Wahyu pertama yang allah turunkan kepada nabi muhammad adalah?

Gua Hira di Jabal Nur (Sumber: Islami.co)

SOLO, KOMPAS.TV - Bulan Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Di dalamnya terdapat beberapa momen sakral yang telah dilalui oleh Nabi Muhammad SAW.

Salah satu momentumnya di mana beliau mendapat wahyu pertama dengan didatangi Malaikat Jibril melalui mimpi yang terasa begitu nyata.

Baca Juga: WhatsApp Rilis Stiker Khusus Ramadan, Begini Cara Mendapatkannya

Momen tersebut datang saat usia beliau mendekati genap 40 tahun.

Pada usia itu, Rasulullah SAW telah terbiasa mengasingkan diri atau uzlah.

Hal itu dilakukan lantaran Nabi Muhammad SAW menyadari kaumnya banyak yang tidak sejalan dengan kebenaran yang dibawanya.

Tempat Rasulullah SAW mengasingkan diri itu adalah Gua Hira di Jabal Nur.

Selama uzlah atau mengasingkan diri, Rasulullah SAW hanya membawa bekal air dan roti gandum.

Di dalam gua, Rasulullah menghabiskan waktu dengan beribadah dan merenungi kekuasan Allah SWT.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV

Ilustrasi wahyu pertama Nabi Muhammad. Foto: Freepik.

Alquran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Wahyu pertama turun pada tanggal 17 Ramadhan bertepatan pada 6 Agustus 610 M, saat Nabi Muhammad berumur 41 tahun.

Dikutip dari buku Belajar Tadabbur Ilmu Karakter Pada Lebah, Burung Gagak Dan Singa oleh Doni Putra, dkk., pendapat lain mengatakan bahwa wahyu pertama turun pada hari Senin tanggal 21 Ramadhan yang saat itu bertepatan dengan 10 Agustus 610 M.

Wahyu pertama turun selang beberapa waktu setelah Malakat Jibril menemui Nabi Muhammad dalam mimpinya untuk menyampaikan perintah dakwah Islam. Hal itu tertuang pada surat Al Mudassir ayat 1-7 berikut:

يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙقُمْ فَاَنْذِرْۖ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ

Artinya: Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

Proses Turunnya Wahyu Pertama Nabi Muhammad

Ilustrasi wahyu pertama Nabi Muhammad. Foto: Freepik.

Shafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam buku Ar-Rahiq al-Makhtum-Sirah Nabawiyah menjelaskan, Aisyah menuturkan bahwa turunnya wahyu pertama Nabi diawali dengan ru’yah shadiqqah yang artinya mimpi yang sangat jelas. Setelah mendapat mimpi tersebut, Nabi memutuskan untuk mengasingkan diri ke Gua Hira.

Beliau bertahanut atau beribadah dalam beberapa malam dan pulang untuk mengambil bekal, hingga datang wahyu pertama saat Nabi sedang di Gua Hira. Wahyu pertama Nabi adalah ayat 1-5 surat Al Alaq yang berbunyi:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَق اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ۚ

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Turunnya wahyu pertama merupakan peristiwa yang memberikan dampak psikologis dan mental yang luar biasa kepada Nabi Muhammad. Malaikat Jibril datang dengan sosok yang sangat besar dan bercahaya yang memenuhi cakrawala yang membuatnya ketakutan.

Dalam hadits sahih Muslim, Nabi Muhammad mengisahkan, “Malaikat Jibril memangku dan mendekapku sampai aku merasa begitu payah, lalu dia melepaskanku. Ia berkata lagi, “Bacalah! Aku menjawab, “aku tidak bisa membaca.”

Malaikat Jibril kemudian memegangku dan mendekapku hingga ketiga kalinya, kemudian ia membaca, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (HR. Muslim)

Ilustrasi Alquran. Foto: Unspaslash.

Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII karya Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah, wahyu selanjutnya diturunkan dengan jeda waktu tiga tahun dan seterusnya berangsur-angsur selama 23 tahun. Lokasi penurunan Alquran ada di dua tempat, yaitu di Mekah dan Madinah.

Ayat-ayat Alquran yang turun di Mekah disebut Makiyyah, sedangkan ayat yang turun di Madinah disebut Madaniyyah. Alquran yang merupakan firman-firman Allah ini terdiri dari 30 juz, 114 surah dan 6.666 ayat.

Ilustrasi surat Al-Alaq. Foto: Unsplash.com/thedancingrain

Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam sekaligus mukjizat yang diterima Nabi Muhammad SAW. Di dalam Al-Quran, terdapat surat Al-Alaq yang menjadi surat pertama yang turun oleh Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

Termasuk dalam surat Makkiyah atau ayat-ayat yang turun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, surat Al-Alaq merupakan surat ke-96 yang terdiri dari 19 ayat secara keseluruhan.

Berdasarkan sejarah yang sudah banyak diketahui, ayat 1-5 dalam surat Al-Alaq turun pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan. Kelima ayat dalam surat itu pula merupakan ayat-ayat Al-Quran yang pertama turun dan terjadi saat Nabi Muhammad SAW berdiam diri di Gua Hira.

Peristiwa turunnya surat Al-Alaq ayat 1-5 disebut dengan Nuzulul Quran yang secara umum diperingati pada malam 17 Ramadan setiap tahunnya. Sekaligus awal mula Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali.

Begini bunyi surat Al-Alaq ayat 1-5.

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Namun, perlu diketahui bahwa turunnya surat Al-Alaq tersebut secara bertahap selama 23 tahun sebagaimana yang dikutip dari berbagai sumber. Hal ini pula diperkuat dengan adanya surat Al-Isra ayat 106 yang artinya:

"Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian."

Itulah sedikit kisah turunnya surat Al-Alaq yang juga sebagai tanda Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya.