Hal hal berikut ini yang perlu diperhatikan dalam merancang personal branding kecuali

Apakah Anda ingin membangun personal branding untuk diri Anda sendiri? Saat ini siapa pun dapat mencari Anda di internet dan mempelajari apa saja tentang Anda melalui temuannya di hasil pencarian. 

Artikel ini cocok untuk:

  • Jobseeker yang ingin cepat mendapatkan pekerjaan impiannya
  • Karyawan yang ingin semakin sukses berkarier
  • Freelancer yang ingin mendapatkan banyak project
  • Entrepreneur yang ingin membangun citra terbaik sesuai perusahaan yang dibangun

Intinya, artikel ini dibuat untuk siapa saja yang ingin punya personal branding yang kuat di era digital ini. Sudah siap untuk belajar membangun personal branding? Yuk, ikuti panduannya di bawah ini!

Apa Itu Personal Branding?

Personal Branding adalah cara branding yang bertujuan untuk mempromosikan diri beserta pencapaiannya dalam karier dan keahlian yang dimiliki.

Siapa pun membutuhkan personal branding, baik ia seorang pengusaha, graphic designer, penulis, pelukis, peneliti, programmer, developer, atau bahkan mahasiswa sekalipun.

Pentingnya Personal Branding

Kenapa Anda harus memperhatikan personal branding? Berikut beberapa alasan pentingnya personal branding.

1. Meningkatkan Kepercayaan Orang Lain pada Anda

Personal branding membuat orang lain lebih mengenal Anda. Walaupun mereka belum pernah bertemu dengan Anda secara langsung. Hasilnya, kepercayaan orang lain pada akan meningkat karena Anda bukanlah orang asing lagi.

2. Memperkuat Kredibilitas Anda

Seperti yang sudah disebutkan di atas, personal branding membuat orang lain bisa dengan mudah melihat berbagai pencapaian Anda. Sehingga kredibilitas Anda akan menguat karena memang sudah ada buktinya.

3. Membangun Rasa Percaya Diri

Jika Anda bisa memaksimalkan personal branding, Anda bisa lebih semangat dan maksimal dalam mengerjakan sesuatu. Sebab, Anda merasa percaya diri dengan keahlian yang dimiliki.

4. Memperluas Koneksi Anda

Di era digital ini, personal branding bisa dengan mudah meningkatkan eksposur Anda, lho. Apalagi jika Anda aktif melakukan networking. Hasilnya, koneksi Anda akan sangat luas. Bahkan, hingga ke luar bidang yang Anda geluti sekalipun.

5. Menunjukkan Diri Anda dengan Apa Adanya

Hampir tidak mungkin memalsukan personal branding. Kenapa? Sebab, personal branding lahir dari passion dan nilai-nilai kehidupan yang Anda pegang. Hasilnya, orang-orang akan percaya bahwa Anda memang apa adanya dan tak dibuat-buat.

Baca Juga: Apa Itu Intrapreneur? Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Manfaat Personal Branding

Personal branding yang kuat di internet akan memudahkan Anda untuk dikenali, baik secara personal dan profesional. Orang-orang bisa dengan mudah melihat keahlian, karya, dan pencapaian Anda secara online.

Personal branding di dunia maya membantu Anda untuk memperoleh kredibilitas, relasi baru, dan bahkan kesempatan baru

Di era digital ini personal branding semakin penting. Sebab HRD, klien, investor, atau calon partner akan mengetikkan nama Anda di Google dan mengecek apakah jejak digital Anda sesuai atau tidak dengan yang mereka butuhkan. 

Anda harus bisa meyakinkan mereka bahwa Anda adalah yang terbaik di bidang yang Anda geluti. Dan strategi personal branding bisa membantu Anda untuk mewujudkan hal itu. Nah, artikel ini akan memandu Anda membangun citra diri yang kuat di era digital ini.  

