Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang berarti wajib dilaksanakan. Sebelum melaksanakan zakat, tentu kita perlu memahami berbagai hal penting terkaitnya. Selain soal definisi zakat dan macamnya, hal yang penting tetapi sering dilewatkan adalah soal mustahiq atau golongan yang boleh menerima zakat. Apakah mustahiq hanyalah fakir dan miskin? Ternyata tidak. Ada delapan mustahiq atau golongan yang boleh menerima zakat. Kata zakat berasal dari bahasa Arab زكاة atau zakah yang berarti bersih, suci, subur, berkat, dan berkembang. Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan. Pengertian zakat tertulis dalam QS Al-Baqarah 2:43, وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Golongan atau orang-orang yang berhak menerima zakat ada 8 macam (al-ashnaf al-tsamaniyyah) yang disebutkan di dalam Al Qur’an yaitu;
Pada praktiknya, penyerahan zakat pada delapan mustahiq tadi sering berpusat pada tiga kelompok pertama. Bahkan tidak sedikit orang yang hanya menyerahkan zakat pada fakir dan miskin. Dalam keutamaannya, penyerahan zakat dianjurkan untuk dibagi pada setidaknya tiga golongan dari delapan mustahiq tersebut, agar kesejahteraan pun merata pada berbagai golongan. Umat Muslim telah diperintahkan oleh Allah untuk menunaikan zakat kepada golongan yang berhak menerimanya (Mustahiq Zakat). Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Alquran surat At Taubah ayat 60: اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلۡفُقَرَآءِ وَالۡمَسٰكِيۡنِ وَالۡعٰمِلِيۡنَ عَلَيۡهَا وَالۡمُؤَلَّـفَةِ قُلُوۡبُهُمۡ وَفِى الرِّقَابِ وَالۡغٰرِمِيۡنَ وَفِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَابۡنِ السَّبِيۡلِؕ فَرِيۡضَةً مِّنَ اللّٰهِؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” Surat At Taubah ayat 60 merupakan dasar pokok dalam penentuan golongan yang berhak menerima zakat. Mengutip buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Zakat karangan Ahmad Sarwat, zakat adalah ibadah di jalan Allah yang berbentuk harta finansial dan termasuk kewajiban agama karena termasuk bagian dari rukun Islam. Isi Surat At Taubah Ayat 60Illustrasi Orang Miskin. Foto: PixabayMenurut Tafsiran Kementerian Agama (Kemenag), surat At Taubah ayat 60 ini menjelaskan bahwa zakat disyariatkan untuk membersihkan diri dari harta yang mungkin didapat dengan cara yang kurang wajar. Pemiliknya dianjurkan agar bersyukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan-Nya. Orang yang berhak menerima zakat yang dimaksud dalam ayat ini ada 8 golongan, yaitu:
|