Fitoplankton zooplankton ikan kecil ikan sedang ikan besar rantai makanan di atas terdapat pada

Dalam suatu ekosistem, terdapat interaksi antara makhluk hidup yang menghasilkan aliran energi dan siklus materi. Setiap makhluk hidup membutuhkan energi dan nutrisi (makanan) berbeda bergantung pada kondisi dan tempat. Makhluk hidup juga memerlukan tanah, udara, dan matahari untuk mendukung kehidupannya

Sebagai contoh, manusia memerlukan tumbuhan dan hewan, begitu pula sebaliknya. Interaksi makhluk hidup bisa juga dibagi ke dalam persaingan atau saling berdampingan. Makhluk hidup juga dapat saling memangsa satu sama lain. Hubungan makan dan dimakan itulah yang disebut rantai makanan.

Rantai makanan adalah urutan letak makhluk hidup dalam mendapatkan makanan yang mereka butuhkan, untuk bertahan hidup dalam suatu ekosistem. Rantai makanan menunjukkan aliran energi dan bahan dari satu organisme ke organisme berikutnya, dimulai dengan produsen.

Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat tropik dalam buku Tematik Terpadu. Tingkat tropik dibagi sebagai berikut:

  • Produsen: Organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri, yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof. Produsen menduduki tingkat tropik pertama.
  • Konsumen I: Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer. Konsumen primer biasanya diduduki oleh hewan herbivora.
  • Konsumen II: Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder, diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivor) dan seterusnya.
  • Konsumen puncak: Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.
  • Dekomposer: Organisme pengurai yang membentuk mata rantai terakhir dalam rantai makanan. Mereka memecah hewan dan tumbuhan yang mati dan mengembalikan nutrisi penting ke tanah.

Rantai makanan menunjukkan hubungan antara produsen, konsumen, dan pengurai, menunjukkan siapa yang memakan siapa dengan panah. Panah berfungsi untuk menunjukan pergerakan energi melalui rantai makanan.

Sebagai contoh, perhatikan gambar rantai makanan di sawah berikut ini.

Fitoplankton zooplankton ikan kecil ikan sedang ikan besar rantai makanan di atas terdapat pada

Advertising

Advertising

Gambar Rantai Makanan dan Proses Makan Dimakan dalam Ekosistem (pintar.jatengprov.go.id)

Dari contoh rantai makanan tersebut, terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur, yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :

  • Padi bertindak sebagai produsen.
  • Belalang sebagai konsumen I (Herbivor).
  • Katak sebagai konsumen II (Karnivor).
  • Ular sebagai konsumen puncak (Karnivor).
  • Jamur sebagai dekomposer.

Dalam rantai makanan laut, ada produsen khusus yang berbeda dengan rantai makanan darat. Produsen tersebut adalah tanaman mikroskopis kecil yang disebut fitoplankton. Biasanya zooplankton (binatang kecil dalam air) akan memakan fitoplankton lalu binatang lain yang lebih besar akan memakan zooplankton.

Fitoplankton dan zooplankton menjadi sumber makanan hampir semua organisme laut. Kadang-kadang kombinasi zooplankton dan fitoplankton disebut sebagai plankton.

Jaring-jaring Makanan

Jaring-jaring makanan terdiri dari semua rantai makanan dalam satu ekosistem. Setiap makhluk hidup dalam suatu ekosistem merupakan bagian dari beberapa rantai makanan. Setiap rantai makanan adalah jalur untuk mengambil energi dan nutrisi.

Dalam suatu ekosistem, umumnya memiliki lebih dari satu rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya dimakan oleh satu organisme saja, melainkan dimakan oleh berbagai konsumen primer.

Perhatikan gambar jaring-jaring makanan berikut.

Gambar Jaring-jaring Makanan dan Proses Makan Dimakan dalam Ekosistem (sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id)

Penjelasan jaring-jaring makanan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Sawi dan bunga sepatu menempati tingkatan tropik 1 sebagai produsen.
  • Ulat, tikus, dan belalang adalah konsumen sekunder atau konsumen I yang memakan produsen pada tingkat tropik II.
  • Katak dan burung pipit merupakan konsumen primer atau konsumen II yang memakan konsumen sekunder pada tingkat tropik III.
  • Elang sebagai konsumen puncak yang memakan burung pipit dan katak.

Dapat disimpulkan, dari jaring-jaring makanan tersebut terdapat 5 rantai makanan, yaitu:

  1. Bunga sepatu, ulat, burung pipit, elang
  2. Sawi, tikus, elang.
  3. Sawi, belalang, katak, elang.
  4. Sawi, belalang, burung pipit, elang.
  5. Sawi, ulat, burung pipit, elang

Akibatnya, dalam suatu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan saja tetapi banyak bentuk rantai makanan. Rantai-rantai tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain, itu disebut jaring-jaring makanan.