Cara Meningkatkan Personal Branding

Setidaknya ada tujuh tips personal branding utama yang perlu Anda lakukan untuk membangun personal branding di era digital. Apa saja langkah-langkah tersebut? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Tampilkan Citra Diri Sesuai Portofolio

Mungkin Anda sering kali mendengar, “Ah, pencitraan saja itu” atau semacamnya. Apakah pencitraan itu tidak baik? Bisa iya, bisa tidak. Jika Anda menampilkan citra yang jujur kepada publik, tentu saja tidak apa, bahkan dianjurkan.

Sebaliknya, jika Anda menampilkan citra yang tidak sesuai dengan kenyataan, tentu itu menjadi pembohongan publik. Apa yang Anda tampilkan, berbeda dengan apa yang benar-benar Anda kerjakan.

Nah, jadi pastikan dulu citra seperti apa yang ingin Anda tampilkan. Misalnya, Anda ingin menampilkan citra sebagai penulis skenario film yang sukses. Yang perlu Anda lakukan terlebih dahulu adalah membangun portofolio yang sesuai, yaitu skenario film. Anda bisa bekerja sama dengan sutradara dan produser untuk membangun portofolio tersebut. 

Jangan sampai Anda menampilkan citra diri sebagai penulis skenario film sukses, tapi tidak punya portofolio yang mendukung. Tentu hal itu akan menjadi bumerang bagi Anda. Bahkan ketika Anda berhasil terkenal dengan menggunakan portofolio tipuan, publik selalu punya cara untuk menemukan asli atau tidaknya.

Jadi pastikan dulu Anda bangun portofolio yang mendukung untuk menciptakan citra yang bagus di mata publik. Anda bisa memulainya dengan membangun web portofolio

2. Bagikan Portofolio

Nah, setelah Anda punya portofolio yang mendukung dan paham citra seperti apa yang ingin Anda tampilkan, saatnya membagikan karya Anda! Ingat, dalam personal branding tidak ada kata malu.

Anda harus percaya diri terhadap diri sendiri dan tentu saja karya-karya yang sudah Anda buat. Setiap bidang pekerjaan biasanya memiliki media berbagi portofolio masing-masing. Misalnya saja, para designer biasanya membagikan karyanya di Dribbble. Fotografer bisa membagikan karyanya di Photostock atau Shutterstock.
Cek Contoh Portofolio Desain Grafis Di Sini

Jadi pastikan dulu di bidang pekerjaan Anda apakah sudah memiliki media untuk pamer portofolio atau belum. Jika bidang pekerjaan yang Anda geluti tidak punya media berbagi, apa yang harus Anda lakukan? Tak perlu khawatir, internet selalu punya solusinya! Anda bisa membuat website untuk mempromosikan karya-karya Anda!

3. Buat Website Pribadi

Tidak semua bidang pekerjaan menyediakan media berbagi portofolio seperti Dribbble atau Photostock. Walaupun begitu, bukan berarti tidak ada jalan lain karena Anda bisa membuat media sendiri untuk memamerkan portofolio Anda!

Media apa itu? Yup, Anda bisa menggunakan website!

Tidak perlu khawatir soal hal teknis karena teknologi semakin canggih. Kini Anda bisa membuat website tanpa perlu pengetahuan coding sama sekali. Anda cukup beli hosting, domain, dan install platform pembuatan website. Mudah sekali, bukan?

Website pribadi punya banyak kelebihan tersendiri. Pertama, Anda bebas mengatur konten di dalamnya. Semua aturan style guideline, Anda sendiri yang membuat. Jadi website bisa diatur sesuai dengan gaya Anda. 

Kedua, kredibilitas Anda semakin meningkat. Personal branding adalah proses untuk mendapatkan kepercayaan dari banyak orang. Dengan mempunyai website dan domain sendiri, Anda bisa lebih meyakinkan banyak orang di internet. 

Ketiga, bisa jadi investasi. Media-media portofolio tentu memberikan batasan apa saja yang bisa Anda lakukan. Berbeda dengan media portofolio, dengan website Anda bisa mengembangkannya sesuka hati. Bahkan Anda bisa menjual produk sendiri di website!

