Hal yang perlu kita perhatikan bila menulis paritur adalah

Home » Kelas XI » Belajar Musik Melalui Mendengarkan Musik

Setiap pencipta atau penggubah dan pemusik lainnya (termasuk penyanyi) selalu memulai dari mendengarkan, membaca, lalu menulis. Tidak ada musisi yang dilahirkan tanpa mendengarkan musik terlebih dahulu. Artinya, mereka memulai dari belajar sebelum menghasilkan karya musik.

Mendengar musik dapat dilakukan oleh siapa saja dan dalam keadaan apa saja. Sebagai contoh, seseorang yang sedang membaca koran dapat saja membaca sambil mendengar musik. Demikian juga jika kita menghadiri jamuan makan, kita dapat makan sambil mendengar musik yang diperdengarkan melalui pemutar musik atau pertunjukan langsung. Kegiatan mendengar musik dalam aktivitas seperti ini tidak memerlukan perhatian yang khusus atau konsentrasi yang tinggi.

Belajar musik secara baik adalah ketika kita meluangkan waktu khusus untuk mendengarkan musik, baik yang sedang dimainkan secara langsung pada acara pertunjukan musik maupun melalui pemutar musik. Dalam kegiatan ini, perhatian pada musik lebih utama daripada kegiatan lain.

Pada aktivitas mendengarkan musik, perhatian selalu melekat pada musik yang telah lewat dan menghubungkannya dengan musik yang sedang terdengar sekaligus membayangkan bunyi musik yang akan datang. 

Dengan kata lain, aktivitas mengingat bunyi yang telah berlalu, mendengarkan bunyi yang sedang berlangsung, dan memprediksi bunyi yang akan menghampiri pendengaran kita adalah tindakan mendengarkan musik. Cara mendengarkan seperti  kan membantu pemahaman musik yang sedang didengarkan.

Selain kesan umum dari suatu karya musik, mendengarkan musik berarti mendengarkan detail-detailnya. Apa yang kita dengarkan atau kita tangkap sebagai kesan umum dari suatu karya musik adalah hasil dari hubungan antar dan intra detail yang disusun sedemikian rupa sehingga dalam mendengarkan musik, kita sedang menghubungkan detail-detailnya.

Sebagai langkah awal, hubungkan antar unsur yang membangun musik tersebut. Umpamanya hubungan antar nada, ritme, atau harmoninya jika ada. Cara lain dapat juga dilakukan dengan terlebih dahulu mendengarkan detail-detail musik yang membuat kita terkesan dari suatu karya, kemudian mendalami hubungan dengan bagian lain secara keseluruhan.

Mendengarkan hubungan antar bagian atau unsur pembangun suatu karya musik secara baik merupakan hal yang dapat menambah pemahaman kita menjadi lebih lengkap atas karya tersebut, yang pada akhirnya kita mengapresiasi karya tersebut dengat tepat.

Andaikan karya musik yang didengarkan adalah musik yang digubah dengan suatu iringan, seperti lagu daerah atau lagu populer, maka perhatikan beberapa hal dalam musik tersebut.

  1. Bagaimana gerakan melodinya, adakah motif diulang sama atau ada perubahan-perubahan? Adakah melodi selain melodi utama dalam iringan musiknya? 
  2. Bagaimana tempo, ritme, dan perpaduan dari masing-masing ritme baik dalam melodi maupun iringan musiknya?
  3. Bagaimana rasa kualitas akor serta gerakan akornya? Apakah akornya bergerak hanya pada akor utama (primer) saja?
  4. Selanjutnya perhatikan detail musik itu diekspresikan. Bagaimana musiknya diartikulasikan, apakah datar saja atau ada tekanan (aksen) pada bagian tertentu?
  5. Bagaimana warna suara (tone colour) yang dipadukan antar masing-masing alat musik. Misalnya gitar atau piano dengan suling. Bila dimainkan pada register rendah apakah terkesan berat/gelap atau ringan/terang?
  6. Bagaimana dinamika musik dibangun? Adakah datar saja atau ada perubahan dinamikannya?