Piramida Makanan

Piramida makanan adalah model yang menunjukkan aliran energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya di sepanjang rantai makanan.

Perhatikan gambar piramida makanan berikut.

Gambar Piramida Makanan (pintar.jatengprov.go.id)

Apabila katak pada contoh piramida makanan tersebut dihilangkan, apa yang akan terjadi? Kemungkinan adalah jumlah belalang akan meningkat karena tidak ada pemangsanya.

Begitu pula jika jumlah ular berkurang karena tidak ada makanan, belalang akan banyak yang mati karena jumlah rumput tidak bisa memenuhi kebutuhan makan belalang yang jumlahnya bertambah banyak.

Dari ilustrasi di atas, sebuah ekosistem akan seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen pada tropik I lebih banyak daripada jumlah konsumen I. Begitu pula jumlah konsumen I harus lebih banyak daripada konsumen II, dan seterusnya. Keadaan tersebut dinamakan piramida makanan.

Rantai Makanan dalam Ekosistem Laut

Sebagian besar ekosistem laut terikat bersama melalui rantai makanan. Ada sekitar 700 ribu spesies laut menurut sebuah penelitian yang diterbitkan online di Current Biology dan berkoordinasi dengan UNESCO.

Gambar Rantai Makanan dalam Ekosistem Laut (bahanajarkelompok3.blogspot.com)

Pada dasarnya, rantai makanan dalam ekosistem laut tak jauh berbeda dengan daratan. Berikut penjelasan rantai makanan dalam ekosistem laut.

Tingkat I: Produsen

Tingkat paling bawah dalam rantai makanan laut terdiri dari organisme bersel satu yang disebut fitoplankton. Organisme kecil ini mikroskopis (sangat kecil) sehingga tidak dapat dilihat tanpa mikroskop.

Miliaran fitoplankton hidup di bagian atas lautan. Mereka menyerap cahaya matahari melalui fotosintesis, lalu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia. Energi kimia ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dan tumbuh.

Fitoplankton berperan besar dalam rantai makanan laut. Mereka adalah produsen utama karbon yang dibutuhkan semua hewan laut untuk bertahan hidup. Mereka juga menghasilkan lebih dari setengah oksigen yang kita hirup di Bumi.

Tingkat II: Herbivor/Konsumen I/Konsumen Primer

Tingkat berikutnya dari rantai makanan laut terdiri dari pemakan tumbuhan (herbivor), mereka disebut juga konsumen I. Banyak yang berukuran mikroskopis dinamakan zooplankton. Mereka melayang melintasi permukaan laut dan makan fitoplankton.

Banyak herbivora lain yang cukup besar untuk kita lihat. Mereka memiliki berbagai ukuran, seperti ikan tang biru dan ikan nila yang kecil dan penyu hijau yang lebih besar. Herbivor memakan sejumlah besar tanaman laut.

Tingkat III: Karnivor/Konsumen II/Konsumen Sekunder

Tingkat ketiga dari rantai makanan terdiri dari sekelompok besar karnivora kecil. Ini termasuk ikan, seperti sarden, herring dan menhaden. Ikan yang lebih kecil seperti itu memakan banyak zooplankton. Namun, mereka sendiri sering dimakan. Secara sederhana, ikan besar akak memakan ikan kecil.

Tingkat IV: Predator Teratas/Konsumen Puncak

Karnivor besar bertindak sebagai konsumen puncak dalam rantai makanan laut. Beberapa jenis hewan dalam tingkat ini meliputi ikan hiu, tuna, dan lumba-lumba. Lainnya adalah hewan berbulu, seperti pelikan dan penguin. Ada pula mamalia seperti anjing laut dan walrus.

Demikian pembahasan mengenai rantai makanan darat dan laut, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.

Rantai Makanan di Laut – Lautan merupakan ekosistem alami yang sangat luas. Bahkan kita dapat membedakannya menjadi beberapa macam zona tergantung tingkat kedalamannya. Sama halnya seperti ekosistem darat, luasnya area lautan juga membentuk sebuah rantai makanan tersendiri.

Rantai makanan merupakan suatu perpindahan energi biokimiawi antar makhluk hidup melalui interaksi makan dan dimakan. Rantai makanan di lautan siklusnya sama dengan apa yang terjadi darat dimana terjadi proses makan dan dimakan yang kemudian diuraikan oleh dekomposer.

Sebelum membahas rantai makanan di laut lebih jauh, penting untuk kita ketahui tentang bagaimana ciri ekosistem laut, pembagian wilayahnya, hingga organisme yang ada di lautan. Sebab hal-hal tersebut akan berkaitan dengan siklus makan dan di makan di lautan. 

