Ilustrasi galaksi KOMPAS.com - Galaksi merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah tatanan alam semesta. Galaksi adalah sekelompok bintang yang membentuk suatu sistem. Galaksi terdiri lebih dari satu benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainya. Dalam ilmu astronomi, galaksi adalah suatu sistem yang terdiri dari bintang, debu, dan gas yang luas. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), galaksi adalah satu sistem bintang yang membentuk alam semesta. Baca juga: Review Star Wars: The Rise of Skywalker, Babak Akhir Perang Galaksi Banyak kumpulan galaksi yang berukuran sangat besar dan mengandung hingga ratusan miliar bintang. Kumpulan galaksi itu disebut dengan gugus galaksi. Gugus galaksi adalah pengelompokan galaksi yang terikat secara gravitasi. Jumlahnya mulai dari ratusan hingga puluhan ribu. Berikut macam-macam galaksi yang sudah diketahui masyarakat luas:
Bima Sakti, galaksi populer yang merampas galaksi tetangganya. 1. Galaksi Bima Sakti Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783. Dalam galaksi ini ada planet Bumi yang dihuni manusia. Galaksi ini terdiri dari 400 miliar bintang lebih dengan garis tengah sekitar 130 ribu tahun cahaya. Galaksi Bima Sakti berbentuk spiral.
Ilustrasi galaksi Bima Sakti. Galaksi kita adalah salah satu galaksi spiral di alam semesta. Baru-baru ini, struktur baru ditemukan di Galaksi Bima Sakti, dan membuat astronom bingung. KOMPAS.com – Galaksi yang terkenal dengan sebutan milky way adalah Galaksi Bima Sakti. Ini merupakan tempat yang sangat besar dan menakjubkan. Berdiameter sekitar 120.000 hingga 180.000 tahun cahaya, Galaksi Bima Sakti adalah rumah bagi Planet Bumi. Tata surya berada sekitar 27.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, di tepi bagian dalam salah satu konsentrasi partikel gas dan debu yang berbentuk spiral. Fakta-fakta Galaksi Bima SaktiDilansir dari Universe Today, berikut adalah 5 fakta Galaksi Bima Sakti yang mengesankan dan menakjubkan. 1. Berbentuk melengkungDengan diameter yang sangat besar, Galaksi Bima Sakti memiliki tonjolan pusat yang diameternya mencapai 12.000 tahun cahaya. Baca juga: Terkuak, Misteri Bentuk Gugusan Bintang Aneh di Pusat Galaksi Andromeda Faktanya, Galaksi Bima Sakti berbentuk melengkung. Oleh para astronom, bentuknya yang bengkok dikaitkan dengan dua galaksi tetangga, yakni Magellan Besar dan Kecil. Dua galaksi kerdil ini diyakini telah menarik materi gelap di Bima Sakti. Tarikan tersebut menciptakan semacam frekuensi osilasi yang menarik gas hidrogen galaksi yang banyak dimiliki Bima Sakti. 2. Memiliki HaloPara ilmuwan percaya bahwa 90 persen dari Galaksi Bima Sakti terdiri dari materi gelap yang memberikan halo misterius. Ini berarti bahwa semua materi bercahaya, yang dapat dilihat melalui mata telanjang atau teleskop, hanya membentuk kurang dari 10 persen massa Bima Sakti. Adapun halo yang dimiliki Galaksi Bima Sakti bukanlah jenis cahaya konvensional dan sebenarnya tidak dapat dilihat. Baca juga: Pertama Kalinya, Astronom Deteksi Planet di Luar Galaksi Bima Sakti
TRIBUNNEWS.COM - Bumi adalah planet yang ketiga terdekat dengan Matahari. Dalam sistem tata surya, Bumi merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh manusia. Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), ada delapan planet dalam tata surya. Urutan planet dari yang terdekat dengan Matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Neptunus. Setiap planet memiliki karakteristik dan kandungan atmosfer yang berbeda. Selain planet, di dalam sistem tata surya juga terdapat galaksi. Sistem tata surya matahari dan delapan planet termasuk dalam galaksi Bima Sakti. Selain Bima Sakti, ada berbagai jenis galaksi dan bentuknya. Selengkapnya, simak rangkuman materi di bawah ini. Baca juga: Mengenal Sistem Tata Surya serta Karakteristik Matahari, Bulan, dan Planet-planet Pengertian Galaksi