Mendengarkan musik ada baiknya bila disertai dengan membaca notasi musiknya. Aktivitas ini tentu tidak dapat dilakukan bila sedang menyaksikan suatu pertunjukan musik atau ketika mendengarkan musik dari radio dalam suatu perjalanan.

Dengan mendengarkan musik sambil membaca notasinya dapat membantu ingatan untuk menulis musik yang hendak digubah nantinya karena bunyi yang dibayangkan dalam pikiran telah diketahui cara dan letak penulisannya dalam pertitur.

Hasil pendengar kita dari suatu karya musik dapat disajikan dengan menuliskan ulang hasil pendengaran tersebut pada secarik kertas musik.


Ada beberapa jenis notasi musik. Notasi musik yang umum digunakan adalah notasi angka dan notasi balok. Notasi lainnya adalah notasi grafik. Notasi apa pun yang digunakan tentu berguna untuk menyampaikan pikiran, gagasan atau ide musik antara pencipta dan penggubah musik dengan penyaji. 


Tata cara atau susunan penulisan notasi musik dimulai dengan alat musik yang paling tinggi suaranya ke suara yang paling rendah. Jika alat musik yang digunakan cukup banyak, maka alat musik yang sejenis dikelompokkan dengan urutan yang suara tinggi ditempatkan paling atas.

Kita sering menjumpai penulisan partitur musik vokal untuk sopran, alto, tenor, dan bas (SATB) dengan notasi angka. Pada notasi balok, penulisan partitur vokal (SATB) seperti terlihat pada Gambar di bawah ini biasanya diterapkan pada susunan suara yang intervalnya dekat (tertutup).

Hal yang perlu kita perhatikan bila menulis paritur adalah
Notasi Terbuka

Hal lain yang perlu diperhatikan bila menulis partitur adalah identitas karya tersebut. Identitas ini mencakup judul karya, pencipta dan atau penggubah. Judul karya umumnya ditulis di bagian atas partitur pada halaman pertama. Identitas pencipta dan atau penggubah ditulis di sebelah kanan atas. Pada bagian kiri digunakan untuk menulis petunjuk cara memainkan karya tersebut, seperti penulisan tanda tempo. Pada karya musik seni, seperti musik klasik semua bunyi musik dan cara pengungkapannya ditulis secara lengkap. Artinya tidak sebebas pemain musik popular menafsirkan. Oleh karena itu, dalam menulis partitur untuk suatu karya perlu disesuaikan dengan gaya atau jenis musiknya.

Di bidang kreativitas musik, perbedaan antara komponis dengan penggubah musik terletak pada karya yang dihasilkan. Komponis menciptakan musik yang baru atau asli. Dalam hal ini, komponis adalah orang yang menuangkan gagasan, pikiran-pikiran dan konsep musik untuk pertama kali. Penggubah adalah seorang yang menafsirkan ulang karya musik yang sudah ada dan mewujudkannya dalam bentuk atau gaya yang baru.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 10:17 AM

Bagi siapapun yang sedang belajar tentang musik, harus bisa membaca not balok ataupun not angka. Karena itu termasuk salah satu kemampuan dasar untuk kamu belajar ke level yang lebih rumit. Mulai dari menyanyikan lagu atau memainkan alat musik. Kemampuan ini sangat berguna dan sangat bisa dirasakan manfaatnya apalagi ketika sudah lancar membaca dan menulis not, maka akan sangat mempermudah kamu untuk menciptakan sebuah komposisi aransemen atau saat ingin menciptakan sebuah lagu.

Kita pahami dulu, bahwa not adalah simbol untuk tinggi nada tertentu. Ketika not itu dirangkai dengan irama tertentu lalu menjadi sebuah lagu yang biasanya kamu nyanyikan atau mainkan. Ada dua cara penulisan not, yaitu not balok dan not angka. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai ini yuk.