Ciri-Ciri Ekosistem Laut

Ekosistem laut memiliki ciri khusus yang dapat membedakannya dengan ekosistem lainnya. Ciri umum yang bisa kita kenali antara lain:

1. Memiliki Variasi Suhu

Perbedaan suhu antara bagian permukaan lautan dengan wilayah yang lebih dalam begitu kentara. Semakin dalam lautan, maka semakin rendah suhunya. Adanya variasi suhu air laut dipengaruhi oleh jangkauan sinar matahari menembus perairan.

2. Tingkat Keasinan atau Salinitas

Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya, 1 liter air laut mengandung 35 gram garam. Namun tidak seluruhnya berupa garam dapur atau NaCl. Semakin dekat dengan garis Khatulistiwa, maka air laut akan semakin asin. Suhu tinggi dan sirkulasi udara yang terbatas membuat penguapannya menjadi lebih tinggi yang berpengaruh pada naiknya tingkat keasinan lautan.

baca juga:  Gurita - Taksonomi, Morfologi, Perilaku, Habitat & Reproduksi

3. Keanekaragaman Hayati Tinggi

Terdiri atas wilayah perairan, ekosistem laut juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Bahkan organisme terkecil hingga hewan yang ukurannya sangat besar hidup di lautan. Tak sebatas hewan, aneka tumbuhan laut pun terdapat pada ekosistem ini. 

Fitoplankton zooplankton ikan kecil ikan sedang ikan besar rantai makanan di atas terdapat pada
Wikipedia Commons

Wilayah Laut Berdasarkan Kedalamannya

Topografi lautan tidaklah rata, yakni terdiri dari area yang sangat dangkal, dangkal, dalam, hingga sangat dalam. Perbedaan topografi ini membuat lautan terbagi menjadi beberapa zona, antara lain:

1. Zona Litoral

Zona litoral dikenal sebagai wilayah pasang surut air laut. Maksudnya adalah wilayah laut yang dapat tergenang oleh air jika kondisinya sedang pasang. Namun ketika surut, maka wilayah litoral ini akan berubah menjadi pantai.

Zona pasang surut ini menjadi habitat berbagai spesies laut, mulai dari bintang laut, udang, kepiting, cacing, hingga bentos. Zona litoral ini juga bisa dikatakan sebagai wilayah paling atas dan dekat dengan daratan, misalnya kawasan hutan bakau.

2. Zona Neritik

Zona neritik juga disebut sebagai wilayah laut dangkal. Kedalamannya antara 50 hingga 200 meter. Letaknya dekat dengan pantai sehingga dikategorikan sebagai perairan dangkal. Dasar kawasan ini masih dapat ditembus sinar matahari.

Oleh sebab itu, wilayahnya merupakan tempat hidup bagi ubur-ubur, rumput laut, zooplankton, fitoplankton, dan berbagai jenis ikan yang biasanya ditangkap oleh nelayan.

3. Zona Bathial

Zona bathial disebut juga sebagai zona laut. Kedalaman yang dimilikinya antara 200 hingga 2.000 meter dari permukaan. Karena begitu dalam, wilayah ini tidak dapat ditembus oleh sinar matahari. Karena tak ada cahaya matahari, spesies binatang dan tumbuhan yang hidup di sekitarnya tidak sepadat pada zona neritik.

4. Zona Abisal

Zona abisal merupakan wilayah lautan yang paling dalam dan sangat gelap. Sebab kedalamannya lebih dari 2.000 meter diatas permukaan laut. Karena begitu dalam, matahari pun tidak dapat tembus sama sekali. Kondisi ini juga menyebabkan suhu disekitarnya sangat dingin sehingga sangat jarang hewan dan tumbuhan yang dapat hidup di sekitarnya.

baca juga:  Warna Lautan Akan Berubah Akibat Pemanasan Global

Angler fish merupakan salah satu jenis ikan yang mampu hidup di zona abisal. Jenis ikan ini mampu menghasilkan cahaya sendiri untuk berkomunikasi dan bertahan hidup di perairan yang tekanannya sangat besar.

Fitoplankton zooplankton ikan kecil ikan sedang ikan besar rantai makanan di atas terdapat pada
kscopen.org

Organisme dalam Rantai Makanan di Laut

Dalam ekosistem laut terdapat beberapa komponen yang saling berkesinambungan sehingga membentuk interaksi satu dengan lainnya. Komponen yang terdiri atas organisme-organisme inilah yang membentuk rantai makanan di lautan.

