Apa tujuan mengeringkan alat reproduksi sebelum memakai celana

Sabun memiliki sifat pH basa, sedangkan organ reproduksi seperti vagina wanita secara alami cenderung memiliki sifat pH asam. Penggunaan sabun harus hati-hati karena sabun tertentu dapat merusak jaringan sensitif di sekitar area organ reproduksi atau membunuh mikroflora alami sehingga membuat area tersebut mudah terkena infeksi penyakit. 41

Mengapa kita harus berhati hati saat menggunakan sabun pada alat reproduksi?

Kita harus berhati-hati saat menggunakan sabun untuk alat reproduksi sebab sabun dapat membunuh bakteri baik yang ada pada alat reproduksi dan mengubah pH alat reproduksi. Bakteri baik ini mempunyai peran untuk melindungi serta menjaga kesehatan alat reproduksi.

Mengapa sebaiknya tidak mencuci alat reproduksi menggunakan sabun brainly?

Karena penggunaan sabun yang mengandung parfum dapat memengaruhi keseimbangan bakteri normal pada alat reproduksi, pH mr v, dan mungkin juga bisa menyebabkan iritasi.

Mengapa tidak boleh menggunakan sabun saat membersihkan organ reproduksi wanita dan pria?

Sabun biasanya mengandung antiseptik yang bisa menghancurkan bakteri baik dan juga mengubah tingkat pH pada vagina. Hal ini menyebabkan vagina lebih mudah terkena iritasi dan lebih cepat merasa gatal.

You might be interested:  Mengapa Kaum Ninawa Menolak Dakwah Nabi Yunus?

Mengapa kita harus menjaga kebersihan alat reproduksi?

Alat reproduksi harus dijaga kebersihannya, karena jadi bagian tubuh yang rawan terkena bakteri dan virus. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan tubuh dan alat reproduksi penting agar kesehatan kita selalu terjaga. Tapi, kita sebaiknya mengetahui, kalau membersihkan alat reproduksi itu harus dengan cara yang benar.

Mengapa kita tidak boleh menggunakan air kotor untuk mencuci alat reproduksi?

Membersihkan organ intim dengan air yang tercemar kecoa (baik itu bagian tubuh, liur, urin, atau fesesnya) berisiko menyebabkan Anda mengalami gangguan kesehatan, seperti: Vulvovaginitis (radang pada vagina) Keputihan abnormal. Dermatitis kontak alergi atau iritan.

Apa tujuan membersihkan alat reproduksi sebelum memakai celana?

Jawaban. 7. Penting sekali mengeringkan alat reproduksi sebelum memakai kembali celana dalam. karna celana dalam yang lembab apalagi karna air atau urine dapat menyebabkan jamur dan keputihan pada wanita.

Bagaimana cara menjaga alat reproduksi perempuan jelaskan?

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:

Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari.

Mengapa perempuan tidak boleh menggunakan sabun pembersih kewanitaan?

Sabun pembersih kewanitaan yang dijual di pasaran mengandung banyak bahan kimia, keseimbangan pH dalam vagina akan terganggu. Ini membuat bakteri dan ragi (jamur) jahat bisa tumbuh secara berlebih sampai menyebabkan infeksi.

Mengapa perempuan tidak boleh sering menggunakan sabun pembersih kewanitaan?

Karena di dalam sabun pembersih tersebut terdapat bahan kimia yang akan membersihkan semua bakteri di sekitar vagina, baik bakteri baik maupun jahat. Jadi kalau terlalu sering menggunakan sabun pembersih tersebut dikhawatirkan bakteri baik disekitar vagina akan hilang oleh zat kimia dalam sabun pembersih tersebut.

You might be interested:  Mengapa Netizen Indonesia Dianggap Tidak Sopan?

Mengapa vagina tidak boleh Disabun?

Organ genital wanita tidak dianjurkan disabun terlalu sering karena akan mengganggu kelembaban dan memicu jamur.

Mengapa kita perlu menjaga kesehatan alat reproduksi pada masa pubertas?

Saat pubertas perlu menjaga kesehatan alat reproduksi adalah karena saat pubertas organ reproduksi sudah matang dan sudah dapat berfungsi, sehingga jika kesehatan alat reproduksi tidak dijaga maka akan menimbulkan gangguan dan penyakit pada alat reproduksi.

Selain menjaga kebersihan vagina dengan baik, cara menggunakan dan merawat celana dalam juga tidak boleh luput dari perhatianmu, ya. Dengan begitu, kesehatan vagina akan senantiasa terjaga dan kamu terhindar dari infeksi yang bisa menyerang vagina.

Vagina merupakan bagian dari organ reproduksi wanita yang harus dirawat dengan baik. Jangan salah, gangguan kesehatan vagina tidak hanya berpengaruh pada aktivitas seksual, tapi juga tingkat kesuburan seorang wanita.

Apa tujuan mengeringkan alat reproduksi sebelum memakai celana

Atas dasar itulah, kesehatan vagina perlu dijaga dengan benar. Nah, salah satu cara menjaga kesehatan organ intim adalah menggunakan dan merawat celana dalam dengan cara yang tepat.

