Jeda minum obat setelah minum adem sari

Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi sebagian orang mengonsumsi obat bukanlah hal yang mudah. Rasa pahitnya membuat banyak orang malas untuk minum obat.

Namun, demi kesembuhan, banyak orang memodifikasi caranya meminum obat. Kalau biasanya obat harus dikonsumsi dengan air putih, akhirnya orang-orang yang tidak menyukai rasa obat menggantinya dengan minuman lain.

Ada yang minum obat menggunakan susu, ada juga yang minum obat dengan jus buah. Ada pula yang mengonsumsi minuman lainnya untuk menetralisir rasa obat yang sebelumnya diminum.

Tapi tahukah Anda bahwa mengonsumsi minuman tertentu dapat memengaruhi proses pencernaan obat? Dokter spesialis anestesi dari Rumah Sakit Premier Bintaro Dwi Pantja mencontohkan, konsumsi susu dan soda saat minum obat atau sesaat setelahnya dapat mengganggu fungsi obat.

Pilihan Redaksi

  • Obat Nyeri yang Dijual Bebas Belum Tentu Aman
  • Parasetamol Obat Aman tapi Bisa Berakibat Fatal
  • Jangan Sembarang Minum Obat Pereda Nyeri Saat Haid
  • Benarkah Obat Pereda Nyeri Menyebabkan Kecanduan?

"Ada senyawa di dalam susu yang bisa membuat senyawa dalam obat menjadi lengket. Jadi obatnya akan tercerna lebih lama," kata Pantja saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (8/9).

Jika Anda ingin mengonsumsi susu, lebih baik tunggu sekitar empat jam setelah mengonsumsi obat.

Berbeda dengan susu, soda yang dikonsumsi saat minum obat atau sesaat setelahnya malah bisa membuat obat tidak bisa hancur di lambung dan akhirnya tidak terserap dengan baik.

"Jangan gunakan basa yang kuat seperti soda karena bisa merusak kondisi asam. Soalnya banyak obat yang dibuat untuk hancur dalam kondisi asam," ujar Pantja.

Ia mengatakan pendamping minum obat terbaik adalah air putih karena sifatnya yang netral. Jadi, obat bisa bekerja secara maksimal.

Selain susu dan soda, ada juga beberapa minuman lainnya yang sebaiknya tidak dikonsumsi ketika Anda mengonsumsi obat maupun setelahnya.

Misalnya saja jus pomegranate. Dilansir dari Prevention, enzim yang terdapat dalam buah pome tidak bisa menghancurkan obat-obat yang dibuat untuk mengatasi tekanan darah. Ada juga jus anggur yang tidak bisa berinteraksi dengan 50 jenis obat, termasuk statin.

Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh hijau, dan minuman berenergi juga bisa menimbulkan ancaman serius jika berinteraksi dengan obat tertentu. Hindari konsumsi kafein saat harus minum obat dengan kandungan efedrin (penekan nafsu makan), obat asma, dan amfetamin.

Kalium dalam minuman juga bisa berbahaya apabila dikonsumsi dengan beberapa obat jantung atau hipertensi.

(mer/mer)

Adem Sari – Panas dalam merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami gejala berupa sariawan, bau mulut, serta gangguan tenggorokan. Salah satu solusi paling tepat untuk mengatasi panas dalam adalah dengan minum Adem Sari. Minuman larutan penyegar ini mengandung sejumlah bahan herbal yang terbukti ampuh untuk mengatasi gejala panas dalam.

Table of Contents Show

  • Bahayakah minum susu setelah minum obat?
  • Obat-obatan yang boleh diminum dengan susu
  • Obat-obatan yang tidak dianjurkan diminum dengan susu
  • Hal penting yang harus diperhatikan ketika minum obat
  • Berapa jam jarak minum obat dan jamu?
  • Apakah boleh setelah minum jamu terus minum obat?
  • Berapa jarak minum kunyit dan obat?
  • Bolehkah minum paracetamol setelah minum obat herbal?

Adem Sari merupakan merupakan minuman penyejuk yang mengandung komposisi berupa ekstrak Cinamommum burmanni, Citrus aurantifolia, Alyxia stellata, dan asam askorbat atau vitamin C. Kombinasi bahan-bahan herbal tersebut membuat minuman penyejuk ini mampu mengatasi gejala panas dalam. Lalu, bolehkah minum obat setelah minum Adem Sari? Berikut penjelasannya.

Aturan Minum Adem Sari Bersamaan dengan Obat-Obatan Lain

Adem Sari merupakan larutan penyegar yang cocok dikonsumsi untuk meredakan gejala panas dalam yang mengarah pada kondisi sariawan, bibir pecah-pecah, dan sakit tenggorokan. Manfaat Adem Sari sebagai pereda panas dalam didapatkan dari bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii).

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam National Center for Biotechnology Information mengungkapkan bahwa ekstrak kayu manis mengandung senyawa aktif, yaitu antibakteri dan antioksidan. Kedua senyawa aktif ini memiliki peran dalam meredakan panas dalam. Sementara itu, sebuah studi dalam jurnal Pennington Biomedical Research Center juga mengungkapkan bahwa ekstrak kayu manis memiliki efek antiinflamasi untuk meredakan peradangan.

