus bekerja memperbaiki terjemahan sampai penghabisan hidupnya.[4]

Terjemahan Luther memakai varian dari bahasa Jerman sehari-hari, yang dipahami tidak sewenang-wenang di Jerman Utara maupun Selatan.[5] Tujuannya yaitu supaya Alkitab dengan gampang diakses di Jerman, "kita menghilangkan hambatan dan kesusahan sehingga orang lain dapat membacanya tanpa hambatan."[6]

Alkitab terjemahan Luther menjadi Alkitab bicara Jerman pertama yang diterbitkan. Dalam dua bulan sejak diterbitkan, Alkitab ini telah terjual sampai 5000 kopi.

Perjamuan Kudus

Salah satu hal yang dengan tegas ditolak oleh Luther dalam pekerjaan pembaharuannya pada gereja Katolik yaitu nasihat gereja tentang Perjamuan Malam yang mengatakan bahwa waktu imam yang melayani Perjamuan Malam mengucapkan kata-kata penetapan "Inilah tubuhku... Inilah darahku" , maka substansi roti dan anggur secara otomatis berubah menjadi tubuh dan darah Kristus.[7] Kejadian perubahan ini dikata transsubstansiasi.[7] Bagi Luther, yang penting yaitu Kristus benar-benar ada dalam ekaristi.[8] Jadi, bukan nasihat transsubstansiasi yang mesti dipercaya, melainkan bahwa Kristus benar-benar ada dalam ekaristi.[8]

Bibliografi

  • Bainton, Roland H. Here I Stand: a Life of Martin Luther. New York: Penguin, 1995 (1950). ISBN 0-452-01146-9.
  • Bornkamm, Heinrich. Luther in Mid-Career 1521-1530. E. Theodore Bachmann, terj. Philadelphia: Fortress Press, 1983. ISBN 0-8006-0692-2.
  • Bornkamm, Heinrich. Luther's World of Thought. Martin H. Bertram, trans. St. Louis: Concordia Publishing House, 1958. ISBN 0-7586-0832-2
  • Brecht, Martin. Martin Luther. 3 Jilid. James L. Schaaf, trans. Philadelphia: Fortress Press, 1985-1993. ISBN 0-8006-2813-6, ISBN 0-8006-2814-4, ISBN 0-8006-2815-2.
  • Dickens, A.G. Martin Luther and the Reformation. New York: Harper & Row, 1967. ASIN: B0007DY59M.
  • Haile, H.G. Luther: An Experiment in Biography. Garden City, New York: Doubleday & Co., 1980. ISBN 0-385-15960-9.
  • Hillerbrand, Hans J., ed. The Reformation: A Narrative History Related by Contemporary Observers and Participants. Grand Rapids, MI: Baker Book House, 1979. ISBN 0-8010-4185-6.
  • Iserloh, Erwin, The Theses Were Not Posted: Luther Between Reform and Reformation. Jared Wicks, terj. Boston, MA: Beacon Press, 1968.
  • Kittelson, James M. Luther the Reformer: The Story of the Man and His Career. Minneapolis: Augsburg Publishing House, 1986. ISBN 0-8066-2240-7.
  • Kolb, Robert. Martin Luther As Prophet, Teacher, Hero: Images of the Reformer, 1520-1620. Grand Rapids, MI: Baker Book House, 2000. ISBN 0-8010-2214-2.
  • Luther, Martin. Christian Cyclopedia. St. Louis: Concordia Publishing House, 2000. [1]
  • Luther, Martin. Luther's Works. 55 Jilid. Bermacam penerjemah. St. Louis: Concordia Publishing House; Minneapolis: Fortress Press, 1957. Edisi CD-ROM, 2001.
  • MacCulloch, Diarmaid. The Reformation, 2003
  • Manns, Peter. Martin Luther: An Illustrated Biography. New York: Crossroad Publishing Co., 1982. ISBN 0-8245-0510-7
  • Marty, Martin. Martin Luther: A Penguin Life. New York: Penguin, 2004. ISBN 0-670-03272-7
  • Nohl, Frederick. Luther: Biography of a Reformer. St. Louis: Concordia Publishing House, 2003. ISBN 0-7586-0651-6
  • Oberman, Heiko A. Luther: Man Between God and the Devil. New York: Doubleday, 1989. ISBN 0-385-42278-4
  • Oberman, Heiko A. The Roots of Anti-Semitism in the Age of Renaissance and Reformation. James I. Porter, trans. Philadelphia: Fortress Press, 1984. ISBN 0-8006-0709-0
  • Plass, Ewald M. This Is Luther: A Character Study. St. Louis: Concordia Publishing House, 1948 [Reprint, 1984]. ISBN 0-570-03942-8.
  • Ritter, Gerhard Luther, his Life and Work, terj. dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Inggris oleh John Riches, New York : Harper & Row, 1963.
  • Schwiebert, E.G. Luther and His Times. St. Louis: Concordia Publishing House, 1950. ISBN 0-570-03246-6.
  • Siemon-Netto, Uwe. The Fabricated Luther: the Rise and Fall of the Shirer myth. Pengantar: Peter L. Berger. St. Louis: Concordia Publishing House, 1995. ISBN 0-570-04800-1.
  • Siemon-Netto, Uwe. "Luther and the Jews." Lutheran Witness 123 (2004) No. 4:16-19. [2]
  • Tjernagel, Neelak S. Martin Luther and the Jewish People. Milwaukee: Northwestern Publishing House, 1985. ISBN 0-8100-0213-2
  • Todd, John M. Luther: A Life. New York: Crossroad Publishing Company, 1982. ISBN 0-8245-0479-8 (Juga di [3])
  • Westerholm, Stephen Israel's Law and the Church's Faith. Grand Rapids: William B. Eerdmans, 1988. ISBN 0-8028-0288-5

Filmografi

  • 1953: Martin Luther, film teater, dengan Niall MacGinnis sbg Luther; disutradarai Irving Pichel. Mendapat nominasi Academy Award bagi film hitam-putih dan arahan seni/setting. Diedarkan kembali pada 2002 dalam DVD dengan 4 bahasa.
  • 1974: Luther, film teater (MPAA peringkat: PG), dengan Stacy Keach sbg Luther.
  • 1981: Where Luther Walked, dokumenter mempertunjukkan Roland Bainton (alm.) sbg pemandu dan narator, disutradarai oleh Ray Christensen (dalam VHS tahun 1992), ISBN 1-56364-012-0
  • 1983: Martin Luther: Heretic, program TV dengan Jonathan Pryce sbg Luther, disutradarai oleh Norman Stone.
  • 1983: Martin Luther: An Eye on Augsburg, film yang didanai oleh Distrik Illinois Utara dari LCMS dengan Pdt. Robert Clausen sbg Luther.
  • 2001: Opening the Door to Luther, travelog dengan tuan rumah Rick Steves. Disponsori oleh ELCA.
  • 2002: Martin Luther, film sejarah dari Lion TV/PBS seri Empires, dengan Timothy West sbg Luther, narasi oleh Liam Neeson dan sutradara oleh Cassian Harrison.
  • 2003: Luther, (peringkat MPAA: PG-13), dengan Joseph Fiennes sbg Luther dan disutradarai oleh Eric Till. Didanai sebagian oleh golongan Lutheran Amerika dan Jerman.

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Indonesia) Hans-Peter Grosshans. Luther. Yogyakarta: Kanisius. 2001. Hlm. 15.
  2. ^ Brecht, vol. 1, p. 182
  3. ^ Brecht, vol. 1, p. 200
  4. ^ Mullett, 145; Lohse, 119.
  5. ^ Wilson, 183; Brecht, 2:48–49.
  6. ^ Mullett, 149; Wilson, 302.
  7. ^ a b J.L.Ch. Abineno. 1990. Perjamuan Malam. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.20-22.
  8. ^ a b (Indonesia)Alister E. McGrath. 1997. Sejarah Konsep Reformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.217.

Pranala luar

Teks asli

Writings of Luther and contemporaries, translated into English

  • Project Wittenberg, an archive of Lutheran documents
  • Full text of the 95 Theses
  • Teks lengkap dari Smalcald Articles
  • (Inggris) Teks lengkap dari Katekismus Kecil
  • (Inggris) Teks lengkap dari Katekismus Akbar
  • (Inggris) Cuplikan dari Against the Murderous, Thieving Peasants
  • (Inggris) Martin Luther bagi orang Kristen ketika Sekarang
  • Prelude On the Babylonian Captivity of the Church
  • (Inggris) Tafsiran tentang Magnificat (Lukas 1:46-55), 1521 [4] [5]

Sumber-sumber Online

Online information on Luther and his work

  • The Musical Reforms of Martin Luther
  • KDG Wittenberg's Luther site (7 languages)
  • Martin Luther – ReligionFacts.com
  • Memorial Foundation of Saxony Anhalt (German/English)
  • Martin Luther – PBS movie
  • Luther – theatrical release
  • Martin Luther: The Reformer Travelling Exhibition
  • New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge article on "Luther, Martin"
  • Martin Luther - Eine Bibliographie (German)
  • (Inggris) Karya-karya Martin Luther di Proyek Gutenberg
  • Martin Luther
  • Ron Schuler's Parlour Tricks: One Bull-Necked German Priest
  • The "seat" of the Reformation -(BBC News)

edunitas.com


Page 3

Martin Luther
Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Luther pada tahun 1533 oleh Lucas Cranach yang Tua
Lahir10 November 1483
Eisleben, Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
Meninggal18 Februari 1546
Eisleben, Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
PekerjaanBiarawan, pendeta, teolog
KaryaSembilan Puluh Lima Tesis, Katekisma Akbar Luther,
Katekisma Kecil Luther, Kebebasan Seorang Kristen
PasanganKatharina von Bora
AnakHans (Johannes), Elisabeth, Magdalena, Martin, Paul, Margarethe
DipengaruhiRasul Paulus, Augustinus dari Hippo
MempengaruhiPhilipp Melanchthon, Lutheranisme, John Calvin, Karl Barth
Tanda tangan
Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Martin Luther (lahir di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 10 November 1483 – meninggal di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 18 Februari 1546 pada umur 62 tahun) yaitu seorang pastur Jerman dan pandai teologi Kristen dan pendiri Gereja Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Beliau merupakan tokoh terkemuka bagi Reformasi. Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun juga memengaruhi doktrin, dan hukum budaya istiadat Lutheran serta tradisi Protestan. Seruan Luther kepada Gereja supaya kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam agama Kristen. Gerakan pembaruannya mengakibatkan perubahan radikal juga di sekitar yang terkait Gereja Katolik Roma dalam wujud Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani yang diciptakannya mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen. Pernikahannya pada 13 Juni 1525 dengan Katharina von Bora menimbulkan gerakan pernikahan pendeta di kalangan jumlah tradisi Kristen.

Saat kecil Luther

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

"Rumah Luther", asrama tempat tinggal Luther dari usia 14-17 tahun ketika berlatih di sekolah swasta di Eisenach.

Martin Luther (10 November 1483 - 18 Februari 1546) anak dari seorang penambang bernama Hans Luder dan ibunya, Margarethe.[1] Sebab sukses berkembang dari kalangan buruh tani, ayahnya bertekad bahwa anaknya mesti menjadi pegawai negeri dan memberikan kehormatan kepada keluarganya. Dengan hasrat itulah Hans mengirimkan Martin yang sedang kecil bagi berlatih di Mansfeld, Magdeburg dan Eisenach.

Pada usia 17 tahun, di tahun 1501, Luther masuk ke Universitas Erfurt. Mahasiswa yang muda ini mendapatkan gelar sarjananya pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505. Mengikuti hasrat ayahnya, Luther mendaftarkan diri di sekolah hukum di universitas itu.

Seluruhnya itu berubah ketika pada sebuah hari di musim panas tahun 1505, saat terjadi serangan badai. Petir menyambar di dekatnya ketika beliau sedang berlangsung pulang dari sekolah. Dalam ketakutan, beliau berseru, "Tolonglah, Santa Anna! Aku akan menjadi biarawan!". Sebab nyawanya selamat, Luther meninggalkan sekolah hukumnya dan masuk ke biara Augustinian di Erfurt. Bisa dibayangkan betapa marah ayahnya kepada Martin, sebab ayahnya menginginkan beliau menyelesaikan studi hukumnya.

Pergumulan Luther bagi mendapatkan kedamaian bersama Allah

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Lukisan Martin Luther di saat menjadi Pendeta Agustinian.

Biarawan muda Martin Luther sepenuhnya mengabdikan dirinya pada kehidupan biara, berupaya melakukan segala afal tidak sewenang-wenang bagi menyenangkan Allah dan melayani orang lain menempuh doa-doa bagi jiwa-jiwa mereka. Beliau mengabdikan diri dengan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, dan bertali-tali melakukan pengakuan dosa. Semakin beliau berupaya bagi Allah kelihatannya beliau semakin sadar akan keberadaannya yang penuh dengan dosa.

Johann von Staupitz, atasan Luther, menyimpulkan bahwa orang muda ini membutuhkan lebih jumlah pekerjaan bagi mengalihkannya dari rasa kuatirnya yang berkelebihan. Beliau memerintahkan biarawan itu bagi mengembangkan kariernya sbg akademisi. Pada 1507 Luther ditahbiskan menjadi imam. Pada 1508 beliau mulai mengajar teologi di Universitas Wittenberg. Luther mendapatkan gelar sarjananya dalam Studi Alkitab pada 9 Maret 1508, dan gelar sarjananya dalam Sentences karya Petrus Lombardus (buku ajar teologi yang terutama pada Zaman Pertengahan), pada 1509. Pada 9 Oktober 1512, Martin Luther menerima gelar Doktor Teologinya dan pada 21 Oktober 1521, beliau "diterima menjadi anggota senat dosen teologi" dan diangkatkan menjadi Doktor dalam Kitab Suci.

Teologi Luther tentang anugerah

Disiplin yang paling ketat bagi mendapatkan gelar-gelar akademik dan mempersiapkan kuliah-kuliah, mendorong Martin Luther bagi mempelajari Kitab Suci secara mendalam. Sebab terpengaruh oleh seruan Humanisme ad fontes ("kembali ke sumbernya"), Luther menenggelamkan dirinya dalam mempelajari Alkitab dan Gereja perdana. Dengan segera istilah-istilah seperti penyesalan dan pembenaran mendapatkan makna yang baru bagi Luther. Beliau menjadi yakin bahwa Gereja telah keliru dalam beberapa kebenaran sentral dari Kekristenan yang diajarkan dalam Kitab Suci -- yang terpenting di selangnya yaitu doktrin tentang pembenaran oleh iman semata. Luther mulai mengajarkan bahwa keselamatan sepenuhnya yaitu pemberian dari anugerah Allah menempuh Kristus yang diterima oleh iman.

Belakangan, Luther mendefinisikan dan memperkenalkan kembali prinsip tentang pembedaan yang semestinya selang Hukum Taurat dan Injil yang mendasari teologinya tentang anugerah. Secara semuanya, Luther percaya bahwa prinsip penafsiran ini merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari Kitab Suci. Luther melihat kegagalan bagi membedakan Hukum Taurat dan Injil yang semestinya sbg sumber penghalam Injil Yesus di Gereja pada saatnya, yang pada gilirannya mengakibatkan munculnya bermacam kesalahan teologis yang dasariah.

Pertikaian indulgensia

Selain tugas-tugasnya sbg seorang profesor, Martin Luther melayani sbg pengkhotbah dan penerima pengakuan dosa di Gereja Kastil, "fondasi" dari Frederick yang Bijak, Pemilih dari Saxony. Gereja ini dinamai "Seluruh orang Suci" sebab di sinilah disimpan koleksi relikui sucinya. Gereja ini berfungsi sbg biara Augustinian dan universitas. Dalam melakukan tugas-tugas inilah pastor muda itu diperhadapkan dengan bermacam akhir suatu peristiwa yang timbul ketika orang biasa mesti mendapatkan indulgensia.

Indulgensia yaitu penghapusan (sepenuhnya atau sebagian) dari penghukuman sementara yang sedang mempunyai bagi dosa-dosa sesudah kesalahan seseorang dihapuskan menempuh absolusi (pernyataan oleh imam bahwa dosa seseorang telah dihapuskan). Saat itu terjadi penyalahgunaan indulgensia oleh oknum-oknum Gereja, yaitu sebuah indulgensia dapat dibeli seorang umat bagi dirinya sendiri ataupun bagi salah seorang sanak keluarga yang sedang mempunyai di api penyucian. Johann Tetzel, seorang imam Dominikan, ditugasi berkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Luhur Albert dari Mainz bagi mempromosikan dan menjual indulgensia bagi merenovasi Basilika St. Petrus di Roma. Tetzel paling sukses dalam hal ini. Beliau menganjurkan: "Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yang sedang menanti di api penyucian pun akan terlepas" [2].

Luther menganggap penjualan indulgensia ini sbg penyelewengan yang dapat menyesatkan umat sehingga mereka hanya mengandalkan indulgensia itu saja dan mengabaikan pengakuan dosa dan pertobatan sejati. Luther menyampaikan tiga khotbah menentang indulgensia ini pada 1516 dan 1517. Pada 31 Oktober 1517, menurut laporan tradisional, 95 dalil Luther dipakukan pada pintu Gereja Kastil sbg undangan membuka bagi memperdebatkannya[3]. Luther sebetulnya tidak menempatkan ke-95 dalil itu di pintu Gereja Wittenberg yang sebagaimana dituturkan legenda, tetapi menerbitkan salinannya.

Dalil-dalilnya ini mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja dan dianggap sbg penyimpangan. Luther mengeluarkan bantahan teologis tentang apa yang dapat dihasilkan oleh indulgensia itu. Luther tidak menantang wewenang paus bagi mengeluarkan indulgensia dalam dalil-dalilnya itu. Ke-95 dalil Luther segera diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, disalin dan dicetak secara luas. Dalam waktu dua ahad, dalil-dalilnya telah menyebar ke seluruh Jerman, dan dalam waktu dua bulan ke seluruh Eropa. Ini yaitu salah satu kejadian pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secara mendalam oleh mesin cetak, yang membuat distribusi dokumen lebih mudah dan meluas.