Membaca Not Balok

Hal yang perlu kita perhatikan bila menulis paritur adalah
Sumber foto : seputarmusikal.com

Simbol not balok adalah bulatan-bulatan dengan tangkai yang membuat gambar tersebut tampak seperti huruf d atau p. Untuk menulis irama lagu, not-not itu dirangkai di atas lima garis yang disebut dengan garis paranada. Spasi antar garis itu menjadi ukuran durasi dan ketinggian nada not.

Cara mudah untuk memahaminya adalah semakin tinggi atau naik posisi sebuah not maka akan semakin tinggi nada dan sebaliknya semakin turun atau rendah posisi not maka akan semakin rendah nada yang dimainkan.

Sedangkan durasi not adalah berapa ketuk sebuah nada yang dimainkan. Bagaimana cara mengetahui jumlah ketukan dalam nada? Bisa kita lihat dari tangkainya. Bila tangkainya tidak ada “bendera” maka harga not tersebut adalah satu ketuk. Bila ada “bendera” maka nilainya adalah setengah ketuk, bila ada dua  “bendera” maka nilainya seperempat ketuk.

Untuk pemahaman singkat, setiap not memiliki harga. Jangan salah paham ya ini bukan harga memakai uang, tetapi harga not adalah menentukan berapa ketuk dari setiap not yang dimainkan.

Not yang sering dimainkan adalah not penuh sampai not 1/32. Kita mulai dari awal ya, untuk not pertama disebut sebagai whole note atau not penuh. Gambar notnya hanya lingkaran saja tanpa bendera dan badan not tidak berwarna hitam.

Lalu berlanjut ke not dengan harga half note atau not setengah. Disini sudah mulai ada tangkai tetapi badan not belum hitam. Berlanjut ke not seperempat (1/4), disini sudah ada tiang dan warna not sudah hitam.

Berlanjut ke not seperdelapan (1/8) not memiliki “bendera” sebanyak satu buah. Not seperenambelas (1/16) memiliki dua buah “bendera”, dan not 1/32 memiliki tiga buah “bendera”. Untuk lebih jelas ilustrasinya dapat dilihat pada bagian pembahasan mengenai tanda istirahat di bawah ya.

Baca juga: 6 Jenis Suara Manusia yang Harus Diketahui

Mengenal Bass Clef dan Treble Clef

Ada dua kunci yang dipakai dalam not balok untuk menentukan rendah tingginya nada. Kunci pertama adalah Bass clef (kunci nada rendah) dan Treble clef (kunci nada tinggi).

Wah apalagi nih bass dan treble clef? Mudahnya adalah coba lihat piano atau gambar piano. Kalau di sebuah piano, posisi tangan kiri berada di bagian kiri dari keseluruhan tuts piano. Nah di alat musik piano, posisi paling kiri sampai setidaknya satu oktaf (putaran nada) ke tengah adalah nada rendah. Dalam partitur ditandai dengan bass clef. Jadi posisi tangan kiri berpatokan pada bass clef tersebut. Sedangkan tangan kanan berpatokan pada G clef.

Untuk lebih mudahnya, coba lihat alat musik bass gitar. Bass gitar hanya terdiri dari empat senar yang mengandung nada rendah saja. Setiap partitur bass selalu dimulai dengan F cleff. Sedangkan alat musik gitar selalu menggunakan G clef. Begitu juga alat musik lainnya. Hanya piano yang menggunakan F clef dan G clef sekaligus.

Aturan ini berlaku untuk semua alat musik melodi atau alat musik bernada. Bagaimana dengan alat musik perkusi semacam drum? Karena perkusi atau drum termasuk ke dalam pondasi sebuah musik maka alat musik perkusi atau drum dituliskan menggunakan bass clef atau F clef. Karena nada rendah dan ketukan adalah dasar dari sebuah komposisi musik.

Mengenal Alto dan Tenor Clef

Hal yang perlu kita perhatikan bila menulis paritur adalah
Sumber: openmusictheory.com

Selain bass dan treble cleff, dalam musik ada juga yang disebut sebagai Alto Clef dan Tenor Clef.