Nah, sudah siap untuk membuat website portofolio sendiri? Kami sudah mengulas langkah-langkah membuat web portofolio dengan mudah untuk pemula. Anda bisa membaca panduannya di sini. 

Catatan: Meskipun Anda sudah membagikan karya di media portofolio (Dribble dan semacamnya), tetap disarankan untuk membuat website portofolio sendiri. Dengan begitu, Anda punya banyak bukti portofolio untuk mendukung kesuksesan Anda!

4. Maksimalkan Media Sosial

Proses membangun personal branding masih panjang. Namun, jangan menyerah dulu. Untuk poin yang satu ini sudah cukup familiar untuk Anda, yaitu media sosial. Ada banyak media sosial yang bisa Anda gunakan untuk keperluan strategi personal branding. Dari Instagram, YouTube, Twitter, Facebook, sampai LinkedIn.

Apakah semuanya harus digunakan untuk personal branding?

Bisa iya, bisa tidak. Tergantung kebutuhan, bidang pekerjaan, dan target audience Anda. Anda bisa saja menggunakan hanya satu, dua, atau bahkan semua kanal media sosial yang ada. Intinya adalah riset terlebih dahulu. Anda bisa mengikuti panduan memaksimalkan media sosial ini untuk membantu Anda menentukan media sosial mana yang tepat untuk Anda. 

5. Buat Strategi Konten

Portofolio sudah banyak, website sudah ada, media sosial juga sudah ada, kini waktunya membuat strategi konten. Anda tidak bisa hanya duduk diam dan menunggu orang-orang mengunjungi website portofolio Anda.

Anda perlu menjemput calon klien untuk mengunjungi profil Anda baik di media sosial maupun website. Nah, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan strategi konten. Anda bisa memulainya dari blog.

Di blog, Anda bisa berbagi insight, tips, atau tutorial di bidang yang Anda kuasai. Misalnya, Anda adalah seorang graphic designer. Anda bisa membuat tips memulai karier sebagai graphic designer atau tutorial desain menggunakan tools tertentu. 

Dengan membuat konten yang solutif dan menarik, Anda bisa menjaring banyak pembaca. Setelah mengumpulkan banyak pembaca, Anda bisa mulai menawari mereka jasa atau produk yang Anda jual.  

6. Bangun Networking

Networking adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam personal branding. Meskipun Anda adalah orang yang pemalu atau tidak suka bertemu dengan orang asing, membangun networking adalah sebuah keharusan.

Melalui networking Anda bisa bertemu dengan teman baru, partner kerja baru, peluang kerja yang lebih baik, klien baru, investor, atau bahkan mentor baru. Anda bisa mulai membangun networking dari internet. Biasanya setiap bidang pekerjaan biasanya mempunyai komunitasnya masing-masing di internet. Baik itu di grup Facebook, Kaskus, atau bahkan ada website komunitasnya sendiri.

7. Berkolaborasi

Dari networking yang sudah dibangun, Anda bisa bertemu dengan orang yang punya visi dan misi yang sama dengan Anda. Jika menemukan orang yang tepat, Anda bisa mengajaknya berkolaborasi dengan Anda.  

Kolaborasi adalah salah satu tips membangun personal branding Anda. Dengan kolaborasi, Anda bisa mendapatkan insight baru, ide baru, sampai bahkan karya baru bersama partner kolaborasi Anda. Kolaborasi akan menuntut Anda untuk bisa terus berkembang dan tidak stuck di level yang sama. 

5 Contoh Personal Branding

Ada banyak contoh personal branding yang bisa Anda jadikan inspirasi. Berikut adalah beberapa contoh website personal branding yang menarik dan unik:

1. Gari Cruze

Hal hal berikut ini yang perlu diperhatikan dalam merancang personal branding kecuali

Contoh personal branding pertama adalah dari Gari Cruze, seorang copywriter asal Amerika Serikat. Ia memiliki blog yang berisi hasil kerjanya sebagai copywriter untuk produk-produk seperti Slack, P&G, dan U.S Xpress Shipping.

Gari Cruze memanfaatkan blognya sebagai portofolio sehingga ketika ada yang ingin menggunakan jasanya bisa mengetahui seperti apa kualitas pekerjaan yang dihasilkan.