Jawaban Paus

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Bila cetakan kayu ini dibalikkan, kita dapat melihat bagaimana pandangan lawan-lawan Luther terhadapnya.

Sesudah meremehkan Luther sbg "seorang Jerman mabuk yang menulis dalil-dalil itu" yang "bila beliau kembali sadar, beliau akan berubah pikiran," Paus Leo X memerintahkan Sylvester Mazzolini, seorang profesor teologi Dominikan, yang juga dinamai Prierias (atau Prieras), berdasarkan dengan nama tempat kelahirannya Priero, pada 1518, bagi menyelidiki masalahnya. Prierias mengenali perlawanan Luther yang tersirat terhadap kewibawaan paus sebab berlainan gagasan dengan bula kepausan. Sebab itu beliau menyatakan Luther sbg penyesat, dan menulis bantahan ilmiah terhadap dalil-dalilnya. Bantahan ini menegaskan kewibawaan paus terhadap Gereja dan menolak setiap penyimpangan daripadanya yang dianggap sbg nasihat sesat. Luther menjawab dalam metode yang sama, sehingga berkembanglah sebuah pertikaian.

Sementara itu, Luther ikut serta dalam sebuah pertemuan biarawan Augustinian di Heidelberg. Di sana beliau menyajikan tesisnya tentang perbudakan manusia di dalam dosa dan tentang anugerah ilahi. Dalam pertikaian tentang indulgensia, muncullah pertanyaan tentang kekuasaan dan wewenang mutlak paus, sebab doktrin tentang "Khazanah Gereja," "Khazanah Jasa," yang mendasari doktrin dan praktik indulgensia, didasarkan pada Bula Unigenitus (1343) dari Paus Clemens VI. Sebab perlawanannya terhadap doktrin itu, Luther dicap sesat, dan paus, yang telah bertekad bagi menekan pandangan-pandangannya, memanggilnya ke Roma.

Namun sebab mengalah kepada Frederick sang Pemilih, yang diharapkan oleh Paus akan menjadi Kaisar Romawi Suci selanjutnya dan yang tidak rela berpisah dengan teolognya, Paus tidak menekan masalahnya lebih jauh. Kardinal Kayetanus diutus Paus bagi menerima akad ketaatan Luther di Augsburg (Oktober 1518).

Luther, meskipun secara tersirat mengaku taat kepada Gereja, sekarang dengan berani menyangkal kewibawaan Paus, dan naik banding pertama-tama "dari Paus yang kurang pengetahuan kepada Paus yang mestinya lebih tahu" dan yang belakang sekali (28 November) kepada konsili umum. Luther sekarang menyatakan bahwa lembaga kepausan bukanlah anggota dari hakikat Gereja yang asli dan yang tidak dapat berubah.

Sebab bersedia tetap memelihara hubungan tidak sewenang-wenang dengan Luther, Paus membuat upaya terakhir bagi menyelesaikan konfliknya dengan Luther secara damai. Sebuah konferensi dengan pejabat tinggi kepausan, Karl von Miltitz di Altenburg pada Januari 1519 membuat Luther sepakat bagi berdiam diri selama lawan-lawannya pun demikian, menulis sebuah surat yang rendah hati kepada Paus, dan menyusun sebuah risalat yang membuktikan rasa hormatnya kepada Gereja Katolik. Surat itu ditulis, namun tidak pernah dikirim, sebab tidak mengandung pernyataan bahwa Luther menarik ajaran-ajarannya. Dalam risalat bahasa Jerman yang ditulisnya belakang, Luther, meskipun mengakui api penyucian, indulgensia, dan pemanggilan kepada orang-orang kudus, menolak seluruh manfaat indulgensia terhadap api penyucian.

Ketika Johann Eck menantang rekan Luther, Carlstadt, bagi berbantah di Leipzig, Luther bergabung di situ (27 Juni–18 Juli 1519). Sementara saling berargumentasi berjalan Luther menyangkal hak ilahi posisi dan wewenang kepausan, dan berpendapat bahwa "kuasa atas kunci-kunci itu" telah diserahkan kepada Gereja (yaitu, jemaat yang setia). Beliau menyangkal bahwa keanggotaan dalam Gereja Katolik Barat di bawah Paus merupakan prasyarat bagi keselamatan, dan berpegang pada keabsahan Gereja (Ortodoks) Yunani. Sesudah perdebatan itu, Johann Eck mengklaim bahwa beliau telah memaksa Luther bagi mengakui bahwa doktrinnya sama dengan doktrin Jan Hus yang telah dihukum mati dengan dibakar. Eck menganggap bahwa hal ini membuktikan klaimnya sendiri bahwa Luther yaitu "si Hus dari Saxon" dan gembong penyesat.

Luther memberi judul (dalam bahasa Inggris) The Disputation of Doctor Martin Luther on the Power and Efficacy of Indulgences, dan mengkritik dalamnya nasihat Gereja barat tentang asas membubarkan dosa, kuasa Paus dan lain sbgnya.

Kajian tentang Surat Paulus, terutamanya surat kepada jemaat di Roma memberikan kesan kepada Luther akan asas sola fide (hanya sebab iman). Hanya imanlah yang dapat menyelamatkan manusia yang diberikan Tuhan berdasarkan anugerahnya (sola gratia) kepada manusia seperti yang dijelaskan menurut Alkitab (sola scriptura). Luther paling menentang nasihat gereja pada saat itu yang dianggapnya menawarkan keselamatan dengan murah dengan metode menjual surat-surat penghapusan dosa (indulgensia).

Pada mulanya Luther percaya bahwa beliau akan dapat memperbarui Gereja Roma dari dalam dengan dalil-dalilnya tetapi Paus menganggap gagasannya sesat dan mengucilkannya (ekskomunikasi dari Gereja Katolik dengan akta Exsurge Domine pada tanggal 15 Juni 1520. Pada bulan Oktober Luther membakar ijazahnya di tempat umum dan menunjukkan kesungguhannya bahwa beliau tidak akan taat kepada Gereja kecuali mereka menurut kata-katanya.

Kaisar Charles V meresmikan persidangan imperial Diet of Worms pada 22 Januari 1521. Ini merupakan peluang terakhir Luther bagi mengakui bahwa apa yang diajarkannya yaitu salah. Namun Luther tetap mempertahankan nasihatnya. Selepas persidangan Diet, Luther dinyatakan sbg orang buangan oleh Diet.

Dengan bantuan rekannya, Luther bermukim di balaikota Wartburg, berdekatan dengan Erfurt. Dalam balaikota tersebut, beliau menerjemahkan Alkitab Akad Baru dari bahasa Yunani ke bahasa Jerman. Yang belakang sekali beliau juga menerjemahkan Akad Lama ke dalam bahasa Jerman.

Luther mengasaskan nasihatnya sendiri dengan rekannya Philip Melanchton dan meninggal pada tahun 1546.

Keluarga

Luther menikah dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, pada 13 Juni 1525. Pasangan ini mendapatkan enam orang anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan:

  • Hans, lahir pada 7 Juni 1526, berlatih hukum, menjadi pejabat hukum dan meninggal pada 1575.
  • Elizabeth, lahir pada 10 Desember 1527 dan meninggal pada usia paling muda pada 3 Agustus 1528.
  • Magdalena, lahir 5 Mei 1529, meninggal di dalam pelukan ayahnya pada 20 September 1542. Kematiannya merupakan pukulan yang paling hebat bagi Luther dan Katharina.
  • Martin, Jr., lahir 9 November 1531, berlatih teologi tetapi tidak pernah dipanggil menjadi pendeta sampai beliau meninggal pada 1565.
  • Paul, lahir 28 Januari 1533, menjadi dokter. Beliau memiliki enam orang anak sampai beliau meninggal pada 1593. Garis keturunan laki-laki keluarga Luther berlanjut menempuh beliau kepada John Ernest, yang habis pada 1759.
  • Margaretha, lahir 17 Desember 1534, menikah dengan George von Kunheim, keturunan keluarga bangsawan Persia yang kaya, tetapi meninggal pada 1570 pada usia 36 tahun. Keturunannya berlanjut sampai sekarang.

Penerjemahan Alkitab

Pada tahun 1522 Luther menerbitkan terjemahan Akad Baru dalam bahasa Jerman, dan pada 1534 beliau dan rekan-rekannya menyelesaikan terjemahan Akad Lama yang yang belakang sekali secara semuanya Alkitab diterbitkan. Beliau terus bekerja memperbaiki terjemahan sampai penghabisan hidupnya.[4]

Terjemahan Luther memakai varian dari bahasa Jerman sehari-hari, yang dipahami tidak sewenang-wenang di Jerman Utara maupun Selatan.[5] Tujuannya yaitu supaya Alkitab dengan mudah diakses di Jerman, "kita menghilangkan hambatan dan kesusahan sehingga orang lain dapat membacanya tanpa hambatan."[6]

Alkitab terjemahan Luther menjadi Alkitab bicara Jerman pertama yang diterbitkan. Dalam dua bulan sejak diterbitkan, Alkitab ini telah terjual sampai 5000 kopi.

Perjamuan Kudus

Salah satu hal yang dengan tegas ditolak oleh Luther dalam pekerjaan pembaharuannya pada gereja Katolik yaitu nasihat gereja tentang Perjamuan Malam yang mengatakan bahwa waktu imam yang melayani Perjamuan Malam mengucapkan kata-kata penetapan "Inilah tubuhku... Inilah darahku" , maka substansi roti dan anggur secara otomatis berubah menjadi tubuh dan darah Kristus.[7] Kejadian perubahan ini dikata transsubstansiasi.[7] Bagi Luther, yang penting yaitu Kristus benar-benar ada dalam ekaristi.[8] Jadi, bukan nasihat transsubstansiasi yang mesti dipercaya, melainkan bahwa Kristus benar-benar ada dalam ekaristi.[8]

Bibliografi

  • Bainton, Roland H. Here I Stand: a Life of Martin Luther. New York: Penguin, 1995 (1950). ISBN 0-452-01146-9.
  • Bornkamm, Heinrich. Luther in Mid-Career 1521-1530. E. Theodore Bachmann, terj. Philadelphia: Fortress Press, 1983. ISBN 0-8006-0692-2.
  • Bornkamm, Heinrich. Luther's World of Thought. Martin H. Bertram, trans. St. Louis: Concordia Publishing House, 1958. ISBN 0-7586-0832-2
  • Brecht, Martin. Martin Luther. 3 Jilid. James L. Schaaf, trans. Philadelphia: Fortress Press, 1985-1993. ISBN 0-8006-2813-6, ISBN 0-8006-2814-4, ISBN 0-8006-2815-2.
  • Dickens, A.G. Martin Luther and the Reformation. New York: Harper & Row, 1967. ASIN: B0007DY59M.
  • Haile, H.G. Luther: An Experiment in Biography. Garden City, New York: Doubleday & Co., 1980. ISBN 0-385-15960-9.
  • Hillerbrand, Hans J., ed. The Reformation: A Narrative History Related by Contemporary Observers and Participants. Grand Rapids, MI: Baker Book House, 1979. ISBN 0-8010-4185-6.
  • Iserloh, Erwin, The Theses Were Not Posted: Luther Between Reform and Reformation. Jared Wicks, terj. Boston, MA: Beacon Press, 1968.
  • Kittelson, James M. Luther the Reformer: The Story of the Man and His Career. Minneapolis: Augsburg Publishing House, 1986. ISBN 0-8066-2240-7.
  • Kolb, Robert. Martin Luther As Prophet, Teacher, Hero: Images of the Reformer, 1520-1620. Grand Rapids, MI: Baker Book House, 2000. ISBN 0-8010-2214-2.
  • Luther, Martin. Christian Cyclopedia. St. Louis: Concordia Publishing House, 2000. [1]
  • Luther, Martin. Luther's Works. 55 Jilid. Bermacam penerjemah. St. Louis: Concordia Publishing House; Minneapolis: Fortress Press, 1957. Edisi CD-ROM, 2001.
  • MacCulloch, Diarmaid. The Reformation, 2003
  • Manns, Peter. Martin Luther: An Illustrated Biography. New York: Crossroad Publishing Co., 1982. ISBN 0-8245-0510-7
  • Marty, Martin. Martin Luther: A Penguin Life. New York: Penguin, 2004. ISBN 0-670-03272-7
  • Nohl, Frederick. Luther: Biography of a Reformer. St. Louis: Concordia Publishing House, 2003. ISBN 0-7586-0651-6
  • Oberman, Heiko A. Luther: Man Between God and the Devil. New York: Doubleday, 1989. ISBN 0-385-42278-4
  • Oberman, Heiko A. The Roots of Anti-Semitism in the Age of Renaissance and Reformation. James I. Porter, trans. Philadelphia: Fortress Press, 1984. ISBN 0-8006-0709-0
  • Plass, Ewald M. This Is Luther: A Character Study. St. Louis: Concordia Publishing House, 1948 [Reprint, 1984]. ISBN 0-570-03942-8.
  • Ritter, Gerhard Luther, his Life and Work, terj. dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Inggris oleh John Riches, New York : Harper & Row, 1963.
  • Schwiebert, E.G. Luther and His Times. St. Louis: Concordia Publishing House, 1950. ISBN 0-570-03246-6.
  • Siemon-Netto, Uwe. The Fabricated Luther: the Rise and Fall of the Shirer myth. Pengantar: Peter L. Berger. St. Louis: Concordia Publishing House, 1995. ISBN 0-570-04800-1.
  • Siemon-Netto, Uwe. "Luther and the Jews." Lutheran Witness 123 (2004) No. 4:16-19. [2]
  • Tjernagel, Neelak S. Martin Luther and the Jewish People. Milwaukee: Northwestern Publishing House, 1985. ISBN 0-8100-0213-2
  • Todd, John M. Luther: A Life. New York: Crossroad Publishing Company, 1982. ISBN 0-8245-0479-8 (Juga di [3])
  • Westerholm, Stephen Israel's Law and the Church's Faith. Grand Rapids: William B. Eerdmans, 1988. ISBN 0-8028-0288-5

Filmografi

  • 1953: Martin Luther, film teater, dengan Niall MacGinnis sbg Luther; disutradarai Irving Pichel. Mendapat nominasi Academy Award bagi film hitam-putih dan arahan seni/setting. Diedarkan kembali pada 2002 dalam DVD dengan 4 bahasa.
  • 1974: Luther, film teater (MPAA peringkat: PG), dengan Stacy Keach sbg Luther.
  • 1981: Where Luther Walked, dokumenter mempertunjukkan Roland Bainton (alm.) sbg pemandu dan narator, disutradarai oleh Ray Christensen (dalam VHS tahun 1992), ISBN 1-56364-012-0
  • 1983: Martin Luther: Heretic, program TV dengan Jonathan Pryce sbg Luther, disutradarai oleh Norman Stone.
  • 1983: Martin Luther: An Eye on Augsburg, film yang didanai oleh Distrik Illinois Utara dari LCMS dengan Pdt. Robert Clausen sbg Luther.
  • 2001: Opening the Door to Luther, travelog dengan tuan rumah Rick Steves. Disponsori oleh ELCA.
  • 2002: Martin Luther, film sejarah dari Lion TV/PBS seri Empires, dengan Timothy West sbg Luther, narasi oleh Liam Neeson dan sutradara oleh Cassian Harrison.
  • 2003: Luther, (peringkat MPAA: PG-13), dengan Joseph Fiennes sbg Luther dan disutradarai oleh Eric Till. Didanai sebagian oleh kelompok Lutheran Amerika dan Jerman.

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Indonesia) Hans-Peter Grosshans. Luther. Yogyakarta: Kanisius. 2001. Hlm. 15.
  2. ^ Brecht, vol. 1, p. 182
  3. ^ Brecht, vol. 1, p. 200
  4. ^ Mullett, 145; Lohse, 119.
  5. ^ Wilson, 183; Brecht, 2:48–49.
  6. ^ Mullett, 149; Wilson, 302.
  7. ^ a b J.L.Ch. Abineno. 1990. Perjamuan Malam. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.20-22.
  8. ^ a b (Indonesia)Alister E. McGrath. 1997. Sejarah Konsep Reformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.217.

Pranala luar

Teks asli

Writings of Luther and contemporaries, translated into English

  • Project Wittenberg, an archive of Lutheran documents
  • Full text of the 95 Theses
  • Teks lengkap dari Smalcald Articles
  • (Inggris) Teks lengkap dari Katekismus Kecil
  • (Inggris) Teks lengkap dari Katekismus Akbar
  • (Inggris) Cuplikan dari Against the Murderous, Thieving Peasants
  • (Inggris) Martin Luther bagi orang Kristen saat Sekarang
  • Prelude On the Babylonian Captivity of the Church
  • (Inggris) Tafsiran tentang Magnificat (Lukas 1:46-55), 1521 [4] [5]

Sumber-sumber Online

Online information on Luther and his work

  • The Musical Reforms of Martin Luther
  • KDG Wittenberg's Luther site (7 languages)
  • Martin Luther – ReligionFacts.com
  • Memorial Foundation of Saxony Anhalt (German/English)
  • Martin Luther – PBS movie
  • Luther – theatrical release
  • Martin Luther: The Reformer Travelling Exhibition
  • New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge article on "Luther, Martin"
  • Martin Luther - Eine Bibliographie (German)
  • (Inggris) Karya-karya Martin Luther di Proyek Gutenberg
  • Martin Luther
  • Ron Schuler's Parlour Tricks: One Bull-Necked German Priest
  • The "seat" of the Reformation -(BBC News)

edunitas.com


Page 4

Martin Luther
Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Luther pada tahun 1533 oleh Lucas Cranach yang Tua
Lahir10 November 1483
Eisleben, Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
Meninggal18 Februari 1546
Eisleben, Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
PekerjaanBiarawan, pendeta, teolog
KaryaSembilan Puluh Lima Tesis, Katekisma Akbar Luther,
Katekisma Kecil Luther, Kebebasan Seorang Kristen
PasanganKatharina von Bora
AnakHans (Johannes), Elisabeth, Magdalena, Martin, Paul, Margarethe
DipengaruhiRasul Paulus, Augustinus dari Hippo
MempengaruhiPhilipp Melanchthon, Lutheranisme, John Calvin, Karl Barth
Tanda tangan
Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Martin Luther (lahir di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 10 November 1483 – meninggal di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 18 Februari 1546 pada umur 62 tahun) yaitu seorang pastur Jerman dan pandai teologi Kristen dan pendiri Gereja Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Beliau merupakan tokoh terkemuka bagi Reformasi. Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun juga memengaruhi doktrin, dan hukum budaya istiadat Lutheran serta tradisi Protestan. Seruan Luther kepada Gereja supaya kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam agama Kristen. Gerakan pembaruannya mengakibatkan perubahan radikal juga di sekitar yang terkait Gereja Katolik Roma dalam wujud Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani yang diciptakannya mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen. Pernikahannya pada 13 Juni 1525 dengan Katharina von Bora menimbulkan gerakan pernikahan pendeta di kalangan jumlah tradisi Kristen.