Selain itu, Adem Sari juga mengandung jeruk nipis atau Citrus aurantifolia. Penelitian dalam jurnal National Center for Biotechnology Information mengungkapkan bahwa jeruk nipis memiliki bahan aktif berupa antioksidan. Adanya kandungan senyawa aktif ini dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga dapat melawan penyebab panas dalam, seperti virus dan bakteri.

Adem Sari juga mengandung vitamin C yang dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin C sehari-hari. Pasalnya, vitamin C memiliki peran penting untuk membantu melawan bakteri atau virus penyebab panas dalam. Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Maastricht University dalam Journal of Leukocyte Biology yang menyatakan bahwa vitamin C berperan untuk membantu tubuh dalam memperbanyak produksi fagosit dan limfosit. Kedua sel darah putih tersebut berperan dalam membantu melindungi tubuh dari infeksi yang menyebabkan panas dalam.

Adem Sari memang mengandung bahan-bahan yang efektif untuk meredakan panas dalam. Namun, apakah Adem Sari boleh diminum bersamaan dengan obat-obatan lain? Jawabannya adalah tidak dianjurkan. Mengapa? Minum obat setelah minum Adem Sari bisa mengurangi khasiat obat dan Adem Sari itu sendiri. Jika hal ini terjadi, maka khasiat dari kedua produk tersebut tidak dapat bekerja dengan maksimal.

Jadi, sebaiknya hindari minum obat setelah minum Adem Sari. Tujuannya agar khasiat dan efektivitas dari kedua produk tersebut bisa bekerja dengan maksimal. Dengan begitu, maka manfaat keduanya bisa Anda dapatkan. Jika mengonsumsi keduanya secara bersamaam dikhawatirkan akan mengganggu khasiatnya, sehingga tubuh Anda tidak bisa mendapatkan manfaat dari produk tersebut.

Meski begitu, sejauh ini belum diketahui secara pasti mengenai efek samping minum Adem Sari bersamaan dengan obat-obatan lain. Jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dengan begitu, maka Anda bisa mendapatkan saran terbaik mengenai cara mengonsumsi Adem Sari yang aman untuk kesehatan.

Itu dia penjelasan mengenai aturan minum Adem Sari dengan obat-obatan lain. Karena tidak dianjurkan, maka pastikan Kamu tidak minum obat setelah minum Adem Sari. Sebaiknya, berikan jeda waktu selama 1 – 2 jam setelah minum Adem Sari, kemudian Kamu baru bisa mengonsumsi obat-obatan lain agar khasiatnya lebih maksimal di dalam tubuh.

Kebiasaan tiap orang ketika minum obat berbeda-beda. Ada yang harus minum obat dengan makan pisang, minum teh, atau cukup hanya dengan air putih. Namun, bagaimana jadinya kalau minum obat pakai susu? Bolehkah minum susu setelah minum obat? Cari tahu jawabannya di sini?

Bahayakah minum susu setelah minum obat?

Sebenarnya minum susu setelah minum obat tidak berbahaya, tapi tidak dianjurkan untuk semua jenis obat.

Pasalnya, protein susu dapat berinteraksi dengan zat obat tertentu sehingga menghambat obat untuk bekerja sebagaimana mestinya. Ada pula obat-obatan yang justru dapat mengubah cara kerja tubuh menyerap nutrisi makanan ketika berinteraksi dengan susu.

Tak hanya itu. Minum susu setelah minum obat tertentu juga dapat memicu efek samping menjadi lebih buruk, atau justru memunculkan gejala baru yang tidak biasa.

Obat-obatan yang boleh diminum dengan susu

Meski begitu, ada jenis obat-obatan yang dianggap aman apabila dikonsumsi dengan susu atau makanan lainnya.

Hal ini karena susu dan makanan dapat mengurangi efek samping dari obat itu sendiri, seperti mual, iritasi lambung, dan gangguan pencernaan lainnya. Pada obat jenis tertentu, minum susu juga dapat membantu penyerapan obat ke dalam aliran darah.

Berikut jenis-jenis obat yang boleh diminum dengan susu:

  • Obat kortikosteroid seperti prednisolone dan dexamethasone. Jenis obat ini dapat meningatkan pembuangan kalsium dan kalium dalam tubuh. Oleh karena itu, obat ini dianjurkan untuk diminum dengan susu untuk menghindari tubuh kekurangan kalsium dan kalium.
  • Obat non streoid anti-inflamasi (NSAID) seperti ibuprofen, diclofenac, aspirin, naproxen. Jenis obat-obatan ini dapat memicu iritasi pada usus pada beberapa orang, sehingga minum susu setelah minum obat dianjurkan karena dapat mengurangi efek samping tersebut.
  • Obat untuk penyakit HIV, seperti ritonavir, saquinavir dan nelfinavir dapat diminum dengan susu untuk memastikan jika obat-obatan tersebut terserap ke aliran darah dengan benar.

