Fungsi hati dalam sistem pencernaan adalah

Ilustrasi Hati Manusia. Foto: Pixabay.com

Dalam tubuh manusia terdapat berbagai organ tubuh yang memiliki fungsi masing-masing. Salah satunya ialah fungsi hati dalam sistem pencernaan makanan. Tentunya sebagai makhluk hidup, manusia membutuhkan makanan untuk menghasilkan energi dalam tubuh.

Merujuk buku Anatomi Fisiologi Manusia yang ditulis oleh Rima Zona Kharisma (2018), hati terletak di bagian kanan atas rongga perut. Tepatnya di bawah diafragma dan sisi kanan lambung.

Organ tubuh terbesar dalam sistem pencernaan ini berwarna merah kecokelatan dan memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. Sebagai salah satu organ tubuh manusia, hati memiliki peran krusial terhadap proses pencernaan makanan. Fungsi hati dalam sistem pencernaan makanan adalah menghasilkan empedu.

Setiap harinya, hati dapat menghasilkan empedu sebanyak 1,5 liter. Kemudian, cairan empedu tersebut akan disimpan di dalam kantung empedu. Kantung ini memiliki panjang 7 hingga 10 sentimeter yang terletak di bawah hati.

Cairan empedu sendiri mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin juga biliverdin. Kandungan dalam empedu ini diketahui dapat membantu proses pencernaan manusia.

Berikut adalah fungsi organ hati dalam tubuh manusia yang wajib kamu ketahui:

Melancarkan Metabolisme Lemak

Pada saat manusia mengonsumsi makanan berlemak, kantung empedu akan segera melepas cairan empedu ke lambung. Hal tersebut membantu zat asam untuk memecah lemak yang ada pada lambung.

Lemak tersebut akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah itu, asam lemak berubah menjadi karbohidrat yang akan diangkut oleh darah ke jaringan tubuh.

Menyimpan Cadangan Energi dan Nutrisi

Organ hati manusia dapat menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa dengan kadar rendah.

Hati juga menyimpan asam folat, zat besi, vitamin A, vitamin B12, vitamin D, dan vitamin K yang berguna bagi tubuh manusia.

Memproduksi Zat yang Dibutuhkan Tubuh

Ilustrasi Organ Tubuh Manusia. Foto: Pixabay.com

Selain menyimpan cadangan energi dan nutrisi, hati juga memproduksi beragam zat penting bagi tubuh manusia seperti kolesterol dan protein. Kedua zat tersebut dapat membawa lemak ke seluruh tubuh dan menjaga keseimbangan dalam sistem sirkulasi.

Zat protein yang berfungsi sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh itu juga dihasilkan oleh hati.

Memberi Warna Cokelat pada Feses Manusia

Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati manusia. Cairan empedu yang telah dialirkan dari kantung empedu akan berubah menjadi cokelat.

Cairan yang dialirkan ke usus tersebut memberikan warna cokelat pada feses manusia. Kemudian, di dalam usus halus akan terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.

Fungsi hati bagi tubuh sangatlah penting, mulai dari menghancurkan racun dalam darah hingga membantu proses pencernaan. Bila organ hati tidak berfungsi dengan baik, berbagai kondisi serius dapat muncul. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga fungsi hati.

Hati atau liver terletak di bagian kanan atas rongga perut, tepatnya di bawah diafragma dan sisi kananlambung.Organ terbesar dalam sistem pencernaan ini berwarna merah kecokelatan dan memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. Normalnya, Anda tidak bisa merasakan organ ini karena terlindungi oleh tulang rusuk.

Fungsi hati dalam sistem pencernaan adalah

Sebagian orang mungkin hanya mengetahui fungsi hati dalam proses pencernaan. Padahal, hati juga bekerja sama dengan organ maupun sistem tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, kantong empedu, dansistem saraf,untuk memastikan berbagai mekanisme tubuh tetap berjalan dengan baik.

Berbagai Fungsi Hati bagi Tubuh

Sebagai salah satu organ penting dalam tubuh manusia, hati memiliki beragam fungsi. Berikut adalah beberapa fungsi hati:

1. Menghancurkan sel darah merah yang sudah tua

Sel darah merah diproduksi secara teratur di dalam tubuh, tepatnya sumsum tulang. Sel darah ini umumnya memiliki usia sekitar 100–120 hari. Setelah itu, sel darah merah yang sudah tua akan diproses oleh organ hati dan menghasilkan bilirubin.