Saat kecil Luther

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

"Rumah Luther", asrama tempat tinggal Luther dari usia 14-17 tahun ketika berlatih di sekolah swasta di Eisenach.

Martin Luther (10 November 1483 - 18 Februari 1546) anak dari seorang penambang bernama Hans Luder dan ibunya, Margarethe.[1] Sebab sukses berkembang dari kalangan buruh tani, ayahnya bertekad bahwa anaknya mesti menjadi pegawai negeri dan memberikan kehormatan kepada keluarganya. Dengan hasrat itulah Hans mengirimkan Martin yang sedang kecil bagi berlatih di Mansfeld, Magdeburg dan Eisenach.

Pada usia 17 tahun, di tahun 1501, Luther masuk ke Universitas Erfurt. Mahasiswa yang muda ini mendapatkan gelar sarjananya pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505. Mengikuti hasrat ayahnya, Luther mendaftarkan diri di sekolah hukum di universitas itu.

Seluruhnya itu berubah ketika pada sebuah hari di musim panas tahun 1505, saat terjadi serangan badai. Petir menyambar di dekatnya ketika beliau sedang berlangsung pulang dari sekolah. Dalam ketakutan, beliau berseru, "Tolonglah, Santa Anna! Aku akan menjadi biarawan!". Sebab nyawanya selamat, Luther meninggalkan sekolah hukumnya dan masuk ke biara Augustinian di Erfurt. Bisa dibayangkan betapa marah ayahnya kepada Martin, sebab ayahnya menginginkan beliau menyelesaikan studi hukumnya.

Pergumulan Luther bagi mendapatkan kedamaian bersama Allah

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Lukisan Martin Luther di saat menjadi Pendeta Agustinian.

Biarawan muda Martin Luther sepenuhnya mengabdikan dirinya pada kehidupan biara, berupaya melakukan segala afal tidak sewenang-wenang bagi menyenangkan Allah dan melayani orang lain menempuh doa-doa bagi jiwa-jiwa mereka. Beliau mengabdikan diri dengan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, dan bertali-tali melakukan pengakuan dosa. Semakin beliau berupaya bagi Allah kelihatannya beliau semakin sadar akan keberadaannya yang penuh dengan dosa.

Johann von Staupitz, atasan Luther, menyimpulkan bahwa orang muda ini membutuhkan lebih jumlah pekerjaan bagi mengalihkannya dari rasa kuatirnya yang berkelebihan. Beliau memerintahkan biarawan itu bagi mengembangkan kariernya sbg akademisi. Pada 1507 Luther ditahbiskan menjadi imam. Pada 1508 beliau mulai mengajar teologi di Universitas Wittenberg. Luther mendapatkan gelar sarjananya dalam Studi Alkitab pada 9 Maret 1508, dan gelar sarjananya dalam Sentences karya Petrus Lombardus (buku ajar teologi yang terutama pada Zaman Pertengahan), pada 1509. Pada 9 Oktober 1512, Martin Luther menerima gelar Doktor Teologinya dan pada 21 Oktober 1521, beliau "diterima menjadi anggota senat dosen teologi" dan diangkatkan menjadi Doktor dalam Kitab Suci.

Teologi Luther tentang anugerah

Disiplin yang paling ketat bagi mendapatkan gelar-gelar akademik dan mempersiapkan kuliah-kuliah, mendorong Martin Luther bagi mempelajari Kitab Suci secara mendalam. Sebab terpengaruh oleh seruan Humanisme ad fontes ("kembali ke sumbernya"), Luther menenggelamkan dirinya dalam mempelajari Alkitab dan Gereja perdana. Dengan segera istilah-istilah seperti penyesalan dan pembenaran mendapatkan makna yang baru bagi Luther. Beliau menjadi yakin bahwa Gereja telah keliru dalam beberapa kebenaran sentral dari Kekristenan yang diajarkan dalam Kitab Suci -- yang terpenting di selangnya yaitu doktrin tentang pembenaran oleh iman semata. Luther mulai mengajarkan bahwa keselamatan sepenuhnya yaitu pemberian dari anugerah Allah menempuh Kristus yang diterima oleh iman.

Belakangan, Luther mendefinisikan dan memperkenalkan kembali prinsip tentang pembedaan yang semestinya selang Hukum Taurat dan Injil yang mendasari teologinya tentang anugerah. Secara semuanya, Luther percaya bahwa prinsip penafsiran ini merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari Kitab Suci. Luther melihat kegagalan bagi membedakan Hukum Taurat dan Injil yang semestinya sbg sumber penghalam Injil Yesus di Gereja pada saatnya, yang pada gilirannya mengakibatkan munculnya bermacam kesalahan teologis yang dasariah.

Pertikaian indulgensia

Selain tugas-tugasnya sbg seorang profesor, Martin Luther melayani sbg pengkhotbah dan penerima pengakuan dosa di Gereja Kastil, "fondasi" dari Frederick yang Bijak, Pemilih dari Saxony. Gereja ini dinamai "Seluruh orang Suci" sebab di sinilah disimpan koleksi relikui sucinya. Gereja ini berfungsi sbg biara Augustinian dan universitas. Dalam melakukan tugas-tugas inilah pastor muda itu diperhadapkan dengan bermacam akhir suatu peristiwa yang timbul ketika orang biasa mesti mendapatkan indulgensia.

Indulgensia yaitu penghapusan (sepenuhnya atau sebagian) dari penghukuman sementara yang sedang mempunyai bagi dosa-dosa sesudah kesalahan seseorang dihapuskan menempuh absolusi (pernyataan oleh imam bahwa dosa seseorang telah dihapuskan). Saat itu terjadi penyalahgunaan indulgensia oleh oknum-oknum Gereja, yaitu sebuah indulgensia dapat dibeli seorang umat bagi dirinya sendiri ataupun bagi salah seorang sanak keluarga yang sedang mempunyai di api penyucian. Johann Tetzel, seorang imam Dominikan, ditugasi berkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Luhur Albert dari Mainz bagi mempromosikan dan menjual indulgensia bagi merenovasi Basilika St. Petrus di Roma. Tetzel paling sukses dalam hal ini. Beliau menganjurkan: "Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yang sedang menanti di api penyucian pun akan terlepas" [2].

Luther menganggap penjualan indulgensia ini sbg penyelewengan yang dapat menyesatkan umat sehingga mereka hanya mengandalkan indulgensia itu saja dan mengabaikan pengakuan dosa dan pertobatan sejati. Luther menyampaikan tiga khotbah menentang indulgensia ini pada 1516 dan 1517. Pada 31 Oktober 1517, menurut laporan tradisional, 95 dalil Luther dipakukan pada pintu Gereja Kastil sbg undangan membuka bagi memperdebatkannya[3]. Luther sebetulnya tidak menempatkan ke-95 dalil itu di pintu Gereja Wittenberg yang sebagaimana dituturkan legenda, tetapi menerbitkan salinannya.

Dalil-dalilnya ini mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja dan dianggap sbg penyimpangan. Luther mengeluarkan bantahan teologis tentang apa yang dapat dihasilkan oleh indulgensia itu. Luther tidak menantang wewenang paus bagi mengeluarkan indulgensia dalam dalil-dalilnya itu. Ke-95 dalil Luther segera diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, disalin dan dicetak secara luas. Dalam waktu dua ahad, dalil-dalilnya telah menyebar ke seluruh Jerman, dan dalam waktu dua bulan ke seluruh Eropa. Ini yaitu salah satu kejadian pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secara mendalam oleh mesin cetak, yang membuat distribusi dokumen lebih mudah dan meluas.

Jawaban Paus

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Bila cetakan kayu ini dibalikkan, kita dapat melihat bagaimana pandangan lawan-lawan Luther terhadapnya.

Sesudah meremehkan Luther sbg "seorang Jerman mabuk yang menulis dalil-dalil itu" yang "bila beliau kembali sadar, beliau akan berubah pikiran," Paus Leo X memerintahkan Sylvester Mazzolini, seorang profesor teologi Dominikan, yang juga dinamai Prierias (atau Prieras), berdasarkan dengan nama tempat kelahirannya Priero, pada 1518, bagi menyelidiki masalahnya. Prierias mengenali perlawanan Luther yang tersirat terhadap kewibawaan paus sebab berlainan gagasan dengan bula kepausan. Sebab itu beliau menyatakan Luther sbg penyesat, dan menulis bantahan ilmiah terhadap dalil-dalilnya. Bantahan ini menegaskan kewibawaan paus terhadap Gereja dan menolak setiap penyimpangan daripadanya yang dianggap sbg nasihat sesat. Luther menjawab dalam metode yang sama, sehingga berkembanglah sebuah pertikaian.

Sementara itu, Luther ikut serta dalam sebuah pertemuan biarawan Augustinian di Heidelberg. Di sana beliau menyajikan tesisnya tentang perbudakan manusia di dalam dosa dan tentang anugerah ilahi. Dalam pertikaian tentang indulgensia, muncullah pertanyaan tentang kekuasaan dan wewenang mutlak paus, sebab doktrin tentang "Khazanah Gereja," "Khazanah Jasa," yang mendasari doktrin dan praktik indulgensia, didasarkan pada Bula Unigenitus (1343) dari Paus Clemens VI. Sebab perlawanannya terhadap doktrin itu, Luther dicap sesat, dan paus, yang telah bertekad bagi menekan pandangan-pandangannya, memanggilnya ke Roma.

Namun sebab mengalah kepada Frederick sang Pemilih, yang diharapkan oleh Paus akan menjadi Kaisar Romawi Suci selanjutnya dan yang tidak rela berpisah dengan teolognya, Paus tidak menekan masalahnya lebih jauh. Kardinal Kayetanus diutus Paus bagi menerima akad ketaatan Luther di Augsburg (Oktober 1518).

Luther, meskipun secara tersirat mengaku taat kepada Gereja, sekarang dengan berani menyangkal kewibawaan Paus, dan naik banding pertama-tama "dari Paus yang kurang pengetahuan kepada Paus yang mestinya lebih tahu" dan yang belakang sekali (28 November) kepada konsili umum. Luther sekarang menyatakan bahwa lembaga kepausan bukanlah anggota dari hakikat Gereja yang asli dan yang tidak dapat berubah.

Sebab bersedia tetap memelihara hubungan tidak sewenang-wenang dengan Luther, Paus membuat upaya terakhir bagi menyelesaikan konfliknya dengan Luther secara damai. Sebuah konferensi dengan pejabat tinggi kepausan, Karl von Miltitz di Altenburg pada Januari 1519 membuat Luther sepakat bagi berdiam diri selama lawan-lawannya pun demikian, menulis sebuah surat yang rendah hati kepada Paus, dan menyusun sebuah risalat yang membuktikan rasa hormatnya kepada Gereja Katolik. Surat itu ditulis, namun tidak pernah dikirim, sebab tidak mengandung pernyataan bahwa Luther menarik ajaran-ajarannya. Dalam risalat bahasa Jerman yang ditulisnya belakang, Luther, meskipun mengakui api penyucian, indulgensia, dan pemanggilan kepada orang-orang kudus, menolak seluruh manfaat indulgensia terhadap api penyucian.

Ketika Johann Eck menantang rekan Luther, Carlstadt, bagi berbantah di Leipzig, Luther bergabung di situ (27 Juni–18 Juli 1519). Sementara saling berargumentasi berjalan Luther menyangkal hak ilahi posisi dan wewenang kepausan, dan berpendapat bahwa "kuasa atas kunci-kunci itu" telah diserahkan kepada Gereja (yaitu, jemaat yang setia). Beliau menyangkal bahwa keanggotaan dalam Gereja Katolik Barat di bawah Paus merupakan prasyarat bagi keselamatan, dan berpegang pada keabsahan Gereja (Ortodoks) Yunani. Sesudah perdebatan itu, Johann Eck mengklaim bahwa beliau telah memaksa Luther bagi mengakui bahwa doktrinnya sama dengan doktrin Jan Hus yang telah dihukum mati dengan dibakar. Eck menganggap bahwa hal ini membuktikan klaimnya sendiri bahwa Luther yaitu "si Hus dari Saxon" dan gembong penyesat.

Luther memberi judul (dalam bahasa Inggris) The Disputation of Doctor Martin Luther on the Power and Efficacy of Indulgences, dan mengkritik dalamnya nasihat Gereja barat tentang asas membubarkan dosa, kuasa Paus dan lain sbgnya.

Kajian tentang Surat Paulus, terutamanya surat kepada jemaat di Roma memberikan kesan kepada Luther akan asas sola fide (hanya sebab iman). Hanya imanlah yang dapat menyelamatkan manusia yang diberikan Tuhan berdasarkan anugerahnya (sola gratia) kepada manusia seperti yang dijelaskan menurut Alkitab (sola scriptura). Luther paling menentang nasihat gereja pada saat itu yang dianggapnya menawarkan keselamatan dengan murah dengan metode menjual surat-surat penghapusan dosa (indulgensia).

Pada mulanya Luther percaya bahwa beliau akan dapat memperbarui Gereja Roma dari dalam dengan dalil-dalilnya tetapi Paus menganggap gagasannya sesat dan mengucilkannya (ekskomunikasi dari Gereja Katolik dengan akta Exsurge Domine pada tanggal 15 Juni 1520. Pada bulan Oktober Luther membakar ijazahnya di tempat umum dan menunjukkan kesungguhannya bahwa beliau tidak akan taat kepada Gereja kecuali mereka menurut kata-katanya.

Kaisar Charles V meresmikan persidangan imperial Diet of Worms pada 22 Januari 1521. Ini merupakan peluang terakhir Luther bagi mengakui bahwa apa yang diajarkannya yaitu salah. Namun Luther tetap mempertahankan nasihatnya. Selepas persidangan Diet, Luther dinyatakan sbg orang buangan oleh Diet.

Dengan bantuan rekannya, Luther bermukim di balaikota Wartburg, berdekatan dengan Erfurt. Dalam balaikota tersebut, beliau menerjemahkan Alkitab Akad Baru dari bahasa Yunani ke bahasa Jerman. Yang belakang sekali beliau juga menerjemahkan Akad Lama ke dalam bahasa Jerman.

Luther mengasaskan nasihatnya sendiri dengan rekannya Philip Melanchton dan meninggal pada tahun 1546.

Keluarga

Luther menikah dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, pada 13 Juni 1525. Pasangan ini mendapatkan enam orang anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan:

  • Hans, lahir pada 7 Juni 1526, berlatih hukum, menjadi pejabat hukum dan meninggal pada 1575.
  • Elizabeth, lahir pada 10 Desember 1527 dan meninggal pada usia paling muda pada 3 Agustus 1528.
  • Magdalena, lahir 5 Mei 1529, meninggal di dalam pelukan ayahnya pada 20 September 1542. Kematiannya merupakan pukulan yang paling hebat bagi Luther dan Katharina.
  • Martin, Jr., lahir 9 November 1531, berlatih teologi tetapi tidak pernah dipanggil menjadi pendeta sampai beliau meninggal pada 1565.
  • Paul, lahir 28 Januari 1533, menjadi dokter. Beliau memiliki enam orang anak sampai beliau meninggal pada 1593. Garis keturunan laki-laki keluarga Luther berlanjut menempuh beliau kepada John Ernest, yang habis pada 1759.
  • Margaretha, lahir 17 Desember 1534, menikah dengan George von Kunheim, keturunan keluarga bangsawan Persia yang kaya, tetapi meninggal pada 1570 pada usia 36 tahun. Keturunannya berlanjut sampai sekarang.

Penerjemahan Alkitab

Pada tahun 1522 Luther menerbitkan terjemahan Akad Baru dalam bahasa Jerman, dan pada 1534 beliau dan rekan-rekannya menyelesaikan terjemahan Akad Lama yang yang belakang sekali secara semuanya Alkitab diterbitkan. Beliau terus bekerja memperbaiki terjemahan sampai penghabisan hidupnya.[4]

Terjemahan Luther memakai varian dari bahasa Jerman sehari-hari, yang dipahami tidak sewenang-wenang di Jerman Utara maupun Selatan.[5] Tujuannya yaitu supaya Alkitab dengan mudah diakses di Jerman, "kita menghilangkan hambatan dan kesusahan sehingga orang lain dapat membacanya tanpa hambatan."[6]

Alkitab terjemahan Luther menjadi Alkitab bicara Jerman pertama yang diterbitkan. Dalam dua bulan sejak diterbitkan, Alkitab ini telah terjual sampai 5000 kopi.