TRIBUNNEWS.COM - Bumi adalah planet yang ketiga terdekat dengan Matahari. Dalam sistem tata surya, Bumi merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh manusia. Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), ada delapan planet dalam tata surya. Urutan planet dari yang terdekat dengan Matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Neptunus. Setiap planet memiliki karakteristik dan kandungan atmosfer yang berbeda. Selain planet, di dalam sistem tata surya juga terdapat galaksi. Sistem tata surya matahari dan delapan planet termasuk dalam galaksi Bima Sakti. Selain Bima Sakti, ada berbagai jenis galaksi dan bentuknya. Selengkapnya, simak rangkuman materi di bawah ini. Baca juga: Mengenal Sistem Tata Surya serta Karakteristik Matahari, Bulan, dan Planet-planet Pengertian Galaksi Ada usul agar Bima Sakti diganti judulnya dan dipindahkan ke Bimasakti (Diskusikan). Bima Sakti (bentuk yang sering digunakan oleh ahli astronomi[15][16]) atau Bimasakti (bentuk baku menurut KBBI[17]) adalah galaksi spiral yang besar, yang di dalamnya terdapat Tata Surya, tempat planet Bumi beredar mengelilingi matahari. Matahari hanya salah satu dari sekitar 200 miliar[18] sampai 400 miliar bintang[19] yang membentuk galaksi Bima Sakti. Galaksi ini termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total massa sekitar satu triliun (
10
12
{\displaystyle 10^{12}}
Pusat Galaksi Bima Sakti seperti yang terlihat dari Observatorium Paranal di malam hari. Laser tersebut ditembakkan untuk mengoreksi penampakan benda langit yang terdistorsi yang diterima teleskop.
(Galaksi spiral berbatang)DiameterPiringan bintang: 170–200 Kly[2][3] Materi gelap halo: ≈19 ± 04 Mly (5.800 ± 1.200 kpc)[4]Jumlah bintang100-400 miliarMassa(0,8–1,5)×1012 M☉[5][6][7][8]Momentum sudut≈1×1067 J s[9]Jarak matahari ke Inti galaksi2.560–2.710 kly (786–832 kpc)[10][11]Periode rotasi galaksi Matahari240 Myr[12]Pola Spiral periode rotasi220–360 Myr[13]periode rotasi kerapatan Bar100–120 Myr[13]Kecepatan relatif ke CMB rest frame552,2±5,5 km/s[14]Kecepatan lepas pada posisi Matahari550 km/s[8]Kepadatan materi gelap pada posisi Matahari0,0088+0,0024 −0,0018 M☉pc−3 or 0,35+0,08 −0,07 GeV cm−3[8]Lihat pula: Galaksi, Daftar galaksi Matahari kita tidak berada di pusat Bima Sakti namun berada agak di tepi, dengan jarak antara matahari dan pusat galaksi sekitar 27.700 tahun cahaya. Kuat dugaan, di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (bahasa Inggris: super massive black hole, SMBH). Titik tempat lubang hitam itu berada disebut sebagai Sagittarius A* (dibaca: Sagittarius A-star), suatu objek yang memancarkan gelombang radio yang sangat kuat. Semua objek yang berada di Bima Sakti mengorbit di sekeliling pusat galaksi. Tata Surya memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu putaran orbit mengelilingi pusat galaksi, yang berarti telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit Tata Surya dalam Bima Sakti adalah 217 km/s. Dari bumi, Bima Sakti tampak pada langit malam yang cerah dan bebas polusi cahaya sebagai kabut putih kelabu memanjang mengitari busur langit dengan bagian tengahnya terdapat alur gelap. Karena jalur kitaran busur langitnya tidak berdekatan dengan garis ekuator langit maupun ekliptika, Bima Sakti teramati dari berbagai sudut bumi. Sebenarnya, kabut putih itu merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan lebih rapat daripada di bagian langit lain serta debu dan gas angkasa yang terperangkap dalam piringan orbit. Nama dalam bahasa Indonesia mengadopsi istilah dalam perbintangan Jawa. Sebutan "Bima Sakti" dalam astronomi orang Jawa diilhami dari gambaran tokoh pewayangan, yaitu Bima yang tengah dililit ular naga, sebagaimana diceritakan dalam lakon "Bima Suci". Gambaran pewayangan itu dikenal sebagai "Sang Bima Sakti". Susunan kabut putih yang melintasi angkasa dan diselingi alur hitam di tengahnya memberikan kesan pada orang Jawa seperti Bima (kabut putih) yang tengah dililit naga (alur hitam).