Hal berikut yang membedakan teater tradisional dengan teater modern adalah

Perbedaan teater tradisional dengan teater modern?

INI JAWABAN TERBAIK šŸ‘‡

Mengikuti adalah teater tradisional dengan teater modern adalah :

  • Teater tradisional adalah suatu bentuk atau wujud teater tradisional Indonesia yang dikondisikan dengan struktur adat, sosial dan geografis masing-masing daerah.
  • Teater modern merupakan sumber karya yang diperoleh dari pengamatan terhadap gaya hidup masyarakat dengan berbagai aktivitas yang dilakukan dan juga budaya anak muda.

Diskusi

Cerita untuk teater tradisional berbeda-beda tergantung dari latar belakang masyarakat setempat. Staf pendukung karakter juga berbeda. Hal ini membuat pertunjukan teater dari satu daerah ke daerah lain berbeda.

Contoh bentuk teater tradisional adalah sebagai berikut:

  • Wayang gong dari Kalimantan Selatan
  • Mak yong dan mendu dari Riau
  • Bangsawan Sumatera Utara
  • Topeng lenong dan blantik karya Betawi
  • Ketoprak, wayang kulit dari Jawa Tengah
  • ludruk jawa timur dll

Belajarlah lagi

  • Sebutkan macam-macam tokoh dalam teater!
  • Tulis dan jelaskan dengan jelas 4 jenis pertunjukan panggung yang benar:

Detail tanggapan

Mata pelajaran : Seni

kelas : 8

Teori : seni teater indonesia

kode tentang : 19

kode kategorisasi : 8.19.15

memberi tahu kunci : Teater tradisional, teater modern

#Kompetisi Opti Tim

#tingkatkan prestasimu

Apa perbedaan teater tradisional dan teater modern ?

INI JAWABAN TERBAIK šŸ‘‡

Kelas: XIpelajaran: seni dan budayaKategori: Seni Teater

kata kunci: perbedaan, teater tradisional, teater modern

diskusi:Perbedaan teater tradisional dan teater modern adalah 1] cerita dimainkan2] panggung

3] fungsi

1] Cerita yang direpresentasikan dalam teater tradisional adalah cerita yang berkembang secara turun temurun dalam masyarakat yang mendukungnya. sedangkan cerita-cerita yang dipentaskan dalam teater modern adalah cerita-cerita tentang masalah yang sedang menjadi fenomenal saat ini.2] Penataan panggung dalam teater tradisional adalah pertunjukan yang dilakukan di ruang terbuka, seperti di atas panggung, dengan dekorasi tradisional yang lengkap. Sedangkan penataan panggung dalam teater modern berlangsung di ruangan tertutup, seperti auditorium, dengan dekorasi sederhana.

3] fungsi teater tradisional adalah sebagai sarana hiburan, sedangkan fungsi teater modern adalah sebagai sarana ekspresi.

Lihat Foto

Jessi Carina

GubernurJawa Tengah Ganjar Pranowo berperan sebagai Raja Hayam Wuruk dalam pertunjukan ketoprak humor di Gedung Kesenian Jakarta, Minggu [21/8/2016].

KOMPAS.com - Indonesia terkenal akan kekayaan budayanya yang tersebar di berbagai daerah. Kekayaan budaya ini salah satunya ditunjukkan melalui pentas teater tradisional.

Teater tradisional dengan teater modern tidak memiliki perbedaan jauh. Teater tradisional muncul dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terhadap seni.

Sedangkan teater modern muncul dan berkembang sesuai dengan zaman yang sedang berlangsung. Sumber dari teater modern muncul dari seni teater tradisional.

Salah satu ciri dari teater tradisional adalah menggunakan bahasa daerah sesuai dengan wilayah pementasan teater.

Selain itu, ada beberapa ciri lain dari teater tradisional. Berikut adalah penjelasannya yang mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud]:

  1. Seni teater tradisional tidak menggunakan naskah
  2. Pentas seni teater tradisional lebih mengutamakan isi serta tujuan dari seni
  3. Pemeran pentas teater tradisional sering menjalin interaksi dengan para penonton
  4. Dasar cerita dalam teater tradisional lebih banyak berasal dari cerita turun menurun, dongeng, sejarah, serta kehidupan sehari-hari
  5. Biasanya pentas teater tradisioal diadakan di luar ruangan, seperti pekarangan rumah, lapangan, ataupun tempat lainnya
  6. Musik dalam pentas teater tradisional lebih banyak menggunakan alat musik atau musik tradisional serta menggunakan peralatan yang seadanya.

Baca juga: Merancang Pementasan Teater Tradisional

Seni teater tradisional dibagi menjadi tiga jenis, yakni teater rakyat, teater klasik, serta teater transisi, yang memiliki perbedaannya masing-masing.

Sesuai dengan namanya, teater rakyat lahir dan berasal dari kehidupan bermasyarakat, seperti upacara adat serta upacara keagamaan. Unsur yang ada dalam teater rakyat adalah cerita, pelaku [pementas drama], serta penonton.

Jika teater rakyat berasal dari kehidupan rakyat, berbeda halnya dengan teater klasik. Jenis teater ini lahir dan berasal dari pusat kerajaan atau kraton.

Teater transisi bersumber dari teater tradisional seperti pada umumnya. Hanya saja cara penyuguhannya dipengaruhi oleh teater gaya barat.

Menurut Yadi Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Teater Tradisional [2010], teater tradisional berasal dari sastra yang disampaikan secara lisan, permainan, serta upacara ritual.