Perjamuan Kudus

Salah satu hal yang dengan tegas ditolak oleh Luther dalam pekerjaan pembaharuannya pada gereja Katolik yaitu nasihat gereja tentang Perjamuan Malam yang mengatakan bahwa waktu imam yang melayani Perjamuan Malam mengucapkan kata-kata penetapan "Inilah tubuhku... Inilah darahku" , maka substansi roti dan anggur secara otomatis berubah menjadi tubuh dan darah Kristus.[7] Kejadian perubahan ini dikata transsubstansiasi.[7] Bagi Luther, yang penting yaitu Kristus benar-benar ada dalam ekaristi.[8] Jadi, bukan nasihat transsubstansiasi yang mesti dipercaya, melainkan bahwa Kristus benar-benar ada dalam ekaristi.[8]

Bibliografi

  • Bainton, Roland H. Here I Stand: a Life of Martin Luther. New York: Penguin, 1995 (1950). ISBN 0-452-01146-9.
  • Bornkamm, Heinrich. Luther in Mid-Career 1521-1530. E. Theodore Bachmann, terj. Philadelphia: Fortress Press, 1983. ISBN 0-8006-0692-2.
  • Bornkamm, Heinrich. Luther's World of Thought. Martin H. Bertram, trans. St. Louis: Concordia Publishing House, 1958. ISBN 0-7586-0832-2
  • Brecht, Martin. Martin Luther. 3 Jilid. James L. Schaaf, trans. Philadelphia: Fortress Press, 1985-1993. ISBN 0-8006-2813-6, ISBN 0-8006-2814-4, ISBN 0-8006-2815-2.
  • Dickens, A.G. Martin Luther and the Reformation. New York: Harper & Row, 1967. ASIN: B0007DY59M.
  • Haile, H.G. Luther: An Experiment in Biography. Garden City, New York: Doubleday & Co., 1980. ISBN 0-385-15960-9.
  • Hillerbrand, Hans J., ed. The Reformation: A Narrative History Related by Contemporary Observers and Participants. Grand Rapids, MI: Baker Book House, 1979. ISBN 0-8010-4185-6.
  • Iserloh, Erwin, The Theses Were Not Posted: Luther Between Reform and Reformation. Jared Wicks, terj. Boston, MA: Beacon Press, 1968.
  • Kittelson, James M. Luther the Reformer: The Story of the Man and His Career. Minneapolis: Augsburg Publishing House, 1986. ISBN 0-8066-2240-7.
  • Kolb, Robert. Martin Luther As Prophet, Teacher, Hero: Images of the Reformer, 1520-1620. Grand Rapids, MI: Baker Book House, 2000. ISBN 0-8010-2214-2.
  • Luther, Martin. Christian Cyclopedia. St. Louis: Concordia Publishing House, 2000. [1]
  • Luther, Martin. Luther's Works. 55 Jilid. Bermacam penerjemah. St. Louis: Concordia Publishing House; Minneapolis: Fortress Press, 1957. Edisi CD-ROM, 2001.
  • MacCulloch, Diarmaid. The Reformation, 2003
  • Manns, Peter. Martin Luther: An Illustrated Biography. New York: Crossroad Publishing Co., 1982. ISBN 0-8245-0510-7
  • Marty, Martin. Martin Luther: A Penguin Life. New York: Penguin, 2004. ISBN 0-670-03272-7
  • Nohl, Frederick. Luther: Biography of a Reformer. St. Louis: Concordia Publishing House, 2003. ISBN 0-7586-0651-6
  • Oberman, Heiko A. Luther: Man Between God and the Devil. New York: Doubleday, 1989. ISBN 0-385-42278-4
  • Oberman, Heiko A. The Roots of Anti-Semitism in the Age of Renaissance and Reformation. James I. Porter, trans. Philadelphia: Fortress Press, 1984. ISBN 0-8006-0709-0
  • Plass, Ewald M. This Is Luther: A Character Study. St. Louis: Concordia Publishing House, 1948 [Reprint, 1984]. ISBN 0-570-03942-8.
  • Ritter, Gerhard Luther, his Life and Work, terj. dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Inggris oleh John Riches, New York : Harper & Row, 1963.
  • Schwiebert, E.G. Luther and His Times. St. Louis: Concordia Publishing House, 1950. ISBN 0-570-03246-6.
  • Siemon-Netto, Uwe. The Fabricated Luther: the Rise and Fall of the Shirer myth. Pengantar: Peter L. Berger. St. Louis: Concordia Publishing House, 1995. ISBN 0-570-04800-1.
  • Siemon-Netto, Uwe. "Luther and the Jews." Lutheran Witness 123 (2004) No. 4:16-19. [2]
  • Tjernagel, Neelak S. Martin Luther and the Jewish People. Milwaukee: Northwestern Publishing House, 1985. ISBN 0-8100-0213-2
  • Todd, John M. Luther: A Life. New York: Crossroad Publishing Company, 1982. ISBN 0-8245-0479-8 (Juga di [3])
  • Westerholm, Stephen Israel's Law and the Church's Faith. Grand Rapids: William B. Eerdmans, 1988. ISBN 0-8028-0288-5

Filmografi

  • 1953: Martin Luther, film teater, dengan Niall MacGinnis sbg Luther; disutradarai Irving Pichel. Mendapat nominasi Academy Award bagi film hitam-putih dan arahan seni/setting. Diedarkan kembali pada 2002 dalam DVD dengan 4 bahasa.
  • 1974: Luther, film teater (MPAA peringkat: PG), dengan Stacy Keach sbg Luther.
  • 1981: Where Luther Walked, dokumenter mempertunjukkan Roland Bainton (alm.) sbg pemandu dan narator, disutradarai oleh Ray Christensen (dalam VHS tahun 1992), ISBN 1-56364-012-0
  • 1983: Martin Luther: Heretic, program TV dengan Jonathan Pryce sbg Luther, disutradarai oleh Norman Stone.
  • 1983: Martin Luther: An Eye on Augsburg, film yang didanai oleh Distrik Illinois Utara dari LCMS dengan Pdt. Robert Clausen sbg Luther.
  • 2001: Opening the Door to Luther, travelog dengan tuan rumah Rick Steves. Disponsori oleh ELCA.
  • 2002: Martin Luther, film sejarah dari Lion TV/PBS seri Empires, dengan Timothy West sbg Luther, narasi oleh Liam Neeson dan sutradara oleh Cassian Harrison.
  • 2003: Luther, (peringkat MPAA: PG-13), dengan Joseph Fiennes sbg Luther dan disutradarai oleh Eric Till. Didanai sebagian oleh kelompok Lutheran Amerika dan Jerman.

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Indonesia) Hans-Peter Grosshans. Luther. Yogyakarta: Kanisius. 2001. Hlm. 15.
  2. ^ Brecht, vol. 1, p. 182
  3. ^ Brecht, vol. 1, p. 200
  4. ^ Mullett, 145; Lohse, 119.
  5. ^ Wilson, 183; Brecht, 2:48–49.
  6. ^ Mullett, 149; Wilson, 302.
  7. ^ a b J.L.Ch. Abineno. 1990. Perjamuan Malam. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.20-22.
  8. ^ a b (Indonesia)Alister E. McGrath. 1997. Sejarah Konsep Reformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.217.

Pranala luar

Teks asli

Writings of Luther and contemporaries, translated into English

  • Project Wittenberg, an archive of Lutheran documents
  • Full text of the 95 Theses
  • Teks lengkap dari Smalcald Articles
  • (Inggris) Teks lengkap dari Katekismus Kecil
  • (Inggris) Teks lengkap dari Katekismus Akbar
  • (Inggris) Cuplikan dari Against the Murderous, Thieving Peasants
  • (Inggris) Martin Luther bagi orang Kristen saat Sekarang
  • Prelude On the Babylonian Captivity of the Church
  • (Inggris) Tafsiran tentang Magnificat (Lukas 1:46-55), 1521 [4] [5]

Sumber-sumber Online

Online information on Luther and his work

  • The Musical Reforms of Martin Luther
  • KDG Wittenberg's Luther site (7 languages)
  • Martin Luther – ReligionFacts.com
  • Memorial Foundation of Saxony Anhalt (German/English)
  • Martin Luther – PBS movie
  • Luther – theatrical release
  • Martin Luther: The Reformer Travelling Exhibition
  • New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge article on "Luther, Martin"
  • Martin Luther - Eine Bibliographie (German)
  • (Inggris) Karya-karya Martin Luther di Proyek Gutenberg
  • Martin Luther
  • Ron Schuler's Parlour Tricks: One Bull-Necked German Priest
  • The "seat" of the Reformation -(BBC News)

edunitas.com


Page 5

Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc (kelahiran di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963)[1] yaitu Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 22 Oktober 2009.[2]

Riwayat hidup

Marty telah mengenal dunia internasional sejak umur 9 tahun.[3] Keluarganya menyekolahkan dia ke Singapura setelah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974.[4] Kemudian, di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974). Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere College dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.[3][4]

Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP sampai master di Inggris.[3] Beliau mendudukkan kuliah dan meraih gelar BSc, Honours, di bagian hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London tahun 1984. Kemudian meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University tahun 1985.[3]

Gelar doktor Marty dapatkan di luar Inggris. Marty meraih gelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University, Australia pada 1993.[3]

Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986.[5] Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 1986-1990. Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika beliau ditunjuk sbg juru berkata Departemen Luar Negeri periode 2002-2005.[2] Pada periode kemudian (11 November 2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Akbar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sbg Menteri Pertahanan.[2]

Selanjutnya, Marty menjabat sbg Duta Akbar RI untuk PBB (5 September 2007–22 Oktober 2009). Pada November, Marty sukses berkiprah di dunia internasional dengan menjadi salah satu orang Indonesia yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[3]

Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[2] Beliau yaitu Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr. Nur Hassan Wirajuda.[2]

Marty pernah menjabat sbg kepala delegasi negara untuk sebanyak konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerak-gerak yang dibuat Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN. Beliau pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan diskusi trilateral di Timor Timur serta Direktur Jendral untuk Kerjasama ASEAN (2003-2005).[1]

Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.[4]

Pustaka

  1. ^ a b www.antarajatim.com. Profil Menlu Marty Natalegawa. (diakses 13 Mei 2010)
  2. ^ a b c d e www.deplu.go.id. Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI ke-17. Diakses pada 11 Mei 2010.
  3. ^ a b c d e f www.antara.co.id. Marty Natalegawa, Nakhoda Pejambon
  4. ^ a b c www.tokohindonesia.com. Marty Natalegawa: Dubes Termuda Menuju Puncak
  5. ^ news.okezone.com. Profil Menlu, Marty Matalegawa

Pranala luar

  • (Indonesia) "Marty Natalegawa Raih "PR Society Award 2004"", Harian Pelita, 26 Januari 2005 (Salinan Google)
  • (Indonesia) "Jikalau Bisa Dipersulit, Mengapa Dipermudah?", KOMPAS, 6 Juli 2003
  • (Indonesia) "Marty Natalegawa: Aku Bangga Bisa Mewakili Bangsa Indonesia di Forum Internasional", Era Muslim, 3 Februari 2005

Kabinet Indonesia Bersatu II (Sejak 2009)

 

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono

 

  • Menko Polhukam: Djoko Suyanto
  • Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
  • Menko Kesra: Akbar Laksono
  • Mendagri: Gamawan Fauzi
  • Menlu: Marty Natalegawa
  • Menhan: Purnomo Yusgiantoro
  • Menkumham: Patrialis Akbar, Amir Syamsuddin
  • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (Plt.)
  • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik
  • Menperin: M. S. Hidayat
  • Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan
  • Mentan: Suswono
  • Menhut: Zulkifli Hasan
  • Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan
  • Menteri KP: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
  • Mennakertrans: Muhaimin Iskandar
  • Menteri PU: Djoko Kirmanto
  • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Ali Ghufron Mukti (Plt.), Nafsiah Mboi
  • Mendikbud: Mohammad Nuh
  • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
  • Menag: Suryadharma Ali
  • Menparenkraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
  • Menkominfo: Tifatul Sembiring
  • Mensesneg: Sudi Silalahi
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menkop UKM: Syarief Hasan
  • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
  • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
  • Menteri PANRB: E.E. Mangindaan, Azwar Abubakar
  • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
  • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
  • Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
  • Menpora: Andi Mallarangeng, Akbar Laksono (Plt.), Roy Suryo
  • Jaksa Akbar: Hendarman Supandji, Darmono (Plt.), Basrief Arief
  • Panglima TNI: Djoko Santoso, Agus Suhartono
  • Kapolri: Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo
  • Kepala UKP4: Kuntoro Mangkusubroto

 

Sekretaris Kabinet: Dipo Dunia


edunitas.com


Page 6

Marussia F1 Team (sebelumnya dikenal dengan nama Manor Grand Prix, selanjutnya berubah nama menjadi Virgin Racing dan pada musim 2011 dikenal dengan nama Marussia Virgin Racing) adalah suatu tim balap mobil Formula 1 asal Rusia. Dengan memakai nama Manor GP, tim ini ikut serta dalam balapan F1 musim 2010 setelah dipilihkan oleh FIA pada tanggal 12 Juni 2009, bersama tiga tim baru lainnya: Team US F1, Campos Grand Prix dan Lotus Racing.[3][4] Pada belakang tahun 2009, FIA merevisi daftar peserta tim F1 musim 2010 dengan mengubah nama Manor GP menjadi Virgin Racing seiring masuknya dana sponsorship akbar dari jutawan Richard Branson

Pada 11 November 2010, suatu perusahaan otomotif Rusia, Marussia masuk menjadi sponsor sekaligus pemegang saham di tim ini. Sehingga di musim 2011 nama tim kembali berubah menjadi Marussia Virgin Racing.[5][6] Hal ini juga ditandai dengan penggantian lisensi asal negara tim dari tadinya Inggris Raya menjadi Rusia dan menjadikan tim ini untuk tim Rusia kedua setelah Midland F1 Racing.[7]

Bulan November 2011, tim ini mengajukan penggantian nama kepada FIA untuk mengganti nama Virgin Racing menjadi Marussia F1 Team untuk musim 2012.[8] Terhitung 1 Januari 2012 tim ini formal menanggalkan nama Virgin Racing dan berpindah memakai nama Marussia F1 seiring berhasilnya penjualan saham tim mayoritas yang sebelumnya dipegang oleh Richard Branson kepada pabrikan mobil Marussia.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Strang, Simon (24 July 2011). "Timo Glock has re-signed with Virgin on a new three-year deal". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 24 July 2011. 
  2. ^ "Николай Фоменко: "Марусе" нужно объединиться с Петровым" [Nikolay Fomenko: "Marussia" should unite with Petrov]. Izvestia (in Russian) (News Media). 16 December 2012. Retrieved 16 December 2012. "- Кто будет партнером Глока после перехода Шарля Пика в "Катерхэм"? - Резервный пилот - Макс Чилтон." 
  3. ^ "autosport.com". autosport.com. Retrieved 1 November 2009. 
  4. ^ "UpdateF1 >> Formula 1 News > FIA release 2010 entry list". Formula-1.updatesport.com. 12 June 2009. Retrieved 1 November 2009. 
  5. ^ Noble, Jonathan (11 November 2010). "Russian car maker takes stake in Virgin". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 11 November 2010. 
  6. ^ a b Holt, Sarah (11 November 2010). "Russian supercar firm Marussia takes over Virgin Racing". BBC Sport (Yas Marina Circuit, Sisa dari pembakaran Dhabi: BBC). Retrieved 11 November 2010. 
  7. ^ "F1 Marussia Virgin Racing team to compete under Russian flag". RIA Novosti. 3 February 2011. Retrieved 3 February 2011. 
  8. ^ Noble, Jonathan (1 November 2011). "Virgin applies for name change to become Marussia". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 1 November 2011. 

Pranala luar

  • (Inggris) (Rusia) Website formal
  • Marussia F1 Team di Twitter

edunitas.com


Page 7

Artikel ini merupakan bidang dari
seri mengenai:
Komunisme

Marxisme adalah sebuah nasihat yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx.[1][2] Marx menyusun sebuah teori akbar yang berpadanan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.[1] Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.[1] Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.[1][2]

Latar belakangan

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.[2] Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang diciptakan oleh Marx dan Friedrich Engels.[1] Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap nasihat kapitalisme.[1] Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.[3] Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa melakukan pekerjaan berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.[4] Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh.[4] Marx berpendapat bahwa persoalan ini timbul karena keadaan "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.[3] Bagi menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa nasihat kapitalisme diganti dengan nasihat komunisme.[3] Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.[3] Inilah dasar dari marxisme.[3]

Pengaruh Marxisme

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Karl Marx.

Salah satu gagasan mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing telah sangat mengembang masa itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan pengetahuan ekonomi Inggris.[5] Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme berisi sebuah dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya.[5] Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.[5]

Anak Hegel

Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.[3][5] Bahkan sampai masa ini pun kalangan Marxis sedang memakai terminologi Hegel.[5] Mempunyai adilnya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga menjadi inti penting dari Marxisme:[5]

  • Pertama, realitas bukanlah sebuah keadaan tertentu, melainkan sebuah babak sejarah yang terus berjalan.[5]
  • Kedua, karena realitas merupakan sebuah babak sejarah yang terus berjalan, kunci bagi memahami realitas adalah memahami hakikat perubahan sejarah.[5]
  • Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat tanpa pola, melainkan mengikuti sebuah hukum yang dapat ditemukan.[5]
  • Keempat, hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang selang tesis, antitesis, dan sintesis.[3][5]
  • Kelima, yang membikin hukum ini terus melakukan pekerjaan adalah alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada yang belakang sekalinya akan dibawa menuju sebuah yang belakang sekali kesudahan suatu peristiwa kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.[5]
  • Keenam, babak itu berlanjut di luar kendali manusia, bangung karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.[5]
  • Ketujuh, babak itu akan terus berjalan samapi tercapai sebuah keadaan, di mana semua kontradiksi internal telah terselesaikan.[5]
  • Kedelapan, ketika keadaan tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang melakukan pekerjaan di luar kendali mereka.[5] Akan tetapi, bagi pertama kalinya manusia akan mampu memilihkan perlintasan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan menjadi penentu perubahan.[5]
  • Kesembilan, pada masa inilah bagi pertama kalinya manusia dimungkinkan bagi memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.[5]
  • Kesepuluh, bentuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal.[5] Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam sebuah totalitas yang lebih akbar, sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.[5]

Dari kesepuluh kesamaan tersebut, kuantitas material yang semakin kompleks bisa berubah menjadi sebuah mutu baru.[3]

Pengetahuan ekonomi sebagai dasar

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia supaya dapat terus hidup adalah memperoleh sarana bagi tetap bertahan hidup.[5] Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta bagi memenuhi kebutuhan dasar.[5] Tidak mempunyai yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.[5] Namun demikian, ketika cara-cara produksi mengembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan supaya tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan metode itu.[5] Lalu, orang menjadi bergantung satu dengan yang lain.[5] Produksi sarana hidup kini menjadi keaktifan sosial, bukan lagi keaktifan individu.[5]

Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang dipastikan hubungannya dengan sarana produksi.[5] "Apa yang kulakukan seorang diri bagi penghidupanku memilihkan sebagian akbar hal pokok dalam metode hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan."[5] Hubungan ini juga memilihkan siapa saja yang punya kebutuhan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kebutuhanku.[5]

Dengan metode pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di selang kelas-kelas itu.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama... 572-575
  2. ^ a b c Robert Audi. 1995. The Cambridge Dictionary of Philosophy. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 465-467.
  3. ^ a b c d e f g h P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Akbar tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 111-117.
  4. ^ a b Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam. Hlm. 207-264.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.

