Huruf Al quran yang bagaimana yang tidak usah dibaca

Ilustrasi membaca alquran. Sumber: Unsplash

Untuk dapat membaca ayat-ayat suci alquran dengan baik dan benar, maka seorang muslim haruslah mengenal dan memahami beberapa tanda baca alquran terlebih dahulu. Disamping itu, ia juga perlu memahami bagaimana cara membaca tanda tersebut jika disandingkan dengan huruf hijaiyah.

Dalam praktik baca tulis alquran sehari-hari, tanda baca alquran itu sendiri lebih banyak dikenal dengan sebutan “harakat”. Melansir keterangan dalam buku 1 ½ Jam Lancar Membaca Alquran karya Ahmad Junaeni, tanda baca Alquran secara umum terbagi menjadi 3 jenis, yakni tanda baca vokal pendek, tanda baca vokal berakhiran “N” dan tanda baca vokal panjang.

Namun jika tidak digolongkan ke dalam jenis-jenis tadi, maka tanda baca Alquran yang perlu dipahami dan dipelajari oleh umat muslim ada sebanyak 8 tanda. Mengutip dari Al Quran Hadist oleh Yenny Fahmawati (2008: 5-6), adapun tanda baca alquran dalam ilmu tajwid tersebut diantaranya ialah fathah, kasrah, dhommah, sukun, tasjid, fathahtain/tanwan, khasrohtain/tanwin, dan dhommahtain/tanwun.

Tanda Baca Alquran yang Perlu Dipahami dan Dipelajari Umat Muslim

Agar kita bisa semakin paham bagaimana bentuk dan cara membaca tanda baca Alquran sesuai ilmu tajwid, maka simak penjelasan singkat berikut ini:

Fathah merupakan tanda baca yang letaknya berada di atas huruf hijaiyah, dan dibunyikan dengan huruf “a”. Contohnya kaf (ك) diberi fathah (َ) maka dibaca ka (كَ), mim (م) diberi fathah maka dibaca ma (مَ)

Khasroh merupakan tanda baca yang letaknya di bawah huruf hijaiyah, dan dibunyikan dengan huruf “i”. Contohnya kaf (ك) diberi kashroh (ِ) maka dibaca ki (كِ), mim (م) diberi kahsroh maka dibaca mi (مِ)

Dhommah merupakan tanda baca yang letaknya di atas huruf hijaiyah, dibunyikan dengan huruf “u”. Contohnya kaf (ك) diberi dhommah (ُ) maka dibaca ku (كُ), mim (م) diberi dhommah maka dibaca mu (مُ)

Sukun adalah tanda baca yang letaknya di atas huruf hijaiyah, adapun cara membacanya dengan mematikan huruf. Sukun dikenal juga sebagai tanda mati. Contohnya jika huruf ba (ب) bertanda sukun, maka cara bacanya menjadi ab-di عَ بْ دِ

Tasjid adalah tanda baca yang letaknya di atas huruf hijaiyah dan bunyi huruf bertasjid dibaca secara ganda. Contohnya jika tanda tasjid pada ba (ب) disertai fathah menjadi rabbana رَبَّ نَ, jika tanda tasjid pada ba (ب) disertai dhommah maka menjadi rabbuka رَبُّ كَ, jika tanda tasjid pada shod (ص) disertai dengan kasroh maka menjadi bassira بَ صِّ رَ

Fathahtain merupakan tanda fathah ganda yang letaknya di atas huruf hijaiyah, cara membaca ialah menimbulkan bunyi “an”. Contohnya kan كً, bبً , tanتً

Khasrohtain merupakan tanda khasroh ganda yang letaknya di bawah huruf hijaiyah, cara membaca ialah menimbulkan bunyi “in”. Contohnya kinكٍ , minمٍ , lin لٍ

Dhommahtain merupakan tanda dhommah yang disertai fathah yang letaknya di atas huruf hijaiyah, cara membaca ialah menimbulkan bunyi “un”. Contohnya kun كٌ, tun تٌ, mun مٌ