[21][22] Sementara itu, masyarakat Eropa menyebutnya "Jalur Susu" (misalnya Ing.: Milky Way, Jer.: Milchstrasse, Pra.: voie lactée), yang merupakan terjemah langsung dari bahasa Latin Via Lactea, yang pada gilirannya diambil dari bahasa Yunani: Γαλαξίας κύκλος ("Galaxias kyklos") yang berarti "lingkaran susu". Mereka melihatnya sebagai kabut bercahaya putih seperti susu yang membentang pada bola langit. Dalam mitologi Yunani, itu adalah tumpahan susu yang mengalir di langit saat Dewi Hera (Juno dalam mitologi Romawi) menyusui Herakles (Herkules). Bima Sakti teramati dari berbagai sudut bumi. Dari bumi, Bima Sakti tampak pada langit malam yang cerah dan bebas polusi cahaya sebagai kabut putih kelabu memanjang mengitari busur langit dengan bagian tengahnya terdapat alur gelap. Sebenarnya, kabut putih itu merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan lebih rapat daripada di bagian langit lain serta debu dan gas angkasa yang terperangkap dalam piringan orbit. Busur Bima Sakti membentuk sudut sekitar 60 derajat dari ekliptika (piringan orbit bumi relatif terhadap matahari) Kabut Bima Sakti memanjang mengelilingi busur langit melintasi 29 konstelasi bintang. Bagian yang tampak paling terang dan lebar berada di arah Sagitarius dan Skorpio, dan memang di arah tersebut terletak pusat Bima Sakti. Berikut adalah konstelasi yang dilintasi oleh Bima Sakti ke arah barat daya, dimulai dari arah pusat galaksi:
Galaksi Bima Sakti di atas Danau Summit, West Virginia. Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9,5×1017 km = 950.000.000.000.000.000 km) diperkirakan rata-rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9,5×1015 km = 95.000.000.000.000.000 km) Bima Sakti diperkirakan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang[23] dan mungkin hingga 400 miliar bintang.[24] Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Di luar bagian cakram bintang terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1,1×1017 km = 110.000.000.000.000.000 km), sebesar dua belas kali nilai dari anggapan sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, dapat dimisalkan apabila diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk Awan Oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm. Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tetapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil, yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1,7×1018 km = 1.700.000.000.000.000.000 km). Pada jarak ini dan lebih jauh lagi, orbit-orbit dari objek sekitar akan diganggu oleh kedua Awan Magellan dan objek objek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar dari Bima Sakti. Konsep seniman tentang lengan-lengan Bima Sakti. terdapat enam lengan, satu merupakan lengan baru Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa ukuran Bima Sakti ternyata lebih besar daripada yang diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, yaitu galaksi Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai daerah itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya. Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian menunjukan materi gelap yang terkandung di dalam galaksi) adalah 914.000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi daripada nilai umum sebelumnya, sebesar 792.000 km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar tiga triliun bintang, atau kira kira 50% lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Diperkirakan ada empat lengan spiral utama dan dua yang lebih kecil yang berpangkal dari tengah galaksi. Lengan-lengan spiral tersebut adalah sebagai berikut.
Diklik Lokasi Bumi di Alam Semesta(tampilkan • diskusikan)
Bumi
Tata Surya
Sabuk Gould
Lengan Orion
Bima Sakti
Grup Lokal
Supergugus Virgo
Supergugus Laniakea
Alam Semesta |