Pranala luar

  • (Indonesia) Marxists Internet Archive

edunitas.com


Page 8

Marxisme adalah sebuah nasihat yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx.[1][2] Marx menyusun sebuah teori akbar yang berpadanan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.[1] Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.[1] Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.[1][2]

Latar belakangan

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.[2] Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang diciptakan oleh Marx dan Friedrich Engels.[1] Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap nasihat kapitalisme.[1] Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.[3] Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa melakukan pekerjaan berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.[4] Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh.[4] Marx berpendapat bahwa persoalan ini timbul karena keadaan "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.[3] Bagi menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa nasihat kapitalisme diganti dengan nasihat komunisme.[3] Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.[3] Inilah dasar dari marxisme.[3]

Pengaruh Marxisme

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Karl Marx.

Salah satu gagasan mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing telah sangat mengembang masa itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan pengetahuan ekonomi Inggris.[5] Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung sebuah dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya.[5] Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.[5]

Anak Hegel

Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.[3][5] Bahkan sampai masa ini pun kalangan Marxis sedang memakai terminologi Hegel.[5] Mempunyai adilnya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga menjadi inti penting dari Marxisme:[5]

  • Pertama, realitas bukanlah sebuah keadaan tertentu, melainkan sebuah babak sejarah yang terus berjalan.[5]
  • Kedua, karena realitas merupakan sebuah babak sejarah yang terus berjalan, kunci bagi memahami realitas adalah memahami hakikat perubahan sejarah.[5]
  • Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat tanpa pola, melainkan mengikuti sebuah hukum yang dapat ditemukan.[5]
  • Keempat, hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang selang tesis, antitesis, dan sintesis.[3][5]
  • Kelima, yang membikin hukum ini terus melakukan pekerjaan adalah alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada yang belakang sekalinya akan dibawa menuju sebuah yang belakang sekali kesudahan suatu peristiwa kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.[5]
  • Keenam, babak itu berlanjut di luar kendali manusia, bangung karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.[5]
  • Ketujuh, babak itu akan terus berjalan samapi tercapai sebuah keadaan, di mana semua kontradiksi internal sudah terselesaikan.[5]
  • Kedelapan, ketika keadaan tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang melakukan pekerjaan di luar kendali mereka.[5] Akan tetapi, bagi pertama kalinya manusia akan mampu memilihkan perlintasan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan menjadi penentu perubahan.[5]
  • Kesembilan, pada masa inilah bagi pertama kalinya manusia dimungkinkan bagi memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.[5]
  • Kesepuluh, bentuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal.[5] Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam sebuah totalitas yang lebih akbar, sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.[5]

Dari kesepuluh kesamaan tersebut, kuantitas material yang semakin kompleks bisa berubah menjadi sebuah mutu baru.[3]

Pengetahuan ekonomi sebagai dasar

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia supaya dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana bagi tetap bertahan hidup.[5] Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta bagi memenuhi kebutuhan dasar.[5] Tidak mempunyai yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.[5] Namun demikian, ketika cara-cara produksi mengembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan supaya tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan metode itu.[5] Lalu, orang menjadi bergantung satu dengan yang lain.[5] Produksi sarana hidup kini menjadi keaktifan sosial, bukan lagi keaktifan individu.[5]

Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang dipastikan hubungannya dengan sarana produksi.[5] "Apa yang kulakukan seorang diri bagi penghidupanku memilihkan sebagian akbar hal pokok dalam metode hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan."[5] Hubungan ini juga memilihkan siapa saja yang punya kebutuhan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kebutuhanku.[5]

Dengan metode pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di selang kelas-kelas itu.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama... 572-575
  2. ^ a b c Robert Audi. 1995. The Cambridge Dictionary of Philosophy. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 465-467.
  3. ^ a b c d e f g h P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Akbar tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 111-117.
  4. ^ a b Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam. Hlm. 207-264.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.

Pranala luar

  • (Indonesia) Marxists Internet Archive

edunitas.com


Page 9

Marxisme adalah sebuah nasihat yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx.[1][2] Marx menyusun sebuah teori akbar yang berpadanan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.[1] Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.[1] Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.[1][2]

Latar belakangan

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.[2] Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang diciptakan oleh Marx dan Friedrich Engels.[1] Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap nasihat kapitalisme.[1] Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.[3] Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa melakukan pekerjaan berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.[4] Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh.[4] Marx berpendapat bahwa persoalan ini timbul karena keadaan "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.[3] Bagi menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa nasihat kapitalisme diganti dengan nasihat komunisme.[3] Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.[3] Inilah dasar dari marxisme.[3]

Pengaruh Marxisme

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Karl Marx.

Salah satu gagasan mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing telah sangat mengembang masa itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan pengetahuan ekonomi Inggris.[5] Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung sebuah dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya.[5] Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.[5]

Anak Hegel

Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.[3][5] Bahkan sampai masa ini pun kalangan Marxis sedang memakai terminologi Hegel.[5] Mempunyai adilnya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga menjadi inti penting dari Marxisme:[5]

  • Pertama, realitas bukanlah sebuah keadaan tertentu, melainkan sebuah babak sejarah yang terus berjalan.[5]
  • Kedua, karena realitas merupakan sebuah babak sejarah yang terus berjalan, kunci bagi memahami realitas adalah memahami hakikat perubahan sejarah.[5]
  • Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat tanpa pola, melainkan mengikuti sebuah hukum yang dapat ditemukan.[5]
  • Keempat, hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang selang tesis, antitesis, dan sintesis.[3][5]
  • Kelima, yang membikin hukum ini terus melakukan pekerjaan adalah alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada yang belakang sekalinya akan dibawa menuju sebuah yang belakang sekali kesudahan suatu peristiwa kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.[5]
  • Keenam, babak itu berlanjut di luar kendali manusia, bangung karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.[5]
  • Ketujuh, babak itu akan terus berjalan samapi tercapai sebuah keadaan, di mana semua kontradiksi internal sudah terselesaikan.[5]
  • Kedelapan, ketika keadaan tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang melakukan pekerjaan di luar kendali mereka.[5] Akan tetapi, bagi pertama kalinya manusia akan mampu memilihkan perlintasan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan menjadi penentu perubahan.[5]
  • Kesembilan, pada masa inilah bagi pertama kalinya manusia dimungkinkan bagi memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.[5]
  • Kesepuluh, bentuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal.[5] Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam sebuah totalitas yang lebih akbar, sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.[5]

Dari kesepuluh kesamaan tersebut, kuantitas material yang semakin kompleks bisa berubah menjadi sebuah mutu baru.[3]

Pengetahuan ekonomi sebagai dasar

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia supaya dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana bagi tetap bertahan hidup.[5] Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta bagi memenuhi kebutuhan dasar.[5] Tidak mempunyai yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.[5] Namun demikian, ketika cara-cara produksi mengembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan supaya tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan metode itu.[5] Lalu, orang menjadi bergantung satu dengan yang lain.[5] Produksi sarana hidup kini menjadi keaktifan sosial, bukan lagi keaktifan individu.[5]

Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang dipastikan hubungannya dengan sarana produksi.[5] "Apa yang kulakukan seorang diri bagi penghidupanku memilihkan sebagian akbar hal pokok dalam metode hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan."[5] Hubungan ini juga memilihkan siapa saja yang punya kebutuhan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kebutuhanku.[5]

Dengan metode pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di selang kelas-kelas itu.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama... 572-575
  2. ^ a b c Robert Audi. 1995. The Cambridge Dictionary of Philosophy. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 465-467.
  3. ^ a b c d e f g h P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Akbar tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 111-117.
  4. ^ a b Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam. Hlm. 207-264.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.

Pranala luar

  • (Indonesia) Marxists Internet Archive

edunitas.com


Page 10

Artikel ini merupakan bidang dari
seri mengenai:
Komunisme

Marxisme adalah sebuah nasihat yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx.[1][2] Marx menyusun sebuah teori akbar yang berpadanan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.[1] Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.[1] Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.[1][2]

Latar belakangan

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.[2] Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang diciptakan oleh Marx dan Friedrich Engels.[1] Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap nasihat kapitalisme.[1] Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.[3] Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa melakukan pekerjaan berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.[4] Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh.[4] Marx berpendapat bahwa persoalan ini timbul karena keadaan "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.[3] Bagi menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa nasihat kapitalisme diganti dengan nasihat komunisme.[3] Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.[3] Inilah dasar dari marxisme.[3]

Pengaruh Marxisme

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Karl Marx.

Salah satu gagasan mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing telah sangat mengembang masa itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan pengetahuan ekonomi Inggris.[5] Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme berisi sebuah dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya.[5] Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.[5]

Anak Hegel

Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.[3][5] Bahkan sampai masa ini pun kalangan Marxis sedang memakai terminologi Hegel.[5] Mempunyai adilnya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga menjadi inti penting dari Marxisme:[5]

  • Pertama, realitas bukanlah sebuah keadaan tertentu, melainkan sebuah babak sejarah yang terus berjalan.[5]
  • Kedua, karena realitas merupakan sebuah babak sejarah yang terus berjalan, kunci bagi memahami realitas adalah memahami hakikat perubahan sejarah.[5]
  • Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat tanpa pola, melainkan mengikuti sebuah hukum yang dapat ditemukan.[5]
  • Keempat, hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang selang tesis, antitesis, dan sintesis.[3][5]
  • Kelima, yang membikin hukum ini terus melakukan pekerjaan adalah alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada yang belakang sekalinya akan dibawa menuju sebuah yang belakang sekali kesudahan suatu peristiwa kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.[5]
  • Keenam, babak itu berlanjut di luar kendali manusia, bangung karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.[5]
  • Ketujuh, babak itu akan terus berjalan samapi tercapai sebuah keadaan, di mana semua kontradiksi internal telah terselesaikan.[5]
  • Kedelapan, ketika keadaan tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang melakukan pekerjaan di luar kendali mereka.[5] Akan tetapi, bagi pertama kalinya manusia akan mampu memilihkan perlintasan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan menjadi penentu perubahan.[5]
  • Kesembilan, pada masa inilah bagi pertama kalinya manusia dimungkinkan bagi memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.[5]
  • Kesepuluh, bentuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal.[5] Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam sebuah totalitas yang lebih akbar, sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.[5]

Dari kesepuluh kesamaan tersebut, kuantitas material yang semakin kompleks bisa berubah menjadi sebuah mutu baru.[3]

Pengetahuan ekonomi sebagai dasar

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia supaya dapat terus hidup adalah memperoleh sarana bagi tetap bertahan hidup.[5] Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta bagi memenuhi kebutuhan dasar.[5] Tidak mempunyai yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.[5] Namun demikian, ketika cara-cara produksi mengembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan supaya tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan metode itu.[5] Lalu, orang menjadi bergantung satu dengan yang lain.[5] Produksi sarana hidup kini menjadi keaktifan sosial, bukan lagi keaktifan individu.[5]

Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang dipastikan hubungannya dengan sarana produksi.[5] "Apa yang kulakukan seorang diri bagi penghidupanku memilihkan sebagian akbar hal pokok dalam metode hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan."[5] Hubungan ini juga memilihkan siapa saja yang punya kebutuhan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kebutuhanku.[5]

Dengan metode pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di selang kelas-kelas itu.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama... 572-575
  2. ^ a b c Robert Audi. 1995. The Cambridge Dictionary of Philosophy. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 465-467.
  3. ^ a b c d e f g h P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Akbar tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 111-117.
  4. ^ a b Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam. Hlm. 207-264.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.

Pranala luar

  • (Indonesia) Marxists Internet Archive

edunitas.com


Page 11

Marussia F1 Team (sebelumnya dikenal dengan nama Manor Grand Prix, akhir berganti nama menjadi Virgin Racing dan pada musim 2011 dikenal dengan nama Marussia Virgin Racing) adalah sebuah tim balap mobil Formula 1 asal Rusia. Dengan memakai nama Manor GP, tim ini ikut serta dalam balapan F1 musim 2010 sesudah ditentukan oleh FIA pada tanggal 12 Juni 2009, bersama tiga tim baru lainnya: Team US F1, Campos Grand Prix dan Lotus Racing.[3][4] Pada akhir tahun 2009, FIA merevisi daftar peserta tim F1 musim 2010 dengan mengubah nama Manor GP menjadi Virgin Racing seiring masuknya dana sponsorship agung dari jutawan Richard Branson

Pada 11 November 2010, sebuah perusahaan otomotif Rusia, Marussia masuk menjadi sponsor sekaligus pemegang saham di tim ini. Sehingga di musim 2011 nama tim kembali berganti menjadi Marussia Virgin Racing.[5][6] Hal ini juga ditandai dengan penggantian lisensi asal negara tim dari tadinya Inggris Raya menjadi Rusia dan menjadikan tim ini sebagai tim Rusia kedua sesudah Midland F1 Racing.[7]

Bulan November 2011, tim ini mengajukan penggantian nama untuk FIA untuk mengganti nama Virgin Racing menjadi Marussia F1 Team untuk musim 2012.[8] Terhitung 1 Januari 2012 tim ini resmi menanggalkan nama Virgin Racing dan berpindah memakai nama Marussia F1 seiring suksesnya penjualan saham tim mayoritas yang sebelumnya dipegang oleh Richard Branson untuk pabrikan mobil Marussia.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Strang, Simon (24 July 2011). "Timo Glock has re-signed with Virgin on a new three-year deal". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 24 July 2011. 
  2. ^ "Николай Фоменко: "Марусе" нужно объединиться с Петровым" [Nikolay Fomenko: "Marussia" should unite with Petrov]. Izvestia (in Russian) (News Media). 16 December 2012. Retrieved 16 December 2012. "- Кто будет партнером Глока после перехода Шарля Пика в "Катерхэм"? - Резервный пилот - Макс Чилтон." 
  3. ^ "autosport.com". autosport.com. Retrieved 1 November 2009. 
  4. ^ "UpdateF1 >> Formula 1 News > FIA release 2010 entry list". Formula-1.updatesport.com. 12 June 2009. Retrieved 1 November 2009. 
  5. ^ Noble, Jonathan (11 November 2010). "Russian car maker takes stake in Virgin". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 11 November 2010. 
  6. ^ a b Holt, Sarah (11 November 2010). "Russian supercar firm Marussia takes over Virgin Racing". BBC Sport (Yas Marina Circuit, Abu Dhabi: BBC). Retrieved 11 November 2010. 
  7. ^ "F1 Marussia Virgin Racing team to compete under Russian flag". RIA Novosti. 3 February 2011. Retrieved 3 February 2011. 
  8. ^ Noble, Jonathan (1 November 2011). "Virgin applies for name change to become Marussia". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 1 November 2011. 

Pranala luar

  • (Inggris) (Rusia) Situs web resmi
  • Marussia F1 Team di Twitter

edunitas.com


Page 12

Marussia F1 Team (sebelumnya dikenal dengan nama Manor Grand Prix, akhir berganti nama menjadi Virgin Racing dan pada musim 2011 dikenal dengan nama Marussia Virgin Racing) adalah sebuah tim balap mobil Formula 1 asal Rusia. Dengan memakai nama Manor GP, tim ini ikut serta dalam balapan F1 musim 2010 sesudah ditentukan oleh FIA pada tanggal 12 Juni 2009, bersama tiga tim baru lainnya: Team US F1, Campos Grand Prix dan Lotus Racing.[3][4] Pada akhir tahun 2009, FIA merevisi daftar peserta tim F1 musim 2010 dengan mengubah nama Manor GP menjadi Virgin Racing seiring masuknya dana sponsorship agung dari jutawan Richard Branson

Pada 11 November 2010, sebuah perusahaan otomotif Rusia, Marussia masuk menjadi sponsor sekaligus pemegang saham di tim ini. Sehingga di musim 2011 nama tim kembali berganti menjadi Marussia Virgin Racing.[5][6] Hal ini juga ditandai dengan penggantian lisensi asal negara tim dari tadinya Inggris Raya menjadi Rusia dan menjadikan tim ini sebagai tim Rusia kedua sesudah Midland F1 Racing.[7]

Bulan November 2011, tim ini mengajukan penggantian nama untuk FIA untuk mengganti nama Virgin Racing menjadi Marussia F1 Team untuk musim 2012.[8] Terhitung 1 Januari 2012 tim ini resmi menanggalkan nama Virgin Racing dan berpindah memakai nama Marussia F1 seiring suksesnya penjualan saham tim mayoritas yang sebelumnya dipegang oleh Richard Branson untuk pabrikan mobil Marussia.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Strang, Simon (24 July 2011). "Timo Glock has re-signed with Virgin on a new three-year deal". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 24 July 2011. 
  2. ^ "Николай Фоменко: "Марусе" нужно объединиться с Петровым" [Nikolay Fomenko: "Marussia" should unite with Petrov]. Izvestia (in Russian) (News Media). 16 December 2012. Retrieved 16 December 2012. "- Кто будет партнером Глока после перехода Шарля Пика в "Катерхэм"? - Резервный пилот - Макс Чилтон." 
  3. ^ "autosport.com". autosport.com. Retrieved 1 November 2009. 
  4. ^ "UpdateF1 >> Formula 1 News > FIA release 2010 entry list". Formula-1.updatesport.com. 12 June 2009. Retrieved 1 November 2009. 
  5. ^ Noble, Jonathan (11 November 2010). "Russian car maker takes stake in Virgin". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 11 November 2010. 
  6. ^ a b Holt, Sarah (11 November 2010). "Russian supercar firm Marussia takes over Virgin Racing". BBC Sport (Yas Marina Circuit, Abu Dhabi: BBC). Retrieved 11 November 2010. 
  7. ^ "F1 Marussia Virgin Racing team to compete under Russian flag". RIA Novosti. 3 February 2011. Retrieved 3 February 2011. 
  8. ^ Noble, Jonathan (1 November 2011). "Virgin applies for name change to become Marussia". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 1 November 2011. 

