Hikayat memiliki nilai kehidupan tuliskan dan jelaskan nilai-nilai kehidupan dalam hikayat

Hikayat memiliki nilai kehidupan tuliskan dan jelaskan nilai-nilai kehidupan dalam hikayat

Ilustrasi mendongeng. (dok. Pixabay.com/Tumisu/Putu Elmira)

Bola.com, Jakarta - Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat tokoh utamanya.

Secara etimologis, istilah hikayat berasal dari bahasa Arab, yaitu 'haka', yang artinya menceritakan atau bercerita.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Hikayat bisa dibilang miripcerita sejarah atau berbentuk riwayat hidup, yang di dalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban.

Biasanya hikayat berisi kisah tentang kesaktian, kehidupan raja, kisah si baik dan si jahat, dan kisah-kisah khayalan lainnya.

Dalam hikayat kebanyakan kisahnya berakhir bahagia dan dimenangkan oleh tokoh yang baik sebagai tokoh utama atau pahlawan. Wajar hikayat biasanya akan dibacakan sebagai hiburan atau pelipur lara, bahkan untuk membangkitkan semangat juang seseorang.

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri hikayat, unsur, isi dan nilai-nilainya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman files1.simpkb.id, Kamis (23/9/2021).

Hikayat memiliki nilai kehidupan tuliskan dan jelaskan nilai-nilai kehidupan dalam hikayat

Ilustrasi masa lalu, sejarah. (Photo by Chris Lawton on Unsplash)

Hikayat merupakan bagian dari prosa lama yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Menggunakan bahasa Melayu lama.

2. Pralogis, yaitu ceritanya kadang-kadang sulit diterima akal.

3. Istana sentries, yaitu pusat cerita berada di lingkungan istana.

4. Anonim, maksudnya adalah prosa tersebut tidak jelas siapa pengarangnya.

5. Statis, yaitu bersifat baku dan tetap.

6. Menggunakan kata arkhais, yaitu kata-kata yang kini tidak lazim digunakan, semisal kata: sebermula, hatta, dan syahdan.

Hikayat memiliki nilai kehidupan tuliskan dan jelaskan nilai-nilai kehidupan dalam hikayat

Ilustrasi masa lalu, sejarah. (Photo by Joanna Kosinska on Unsplash)

Unsur-unsur dalam hikayat tidak jauh berbeda dari prosa-prosa lainnya. Hikayat dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerita dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun cerita dari luar. Berikut ini unsur-unsur instrinsik dalam sebuah hikayat:

1. Tema, merupakan gagasan yang mendasari cerita.

2. Alur, merupakan jalinan peristiwa dalam cerita.

- Alur maju/lurus/progresif → peristiwa diceritakan secara urut dari awal sampai akhir.

- Alur mundur/flashback/regresif → cerita dimulai dari akhir atau tengah (konflik) kemudian dicari sebab-sebabnya.

- Alur campuran/maju mundur → menggunakan dua alur (novel/roman).

3. Latar, merupakan tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam cerita.

- tempat → di mana peristiwa itu terjadi.

- waktu → kapan peristiwa itu terjadi.

- suasana→ bagaimana keadaan waktu peristiwa itu terjadi.

4. Tokoh, merupakan pemeran cerita. Penggambaran watak tokoh disebut penokohan.

  • Tokoh → nama tokoh/pelaku dalam hikayat (ada tokoh antagonis, protagonis, tritagonis)
  • Perwatakan → watak/sifat/karakteristik para tokoh (secara fisik maupun kejiwaan)
  • Penggambaran watak → cara pengarang menggambarkan watak tokoh, ini dibedakan menjadi lima cara:

a. langsung

b. dialog tokoh

c. tanggapan tokoh lain

d. jalan pikiran tokoh

e. tingkah laku dan lingkungan tokoh

5. Amanat, merupakan pesan yang disampaikan pengarang melalui cerita

6. Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan dari mana suatu cerita dikisahkan oleh pencerita

- orang pertama tokoh utama

- orang pertama tokoh sampingan

- orang ketiga serba tahu

- orang ketiga tokoh utama

- orang ketiga dalam cerita/sebagai pengamat

7. Gaya, berkaitan dengan bagaimana penulis menyajikan cerita menggunakan bahasa dan unsur-unsur keindahan lainnya.

- Suatu cerita tidak terlepas dengan bahasa kias dan konotasi, misalnya: metafora, personifikasi, hiperbola, paradoks, sinestesia, sinekdok.

Hikayat memiliki nilai kehidupan tuliskan dan jelaskan nilai-nilai kehidupan dalam hikayat

Ilustrasi membaca buku. Credit: pexels.com/Melanie

Isi Hikayat

Memahami isi hikayat yaitu dengan cara menentukan siapa tokohnya, apa yang dilakukan, bagaimana ia melakukan, dengan siapa ia melakukan, di mana ia melakukan, apa hasil dari yang dilakukan, dan sebagainya (5 W+1 H).

Nilai-Nilai Hikayat

Sebelum membahas nilai-nilai dalam hikayat, ketahui dulu perbedaan dengan amanat. Amanat adalah pesan yang akan disampaikan pengarang lewat karyanya.

Sementara nilai-nilai adalah tuntunan perilaku atau hidup sesorang. Oleh karena itu, nilai-nilai biasanya tampak pada karakter tokoh cerita tersebut. Berikut nilai-nilai dalam hikayat yang perlu diketahui.

