Bagaimana Jepang menerapkan ekonomi perang di Indonesia?

Bagaimana Jepang menerapkan ekonomi perang di Indonesia?

Ananda Fitri

Student X IPS

1

0

Terjawab

Jawaban (1)

Bagaimana Jepang menerapkan ekonomi perang di Indonesia?

Nadila Erningtiyas

Rockstar Teacher GURU SMA

0

© 2020 Pahamify. All rights reserved.

Sebelum Indonesia merdeka, Indonesia menjadi salah satu negara jajahan Jepang dan akan dijadikan benteng untuk pertahanan supaya kekuatan tentara yang serikat dapat terbendung.

Benteng pertahanan tersebut digunakan untuk melawan pihak Belanda. Atas dasar hal ini, Jepang membuat kebijakan ekonomi self help atau ekonomi perang agar kebutuhan Jepang di Indonesia terpenuhi.

Alasan Kebijakan Ekonomi Perang Diterapkan oleh Jepang

1. Agar sistem ekonomi yang merupakan peninggalan Belanda bisa diubah

Pada saat itu, sistem ekonomi berupa pasar liberal merupakan sistem ekonomi yang diberlakukan di Indonesia. Sistem ekonomi tersebut adalah peninggalan Belanda. Sementara itu, Jepang menjajah Indonesia dengan tujuan menguasai berbagai sumber ekonomi yang dimiliki rakyat Indonesia. Oleh karena itu Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang.

2. Memiliki tujuan tertentu demi kepentingan untuk perang

Sistem ekonomi perang hadir untuk mengobrak-abrik sistem ekonomi peninggalan Belanda yang dikenal dengan pasar liberal tersebut. Setelah berhasil diobrak-abrik, Jepang kemudian membuat kebijakan seperti melarang segala kegiatan impor dan ekspor kecuali jika kegiatan tersebut bertujuan untuk kepentingan perang.

3. Sebagai penopang kegiatan perang yang dilakukan oleh Jepang

Jepang menugaskan setiap daerah di Indonesia untuk mengusahakan produksi berbagai barang yang digunakan untuk kebutuhan perang. Dengan menerapkan kebijakan ekonomi perang, Jepang dapat menguasai sumber dari bahan mentah yang bermanfaat untuk industri perang, salah satunya adalah minyak bumi.

4. Untuk membuat pabrik bahan yang digunakan dalam kebutuhan perang

Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang untuk menguasai Indonesia dan berencana membuat beberapa pabrik. Pabrik tersebut akan digunakan sebagai sumber bahan untuk kebutuhan perang seperti baja untuk pelapis granat, kawat, paku, dan mesin. Akan tetapi pabrik buatan Jepang tersebut tidak bisa berkembang dan bertahan lama karena suku cadang kurang.

5. Memenuhi segala kepentingan dari pemerintah Jepang

Pemerintah Jepang membuat kebijakan ekonomi perang dengan maksud supaya kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Kebijakan mereka meliputi kegiatan dalam menyalurkan tanaman pangan dan melakukan proses terkait pungutan. Kegiatan-kegiatan tersebut hanya boleh dilakukan oleh pemerintah Jepang.

6. Membentuk sebuah badan untuk mengelola pangan

Kebijakan ekonomi perang dibuat oleh Jepang dalam rangka pembuatan sebuah badan yang digunakan untuk mengelola pangan. Kebijakan terkait kegiatan penyaluran mengenai tanaman pangan dan proses pungutan diatur di dalam SKZ atau Shokuryo Kanri Zimusyo dimana hanya pemerintah Jepang saja yang boleh melakukannya dan menentukan harganya.

7. Mengubah tatanan kehidupan ekonomi

Jepang datang menjajah Indonesia dan membuat kebijakan ekonomi perang tentunya membuat rakyat Indonesia geram. Bagaimana tidak, Jepang mengubah tatanan kehidupan ekonomi Indonesia yang semula normal menjadi berubah dalam keadaan ekonomi perang. Jepang melakukan itu semua demi meningkatkan setiap produksi terkait pangan.

8. Membentuk sebuah organisasi agar ekonomi perang aman

Jepang membentuk sebuah organisasi bernama Nantaku yang bertujuan agar kebijakan ekonomi perang yang mereka buat aman dan tidak terkendala apapun. Tugas organisasi Nantaku yakni melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan setiap instruksi yang berjalan dalam sektor pertanian dan mengajarkan teknik pertanian khas Jepang pada rakyat Indonesia.