Tautan luar

  • (Inggris) (Rusia) Situs web resmi
  • Marussia F1 Team di Twitter

Konstruktor dan pembalap yang akan berlomba pada Formula Satu musim 2013

 
 

edunitas.com


Page 13

Marussia F1 Team (sebelumnya dikenal dengan nama Manor Grand Prix, akhir berganti nama menjadi Virgin Racing dan pada musim 2011 dikenal dengan nama Marussia Virgin Racing) adalah sebuah tim balap mobil Formula 1 asal Rusia. Dengan memakai nama Manor GP, tim ini ikut serta dalam balapan F1 musim 2010 sesudah ditentukan oleh FIA pada tanggal 12 Juni 2009, bersama tiga tim baru lainnya: Team US F1, Campos Grand Prix dan Lotus Racing.[3][4] Pada akhir tahun 2009, FIA merevisi daftar peserta tim F1 musim 2010 dengan mengubah nama Manor GP menjadi Virgin Racing seiring masuknya dana sponsorship agung dari jutawan Richard Branson

Pada 11 November 2010, sebuah perusahaan otomotif Rusia, Marussia masuk menjadi sponsor sekaligus pemegang saham di tim ini. Sehingga di musim 2011 nama tim kembali berganti menjadi Marussia Virgin Racing.[5][6] Hal ini juga ditandai dengan penggantian lisensi asal negara tim dari tadinya Inggris Raya menjadi Rusia dan menjadikan tim ini sebagai tim Rusia kedua sesudah Midland F1 Racing.[7]

Bulan November 2011, tim ini mengajukan penggantian nama untuk FIA untuk mengganti nama Virgin Racing menjadi Marussia F1 Team untuk musim 2012.[8] Terhitung 1 Januari 2012 tim ini resmi menanggalkan nama Virgin Racing dan berpindah memakai nama Marussia F1 seiring suksesnya penjualan saham tim mayoritas yang sebelumnya dipegang oleh Richard Branson untuk pabrikan mobil Marussia.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Strang, Simon (24 July 2011). "Timo Glock has re-signed with Virgin on a new three-year deal". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 24 July 2011. 
  2. ^ "Николай Фоменко: "Марусе" нужно объединиться с Петровым" [Nikolay Fomenko: "Marussia" should unite with Petrov]. Izvestia (in Russian) (News Media). 16 December 2012. Retrieved 16 December 2012. "- Кто будет партнером Глока после перехода Шарля Пика в "Катерхэм"? - Резервный пилот - Макс Чилтон." 
  3. ^ "autosport.com". autosport.com. Retrieved 1 November 2009. 
  4. ^ "UpdateF1 >> Formula 1 News > FIA release 2010 entry list". Formula-1.updatesport.com. 12 June 2009. Retrieved 1 November 2009. 
  5. ^ Noble, Jonathan (11 November 2010). "Russian car maker takes stake in Virgin". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 11 November 2010. 
  6. ^ a b Holt, Sarah (11 November 2010). "Russian supercar firm Marussia takes over Virgin Racing". BBC Sport (Yas Marina Circuit, Abu Dhabi: BBC). Retrieved 11 November 2010. 
  7. ^ "F1 Marussia Virgin Racing team to compete under Russian flag". RIA Novosti. 3 February 2011. Retrieved 3 February 2011. 
  8. ^ Noble, Jonathan (1 November 2011). "Virgin applies for name change to become Marussia". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 1 November 2011. 

Tautan luar

  • (Inggris) (Rusia) Situs web resmi
  • Marussia F1 Team di Twitter

Konstruktor dan pembalap yang akan berlomba pada Formula Satu musim 2013

 
 

edunitas.com


Page 14

Marussia F1 Team (sebelumnya dikenal dengan nama Manor Grand Prix, akhir berganti nama menjadi Virgin Racing dan pada musim 2011 dikenal dengan nama Marussia Virgin Racing) adalah sebuah tim balap mobil Formula 1 asal Rusia. Dengan memakai nama Manor GP, tim ini ikut serta dalam balapan F1 musim 2010 sesudah ditentukan oleh FIA pada tanggal 12 Juni 2009, bersama tiga tim baru lainnya: Team US F1, Campos Grand Prix dan Lotus Racing.[3][4] Pada akhir tahun 2009, FIA merevisi daftar peserta tim F1 musim 2010 dengan mengubah nama Manor GP menjadi Virgin Racing seiring masuknya dana sponsorship agung dari jutawan Richard Branson

Pada 11 November 2010, sebuah perusahaan otomotif Rusia, Marussia masuk menjadi sponsor sekaligus pemegang saham di tim ini. Sehingga di musim 2011 nama tim kembali berganti menjadi Marussia Virgin Racing.[5][6] Hal ini juga ditandai dengan penggantian lisensi asal negara tim dari tadinya Inggris Raya menjadi Rusia dan menjadikan tim ini sebagai tim Rusia kedua sesudah Midland F1 Racing.[7]

Bulan November 2011, tim ini mengajukan penggantian nama untuk FIA untuk mengganti nama Virgin Racing menjadi Marussia F1 Team untuk musim 2012.[8] Terhitung 1 Januari 2012 tim ini resmi menanggalkan nama Virgin Racing dan berpindah memakai nama Marussia F1 seiring suksesnya penjualan saham tim mayoritas yang sebelumnya dipegang oleh Richard Branson untuk pabrikan mobil Marussia.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Strang, Simon (24 July 2011). "Timo Glock has re-signed with Virgin on a new three-year deal". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 24 July 2011. 
  2. ^ "Николай Фоменко: "Марусе" нужно объединиться с Петровым" [Nikolay Fomenko: "Marussia" should unite with Petrov]. Izvestia (in Russian) (News Media). 16 December 2012. Retrieved 16 December 2012. "- Кто будет партнером Глока после перехода Шарля Пика в "Катерхэм"? - Резервный пилот - Макс Чилтон." 
  3. ^ "autosport.com". autosport.com. Retrieved 1 November 2009. 
  4. ^ "UpdateF1 >> Formula 1 News > FIA release 2010 entry list". Formula-1.updatesport.com. 12 June 2009. Retrieved 1 November 2009. 
  5. ^ Noble, Jonathan (11 November 2010). "Russian car maker takes stake in Virgin". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 11 November 2010. 
  6. ^ a b Holt, Sarah (11 November 2010). "Russian supercar firm Marussia takes over Virgin Racing". BBC Sport (Yas Marina Circuit, Abu Dhabi: BBC). Retrieved 11 November 2010. 
  7. ^ "F1 Marussia Virgin Racing team to compete under Russian flag". RIA Novosti. 3 February 2011. Retrieved 3 February 2011. 
  8. ^ Noble, Jonathan (1 November 2011). "Virgin applies for name change to become Marussia". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 1 November 2011. 

Pranala luar

  • (Inggris) (Rusia) Situs web resmi
  • Marussia F1 Team di Twitter

edunitas.com


Page 15

Artikel ini merupakan anggota dari
seri mengenai:
Komunisme

Marxisme merupakan sebuah segala sesuatu yang diajarkan yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx.[1][2] Marx menyusun sebuah teori luhur yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.[1] Pengikut teori ini dikata sebagai Marxis.[1] Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.[1][2]

Latar belakang

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.[2] Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels.[1] Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap segala sesuatu yang diajarkan kapitalisme.[1] Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.[3] Keadaan kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa memainkan pekerjaan berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.[4] Jumlah kaum proletar yang wajib hidup di daerah pinggiran dan kumuh.[4] Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena beradanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.[3] Bagi menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa segala sesuatu yang diajarkan kapitalisme ditukar dengan segala sesuatu yang diajarkan komunisme.[3] Bila keadaan ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.[3] Inilah dasar dari marxisme.[3]

Pengaruh Marxisme

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Karl Marx.

Salah satu argumen mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya merupakan bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing sudah sangat mengembang ketika itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi Inggris.[5] Marxisme tidak mampu begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap jumlah pemikiran filsafat setelahnya.[5] Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.[5]

Anak Hegel

Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.[3][5] Bahkan hingga ketika ini pun kalangan Marxis sedang menggunakan terminologi Hegel.[5] Berada eloknya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga dijadikan pokok penting dari Marxisme:[5]

  • Pertama, realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah bagian sejarah yang terus berlangsung.[5]
  • Kedua, karena realitas merupakan suatu bagian sejarah yang terus berlangsung, kunci bagi memahami realitas merupakan memahami hakikat perubahan sejarah.[5]
  • Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti suatu hukum yang dapat ditemukan.[5]
  • Keempat, hukum perubahan itu merupakan dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang selang tesis, antitesis, dan sintesis.[3][5]
  • Kelima, yang menciptakan hukum ini terus memainkan pekerjaan merupakan alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada belakangnya akan dibawa menuju sebuah kesudahan dampak kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.[5]
  • Keenam, bagian itu berlangsung di luar kendali manusia, memainkan usaha karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.[5]
  • Ketujuh, bagian itu akan terus berlangsung samapi tercapai suatu situasi, di mana seluruh kontradiksi internal sudah terselesaikan.[5]
  • Kedelapan, ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang memainkan pekerjaan di luar kendali mereka.[5] Akan tetapi, bagi pertama kalinya manusia akan mampu menentukan jalan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan dijadikan penentu perubahan.[5]
  • Kesembilan, pada ketika inilah bagi pertama kalinya manusia dimungkinkan bagi memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.[5]
  • Kesepuluh, bentuk penduduk yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah penduduk yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal.[5] Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam suatu totalitas yang bertambah luhur, sehingga bertambah mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.[5]

Dari kesepuluh kecocokan tersebut, kuantitas materiil yang semakin kompleks mampu berubah dijadikan suatu mutu baru.[3]

Ilmu ekonomi sebagai dasar

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang wajib dimainkan manusia supaya dapat terus hidup merupakan mendapatkan sarana bagi tetap bertahan hidup.[5] Apapun yang mampu memproduksi pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta bagi memenuhi kepentingan dasar.[5] Tidak berada yang mampu menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.[5] Namun demikian, ketika cara-cara produksi mengembang dari tahap primitif, segera muncul kepentingan supaya tiap individu dapat memainkan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan bertambah makmur dengan metode itu.[5] Lalu, orang dijadikan bergantung satu dengan yang lain.[5] Produksi sarana hidup kini dijadikan cara sosial, bukan lagi cara individu.[5]

Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang dipastikan hubungannya dengan sarana produksi.[5] "Apa yang kulakukan seorang diri bagi penghidupanku menentukan beberapa luhur hal pokok dalam metode hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap penduduk secara semuanya."[5] Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya keperluan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan keperluanku.[5]

Dengan metode pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di selang kelas-kelas itu.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.. 572-575
  2. ^ a b c Robert Audi. 1995. The Cambridge Dictionary of Philosophy. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 465-467.
  3. ^ a b c d e f g h P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Luhur tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 111-117.
  4. ^ a b Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam. Hlm. 207-264.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.

Pranala luar

  • (Indonesia) Marxists Internet Archive

edunitas.com


Page 16

Marxisme merupakan sebuah segala sesuatu yang diajarkan yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx.[1][2] Marx menyusun sebuah teori luhur yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.[1] Pengikut teori ini dikata sebagai Marxis.[1] Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.[1][2]

Latar belakang

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.[2] Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels.[1] Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap segala sesuatu yang diajarkan kapitalisme.[1] Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.[3] Keadaan kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa memainkan pekerjaan berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.[4] Jumlah kaum proletar yang wajib hidup di daerah pinggiran dan kumuh.[4] Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena beradanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.[3] Bagi menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa segala sesuatu yang diajarkan kapitalisme ditukar dengan segala sesuatu yang diajarkan komunisme.[3] Bila keadaan ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.[3] Inilah dasar dari marxisme.[3]

Pengaruh Marxisme

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Karl Marx.

Salah satu argumen mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya merupakan bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing sudah sangat mengembang ketika itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi Inggris.[5] Marxisme tidak mampu begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap jumlah pemikiran filsafat setelahnya.[5] Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.[5]

Anak Hegel

Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.[3][5] Bahkan hingga ketika ini pun kalangan Marxis sedang menggunakan terminologi Hegel.[5] Berada eloknya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga dijadikan pokok penting dari Marxisme:[5]

  • Pertama, realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah bagian sejarah yang terus berlangsung.[5]
  • Kedua, karena realitas merupakan suatu bagian sejarah yang terus berlangsung, kunci bagi memahami realitas merupakan memahami hakikat perubahan sejarah.[5]
  • Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti suatu hukum yang dapat ditemukan.[5]
  • Keempat, hukum perubahan itu merupakan dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang selang tesis, antitesis, dan sintesis.[3][5]
  • Kelima, yang menciptakan hukum ini terus memainkan pekerjaan merupakan alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada belakangnya akan dibawa menuju sebuah kesudahan dampak kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.[5]
  • Keenam, bagian itu berlangsung di luar kendali manusia, memainkan usaha karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.[5]
  • Ketujuh, bagian itu akan terus berlangsung samapi tercapai suatu situasi, di mana seluruh kontradiksi internal sudah terselesaikan.[5]
  • Kedelapan, ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang memainkan pekerjaan di luar kendali mereka.[5] Akan tetapi, bagi pertama kalinya manusia akan mampu menentukan jalan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan dijadikan penentu perubahan.[5]
  • Kesembilan, pada ketika inilah bagi pertama kalinya manusia dimungkinkan bagi memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.[5]
  • Kesepuluh, bentuk penduduk yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah penduduk yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal.[5] Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam suatu totalitas yang bertambah luhur, sehingga bertambah mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.[5]

Dari kesepuluh kecocokan tersebut, kuantitas materiil yang semakin kompleks mampu berubah dijadikan suatu mutu baru.[3]

Ilmu ekonomi sebagai dasar

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang wajib dimainkan manusia supaya dapat terus hidup merupakan mendapatkan sarana bagi tetap bertahan hidup.[5] Apapun yang mampu memproduksi pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta bagi memenuhi kepentingan dasar.[5] Tidak berada yang mampu menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.[5] Namun demikian, ketika cara-cara produksi mengembang dari tahap primitif, segera muncul kepentingan supaya tiap individu dapat memainkan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan bertambah makmur dengan metode itu.[5] Lalu, orang dijadikan bergantung satu dengan yang lain.[5] Produksi sarana hidup kini dijadikan cara sosial, bukan lagi cara individu.[5]

Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang dipastikan hubungannya dengan sarana produksi.[5] "Apa yang kulakukan seorang diri bagi penghidupanku menentukan beberapa luhur hal pokok dalam metode hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap penduduk secara semuanya."[5] Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya keperluan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan keperluanku.[5]

Dengan metode pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di selang kelas-kelas itu.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.. 572-575
  2. ^ a b c Robert Audi. 1995. The Cambridge Dictionary of Philosophy. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 465-467.
  3. ^ a b c d e f g h P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Luhur tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 111-117.
  4. ^ a b Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam. Hlm. 207-264.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.

Pranala luar

  • (Indonesia) Marxists Internet Archive

edunitas.com


Page 17

Marxisme merupakan sebuah segala sesuatu yang diajarkan yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx.[1][2] Marx menyusun sebuah teori luhur yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.[1] Pengikut teori ini dikata sebagai Marxis.[1] Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.[1][2]

Latar belakang

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.[2] Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels.[1] Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap segala sesuatu yang diajarkan kapitalisme.[1] Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.[3] Keadaan kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa memainkan pekerjaan berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.[4] Jumlah kaum proletar yang wajib hidup di daerah pinggiran dan kumuh.[4] Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena beradanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.[3] Bagi menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa segala sesuatu yang diajarkan kapitalisme ditukar dengan segala sesuatu yang diajarkan komunisme.[3] Bila keadaan ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.[3] Inilah dasar dari marxisme.[3]

Pengaruh Marxisme

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Karl Marx.