Nilai-nilai Hikayat:

1. Nilai Moral

Nilai moral dalah nilai yang berhubungan dengan baik buruknya sikap atau perbuatan tokoh dalam hikayat.

2. Nilai sosial

Nilai sosial merupakan nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat.

3. Nilai agama

Nilai agam adalah nilai yang berhubungan dengan masalah keagamaan atau hubungan manusia dengan Tuhan.

4. Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan adalah yang berhubungan dengan sikap dan tata laku seseorang melalui upaya pengajaran dan latihan.

5. Nilai Budaya

Nilai Budaya merupakan nilai yang berhubungan dengan adat istiadat dan kebudayaan suatu daerah yang mendasari suatu cerita.

Sumber: simpkb.id

18 Maret 2020 - 7:26 pm - 3 min read

403 views

Pengertian hikayat hikayat berasal dari Bahasa Arab yaitu ‘haka‘ yang artinya bercerita atau menceritakan.

Hikayat sendiri mulanya berkembang pada masa Melayu klasik, sehingga tidak heran jika pada hikayat ditemukan banyak bahasa Melayu klasik.

Berikut penjelasan terkait definisi hikayat, karakteristik, nilai-nilai, strukur dan lain sebagainya.

Pengertian Hikayat

Hikayat adalah salah satu karya sastra lama yang memiliki bentuk prosa yang didalamnya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan maupun orang ternama dengan berbagai kehebatan, kesaktian, ataupun kepahlawanannya.

Baca juga: Pengertian Lengkap Laporan Hasil Observasi 

Hikayat juga merupakan sebuah peninggalan leluhur kita yang berupa karya sastra berbentuk prosa yang kata dengan berbagai nilai kehidupan.

Hikayat juga biasanya memiliki gaya bahasa yang unik dan indah sehingga ia memiiki salah satu nilai yaitu estetika.

Terkadang hikayat ini mirip dengan cerita sejarah, yang kebanyakan isinya hal-hal yang tidak masuk akal dan penuh dengan berbagai keajaiban.

Karakteristik Hikayat

Menurut KBBI karakteristik adalah sesuatu yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Ada beberapa karakteristik dari hikayat yaitu:

  1. Isi ceritanya mengandung hal-hal yang mustahil
  2. Umumnya tokoh pada hikayat mempunyai kesaktian tertentu
  3. Memiliki cerita yang anonim (tidak diketahui pengarangnya)
  4. Bersifat istanasentris, maksudnya adalah berbagai cerita pada hikayat berkisar pada kehidupan kerajaan
  5. Menggunakan alur berbingkai, maksudnya biasanya cerita pada hikayat terdapat cerita lainnya.

Nilai-Nilai dalam Hikayat

Ada beberapa nilai dalam hikayat yang dapat kita fahami yaitu:

  1. Nilai Religi, nilai yang berkaitan dengan agama dan ketuhanan.
  2. Nilai Moral, nilai yang berkaitan dengan kemanusiaan.
  3. Nilai Budaya, nilai yang berkaitan dengan pola hidup pada suatu masyarakat tertentu yang ada pada zamannya.
  4. Nilai Sosial, nilai yang berkaitan dengan hakikat manusia sebagai makhluk yang senantiasa berinteraksi dengan orang lain serta tidak dapat hidup sendiri.
  5. Nilai Edukasi, nilai yang berkaitan dengan segala hal yang berbentuk pendidikan dalam artian yang umum atau luas.
  6. Nilai Estetika, nilai yang berkaitan dengan keindahan.

Struktur Umum Hikayat

  1. Abstraksi
  2. Orientasi
  3. Komplikasi
  4. Evaluasi
  5. Resolusi
  6. Koda

1. Abstraksi

Abstraksi adalah sebuah ringkasan atau inti dari cerita yang dikembangkan sehingga menjadi berbagai rangkaian peristiwa atau berupa gambaran awal cerita.

Abstraksi bersifat opsional artinya sebuah teks hikayat boleh juga tidak mempunyai abstraksi.

Jika suatu teks hikayat tidak memiliki abstraksi maka harus diawali dengan orientasi.

2. Orientasi

Orientasi adalah pengenalan suatu cerita, yang berkaitan dengan latar yang berhubungan dengan latar hikayat tersebut.

Latar sendiri berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana pada suatu cerita.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah bagian dari struktur hikayat yang berisi urutan kejadian.

Pada komplikasi kita dapat menemukan karakter maupun watak dari tokoh cerita. Hal tersebut disebabkan karena pada bagian ini kerumitan cerita mulai bermunculan.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu konflik yang mengarah pada klimaks mulai mendapatkan penyelesaian.

5. Resolusi

Resolusi adalah munculnya solusi terhadap suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh atau pelaku pada hikayat.

6. Koda

Koda adalah suatu nilai atau pesan moral yang dapat diambil maupun disimpulkan dari cerita.

Persamaan dan Perbedaan Hikayat dengan Cerpen

PersamaanPerbedaan
Memiliki unsur intrinsik dan extrinsikStruktur cerpen tidak harus ada abstraksi
Karya sastra berbentuk prosaAlur cerpen tidak berbingkai
 Cerpen tidak menggunakan bahasa melayu klasik

I love various things related to wordpress development, blogging and SEO My strengths are being able to work in a team and really like learning and discovering new things My weakness is that sometimes I get bored quickly when doing something I don’t like, but I will try to get rid of that deficiency.