Demikian ulasan singkat tentang tanda baca alquran yang perlu dipahami dan dipelajari umat muslim agar dapat membaca ayat-ayat suci alquran dengan baik dan benar. Semoga dapat bermanfaat. (HAI)

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Mon, 30 May 2022 13:54:48 +0700 with category B. Arab and was viewed by 345 other users

1.Semua ayat-ayat yang tercantum di Al-Qur'an patut di baca, di hafal, dan di mengerti. Oleh sebab itu kita di wajibkan untuk membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.

2.Hukum bacaan nya mad thob'i karena:وَٱلتِّينِ ada kasrah di ikuti ya sukun.

좋아요를 남기는 것을 잊지 마세요

DON'T forget to leave a like

Jangan lupa meninggalkan tanda suka

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Jakarta -

Huruf hijaiyah adalah abjad dalam bahasa Arab yang berjumlah 28 huruf dalam Al Quran dan berjumlah 30 huruf bila ditambah dengan hamzah (ء) dan lam alif ( لا ). Penulisan huruf hijaiyah dibagi menjadi dua cara yaitu, huruf hijaiyah yang bisa disambung dan tidak bisa disambung.

Sebelumnya perlu diketahui, dikutip dari buku Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an: Memaksimalkan Pendidikan Islam Melalui Al-Qur'an karya Mursal Aziz dan Zulkipli Nasution, cara menulis huruf Arab berbeda dengan huruf latin. Bila menulis huruf Latin, dimulai dari bagian kiri ke kanan. Namun, tulisan dengan huruf Arab harus dimulai dari kanan.

Penjelasan lengkap mengenai penulisan dalam huruf Arab atau huruf hijaiyah adalah sebagai berikut:

1. Penulisan huruf hijaiyah dimulai dari kanan ke kiri;

2. Jumlah huruf hijaiyah 28 huruf atau 30 huruf bila ditambah dengan hamzah dan lam alif;

3. Huruf-huruf hijaiyah ada yang dapat menyambung dan disambung dan ada pula yang bisa disambung tetapi tidak bisa menyambung dengan huruf setelahnya;

4. Masing-masing mempunyai bentuk huruf sesuai dengan posisinya (di awal, tengah, belakang, atau terpisah);

5. Semua huruf hijaiyah adalah konsonan, termasuk alif ( ا ), wau ( و ), dan ya ( ي ). Oleh sebab itu, huruf-huruf tersebut memerlukan tanda vokal (sakkal).

Senada dengan itu, buku Cara Cepat Menulis Huruf Arab Melalui Pendekatan Anatomis karya Dayudin dan Ateng Rohendi juga menyatakan dalam penulisan sebuah kata, huruf Arab akan mengalami perubahan bentuk ketika berada di posisi awal, tengah, dan akhir. Di antara huruf-huruf tersebut, ada beberapa huruf yang tidak dapat disambung dengan huruf setelahnya.

Lantas, apa saja huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung?

Berikut ini daftar 6 huruf hijaiyah yang tidak dapat disambung dengan huruf sesudahnya tetapi masih bisa menyambung dengan huruf sebelumnya.

ا (alif)د (dal)ذ (dzal)ر (ro')ز (zay)

و (wau)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan bentuk posisi awal dan akhir huruf-huruf hijaiyah yang tidak dapat disambung dalam daftar berikut ini.

Nama Huruf Di Awal Huruf Asli

Alif ...ا اDal ....د دDzal ....ذ ذRo' ....ر رZay ....ز ز

Wau ....و و

Nama Huruf Huruf Asli Di Akhir

Alif ـــا.... ا Dal ــد.... دDzal ــذ... ذRo' ــر... رZay ــز... ز

Wau ــو... و

Contoh bacaan dalam Al Quran:

- ذَٰلِكَ - الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ- وَمَا أُنْزِلَ- وَبِالْآخِرَةِ- مِنْ رَبِّهِمْ ۖ

- يَخْدَعُونَ

Itulah huruf-huruf hijaiyah yang tidak dapat disambung dalam penulisannya. Semoga bermanfaat!