Memang kedua cleff ini cukup jarang ditemui dan mungkin jarang dipelajari karena beberapa faktor. Salah satu faktor terkuat mengapa banyak orang terlupa dengan alto atau tenor cleff ini adalah karena perkembangan musik modern cenderung tidak “mewajibkan” penggunaan jenis cleff ini.

Namun tidak ada salahnya kamu mempelajari lebih lanjut mengenai cleff yang cukup “langka” ini.

Alto Clef

Hal yang perlu kita perhatikan bila menulis paritur adalah
Sumber: www.musicnotes.com

Pada dasarnya alto clef dan tenor clef memiliki tanda yang serupa. Hanya saja posisinya sedikit berbeda. Bentuk dari keduanya bagaikan dua buah huruf “C” yang saling bertumpuk namun terbalik. Di tengahnya berbentuk seperti tanda panah ke arah kiri.

Bentuk yang unik ini sebetulnya memiliki fungsi praktis untuk menandakan posisi dari middle c, atau posisi nada c tengah di garis paranada.

Alto clef memiliki posisi di garis paranada ketiga dari bawah. Tanda “panah” yang berada di tengah simbol tersebut menandakan posisi middle c atau “C4”.

Clef ini disebut juga sebagai viola clef. mengapa demikian? Karena alto clef digunakan untuk memainkan alat musik viola dan alat musik sejenisnya, seperti viola d’amore (alat musik gesek dengan 6-7 dawai), gamba, alto trombone dan mandola.

Tenor Clef

Hal yang perlu kita perhatikan bila menulis paritur adalah
Sumber: pinterest.com

Kali ini saatnya kamu mengenal tenor clef. Sebetulnya bentuk dari clef masih sama dengan alto clef, namun memiliki posisi yang berbeda.

Bila pada alto clef posisinya berada di garis paranada ke tiga, sedangkan tenor clef berada pada garis paranada ke empat. Namun yang patut kamu perhatikan, keduanya tetap menunjukkan nada middle C atau C4.

Mengapa ini bisa terjadi? Karena tenor clef digunakan untuk alat musik yang memiliki range nada yang cukup luas. Tenor clef digunakan untuk memainkan range bagian atas dari instrumen cello, basoon, double bass, dan trombone.

Dimana alat-alat musik ini menggunakan bass clef untuk memainkan range nada rendah sampai menengah, dan treble clef untuk memainkan range nada tertinggi yang mampu dijangkau oleh instrumen ini.

Baca juga: Yuk Mengenal Teknik Vokal

Tanda Istirahat

Selain Bass dan Treble clef, terdapat juga nilai ketukan dan tanda istirahatnya. Apa yang dimaksud dengan tanda istirahat? Tanda istirahat adalah ketika tanda itu muncul maka nada tidak dibunyikan. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar di bawah ini.

Hal yang perlu kita perhatikan bila menulis paritur adalah
Sumber foto : fauzanmrzz.blogspot.com

Tanda istirahat akan sering kita temui dalam semua jenis komposisi. Bila kita menemui tanda istirahat maka not tersebut tidak kita bunyikan atau mainkan. Tanda istirahat ini juga mempunyai harga ketukannya masing-masing sesuai kaidah not. Bisa diperhatikan dalam tabel di atas jenis not dan tanda istirahatnya.

Memahami Notasi

Dalam not balok juga dikenal adanya notasi yang ditulis mulai dari A sampai G dan kembali lagi ke notasi A. Singkatnya adalah nada itu seperti abjad tetapi hanya sampai G. Contoh lain adalah kita memainkan nada dari C-D-E-F-G-A-B-C. Terbaca ya perputarannya? Bila kita memainkan nada C maka akan kembali lagi ke nada C.

Bagaimana penulisan dalam not balok? Jika digambarkan dalam not balok maka bila kita memainkan nada  C dengan patokan G clef, maka posisi nada C berada di bawah 5 garis paranada. Karena itu kita perlu membuat garis bantu yang biasa disebut leger line untuk membantu menempelkan nada C tersebut pada partitur.