Obat-obatan yang tidak dianjurkan diminum dengan susu

Beberapa jenis antibiotik tidak disarankan dikonsumsi dengan susu. Sebagai contoh, tetrasikilin sebaiknya tak diminum dengan susu karena kalsium dalam susu mengikat zat antibiotik dan mencegah penyerapan nutrisi di usus.

Selain itu, antibiotik golongan kuinolon seperti levoflaxcin, ciprofloxacin, dan lain sebagainya juga tidak bisa diminum dengan susu atau produk olahan susu. Bahkan bukan hanya susu, ada banyak jenis makanan lain yang justru dapat mengganggu kinerja antibiotik itu sendiri.

Namun begitu, tidak semua antibiotik pantang diminum bersama atau sebelum susu. Beberapa jenis antibiotik justru dapat diserap lebih baik oleh tubuh apabila diminum dengan makanan atau susu. Jadi, selalu konsultasi ke dokter atau apoteker sebelum minum obat jenis apapun. Tujuannya memastikan agar obat yang Anda minum dapat bekerja secara optimal.

Hal penting yang harus diperhatikan ketika minum obat

Sebaiknya Anda minum obat bersama dengan air putih, karena air putih tidak berikatan dengan zat lain yang dapat menganggu penyerapan obat itu sendiri. Apabila Anda ingin minum susu setelah minum obat, berikanlah jeda setidaknya 3-4 jam dari waktu terakhir minum obat. Dengan begitu, proses penyerapan obat dalam tubuh pun tak terhambat dan Anda pun akan mendapatkan manfaat yang optimal dari obat efektifas obat tersebut.

Selain itu, penting bagi Anda untuk selalu membaca aturan pakai obat yang biasanya tertera pada label kemasan dengan teliti. Terutama jika Anda minum obat tanpa resep dokter.

Minum obat tanpa resep yang tak sesuai aturan pakai justru dapat membuat kondisi Anda bertambah parah. Hal ini terjadi karena Anda bisa saja minum obat dengan dosis yang terlalu banyak, obat bereaksi dengan penyakit lain yang Anda miliki, kinerja obat terganggu dengan obat lain yang sedang Anda gunakan, atau bisa juga karena Anda salah waktu saat minun obat.

Nah, guna menghindari berbagai kemungkinan di atas, maka penting bagi Anda untuk membaca aturan pakai obat yang akan Anda konsumsi. Pastikan jika obat yang Anda gunakan sesuai dengan penyakit yang Anda miliki. Bila perlu, tanyakan pada apoteker atau dokter jika Anda bingung atau khawatir tentang obat yang akan Anda minum.

Berapa jam jarak minum obat dan jamu?

diharuskan obat dengan jamu sebaiknya minimal 3 jam jarak waktunya.

Apakah boleh setelah minum jamu terus minum obat?

Entah itu ramuan dalam bentuk jamu, atau terapi aneka tumbuhan tradisional. Tapi, bolehkah konsumsi obat herbal ini dibarengi dengan obat kimia yang biasa diberikan oleh dokter? Menjawab ini, Dokter Zaidul Akbar mengatakan tidak ada larangan obat kimia dan obat herbal dikonsumsi bersamaan.

Berapa jarak minum kunyit dan obat?

Cara konsumsinya disarankan untuk disesuaikan dengan yang tertera pada kemasan dan berikan jarak minimal 1-2 jam setelah anda mengonsumsi obat dari dokter.

Bolehkah minum paracetamol setelah minum obat herbal?

Namun, apakah menggunakan parasetamol diperbolehkan setelah konsumsi obat herbal cair? Sebenarnya yang perlu Anda perhatikan adalah kandungan dari jamu tersebut. Jika yang Anda minum adalah campuran jahe, madu dan rempah alami, minum parasetamol setelah konsumsi obat herbal atau jamu sebenarnya aman.

Apakah boleh minum obat setelah minum Adem Sari?

Adem Sari memang mengandung bahan-bahan yang efektif untuk meredakan panas dalam. Namun, apakah Adem Sari boleh diminum bersamaan dengan obat-obatan lain? Jawabannya adalah tidak dianjurkan.

Berapa jam jarak minum Adem Sari dan obat?

Kristina Yulianti Daeng‎Adem Sari Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Adem Sari dengan obat apapun, AdeMania. Jika mau minum obat, beri jeda waktu kurang lebih satu jam sebelum atau sesudah minum Adem Sari.

Berapa jarak minum Adem Sari?

Untuk orang dewasa, Adem Sari sebaiknya dikonsumsi sebanyak 1 bungkus, 2–3 kali sehari. Untuk anak-anak, Adem Sari sebaiknya dikonsumsi sebanyak ½ bungkus, 2–3 kali sehari. Jangan mengonsumsi 2 bungkus Adem Sari sekaligus, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit perut.

Apakah Adem Sari bisa mengobati radang tenggorokan?

ADEM SARI 5 SACHET merupakan minuman penyejuk yang mengandung ekstrak Citrus Aurantifolia dan ekstrak Alyxia stellata. Dilengkapi juga dengan kandungan vitamin C. Digunakan untuk meredakan gejala panas dalam, sakit tenggorokan, sariawan, bibir pecah-pecah dan susah buang air besar.