Tips Menggunakan dan Merawat Celana Dalam Wanita

Ada beberapa langkah yang perlu kamu ketahui saat menggunakan dan merawat celana dalam untuk menjaga kesehatan vagina, yaitu:

1. Gunakan celana dalam yang tidak ketat

Apakah kamu masih memakai celana dalam yang ketat? Kalau iya, kamu perlu waspada, nih! Selain bisa membuat kamu merasa tidak nyaman, menggunakan celana dalam yang terlalu ketat dapat memudahkan jalan bagi bakteri di anus untuk masuk ke vagina, sehingga meningkatkan risiko kamu terkena infeksi vagina dan infeksi saluran kemih.

Untuk menghindari bahaya tersebut, pilihlah celana dalam dengan ukuran pas dan nyaman saat digunakan, ya.

2. Pilih celana dalam berbahan katun

Tidak sedikit kaum hawa yang memilih model celana berbahan sintesis, seperti nilon, poliester, atau spandeks, karena dapat memperlihatkan bentuk tubuh yang lebih indah. Perlu kamu ketahui, celana dalam bahan tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan organ intim kamu, lho.

Selain ketat dan membuat tidak nyaman, bahan tersebut tidak dapat menyerap keringat serta membuat sirkulasi udara di bawah sana tidak lancar. Organ intim yang lembap dapat menjadi sarana bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko kamu mengalami infeksi vagina.

Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan celana dalam dengan bahan katun yang lebih nyaman, lembut, dan ringan. Bahan ini memberi ruang organ intim untuk “bernapas” dan mampu menyerap keringat dengan baik.

3. Rutin mengganti celana dalam

Malas mengganti celana dalam nyatanya bisa membuat kulit di area kewanitaan menjadi gatal dan mengalami iritasi. Bahkan, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko kamu mengalami keputihan dan infeksi jamur.

Oleh karena itu, setiap kali celana dalam sudah terasa lembap, kamu dianjurkan untuk menggantinya. Selain menghindarkanmu dari gatal dan iritasi di area kewanitaan, rutin mengganti celana dalam juga dapat mencegah munculnya bau tidak sedap pada area kewanitaan.

4. Cuci celana dalam dengan sabun hypoallergenic

Untuk mencuci celana dalam, sebaiknya gunakan deterjen hypoallergenic yang bebas bahan perwarna dan parfum. Mencuci celana dalam dengan deterjen biasa atau pemutih pakaian dikhawatirkan bisa membuat area vulva mengalami iritasi dan reaksi alergi, apalagi pada orang yang memang memiliki kulit sensitif.

Selain itu, disarankan untuk tidak mencampur cucian celana dalam dengan anggota keluarga yang sedang sakit, khususnya yang sedang mengalami infeksi bakteri.

5. Jangan lupa setrika celana dalam

Suhu panas saat menyetrika dapat membantu membunuh kuman dan bakteri yang mungkin saja masih menempel pada celana dalam. Oleh karena itu, jangan lewatkan untuk setrika celana dalam setelah kamu mencucinya, ya.

Memilih celana dalam bukan hanya tentang warna yang cantik dan model yang lucu. Kamu juga harus memilih ukuran dan bahan yang tepat, agar celana dalam nyaman digunakan dan kesehatan vagina senantiasa terjaga. Selain itu, pastikan kamu memilih sabun cuci yang aman dan menyetrika celana dalam sebelum digunakan, ya.

Sebaiknya singkirkan celana dalam lama dan ganti dengan yang baru setiap tahun. Selain bentuk dan warnanya yang mungkin sudah tidak seperti semula, celana dalam yang sudah terlalu lama dipakai juga bisa saja menjadi sarang kuman, lho.

Nah, seperti itulah cara menggunakan dan merawat celana dalam yang baik untuk kesehatan vaginamu. Jika kamu memiliki pertanyaan seputar kesehatan vagina, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Sistem reproduksi sendiri diperlukan bagi makhluk hidup untuk menghasilkan, melindungi, serta mengangkut sel telur dan sperma.

Perempuan dan laki-laki memiliki sistem reproduksi yang berbeda, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun struktur yang mendukungnya.

Organ dari sistem reproduksi wanita meliputi vagina, rahim (uterus), ovarium, tuba falopi, dan vulva. Sementara sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testis, dan skrotum (buah zakar).

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:

  1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
  1. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
  2. Pakaian dalam (CD) diganti minimal 2 kali sehari.
  3. Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
  4. Bagi wanita, hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak, dan vaginal douche karena dapat menyebabkan kulit kelamin rentan iritasi.
  5. Bagi wanita, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.
  6. Bagi wanita yang mulai memasuki masa menstruasi sebaiknya memperhatikan kebersihan alat reproduksi saat menstruasi.

Cara menjaga kebersihan saat menstruasi dapat dilakukan dengan:

  • Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai.
  • Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari
  • Bersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. (Membersihkan vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan sabun).
  • Cuci tangan sampai bersih setelah membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut.
  • Rutin mengganti celana dalam (CD) untuk menghindari resiko tidak nyaman di sekitar vagina.

Bagi wanita yang sering mengalami nyeri saat menstruasi, mengompres perut bagian bawah dengan air hangat, melakukan olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup mampu membantu mengurangi rasa nyeri. Akan tetapi, bila nyeri terjadi hingga berhari-hari dan menggangu aktivitas, sebaiknya hubungi dokter untuk mengonsultasikannya.

  1. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya infeksi bakteri di penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dankesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua, guru dan tenaga kesehatan menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

Sumber :

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016).

Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja, Pusat Data dan Informasi (2015).

World Health Organization (2017).