Salah satu argumen mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya merupakan bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing sudah sangat mengembang ketika itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi Inggris.[5] Marxisme tidak mampu begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap jumlah pemikiran filsafat setelahnya.[5] Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.[5]

Anak Hegel

Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.[3][5] Bahkan hingga ketika ini pun kalangan Marxis sedang menggunakan terminologi Hegel.[5] Berada eloknya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga dijadikan pokok penting dari Marxisme:[5]

  • Pertama, realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah bagian sejarah yang terus berlangsung.[5]
  • Kedua, karena realitas merupakan suatu bagian sejarah yang terus berlangsung, kunci bagi memahami realitas merupakan memahami hakikat perubahan sejarah.[5]
  • Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti suatu hukum yang dapat ditemukan.[5]
  • Keempat, hukum perubahan itu merupakan dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang selang tesis, antitesis, dan sintesis.[3][5]
  • Kelima, yang menciptakan hukum ini terus memainkan pekerjaan merupakan alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada belakangnya akan dibawa menuju sebuah kesudahan dampak kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.[5]
  • Keenam, bagian itu berlangsung di luar kendali manusia, memainkan usaha karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.[5]
  • Ketujuh, bagian itu akan terus berlangsung samapi tercapai suatu situasi, di mana seluruh kontradiksi internal sudah terselesaikan.[5]
  • Kedelapan, ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang memainkan pekerjaan di luar kendali mereka.[5] Akan tetapi, bagi pertama kalinya manusia akan mampu menentukan jalan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan dijadikan penentu perubahan.[5]
  • Kesembilan, pada ketika inilah bagi pertama kalinya manusia dimungkinkan bagi memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.[5]
  • Kesepuluh, bentuk penduduk yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah penduduk yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal.[5] Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam suatu totalitas yang bertambah luhur, sehingga bertambah mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.[5]

Dari kesepuluh kecocokan tersebut, kuantitas materiil yang semakin kompleks mampu berubah dijadikan suatu mutu baru.[3]

Ilmu ekonomi sebagai dasar

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang wajib dimainkan manusia supaya dapat terus hidup merupakan mendapatkan sarana bagi tetap bertahan hidup.[5] Apapun yang mampu memproduksi pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta bagi memenuhi kepentingan dasar.[5] Tidak berada yang mampu menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.[5] Namun demikian, ketika cara-cara produksi mengembang dari tahap primitif, segera muncul kepentingan supaya tiap individu dapat memainkan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan bertambah makmur dengan metode itu.[5] Lalu, orang dijadikan bergantung satu dengan yang lain.[5] Produksi sarana hidup kini dijadikan cara sosial, bukan lagi cara individu.[5]

Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang dipastikan hubungannya dengan sarana produksi.[5] "Apa yang kulakukan seorang diri bagi penghidupanku menentukan beberapa luhur hal pokok dalam metode hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap penduduk secara semuanya."[5] Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya keperluan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan keperluanku.[5]

Dengan metode pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di selang kelas-kelas itu.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.. 572-575
  2. ^ a b c Robert Audi. 1995. The Cambridge Dictionary of Philosophy. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 465-467.
  3. ^ a b c d e f g h P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Luhur tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 111-117.
  4. ^ a b Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam. Hlm. 207-264.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.

Pranala luar

  • (Indonesia) Marxists Internet Archive

edunitas.com


Page 18

Artikel ini merupakan anggota dari
seri mengenai:
Komunisme

Marxisme merupakan sebuah segala sesuatu yang diajarkan yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx.[1][2] Marx menyusun sebuah teori luhur yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik.[1] Pengikut teori ini dikata sebagai Marxis.[1] Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.[1][2]

Latar belakang

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.[2] Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels.[1] Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap segala sesuatu yang diajarkan kapitalisme.[1] Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.[3] Keadaan kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa memainkan pekerjaan berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.[4] Jumlah kaum proletar yang wajib hidup di daerah pinggiran dan kumuh.[4] Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena beradanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.[3] Bagi menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa segala sesuatu yang diajarkan kapitalisme ditukar dengan segala sesuatu yang diajarkan komunisme.[3] Bila keadaan ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.[3] Inilah dasar dari marxisme.[3]

Pengaruh Marxisme

Jelaskan 3 doktrin Reformasi Gereja yang ditulis oleh Martin Luther

Karl Marx.

Salah satu argumen mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya merupakan bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-masing sudah sangat mengembang ketika itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi Inggris.[5] Marxisme tidak mampu begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap jumlah pemikiran filsafat setelahnya.[5] Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.[5]

Anak Hegel

Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.[3][5] Bahkan hingga ketika ini pun kalangan Marxis sedang menggunakan terminologi Hegel.[5] Berada eloknya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga dijadikan pokok penting dari Marxisme:[5]

  • Pertama, realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah bagian sejarah yang terus berlangsung.[5]
  • Kedua, karena realitas merupakan suatu bagian sejarah yang terus berlangsung, kunci bagi memahami realitas merupakan memahami hakikat perubahan sejarah.[5]
  • Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti suatu hukum yang dapat ditemukan.[5]
  • Keempat, hukum perubahan itu merupakan dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang selang tesis, antitesis, dan sintesis.[3][5]
  • Kelima, yang menciptakan hukum ini terus memainkan pekerjaan merupakan alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada belakangnya akan dibawa menuju sebuah kesudahan dampak kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.[5]
  • Keenam, bagian itu berlangsung di luar kendali manusia, memainkan usaha karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.[5]
  • Ketujuh, bagian itu akan terus berlangsung samapi tercapai suatu situasi, di mana seluruh kontradiksi internal sudah terselesaikan.[5]
  • Kedelapan, ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang memainkan pekerjaan di luar kendali mereka.[5] Akan tetapi, bagi pertama kalinya manusia akan mampu menentukan jalan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan dijadikan penentu perubahan.[5]
  • Kesembilan, pada ketika inilah bagi pertama kalinya manusia dimungkinkan bagi memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.[5]
  • Kesepuluh, bentuk penduduk yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah penduduk yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal.[5] Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam suatu totalitas yang bertambah luhur, sehingga bertambah mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.[5]

Dari kesepuluh kecocokan tersebut, kuantitas materiil yang semakin kompleks mampu berubah dijadikan suatu mutu baru.[3]

Ilmu ekonomi sebagai dasar

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang wajib dimainkan manusia supaya dapat terus hidup merupakan mendapatkan sarana bagi tetap bertahan hidup.[5] Apapun yang mampu memproduksi pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta bagi memenuhi kepentingan dasar.[5] Tidak berada yang mampu menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.[5] Namun demikian, ketika cara-cara produksi mengembang dari tahap primitif, segera muncul kepentingan supaya tiap individu dapat memainkan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan bertambah makmur dengan metode itu.[5] Lalu, orang dijadikan bergantung satu dengan yang lain.[5] Produksi sarana hidup kini dijadikan cara sosial, bukan lagi cara individu.[5]

Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang dipastikan hubungannya dengan sarana produksi.[5] "Apa yang kulakukan seorang diri bagi penghidupanku menentukan beberapa luhur hal pokok dalam metode hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap penduduk secara semuanya."[5] Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya keperluan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan keperluanku.[5]

Dengan metode pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di selang kelas-kelas itu.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.. 572-575
  2. ^ a b c Robert Audi. 1995. The Cambridge Dictionary of Philosophy. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 465-467.
  3. ^ a b c d e f g h P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Luhur tentang Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 111-117.
  4. ^ a b Daniel L. Pals. 1996. Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Qalam. Hlm. 207-264.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 164-171.

Pranala luar

  • (Indonesia) Marxists Internet Archive

edunitas.com


Page 19

Marussia F1 Team (sebelumnya dikenal dengan nama Manor Grand Prix, belakang berubah nama menjadi Virgin Racing dan pada musim 2011 dikenal dengan nama Marussia Virgin Racing) yaitu sebuah tim balap mobil Formula 1 asal Rusia. Dengan memakai nama Manor GP, tim ini ikut serta dalam balapan F1 musim 2010 setelah dipastikan oleh FIA pada tanggal 12 Juni 2009, bersama tiga tim baru lainnya: Team US F1, Campos Grand Prix dan Lotus Racing.[3][4] Pada yang belakang sekali tahun 2009, FIA merevisi daftar peserta tim F1 musim 2010 dengan mengubah nama Manor GP menjadi Virgin Racing seiring masuknya dana sponsorship akbar dari jutawan Richard Branson

Pada 11 November 2010, sebuah perusahaan otomotif Rusia, Marussia masuk menjadi sponsor sekaligus pemegang saham di tim ini. Sehingga di musim 2011 nama tim kembali berubah menjadi Marussia Virgin Racing.[5][6] Hal ini juga ditandai dengan penggantian lisensi asal negara tim dari tadinya Inggris Raya menjadi Rusia dan menjadikan tim ini sebagai tim Rusia kedua setelah Midland F1 Racing.[7]

Bulan November 2011, tim ini mengajukan penggantian nama kepada FIA untuk mengganti nama Virgin Racing menjadi Marussia F1 Team untuk musim 2012.[8] Terhitung 1 Januari 2012 tim ini resmi menanggalkan nama Virgin Racing dan beralih memakai nama Marussia F1 seiring suksesnya penjualan saham tim mayoritas yang sebelumnya dipegang oleh Richard Branson kepada pabrikan mobil Marussia.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Strang, Simon (24 July 2011). "Timo Glock has re-signed with Virgin on a new three-year deal". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 24 July 2011. 
  2. ^ "Николай Фоменко: "Марусе" нужно объединиться с Петровым" [Nikolay Fomenko: "Marussia" should unite with Petrov]. Izvestia (in Russian) (News Media). 16 December 2012. Retrieved 16 December 2012. "- Кто будет партнером Глока после перехода Шарля Пика в "Катерхэм"? - Резервный пилот - Макс Чилтон." 
  3. ^ "autosport.com". autosport.com. Retrieved 1 November 2009. 
  4. ^ "UpdateF1 >> Formula 1 News > FIA release 2010 entry list". Formula-1.updatesport.com. 12 June 2009. Retrieved 1 November 2009. 
  5. ^ Noble, Jonathan (11 November 2010). "Russian car maker takes stake in Virgin". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 11 November 2010. 
  6. ^ a b Holt, Sarah (11 November 2010). "Russian supercar firm Marussia takes over Virgin Racing". BBC Sport (Yas Marina Circuit, Sisa dari pembakaran Dhabi: BBC). Retrieved 11 November 2010. 
  7. ^ "F1 Marussia Virgin Racing team to compete under Russian flag". RIA Novosti. 3 February 2011. Retrieved 3 February 2011. 
  8. ^ Noble, Jonathan (1 November 2011). "Virgin applies for name change to become Marussia". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 1 November 2011. 

Pranala luar

  • (Inggris) (Rusia) Situs web resmi
  • Marussia F1 Team di Twitter

edunitas.com


Page 20

Marussia F1 Team (sebelumnya diketahui dengan nama Manor Grand Prix, belakang berubah nama menjadi Virgin Racing dan pada musim 2011 diketahui dengan nama Marussia Virgin Racing) adalah sebuah tim balap mobil Formula 1 asal Rusia. Dengan memakai nama Manor GP, tim ini ikut serta dalam balapan F1 musim 2010 setelah dipastikan oleh FIA pada tanggal 12 Juni 2009, bersama tiga tim baru lainnya: Team US F1, Campos Grand Prix dan Lotus Racing.[3][4] Pada yang belakang sekali tahun 2009, FIA merevisi daftar peserta tim F1 musim 2010 dengan mengubah nama Manor GP menjadi Virgin Racing seiring masuknya dana sponsorship akbar dari jutawan Richard Branson

Pada 11 November 2010, sebuah perusahaan otomotif Rusia, Marussia masuk menjadi sponsor sekaligus pemegang saham di tim ini. Sehingga di musim 2011 nama tim kembali berubah menjadi Marussia Virgin Racing.[5][6] Hal ini juga ditandai dengan penggantian lisensi asal negara tim dari tadinya Inggris Raya menjadi Rusia dan menjadikan tim ini sebagai tim Rusia kedua setelah Midland F1 Racing.[7]

Bulan November 2011, tim ini mengajukan penggantian nama kepada FIA bagi mengganti nama Virgin Racing menjadi Marussia F1 Team bagi musim 2012.[8] Terhitung 1 Januari 2012 tim ini resmi menanggalkan nama Virgin Racing dan beralih memakai nama Marussia F1 seiring berhasilnya penjualan saham tim mayoritas yang sebelumnya dipegang oleh Richard Branson kepada pabrikan mobil Marussia.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Strang, Simon (24 July 2011). "Timo Glock has re-signed with Virgin on a new three-year deal". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 24 July 2011. 
  2. ^ "Николай Фоменко: "Марусе" нужно объединиться с Петровым" [Nikolay Fomenko: "Marussia" should unite with Petrov]. Izvestia (in Russian) (News Media). 16 December 2012. Retrieved 16 December 2012. "- Кто будет партнером Глока после перехода Шарля Пика в "Катерхэм"? - Резервный пилот - Макс Чилтон." 
  3. ^ "autosport.com". autosport.com. Retrieved 1 November 2009. 
  4. ^ "UpdateF1 >> Formula 1 News > FIA release 2010 entry list". Formula-1.updatesport.com. 12 June 2009. Retrieved 1 November 2009. 
  5. ^ Noble, Jonathan (11 November 2010). "Russian car maker takes stake in Virgin". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 11 November 2010. 
  6. ^ a b Holt, Sarah (11 November 2010). "Russian supercar firm Marussia takes over Virgin Racing". BBC Sport (Yas Marina Circuit, Sisa dari pembakaran Dhabi: BBC). Retrieved 11 November 2010. 
  7. ^ "F1 Marussia Virgin Racing team to compete under Russian flag". RIA Novosti. 3 February 2011. Retrieved 3 February 2011. 
  8. ^ Noble, Jonathan (1 November 2011). "Virgin applies for name change to become Marussia". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 1 November 2011. 

Pranala luar

  • (Inggris) (Rusia) Situs web resmi
  • Marussia F1 Team di Twitter

Konstruktor dan pembalap yang akan berlomba pada Formula Satu musim 2013

 
 

edunitas.com


Page 21

Marussia F1 Team (sebelumnya diketahui dengan nama Manor Grand Prix, belakang berubah nama menjadi Virgin Racing dan pada musim 2011 diketahui dengan nama Marussia Virgin Racing) adalah sebuah tim balap mobil Formula 1 asal Rusia. Dengan memakai nama Manor GP, tim ini ikut serta dalam balapan F1 musim 2010 setelah dipastikan oleh FIA pada tanggal 12 Juni 2009, bersama tiga tim baru lainnya: Team US F1, Campos Grand Prix dan Lotus Racing.[3][4] Pada yang belakang sekali tahun 2009, FIA merevisi daftar peserta tim F1 musim 2010 dengan mengubah nama Manor GP menjadi Virgin Racing seiring masuknya dana sponsorship akbar dari jutawan Richard Branson

Pada 11 November 2010, sebuah perusahaan otomotif Rusia, Marussia masuk menjadi sponsor sekaligus pemegang saham di tim ini. Sehingga di musim 2011 nama tim kembali berubah menjadi Marussia Virgin Racing.[5][6] Hal ini juga ditandai dengan penggantian lisensi asal negara tim dari tadinya Inggris Raya menjadi Rusia dan menjadikan tim ini sebagai tim Rusia kedua setelah Midland F1 Racing.[7]

Bulan November 2011, tim ini mengajukan penggantian nama kepada FIA bagi mengganti nama Virgin Racing menjadi Marussia F1 Team bagi musim 2012.[8] Terhitung 1 Januari 2012 tim ini resmi menanggalkan nama Virgin Racing dan beralih memakai nama Marussia F1 seiring berhasilnya penjualan saham tim mayoritas yang sebelumnya dipegang oleh Richard Branson kepada pabrikan mobil Marussia.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Strang, Simon (24 July 2011). "Timo Glock has re-signed with Virgin on a new three-year deal". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 24 July 2011. 
  2. ^ "Николай Фоменко: "Марусе" нужно объединиться с Петровым" [Nikolay Fomenko: "Marussia" should unite with Petrov]. Izvestia (in Russian) (News Media). 16 December 2012. Retrieved 16 December 2012. "- Кто будет партнером Глока после перехода Шарля Пика в "Катерхэм"? - Резервный пилот - Макс Чилтон." 
  3. ^ "autosport.com". autosport.com. Retrieved 1 November 2009. 
  4. ^ "UpdateF1 >> Formula 1 News > FIA release 2010 entry list". Formula-1.updatesport.com. 12 June 2009. Retrieved 1 November 2009. 
  5. ^ Noble, Jonathan (11 November 2010). "Russian car maker takes stake in Virgin". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 11 November 2010. 
  6. ^ a b Holt, Sarah (11 November 2010). "Russian supercar firm Marussia takes over Virgin Racing". BBC Sport (Yas Marina Circuit, Sisa dari pembakaran Dhabi: BBC). Retrieved 11 November 2010. 
  7. ^ "F1 Marussia Virgin Racing team to compete under Russian flag". RIA Novosti. 3 February 2011. Retrieved 3 February 2011. 
  8. ^ Noble, Jonathan (1 November 2011). "Virgin applies for name change to become Marussia". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 1 November 2011. 