Simak Video "Adu Cepat dan Cermat, Menyusun Huruf Hijaiyah dari Biji Kurma, Surabaya"



(nwy/nwy)


Page 2

Jakarta -

Huruf hijaiyah adalah abjad dalam bahasa Arab yang berjumlah 28 huruf dalam Al Quran dan berjumlah 30 huruf bila ditambah dengan hamzah (ء) dan lam alif ( لا ). Penulisan huruf hijaiyah dibagi menjadi dua cara yaitu, huruf hijaiyah yang bisa disambung dan tidak bisa disambung.

Sebelumnya perlu diketahui, dikutip dari buku Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an: Memaksimalkan Pendidikan Islam Melalui Al-Qur'an karya Mursal Aziz dan Zulkipli Nasution, cara menulis huruf Arab berbeda dengan huruf latin. Bila menulis huruf Latin, dimulai dari bagian kiri ke kanan. Namun, tulisan dengan huruf Arab harus dimulai dari kanan.

Penjelasan lengkap mengenai penulisan dalam huruf Arab atau huruf hijaiyah adalah sebagai berikut:

1. Penulisan huruf hijaiyah dimulai dari kanan ke kiri;

2. Jumlah huruf hijaiyah 28 huruf atau 30 huruf bila ditambah dengan hamzah dan lam alif;

3. Huruf-huruf hijaiyah ada yang dapat menyambung dan disambung dan ada pula yang bisa disambung tetapi tidak bisa menyambung dengan huruf setelahnya;

4. Masing-masing mempunyai bentuk huruf sesuai dengan posisinya (di awal, tengah, belakang, atau terpisah);

5. Semua huruf hijaiyah adalah konsonan, termasuk alif ( ا ), wau ( و ), dan ya ( ي ). Oleh sebab itu, huruf-huruf tersebut memerlukan tanda vokal (sakkal).

Senada dengan itu, buku Cara Cepat Menulis Huruf Arab Melalui Pendekatan Anatomis karya Dayudin dan Ateng Rohendi juga menyatakan dalam penulisan sebuah kata, huruf Arab akan mengalami perubahan bentuk ketika berada di posisi awal, tengah, dan akhir. Di antara huruf-huruf tersebut, ada beberapa huruf yang tidak dapat disambung dengan huruf setelahnya.

Lantas, apa saja huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung?

Berikut ini daftar 6 huruf hijaiyah yang tidak dapat disambung dengan huruf sesudahnya tetapi masih bisa menyambung dengan huruf sebelumnya.

ا (alif)د (dal)ذ (dzal)ر (ro')ز (zay)

و (wau)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan bentuk posisi awal dan akhir huruf-huruf hijaiyah yang tidak dapat disambung dalam daftar berikut ini.

Nama Huruf Di Awal Huruf Asli

Alif ...ا اDal ....د دDzal ....ذ ذRo' ....ر رZay ....ز ز

Wau ....و و

Nama Huruf Huruf Asli Di Akhir

Alif ـــا.... ا Dal ــد.... دDzal ــذ... ذRo' ــر... رZay ــز... ز

Wau ــو... و

Contoh bacaan dalam Al Quran:

- ذَٰلِكَ - الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ- وَمَا أُنْزِلَ- وَبِالْآخِرَةِ- مِنْ رَبِّهِمْ ۖ

- يَخْدَعُونَ

Itulah huruf-huruf hijaiyah yang tidak dapat disambung dalam penulisannya. Semoga bermanfaat!

Simak Video "Adu Cepat dan Cermat, Menyusun Huruf Hijaiyah dari Biji Kurma, Surabaya"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)