2. Robby Leonardi

Hal hal berikut ini yang perlu diperhatikan dalam merancang personal branding kecuali

Robby Leonardi adalah seorang illustrative designer yang memanfaatkan website pribadinya sebagai resume dan portofolio dengan cara yang kreatif. Pengunjung websitenya bisa melihat resume dan portofolio Robby melalui games simpel di websitenya.

3. Gary Sheng

Hal hal berikut ini yang perlu diperhatikan dalam merancang personal branding kecuali

Website pribadi Gary Sheng berisi riwayat pendidikan, proyek, dan pengalaman kerja yang pernah ia lakukan.

Gary mampu menampilkan keahlian software engineering dan web development secara apik melalui desain websitenya. Jika Anda ingin membuat website pribadi simpel Anda bisa mencontoh website pribadi Gary Sheng.

4. Kendra Schaefer

Hal hal berikut ini yang perlu diperhatikan dalam merancang personal branding kecuali

Kendra tidak hanya menampilkan resume dan portofolio di situs pribadinya. Ia juga secara aktif menulis artikel tentang travel dan teknologi di kanal blognya. Jadi, selain bisa melihat proyek profesional apa yang sudah dilakukan Kendra, pengunjung juga bisa membaca kehidupan pribadinya melalui artikel-artikel blognya.

5. Christopher Lee

Hal hal berikut ini yang perlu diperhatikan dalam merancang personal branding kecuali

Para graphic designer biasanya memamerkan karyanya di situs Dribbble. Selain Dribbble, graphic designer juga bisa memamerkan karya-karyanya di website pribadinya. Seperti yang dilakukan oleh Christopher Lee.

Christopher Lee memamerkan karya-karya profesionalnya di website pribadinya, dari desain untuk Wendy’s, Line Corp, Honda Canada, dan Nickelodeon.

Sudah Siap Membangun Personal Branding Anda?

Di atas kami sudah menjelaskan personal branding secara lengkap, dari apa itu personal branding, manfaatnya, langkah-langkah membangun personal branding, contohnya, hingga rekomendasi buku tentang personal branding. 

Harapannya, setelah membaca artikel ini, Anda bisa mulai membangun personal branding Anda sendiri. Sebab apa pun pekerjaan Anda, personal branding tetap penting. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan proyek di luar pekerjaan full time atau bahkan Anda bisa sepenuhnya menjadi freelancer. 

Selamat mencoba tips-tips kami dan jangan lupa untuk subscribe Blog Niagahoster dan aktifkan notifikasi update blog agar tidak ketinggalan info terbaru mengenai website, blog, online marketing, dan topik-topik menarik lainnya!

Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam membangun personal branding?

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merancang Personal Branding.
Memiliki ciri khas (Authenticity) Personal brand yang kuat menjelaskan sesuatu yang sangat spesifik yang merupakan cerminan dari ide-ide dan nilai-nilai dalam diri Anda yang membedakan dari orang lain. ... .
Relevan. ... .
Konsisten..

3 Apa saja 5 tahap dalam membangun personal branding?

5 Cara Membangun Personal Branding di Media Sosial.
Kenali diri sendiri..
Nama menarik..
Profil..
Strategi konten..
Ciptakan koneksi..

4 Langkah Membangun personal branding?

4 Langkah untuk Membangun Personal Branding Anda.
Identifikasi nilai-nilai personal. Setiap orang memiliki nilai-nilai personal yang dipegang teguh dalam hidupnya. ... .
Evaluasi online presence Anda. ... .
Membuat website atau blog. ... .
Asosiasikan diri Anda dengan brand lain..

Apa saja yang ada dalam personal branding?

10 Daftar Komponen Personal Branding.
Keahlian atau Kemampuan. Seseorang perlu memiliki setidaknya satu keahlian atau kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. ... .
Keaslian. ... .
Nilai. ... .
Perilaku. ... .
Tujuan. ... .
Fokus. ... .
Relasi atau Network. ... .
Keunikan..