Indonesia merupakan salah satu negara yang mempelopori berdirinya ASEAN Mas Dayat

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempelopori berdirinya ASEAN Mas Dayat

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempelopori berdirinya ASEAN Mas Dayat
Lihat Foto

Kemdikbud

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.

KOMPAS.com - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menuai beberapa respons Internasional.

Beberapa negara mendukung munculnya negara Indonesia dan ada juga yang menolak adanya pendirian negara Indonesia. 

Berikut beberapa soal Sejarah Peminatan kelas 12 beserta pembahasannya:

Soal 1: Sebutkan negara-negara yang mendukung Kemerdekaan Indonesia pada awal Proklamasi!

Jawaban:

Pasca proklamasi kemerdekaan, Indonesia membutuhkan pengakuan dunia internasional sebagai syarat de jure berdirinya suatu negara. Berikut tujuh negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia:

  1. Mesir (22 Maret 1946)
  2. Palestina
  3. Lebanon (29 Juli 1947)
  4. Suriah (2 Juli 1947)
  5. India (Maret 1947)
  6. Australia (27 Desember 1947)
  7. Vatikan (6 Juli 1947)

Baca juga: 5 Tokoh Penting Detik-Detik Proklamasi

Soal 2: Jelaskan peran Agus Salim dalam memperjuangkan pengakuan Internasional terhadap kemerdekaan Indonesia!

Jawaban:

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Agus Salim adalah tokoh nasional Indonesia yang aktif dalam berdiplomasi untuk mengumpulkan dukungan Internasional terhadap kemerdekaan Indonesia. 

Berikut peran Agus Salim dalam memperjuangkan pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia:

  • Menjadi perwakilan Indonesia dalam perundingan pendahuluan di Jakarta 23 Oktober 1945.
  • Memimpin misi diplomasi Indonesia di negara-negara Islam Timur Tengah.
  • Menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam sidang DK PBB di New York pada Agustus 1947.

Baca juga: Pengakuan Kedaulatan

Perang dingin yang terjadi antara blok barat dan blok timur tak dimungkiri telah menyeret hampir seluruh negara di dunia untuk turut serta dalam pergolakan. Indonesia sendiri sebagai negara berdaulat dipandang sebagai salah satu peta kekuatan yang strategis di mata dunia dan diharapkan menjadi bagian koalisi salah satu blok yang berseteru.

Namun demikian, Indonesia tidak memilih salah satu blok atau turut serta dalam perseteruan kedua blok tersebut, Indonesia memilih dan memposisikan diri sebagai penengah untuk menjaga perdamaian dunia. Ini  merupakan peran utama dalam keterlibatannya dalam perang dingin tersebut. Lalu peran apa saja yang dilakukan Indonesia dalam memainkan peranan tersebut? Yuk, simak terus pembahasannya!

Peran Indonesia Dalam Perang Dingin:

Perang dingin terjadi pasca perang dunia kedua, dimana dua negara besar, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet memiliki perbedaan paham atau ideologi dan adanya keinginan untuk berkuasa. Banyak dari negara-negara berkembang di Afrika, Asia, bahkan Amerika Latin yang menolak dorongan untuk memihak pada salah satu blok yang berseteru tersebut, begitupun Indonesia.

Adapun keterlibatan Indonesia dalam perang dingin tersebut bisa dilihat dari 4 peran penting diantaranya; Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non-Blok, Pengiriman Pasukan Garuda, dan Deklarasi Juanda.

1. Konferensi Asia-Afrika (KAA)

Konferensi ini diawali dengan dilaksanakannya konferensi Colombo dan bertujuan untuk meredakan ketegangan dan perdamaian dunia pasca perang dingin. Indonesia mengupayakan adanya Konferensi seluruh Asia-Afrika di New Delhi yang persiapannya diadakan di Bogor pada 28-31 Desember.

Konferensi ini diadakan pada 18 -24 April 1995 di gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dan dihadiri oleh 29 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dari benua Asia dan Afrika yang baru saja merdeka. Konferensi tersebut kemudian menyepakati Dasasila Bandung yang menjadi dasar pembentukan gerakan Non-Blok.

2. Gerakan Non-Blok (GNB)

Gerakan Non-Blok adalah salah satu tindakan yang tidak memihak antara salah satu blok yang ada di dunia. Sebenarnya gerakan ini bertujuan untuk mengatasi ketegangan dunia dari peperangan dan Indonesia sebagai negara kesatuan mempunyai peran yang sangat penting dalam gerakan Non-Blok.

(Baca juga: Pengertian Perang Dingin dan Penyebabnya)

Adapun peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok antara lain; Presiden Soekarno berperan dalam pembentukan Gerakan Non-Blok, Indonesia diberikan wewenang dalam memimpin Gerakan Non-Blok dan berhasil menggelar KTT X-GNB yang diselenggarakan di Bandung, Indonesia juga berhasil meredam aksi ketegangan daerah bekas pecahnya negara Yugoslavia pada tahun 1991.

3. Pengiriman Pasukan Garuda

Misi Garuda tidak terlepas dari terbentuknya United Nations Peacekeeping Operations (Misi Pemeliharaan perdamaian PBB). Hal tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Indonesia dalam melaksanakan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.