Pranala luar

  • (Inggris) (Rusia) Situs web resmi
  • Marussia F1 Team di Twitter

Konstruktor dan pembalap yang akan berlomba pada Formula Satu musim 2013

 
 

edunitas.com


Page 22

Marussia F1 Team (sebelumnya dikenal dengan nama Manor Grand Prix, belakang berubah nama menjadi Virgin Racing dan pada musim 2011 dikenal dengan nama Marussia Virgin Racing) yaitu sebuah tim balap mobil Formula 1 asal Rusia. Dengan memakai nama Manor GP, tim ini ikut serta dalam balapan F1 musim 2010 setelah dipastikan oleh FIA pada tanggal 12 Juni 2009, bersama tiga tim baru lainnya: Team US F1, Campos Grand Prix dan Lotus Racing.[3][4] Pada yang belakang sekali tahun 2009, FIA merevisi daftar peserta tim F1 musim 2010 dengan mengubah nama Manor GP menjadi Virgin Racing seiring masuknya dana sponsorship akbar dari jutawan Richard Branson

Pada 11 November 2010, sebuah perusahaan otomotif Rusia, Marussia masuk menjadi sponsor sekaligus pemegang saham di tim ini. Sehingga di musim 2011 nama tim kembali berubah menjadi Marussia Virgin Racing.[5][6] Hal ini juga ditandai dengan penggantian lisensi asal negara tim dari tadinya Inggris Raya menjadi Rusia dan menjadikan tim ini sebagai tim Rusia kedua setelah Midland F1 Racing.[7]

Bulan November 2011, tim ini mengajukan penggantian nama kepada FIA untuk mengganti nama Virgin Racing menjadi Marussia F1 Team untuk musim 2012.[8] Terhitung 1 Januari 2012 tim ini resmi menanggalkan nama Virgin Racing dan beralih memakai nama Marussia F1 seiring suksesnya penjualan saham tim mayoritas yang sebelumnya dipegang oleh Richard Branson kepada pabrikan mobil Marussia.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Strang, Simon (24 July 2011). "Timo Glock has re-signed with Virgin on a new three-year deal". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 24 July 2011. 
  2. ^ "Николай Фоменко: "Марусе" нужно объединиться с Петровым" [Nikolay Fomenko: "Marussia" should unite with Petrov]. Izvestia (in Russian) (News Media). 16 December 2012. Retrieved 16 December 2012. "- Кто будет партнером Глока после перехода Шарля Пика в "Катерхэм"? - Резервный пилот - Макс Чилтон." 
  3. ^ "autosport.com". autosport.com. Retrieved 1 November 2009. 
  4. ^ "UpdateF1 >> Formula 1 News > FIA release 2010 entry list". Formula-1.updatesport.com. 12 June 2009. Retrieved 1 November 2009. 
  5. ^ Noble, Jonathan (11 November 2010). "Russian car maker takes stake in Virgin". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 11 November 2010. 
  6. ^ a b Holt, Sarah (11 November 2010). "Russian supercar firm Marussia takes over Virgin Racing". BBC Sport (Yas Marina Circuit, Sisa dari pembakaran Dhabi: BBC). Retrieved 11 November 2010. 
  7. ^ "F1 Marussia Virgin Racing team to compete under Russian flag". RIA Novosti. 3 February 2011. Retrieved 3 February 2011. 
  8. ^ Noble, Jonathan (1 November 2011). "Virgin applies for name change to become Marussia". Autosport (Haymarket Publications). Retrieved 1 November 2011. 

Pranala luar

  • (Inggris) (Rusia) Situs web resmi
  • Marussia F1 Team di Twitter

edunitas.com


Page 23

Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc (kelahiran di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963)[1] adalah Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 22 Oktober 2009.[2]

Riwayat hidup

Marty telah mengenal alam internasional sejak umur 9 tahun.[3] Keluarganya menyekolahkan dia ke Singapura sesudah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974.[4] Kemudian, di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974). Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere College dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.[3][4]

Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP sampai master di Inggris.[3] Ia menyilakan duduk kuliah dan meraih gelar BSc, Honours, di bagian hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London tahun 1984. Kemudian meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University tahun 1985.[3]

Gelar doktor Marty dapatkan di luar Inggris. Marty meraih gelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University, Australia pada 1993.[3]

Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986.[5] Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 1986-1990. Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika ia ditunjuk sbg juru berbicara Departemen Luar Negeri periode 2002-2005.[2] Pada periode berikutnya (11 November 2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Akbar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia sebagai Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sbg Menteri Pertahanan.[2]

Selanjutnya, Marty menjabat sbg Duta Akbar RI sebagai PBB (5 September 2007–22 Oktober 2009). Pada November, Marty sukses berkiprah di alam internasional dengan menjadi salah satu orang Indonesia yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[3]

Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[2] Ia merupakan Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr. Nur Hassan Wirajuda.[2]

Marty pernah menjabat sbg kepala delegasi negara sebagai sebanyak konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Aksi Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN. Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia sebagai Dewan Keamanan PBB dan diskusi trilateral di Timor Timur serta Direktur Jendral sebagai Kerjasama ASEAN (2003-2005).[1]

Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.[4]

Pustaka

  1. ^ a b www.antarajatim.com. Profil Menlu Marty Natalegawa. (diakses 13 Mei 2010)
  2. ^ a b c d e www.deplu.go.id. Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI ke-17. Diakses pada 11 Mei 2010.
  3. ^ a b c d e f www.antara.co.id. Marty Natalegawa, Nakhoda Pejambon
  4. ^ a b c www.tokohindonesia.com. Marty Natalegawa: Dubes Termuda Menuju Puncak
  5. ^ news.okezone.com. Profil Menlu, Marty Matalegawa

Pranala luar

  • (Indonesia) "Marty Natalegawa Raih "PR Society Award 2004"", Harian Pelita, 26 Januari 2005 (Salinan Google)
  • (Indonesia) "Jikalau Bisa Dipersulit, Mengapa Dipermudah?", KOMPAS, 6 Juli 2003
  • (Indonesia) "Marty Natalegawa: Aku Bangga Bisa Mewakili Bangsa Indonesia di Forum Internasional", Era Muslim, 3 Februari 2005

Kabinet Indonesia Bersatu II (Sejak 2009)

 

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono

 

  • Menko Polhukam: Djoko Suyanto
  • Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
  • Menko Kesra: Agung Laksono
  • Mendagri: Gamawan Fauzi
  • Menlu: Marty Natalegawa
  • Menhan: Purnomo Yusgiantoro
  • Menkumham: Patrialis Akbar, Amir Syamsuddin
  • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (Plt.)
  • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik
  • Menperin: M. S. Hidayat
  • Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan
  • Mentan: Suswono
  • Menhut: Zulkifli Hasan
  • Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan
  • Menteri KP: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
  • Mennakertrans: Muhaimin Iskandar
  • Menteri PU: Djoko Kirmanto
  • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Ali Ghufron Mukti (Plt.), Nafsiah Mboi
  • Mendikbud: Mohammad Nuh
  • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
  • Menag: Suryadharma Ali
  • Menparenkraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
  • Menkominfo: Tifatul Sembiring
  • Mensesneg: Sudi Silalahi
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menkop UKM: Syarief Hasan
  • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
  • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
  • Menteri PANRB: E.E. Mangindaan, Azwar Abubakar
  • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
  • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
  • Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
  • Menpora: Andi Mallarangeng, Agung Laksono (Plt.), Roy Suryo
  • Jaksa Agung: Hendarman Supandji, Darmono (Plt.), Basrief Arief
  • Panglima TNI: Djoko Santoso, Agus Suhartono
  • Kapolri: Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo
  • Kepala UKP4: Kuntoro Mangkusubroto

 

Sekretaris Kabinet: Dipo Alam


edunitas.com


Page 24

Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc (lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963)[1] adalah Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 22 Oktober 2009.[2]

Riwayat hidup

Marty telah mengenal alam internasional sejak umur 9 tahun.[3] Keluarganya menyekolahkan dia ke Singapura setelah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974.[4] Kemudian, di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974). Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere College dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.[3][4]

Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP sampai master di Inggris.[3] Beliau menyilakan duduk kuliah dan meraih gelar BSc, Honours, di bagian hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London tahun 1984. Kemudian meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University tahun 1985.[3]

Gelar doktor Marty dapatkan di luar Inggris. Marty meraih gelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University, Australia pada 1993.[3]

Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986.[5] Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 1986-1990. Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika beliau ditunjuk sebagai juru berbicara Departemen Luar Negeri periode 2002-2005.[2] Pada periode berikutnya (11 November 2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Akbar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.[2]

Selanjutnya, Marty menjabat sebagai Duta Akbar RI untuk PBB (5 September 2007–22 Oktober 2009). Pada November, Marty sukses berkiprah di alam internasional dengan menjadi salah satu orang Indonesia yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[3]

Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[2] Beliau merupakan Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr. Nur Hassan Wirajuda.[2]

Marty pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sebanyak konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Aksi Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN. Beliau pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan diskusi trilateral di Timor Timur serta Direktur Jendral untuk Kerjasama ASEAN (2003-2005).[1]

Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.[4]

Pustaka

  1. ^ a b www.antarajatim.com. Profil Menlu Marty Natalegawa. (diakses 13 Mei 2010)
  2. ^ a b c d e www.deplu.go.id. Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI ke-17. Diakses pada 11 Mei 2010.
  3. ^ a b c d e f www.antara.co.id. Marty Natalegawa, Nakhoda Pejambon
  4. ^ a b c www.tokohindonesia.com. Marty Natalegawa: Dubes Termuda Menuju Puncak
  5. ^ news.okezone.com. Profil Menlu, Marty Matalegawa

Pranala luar

  • (Indonesia) "Marty Natalegawa Raih "PR Society Award 2004"", Harian Pelita, 26 Januari 2005 (Salinan Google)
  • (Indonesia) "Jikalau Bisa Dipersulit, Mengapa Dipermudah?", KOMPAS, 6 Juli 2003
  • (Indonesia) "Marty Natalegawa: Aku Bangga Bisa Mewakili Bangsa Indonesia di Forum Internasional", Era Muslim, 3 Februari 2005

Kabinet Indonesia Bersatu II (Sejak 2009)

 

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono

 

  • Menko Polhukam: Djoko Suyanto
  • Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
  • Menko Kesra: Agung Laksono
  • Mendagri: Gamawan Fauzi
  • Menlu: Marty Natalegawa
  • Menhan: Purnomo Yusgiantoro
  • Menkumham: Patrialis Akbar, Amir Syamsuddin
  • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (Plt.)
  • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik
  • Menperin: M. S. Hidayat
  • Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan
  • Mentan: Suswono
  • Menhut: Zulkifli Hasan
  • Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan
  • Menteri KP: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
  • Mennakertrans: Muhaimin Iskandar
  • Menteri PU: Djoko Kirmanto
  • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Ali Ghufron Mukti (Plt.), Nafsiah Mboi
  • Mendikbud: Mohammad Nuh
  • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
  • Menag: Suryadharma Ali
  • Menparenkraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
  • Menkominfo: Tifatul Sembiring
  • Mensesneg: Sudi Silalahi
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menkop UKM: Syarief Hasan
  • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
  • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
  • Menteri PANRB: E.E. Mangindaan, Azwar Abubakar
  • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
  • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
  • Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
  • Menpora: Andi Mallarangeng, Agung Laksono (Plt.), Roy Suryo
  • Jaksa Agung: Hendarman Supandji, Darmono (Plt.), Basrief Arief
  • Panglima TNI: Djoko Santoso, Agus Suhartono
  • Kapolri: Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo
  • Kepala UKP4: Kuntoro Mangkusubroto

 

Sekretaris Kabinet: Dipo Alam


edunitas.com


Page 25

Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc (lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963)[1] adalah Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 22 Oktober 2009.[2]

Riwayat hidup

Marty telah mengenal alam internasional sejak umur 9 tahun.[3] Keluarganya menyekolahkan dia ke Singapura setelah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974.[4] Kemudian, di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974). Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere College dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.[3][4]

Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP sampai master di Inggris.[3] Beliau menyilakan duduk kuliah dan meraih gelar BSc, Honours, di bagian hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London tahun 1984. Kemudian meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University tahun 1985.[3]

Gelar doktor Marty dapatkan di luar Inggris. Marty meraih gelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University, Australia pada 1993.[3]

Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986.[5] Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 1986-1990. Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika beliau ditunjuk sebagai juru berbicara Departemen Luar Negeri periode 2002-2005.[2] Pada periode berikutnya (11 November 2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Akbar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.[2]

Selanjutnya, Marty menjabat sebagai Duta Akbar RI untuk PBB (5 September 2007–22 Oktober 2009). Pada November, Marty sukses berkiprah di alam internasional dengan menjadi salah satu orang Indonesia yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[3]

Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[2] Beliau merupakan Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr. Nur Hassan Wirajuda.[2]

Marty pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sebanyak konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Aksi Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN. Beliau pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan diskusi trilateral di Timor Timur serta Direktur Jendral untuk Kerjasama ASEAN (2003-2005).[1]

Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.[4]

Pustaka

  1. ^ a b www.antarajatim.com. Profil Menlu Marty Natalegawa. (diakses 13 Mei 2010)
  2. ^ a b c d e www.deplu.go.id. Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI ke-17. Diakses pada 11 Mei 2010.
  3. ^ a b c d e f www.antara.co.id. Marty Natalegawa, Nakhoda Pejambon
  4. ^ a b c www.tokohindonesia.com. Marty Natalegawa: Dubes Termuda Menuju Puncak
  5. ^ news.okezone.com. Profil Menlu, Marty Matalegawa

Pranala luar

  • (Indonesia) "Marty Natalegawa Raih "PR Society Award 2004"", Harian Pelita, 26 Januari 2005 (Salinan Google)
  • (Indonesia) "Jikalau Bisa Dipersulit, Mengapa Dipermudah?", KOMPAS, 6 Juli 2003
  • (Indonesia) "Marty Natalegawa: Aku Bangga Bisa Mewakili Bangsa Indonesia di Forum Internasional", Era Muslim, 3 Februari 2005

Kabinet Indonesia Bersatu II (Sejak 2009)

 

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono

 

  • Menko Polhukam: Djoko Suyanto
  • Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
  • Menko Kesra: Agung Laksono
  • Mendagri: Gamawan Fauzi
  • Menlu: Marty Natalegawa
  • Menhan: Purnomo Yusgiantoro
  • Menkumham: Patrialis Akbar, Amir Syamsuddin
  • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (Plt.)
  • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik
  • Menperin: M. S. Hidayat
  • Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan
  • Mentan: Suswono
  • Menhut: Zulkifli Hasan
  • Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan
  • Menteri KP: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
  • Mennakertrans: Muhaimin Iskandar
  • Menteri PU: Djoko Kirmanto
  • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Ali Ghufron Mukti (Plt.), Nafsiah Mboi
  • Mendikbud: Mohammad Nuh
  • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
  • Menag: Suryadharma Ali
  • Menparenkraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
  • Menkominfo: Tifatul Sembiring
  • Mensesneg: Sudi Silalahi
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menkop UKM: Syarief Hasan
  • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
  • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
  • Menteri PANRB: E.E. Mangindaan, Azwar Abubakar
  • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
  • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
  • Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
  • Menpora: Andi Mallarangeng, Agung Laksono (Plt.), Roy Suryo
  • Jaksa Agung: Hendarman Supandji, Darmono (Plt.), Basrief Arief
  • Panglima TNI: Djoko Santoso, Agus Suhartono
  • Kapolri: Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo
  • Kepala UKP4: Kuntoro Mangkusubroto

 

Sekretaris Kabinet: Dipo Alam


edunitas.com


Page 26

Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc (kelahiran di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963)[1] adalah Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 22 Oktober 2009.[2]

Riwayat hidup

Marty telah mengenal alam internasional sejak umur 9 tahun.[3] Keluarganya menyekolahkan dia ke Singapura sesudah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974.[4] Kemudian, di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974). Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere College dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.[3][4]

Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP sampai master di Inggris.[3] Ia menyilakan duduk kuliah dan meraih gelar BSc, Honours, di bagian hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London tahun 1984. Kemudian meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University tahun 1985.[3]

Gelar doktor Marty dapatkan di luar Inggris. Marty meraih gelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University, Australia pada 1993.[3]

Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986.[5] Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 1986-1990. Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika ia ditunjuk sbg juru berbicara Departemen Luar Negeri periode 2002-2005.[2] Pada periode berikutnya (11 November 2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Akbar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia sebagai Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sbg Menteri Pertahanan.[2]

Selanjutnya, Marty menjabat sbg Duta Akbar RI sebagai PBB (5 September 2007–22 Oktober 2009). Pada November, Marty sukses berkiprah di alam internasional dengan menjadi salah satu orang Indonesia yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[3]

Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[2] Ia merupakan Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr. Nur Hassan Wirajuda.[2]

Marty pernah menjabat sbg kepala delegasi negara sebagai sebanyak konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Aksi Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN. Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia sebagai Dewan Keamanan PBB dan diskusi trilateral di Timor Timur serta Direktur Jendral sebagai Kerjasama ASEAN (2003-2005).[1]

Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.[4]

Pustaka

  1. ^ a b www.antarajatim.com. Profil Menlu Marty Natalegawa. (diakses 13 Mei 2010)
  2. ^ a b c d e www.deplu.go.id. Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI ke-17. Diakses pada 11 Mei 2010.
  3. ^ a b c d e f www.antara.co.id. Marty Natalegawa, Nakhoda Pejambon
  4. ^ a b c www.tokohindonesia.com. Marty Natalegawa: Dubes Termuda Menuju Puncak
  5. ^ news.okezone.com. Profil Menlu, Marty Matalegawa

Pranala luar

  • (Indonesia) "Marty Natalegawa Raih "PR Society Award 2004"", Harian Pelita, 26 Januari 2005 (Salinan Google)
  • (Indonesia) "Jikalau Bisa Dipersulit, Mengapa Dipermudah?", KOMPAS, 6 Juli 2003
  • (Indonesia) "Marty Natalegawa: Aku Bangga Bisa Mewakili Bangsa Indonesia di Forum Internasional", Era Muslim, 3 Februari 2005

Kabinet Indonesia Bersatu II (Sejak 2009)

 

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono

 

  • Menko Polhukam: Djoko Suyanto
  • Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
  • Menko Kesra: Agung Laksono
  • Mendagri: Gamawan Fauzi
  • Menlu: Marty Natalegawa
  • Menhan: Purnomo Yusgiantoro
  • Menkumham: Patrialis Akbar, Amir Syamsuddin
  • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (Plt.)
  • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik
  • Menperin: M. S. Hidayat
  • Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan
  • Mentan: Suswono
  • Menhut: Zulkifli Hasan
  • Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan
  • Menteri KP: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
  • Mennakertrans: Muhaimin Iskandar
  • Menteri PU: Djoko Kirmanto
  • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Ali Ghufron Mukti (Plt.), Nafsiah Mboi
  • Mendikbud: Mohammad Nuh
  • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
  • Menag: Suryadharma Ali
  • Menparenkraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
  • Menkominfo: Tifatul Sembiring
  • Mensesneg: Sudi Silalahi
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menkop UKM: Syarief Hasan
  • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
  • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
  • Menteri PANRB: E.E. Mangindaan, Azwar Abubakar
  • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini
  • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
  • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
  • Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
  • Menpora: Andi Mallarangeng, Agung Laksono (Plt.), Roy Suryo
  • Jaksa Agung: Hendarman Supandji, Darmono (Plt.), Basrief Arief
  • Panglima TNI: Djoko Santoso, Agus Suhartono
  • Kapolri: Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo
  • Kepala UKP4: Kuntoro Mangkusubroto

 

Sekretaris Kabinet: Dipo Alam


edunitas.com