Baca juga: Perbedaan Drama dan Teater

Perbedaan Teater Tradisional dan Teater Modern - Teater sebagai seni pertunjukan menurut ciri-ciri pokok seninya, sanggup dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu teater tradisional dan teater modern. Dari kedua jenis teater tersebut tentu saja ada perbedaan-perbedaan yang menjadi cirikhas masing-masing jenis teater tersebut. Perbedaan ciri-ciri pokok teater tradisional dan teater modern antara lain, sebagai berikut;

Perbedaan Teater Tradisional dan Teater Modern

No. Teater TradisionalTeater Modern
1Karya teater lebih bersifat "anonim", artinya tidak diketahui penciptanyaKarya teater diketahui pengarang atau penciptanya
2Pewarisan seni bersifat turun temurun dan bersifat abadi.Karya seni bersifat temporal.
3Tidak ada naskah baku atau naskah tertulis.Ada naskah baku atau naskah tertulis.
4Pertunjukan bersifat impulsif atau tanpa latihan.Pertunjukan direncanakan dengan matang dan dilakukan melalui proses latihan.
5Pertunjukan lebih mengutamakan isi seni dari pada bentuk seni.Bentuk pertunjukan lebih beragam, tergantung stile senimannya; apakah mengutamakan isi seni, atau mengutamakan bentuk seni atau menghadirkan keduanya.
6Tempat pertunjukan bersifat bebas di area terbuka.Tempat pertunjukan bersifat khusus yakni di panggung dengan keragaman bentuk stage.
7Peralatan pentasnya lebih sederhana.Menggunakan peralatan pentas lebih modern dan lengkap dengan beberapa unsur penunjang artistiknya.
8Waktu pertunjukan dilakukan dalam jangka waktu yang relatif panjang [semalam suntuk].Waktu pertunjukan lebih pendek dan terbatas 2 atau 3 jam.
9Peristiwa pertunjukan dibangun penuh keakraban dan tanpa jarak dengan penontonnya.Peristiwa pertunjukan sanggup dilakukan dengan kecenderungan adanya jarak estetis dan atau lebur menjadi satu [tanpa jarak] dengan penonton.
10Penonton bersifat bebas tanpa harus membayar.Penonton bersifat khusus dan membayar.
11Menggunakan bahasa tempat [bahasa lokal] setempat.Menggunakan unsur bahasa lebih bebas; bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa abnormal ataupun bahasa campuran.
12Fungsi pertunjukannya berkaitan dengan upacara adat/ upacara keagamaan dalam kegiatan masyarakat secara adat.Fungsi pertunjukannya mengarah pada seni tontonan sebagai hiburan.

Berdasarkan perbedaan ciri-ciri pokok seni teater dan relasi seni teater yang mendasari bentuk pertunjukannya sanggup diambil kesimpulan bahwa keberadaan seni teater tradisional tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat pendukungnya, baik pada masyarakat suku pedalaman, masyarakat perkampungan, pedesaan dan masyarakat istana/ keraton atau pendopo.

Dalam perkembangannya teater sebagai salah satu bentuk karya seni pertunjukan ditinjau dari media yang digunakannya, Sumardjo [2000], menyampaikan teater sanggup dibedakan ke dalam; teater boneka dan teater manusia.

Teater boneka ialah bentuk pertunjukan teater dengan media ekspresi seninya memakai alat boneka atau disebut teater muffet. Contohnya, Wayang Golek, Wayang Kulit dan sebagainya. Teater dengan media manusia, yakni sanggup dibedakan menjadi teater orang dan teater tutur. Teater dengan medium utama orang atau manusia, banyak ditemukan pada bentuk dan jenis teater tradisional dan modern sebagai ciri-ciri utama insan ditempatkan sebagai pemeran, aktor, aktris di atas pentas.

Teater tutur mempunyai kekhasan penyajian dalam penyampaian teks, obrolan berupa kata-kata yang dibawakan oleh tokoh [pemeran] yang diungkap dengan cara dilagukan, bernyanyi, ibarat juru dongeng atau bercerita.  Contohnya; Kentrung [Jawa Timur], Seni Patung, Beluk [Jawa Barat], MPToh [Aceh], dan lain-lain.

Teater menurut bentuknya dikenali dua bentuk, yakni teater Verbal dan NonVerbal. Teater verbal, lebih menekankan pemeran [tokoh cerita] melaksanakan percakapan [dialog antar tokoh atau sendiri] dengan alasan bahwa pesan dalam kisah yang ingin disampaikan pada penonton disampaikan atau digambarkan menggunakan bahasa kata-kata. Contohnya; Sandiwara Radio, Teater Tutur, Stand Up Comedy, Mendongeng, Story Teling, dan lain-lain. Teater nonverbal, artinya pesan kisah yang akan disampaikan pada penonton sanggup digambarkan laris dramatiknya lewat kekuatan ekspresi gerak badan pemeran. Contohnya; Teater Tubuh, Teater Gerak, Seni Pantomim, Teater Mini Kata [Teater Rendra, Jakarta]. Baca juga:

Pengertian Teater, Fungsi Teater, dan Jenis-Jenis Teater di Indonesia

Ciri-Ciri Teater Tradisional dan Jenis-Jenis Teater Tradisional Nusantara 7 Unsur Teater Menurut Urutannya Secara Lengkap

5 Jenis Teater Menurut Bentuk Penyajiannya

Demikian pembahasan ihwal "Perbedaan Teater Tradisional dan Teater Modern". Semoga sanggup memperlihatkan pemanis pengetahuan dan manfaat bagi pembaca. Baca juga artikel seni menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.

Video yang berhubungan