Pasukan ini terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di Negara lain. Terbentuknya pasukan ini karena munculnya konflik di Timur Tengah pada 16 Juli 1959. Dimana, Inggris, Prancis, dan Israel melancarkan serangan gabungan terhadap Mesir dan menimbulkan perdebatan diantara negara-negara lainnya.

4. Deklarasi Juanda

Deklarasi Juanda menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Sebelum deklarasi Juanda wilayah Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda yaitu pulau-pulau di Nusantara dipisahkan oleh laut sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai yang mengindikasikan bahwa kapal asing boleh dengan bebas berlayar di laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.

Akhirnya, melalui Deklarasi ini dinyatakan bahwa laut teritorial Indonesia berjarak 12 mil laut diukur dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau terluar. Deklarasi Djuanda kemudian dikukuhkan melalui Perpu No.4 tahun 1960 dan melahirkan konsep “Wawasan Nusantara” agar diakui oleh negara lain.

Dampak Perang Dingin Bagi Indonesia:

Meluasnya peperangan yang melibatkan blok Barat dan Blok Timur dan sekutu-sekutunya tentu memiliki dampak bagi dunia, termasuk Indonesia. Lalu, dampak apa saja yang dirasakan Indonesia atas terjadinya perang dingin?

  1. Penerapan Demokrasi Terpimpin pada tahun 1960, pada saat itu pemerintah mengarahkan pandangan politiknya ke negara yang berhaluan komunis.
  2. Pendirian Poros Jakarta Hanoi Pyongyang Phnom Penh, yang terbentuk akibat kedekatan Indonesia dengan negara Blok Timur.
  3. Kebijakan Ekonomi Indonesia cenderung terlihat mengarah pada kolonialisme dan imperialisme.
  4. Munculnya Reformasi, karena berakhirnya pemerintahan Orde Baru
  5. Terjadinya krisis moneter karena ketergantungan Indonesia terhadap modal asing sangat tinggi dan terlalu berganting kepada barang impor.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempelopori berdirinya ASEAN Mas Dayat
Ilustrasi bendera ASEAN

puti aini yasmin Senin, 07 Februari 2022 - 14:34:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Apa latar belakang berdirinya ASEAN dan tujuannya masih belum banyak diketahui banyak orang. Agar paham, berikut sejarah berdirinya ASEAN.

Melansir buku 'Panduan Sukses Tes BUMN & CPNS 2019-2020' karya Tim Presiden Eduka, ASEAN adalah singkatan dari Association of South East Asia Nations atau perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. ASEAN merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara saja.

3 Latar Belakang Berdirinya ASEAN

  • 1. Faktor dalam negeri, yakni setelah selesainya perang dunia II lahirlah negara-negara baru di Asia Tenggara. Kemunculan negara baru ini umumnya memiliki persamaan masalah. Untuk itu, ASEAN hadir untuk mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan. 
  • 2. Faktor luar negeri dengan adanya krisis Indo-Cina yang ditimbulkan oleh gerakan komunis menjadi latar belakang berdirinya ASEAN yang lain. Gerakan tersebut diketahui berusaha menguasai Vietnam, Laos dan Kamboja untuk menjadi negara komunis. Oleh karena itu, negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara merasa khawatir dan sepakat menghadapi ancaman ini dengan membentuk organisasi ASEAN.
  • 3. Apa latar belakang berdirinya ASEAN yang terakhir? Yakni adanya persamaan letak geografis dan kebudayaan. Dengan kesamaan tersebut, sesama anggota merasa seperti keluarga.

Negara Pendiri ASEAN

ASEAN resmi dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 melalui deklarasi Bangkok. Sejarah berdirinya ASEAN dipelopori oleh lima negara yang diwakili masing-masing tokoh, sebagai berikut

  • 1. Adam Malik dari Indonesia
  • 2. Tun Abdul Razak dari Malaysia
  • 3. Thanat Khoman dari Thailand
  • 4. S. Rajaratnam dari Singapura
  • 5. Narsisco Ramos dari Filipina

Tujuan Berdirinya ASEAN

Berdasarkan deklarasi Bangkok, selain apa latar belakang berdirinya ASEAN ada juga beberapa tujuan ASEAN dibentuk

  • 1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan
  • 2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
  • 3. Meningkatkan kerja sama yang aktif baik dalam ekonomi hingga administrasi
  • 4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana latihan dan penelitian
  • 5. Kerja sama meningkatan penggunaan pertanian dan indutsi, perluasan perdagangan hingga peningkatan taraf hidup rakyat
  • 6. Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara
  • 7. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna bagi organisasi internasional yang ada.

Bagaimana Peran Indonesia dalam Berdirinya ASEAN?

Indonesia memiliki peranan yang cukup penting dalam ASEAN. Sebab, Indonesia menjadi salah satu negara yang mempelopori berdirinya ASEAN melalui deklarasi Bangkok. Kemudian, Indonesia juga pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto Indonesia menjadi pemimpin ASEAN dan tahun 2011 terpilih menjadi ketua ASEAN.

Selamat belajar apa latar belakang berdirinya ASEAN ya!


Editor : Puti Aini Yasmin

TAG : asean latar belakang Tujuan organisasi

​ ​ ​