Nantinya, bilirubin akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Proses inilah yang menjadikan urine berwarna kekuningan.

Gangguan pada fungsi hati bisa menyebabkan bilirubin menumpuk dan memicu berbagai masalah kesehatan dan salah satunya adalahpenyakit kuning,yang ditandai dengan mata dan kulit berwarna kekuningan.

2. Membersihkan darah

Hati juga berfungsi untuk membersihkan darah dari senyawa berbahaya, mulai dari racun, alkohol, hingga obat-obatan. Untuk menjalankan fungsi yang satu ini, hati akan mengubah senyawa berbahaya tersebut menjadi molekul yang larut dalam air dan akan dikeluarkan melalui urine.

3. Menyimpan cadangan energi dan nutrisi

Hati menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa saat kadar glukosa darah rendah. Selain itu, hati juga berperan dalam penyimpananasam folat,zat besi, dan beberapa vitamin, seperti vitamin A, vitamin B12, vitamin D, dan vitamin K.

4. Memproduksi zat yang dibutuhkan tubuh

Organ hati memproduksi beragam zat yang penting bagi tubuh. Misalnya, kolesterol dan protein khusus yang dapat membawa lemak ke seluruh tubuh. Organ ini juga memproduksi protein, sepertialbuminyang dapat menjaga keseimbangan cairan dalam sistem sirkulasi tubuh.

Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati. Selain itu, hati memproduksihormon pertumbuhanpada anak-anak dan cairan empedu yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan.

PemeriksaanFungsi Hati

Untuk memonitor kondisi organ hati, diperlukan pemeriksaan fungsi hati atau disebut juga uji fungsi hati. Gunanya untuk mendeteksi adanya penyakit hati, seperti hepatitis, perlemakan hati,sirosis, kanker hati,atau kerusakan hati yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan tertentu.

Berbagai fungsi yang dijalankan organ hati membuat berbagai senyawa kimia dihasilkan dan beredar di aliran darah. Oleh karena itu, tes fungsi hati dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk memeriksa senyawa kimia tersebut.

Pola hasil pemeriksaan darah dapat menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa senyawa yang biasanya diukur dalam tes fungsi hati:

Alanin transaminase (ALT)

ALT memiliki nama lain serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).Senyawa berbentuk enzim ini berperan dalam proses pengolahan protein. Kadar ALT akan tinggi ketika liver mengalami cedera atau peradangan, seperti pada penyakithepatitis.

Aspartat aminotransferase (AST)

AST atau dikenal juga dengan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) merupakan enzim yang ada di dalam hati. Bila kadarnya tinggi, biasanya menggambarkan adanya masalah pada organ hati.

Alkaline phosphatase (ALP)

Ini adalah enzim yang terbentuk di dalam hati dan tulang. Pada penderita penyakit tulang atau beberapa jenis penyakit hati dan saluran empedu, kadar senyawa alkalin fosfatase dalam darah akan tinggi.

Gamma-glutamyl transferase (GGT)

Merupakan enzim yang diproduksi oleh hati,tetapi juga dapat ditemukan pada organ lain seperti ginjal, pankreas, jantung dan otak. Pemeriksaan GTT bersamaan dengan komponen uji fungsi hati lain dilakukan untuk menilai apakah terdapat gangguan pada saluran empedu atau hati.

Albumin

Ini merupakan protein utama yang diproduksi liver dan masuk ke sirkulasi darah. Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan beberapa jenis masalah hati atau bisa juga disebabkan oleh kondisi kurang gizi.

Bilirubin

Bilirubin merupakan senyawa yangtersusun dari hemoglobin. Senyawa ini memberikan warna kekuningan atau kehijauan pada cairan empedu.

Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan penyakit kuning (jaundice). Jenis bilirubin yang diperiksa dalam tes fungsi hati termasuk bilirubin tak terkonjugasi, bilirubin terkonjugasi, dan bilirubin total.

Selain tes fungsi hati dengan mengukur senyawa di atas, diperlukan pula pemeriksaan lain untuk memastikan diagnosis atau memantau masalah pada organ hati. Jika diperlukan, dokter juga akan menyarankan pemeriksaanUSG hati.

Agar fungsi hati tetap terjaga, Anda dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat dan seimbang, serta utamakan konsumsi sayur dan buah. Jangan lupa untuk rutin berolahraga dan istirahat yang cukup.

Jika Anda mengalami gejala yang diduga berkaitan dengan gangguan fungsi hati, segera periksakan diri kedokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.