Sedangkan untuk penulisan nada D, E, F, G, A, ditulis menempel pada garis paranada 1-5. Sedangkan untuk nada B dan C karena sudah tidak ada lagi garis paranada maka dibantu lagi dengan membuat garis bantu (legger line) tapi dibagian atas.

Membaca Not Angka

Hal yang perlu kita perhatikan bila menulis paritur adalah
Sumber foto : flickr.com

Tentu saja simbol dari jenis not ini adalah angka karena itulah disebut sebagai not angka. Simbol yang dipakai adalah angka 1 sampai 7 yang masing-masing punya sebutannya (solmisasi). Jika pada not balok tinggi rendahnya nada dilihat dari posisi not pada garis paranada, maka untuk jenis not ini tinggi rendahnya disimbolkan dengan titik. Kalau titik ditaruh di bawah angka berarti nadanya rendah, sebaliknya kalau di atas berarti nadanya tinggi.

Untuk lebih jelasnya mari kita tengok alat musik yang umumnya digunakan di sekolah dasar berupa seruling recorder atau pianika. Alat musik tersebut umumnya menggunakan tangga nada natural atau bisa diesbut juga sebagai jalur C=do.

Nada do dalam not angka ditulis menggunakan angka 1. Sehingga bila kita tengok penjelasan mengenai penggunaan titik di atas maka bila kita menemui not angka berupa angka 1 dengan titik di atasnya maka kita harus memainkan not do tinggi. Dan bila kita menemui angka 1 dengan titik di bawah angka 1 tersebut maka kita harus meminkan not do rendah.

Contohnya adalah seperti berikut. Saat membuka sebuah komposisi dan kita melihat notasi angka seperti ini: 1< 2 3 4 5 6 7 1> 2> maka kita mainkan dari do rendah, lalu re, mi, fa, sol, la , si, do tinggi dan re tinggi. Jadi bila kita menemui not angka maka perhatikan ya posisi titiknya berada dimana.

Dalam not angka juga terdapat tanda istirahat, yaitu angka 0. Jika angkanya ditulis berarti nada dibunyikan, sebaliknya jika tanda istirahat berarti nadanya tidak dibunyikan. Tapi meskipun nadanya tak dibunyikan, bagian itu tetap ikut dihitung jadi nada seperti yang lainnya.

Selain digunakan untuk menunjukkan tinggi rendah nada, dalam not angka juga digunakan tanda titik untuk menandakan berapa banyak ketuk yang dimainkan dari sebuah nada. Di bawah ini penjelasannya :

  • Jika setelah angka kemudian ada satu titik, berarti nilai dari not itu adalah dua ketuk. Karena ditambah dengan satu titik itu. Jika setelahnya dua titik berarti nilainya tiga ketuk dan seterusnya. Contohnya adalah seperti berikut: 1> . 3 . . 5 maka kita memainkan nada do rendah dua ketuk, lalu nada mi tiga ketuk dan nada sol satu ketuk.
  • Jika not tidak diikuti titik berarti nilainya satu ketukan saja. Contohnya adalah 1 5 6 4 7. Bila kita perhatikan maka keseluruhan nada dimainkan hanya satu ketuk saja.
  • Sedangkan kalau not ditempatkan dalam satu garis, berarti nilainya di bawah satu ketukan. Kalau di bawah garis ada dua angka berarti nilainya setengah ketukan. Kalau di bawah garis angkanya 4 berarti nilainya seperempat ketukan. Fungsi garis selain menandakan nilai ketukan juga mempunyai fungsi lain. Bisa kita lihat dalam gambar berikut ini:
Hal yang perlu kita perhatikan bila menulis paritur adalah
Sumber foto : blogspot.com

Baca juga: Mengenal Melodi Musik

Jadi itulah cara dasar untuk membaca not balok dan not angka, semoga bermanfaat untuk Kamu yang sedang belajar bermusik ya!

Referensi:

https://www.musicnotes.com/now/musictheory/

https://makingmusicmag.com/explanation-clefs-treble-bass/

https://en.wikipedia.org/wiki/Clef