9. Melancarkan tujuan tanpa memperhatikan ketidaksetujuan rakyat Indonesia

Kebijakan ekonomi perang yang diterapkan oleh Jepang menimbulkan ketidaksetujuan rakyat Indonesia. Akan tetapi hal tersebut tidak digubris oleh Jepang demi lancarnya tujuan mereka. Atas dasar itulah, rakyat Indonesia melakukan perlawanan sehingga muncul berbagai pemberontakan petani di Singaparna dan Indramayu serta daerah lainnya.

Temukan lebih banyak konten terkait dengan Pendidikan atau konten menarik lain di PPPA

Kebijakan Ekonomi Perang – Saat masa pendudukan Jepang terjadi perubahan dalam suatu periode yang penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Kala itu, terjadi perubahan mendasar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Setelah Belanda menyerahkan wilayah Indonesia kepada Jepang, kehidupan Ekonomi disana berubah menjadi lemah. Ekonomi menjadi melemah karena Belanda melakukan sistem Bumi Hangus setelah kalah dalam pertempuran melawan pasukan perang Jepang. Ketika wilayah Indonesia jatuh ke tangan Jepang, pemerintah Jepang menerapkan Ekonomi Perang.

Apasih itu Ekonomi Perang? Yang dimaksud dengan definisi ekonomi perang adalah tindakan/kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara modern untuk memenuhi semua kebutuhan perang. Sebagaimana apa yang disampaikan oleh Philippe Le Billon, ekonomi perang ialah sistem produksi, mobilisasi, dan alokasi sumber daya untuk bertahan dari segala serangan.

Kegiatan ekonomi yang dilakukan terdiri dari kenaikan pajak dan penerapan program alokasi sumber daya. Setiap negara menata ulang kondisi ekonominya dengan cara yang bermacam-macam. Tujuan dari ekonomi perang adalah untuk melemahkan dan menghancurkan perekonomian negara yang menjadi musuh dalam perang.

Adapun cara yang dilakukan untuk menjalankan tujuan ekonomi perang adalah dengan peningkatan persenjataan, blockade, dan lain-lain. Tujuan Ekonomi Perang dilakukan Jepang serupa dengan apa yang menjadi definisi ekonomi perang diatas, yaitu untuk menyuplai logistik yang memadai dalam perang melawan sekutu di Asia Pasifik.

Dalam melaksanakan Ekonomi Perang di Indonesia, langkah pertama Jepang adalah merehabilitasi Prasarana Ekonomi contohnya saja seperti Jemebatan, Alat Transportasi dan komunikasi yang awalnya milik pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Bukan hanya soal prasarana ekonomi, melainkan juga pengklaiman atas Bank, perusahaan, kebun-kebun, dan kekayaan milik musuh (Belanda) yang terdapat dalam wilayah Indonesia.

Selain itu, Jepang melainkan eksploitasi akan SDA dan SDM dengan berupa tindakan seperti dengan mewajibkan para petani dan peternak untuk menyerahkan hasil panen padi dan beras serta daging ternak kepada pasukan Jepang guna bahan konsumsi tentara,

Bahkan Jepang juga memerintahkan penebangan pohon jati besar-besaran untuk bahan dasar pembuatan senjata api, dan pemusnahan besar-besar terhadap kebun-kebun yang tidak ada kaitannya dengan logistik perang.

Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang Adalah?

Menyoal mengenai mengapa jepang mengeluarkan kebijakan ekonomi perang usai belanda menyerah tidak hanya dari kondisi nasional melainkan lebih kepada faktor global atau internasional yang sedang terjadi Perang II.

Dalam sejarahnya, Jepang mengambil perang yang besar sebab wilayah ekspansinya adalah Asia Tenggara. Adapun jawaban kongkrit mengenai mengapa jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang adalah:

  1. Untuk memenuhi kepentingan pemerintah Jepang dengan melakukan proses pungutan dan penyaluran tanaman pangan serta menentukan harganya sehingga dibentuk Shokuryo Kanri Zimusyo (SKZ)/Badan Pengelolaan Pangan.
  2. Untuk menopang kegiatan Perang Jepang dengan mengusahakan produksi barang-barang bahan mentah untuk industri perang, khususnya minyak bumi. Jepang juga membuka pabrik mesin, paku, kawat, dan baja pelapis granat, namun tidak berkembang karena kekurangan suku cadang.
  3. Mengubah sistem ekonomi peninggalan Belanda yang notabenenya adalah sistem ekonomi liberal. Dalam waktu singkat Jepang dapat menang dan melarang semua kegiatan ekspor dan impor kecuali demi kepentingan perang.

    Bagaimana Jepang menerapkan ekonomi perang di Indonesia?
    3 Alasan Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang Adalah (Foto: Artikelsiana.com)

Demikianlah informasi mengenai pertanyaan yang judul Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang Adalah?. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.