1. Fitoplankton

Fitoplankton berperan sebagai penyedia makanan atau produsen. Makhluk hidup ber-sel satu ini ukurannya sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat oleh mata tanpa kaca pembesar. Hidupnya melayang-layang di tengah lautan.

Fitoplankton disebut sebagai produsen karena memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Mikroorganisme di wilayah laut memang dapat membuat makanan sendiri seperti halnya di daratan. Selagi masih ada sinar matahari, maka proses fotosintesis di darat maupun lautan dapat dilakukan.

2. Zooplankton

Zooplankton merupakan hewan yang ukurannya sangat kecil dan hidupnya melayang-layang secara bebas di perairan. Dalam rantai makanan di wilayah laut, organisme ini memakan jenis fitoplankton yang ukurannya lebih kecil dari dirinya.

Pada rantai makanan laut, zooplankton yang merupakan pemakan fitoplankton disebut sebagai konsumen tingkat I. Sedangkan zooplankton pemakan sesama yang berukuran lebih kecil disebut sebagai kosumen tingkat II.

3. Predator

Pada rantai makanan di laut, predator menempati posisi tertinggi. Contohnya paus pembunuh. Mamalia ini tak hanya memakan ikan-ikan besar, namun kelompok ikan kecil lainnya secara sekaligus. Berada di trofik tertinggi rantai makanan, predator yang mati akan diurai oleh dekomposer.

4. Dekomposer

Komponen yang terakhir adalah dekomposer atau pengurai jasad. Biasanya dekomposer hidup di dasar laut. Tugasnya mengurai bangkai menjadi lebih kecil lagi ukurannya agar dapat digunakan fitoplankton sebagai sumber nutrisi untuk membuat makanan.

baca juga:  Gili Trawangan - Keindahan Pulau Cantik Nan Eksotis

Pengurai juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan rantai makanan di laut. Tanpa pengurai, bangkai dari hewan-hewan yang mati tidak dapat membusuk. Fitoplankton pun tidak akan memiliki unsur hara untuk melakukan fotosintesis. Bintang laut, belut laut, cacing laut, dan bakteri merupakan contoh pengurai di lautan. 

Fitoplankton zooplankton ikan kecil ikan sedang ikan besar rantai makanan di atas terdapat pada
Pinterest

Contoh dan Penjelasan Rantai Makanan Di Laut

Berikut ini adalah contoh rantai makanan di laut beserta penjelasan singkatnya, yaitu:

  • Energi Matahari-Alga-Ikan Kecil-Ikan Besar-Hiu-Pengurai

Pada rantai makanan ini, energi matahari merupakan sumber yang membantu alga berfotosintesis. Hasil fotosintesis alga merupakan makanan ikan kecil. Ikan kecil sebagai konsumen I kemudian dimakan oleh ikan besar. Hiu menduduki trofik tertinggi sebagai predator yang memakan ikan besar. Kemudian akan diurai oleh dekomposer ketika mati.

  • Energi Matahari-Fitoplankton-Udang-Ikan Kecil-Burung Bangau-Ular Laut-Pengurai

Fitoplankton mampu berfotosintesis berkat adanya energi matahari. Organisme ini merupakan makanan bagi udang. Kemudian udang dimakan oleh ikan kecil yang berperan sebagai konsumen II. Burung bangau menduduki trofik konsumen III yang memakan ikan kecil. Pada rantai makanan ini, ular laut berada di puncak rantai makanan yang kemudian akan diuraikan oleh dekomposer.

  • Energi Matahari-Fitoplankton-Udang-Ikan-Singa Laut-Hiu-Pengurai

Pada rantai makanan ini, fitoplankton berfotosintesis berkat energi matahari merupakan makanan bagi udang. Sebagai konsumen II, ikan memakan udang dan kemudian dimakan oleh singa laut. Di puncak rantai makanan terdapat hiu yang apabila mati akan diuraikan oleh pengurai.

  • Plankton-Ikan Laut-Ular Laut-Burung Elang-Dekomposer

Plankton yang merupakan makanan ikan laut berada di tingkatan bawah rantai makanan. Kemudian ikan laut dimakan oleh ular laut yang merupakan konsumen II. Pada rantai makanan ini, burung elang menduduki tingkatan teratas meskipun hewan darat.

  • Plankton-Ikan Kecil-Ikan Tuna-Manusia-Dekomposer

Rantai makanan ini mirip seperti pola diatas. Bedanya, ikan kecil yang memakan plankton dimakan oleh tuna. Kemudian manusia masuk ke dalam rantai makanan ini sebagai konsumen III yang memakan tuna yang kemudian diuraikan oleh dekomposer.

Itulah sejumlah pembahasan mengenai rantai makanan di laut yang dapat kita ketahui. Semoga bermanfaat menambah wawasan untuk kita semua.